Menceritakan seorang wanita cantik yang memiliki kekuatan yang besar di dunia bawah.
Seorang pebisnis sukses ,sabuk hitam taekwondo dan licik. namun harus meregang nyawa, setelah di hianati keluarga sendiri.
Alih alih ke akhirat, aurelia berenkarnasi ke tubuh seorang gadis koma. akan ia membalas dendam?..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SAFRIDA ANUGRAH NAPITUPULU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HARI YANG BURUK
Pagi harinya seperti biasa Aurel bangun di jam 05:05 pagi,ia pun joging mengitari mansion Wijaya lalu melatih kelincahan dan kekuatan. Aurel merasa tubuh nya sudah cukup kuat untuk bertarung setelah latihan yang ia jalani tidak seperti sebelum nya.
Dirasa cukup Aurel pun menyudahi kegiatan nya pagi itu lalu kembali ke kamarnya untuk mandi dan berganti baju sekolah.Sekitar 30 menit Aurel sudah membersihkan dirinya dan memakai seragam sekolah nya,ia pun memoles sedikit wajah nya lalu, mengunakan lip balm dan memberikan vitamin pada rambut nya.Dirasa cukup Aurel pun mengambil tas ,jaket dan kunci motor nya lalu keluar dari kamarnya menuju meja makan.
Aurel pun melihat Aditia yang sudah lebih dulu berada di meja makan, dengan santai Aurel pun mendudukkan dirinya tanpa menyapa kakak nya itu.Aditia yang melihat itu pun sedikit kesal dengan asiknya itu namun Aditia tidak mengatakannya.
Setelah para pembantu menyiapkan makanan Aurel dan Aditia pun memulai sarapan mereka dan tak terdengar suara satu sama main kecuali hanya ada suara sendok dan garpu saja. Setelah beberapa menit Aurel sudah selesai dengan sarapan nya ia pun mengambil handphone nya lalu mengirim pesan kepada Damian bahwa ia akan datang setelah pulang sekolah.
Setelah itu Aurel pun mengambil jaket ,tas dan kunci motor nya lalu meninggalkan meja makan itu menuju garasi,lagi lagi tidak Aurel membuat kesal Aditia yang tak di sapa.
"Apa apa dia tak menyapa kakak nya sendiri" cibir Aditia dalam hatinya
Aurel pun mengeluarkan motor nya dan meminta penjaga agar membuka gerbang, Aurel pun melajukan motornya sebelum ia sampai kesekolah Aurel terlebih dahulu singgah di toko kue untuk membeli beberapa makanan entah kenapa Aurel lebih suka membeli kue kuean dari pada membeli makanan di kantin sekolah.
Setelah itu Aurel pun kembali melajukan motornya menuju sekolah sekitar 15 menit kemudian Aurel pun sudah berada di sekolah nya ia pun memarkirkan motor nya terlebih dahulu lalu berjalan menuju kelasnya. Semuanya tampak baik baik saja Aurel pun memutuskan untuk mendengarkan musik dan menutup mata nya sembari bersandar ke dinding.
...****************...
Sementara itu geng Aksa baru saja tiba di sekolah nya bersama dengan Gibran yang sudah masuk sekolah setelah beberapa hari di rumah sakit dan menjalani operasi.
Aksa dan geng nya dan terutama Gibran yang melihat motor Aurel sudah terparkir rapi pun memutuskan untuk mencari Aurel.Aksa yang ingin berbicara kepada Aurel lain halnya dengan Gibran yang ingin memberi pelajaran kepada Aurel.
Mereka pun sudah berada di depan kelas Aurel.Geng Aksa pun memasuki kelas itu dan mendapati Aurel yang sedang mendengarkan musik sambil bersandar ke dinding sembari menutup mata. Gibran yang melihat itu pun mengambil kesempatan dengan melepaskan gunting ke arah Aurel dengan tujuan agar Aurel terluka.Sontak Aksa, Andre, Genendra, Gerald dan semua murid yang berada di kelas itu pun syok akan perbuatan gila seorang Gibran.
Sementara Aurel yang merasa bahaya mendekat pun membuka matanya lalu dengan sigap menangkap gunting yang sedikit lagi mengenai wajah nya.Tanpa menyingkirkan Gunting yang masih di genggam oleh nya, tatapan Aurel langsung tertuju kepada geng Aksa terutama Gibran.
Semua yang melihat Aurel selamat pun merasa lega namun berbeda dengan Gibran yang merasa takut dengan tatapan yang diberikan oleh Aurel,namun dia menyembunyikannya.
Aurel pun menyeringai dan terus menatap Gibran, Aurel pun beranjak dari duduknya sembari menggenggam gunting yang ada di tangan nya,Aurel kini sudah berada di depan Gibran yang diam membeku, Aurel pun mengambil salah satu tangan Gibran dan memberikan gunting itu namun sudah dalam keadaan patah.
Semua murid yang melihat gunting itu sudah patah pun syok terutama Gibran dan sahabat sahabat nya yang melihat itu pun tak bisa berkata kata.
Sejak kapan dia mematahkan nya.. cepat sekali dan kenapa perasaan ku jadi tak aman begini ucap Gibran dalam hati sambil terus memandangi gunting itu.
Setelah menyerahkan gunting itu kepada si pelaku Aurel pun berbalik badan dan melangkah menuju kursinya, baru beberapa langkah Aurel pun kembali memandang Gibran dari atas sampai bawah lalu berkata.
"Kau tidak ada apa apa nya bagi ku!"
"Ini terakhir kalinya kau berurusan dengan ku GIBRAN ANTARIKSA! Jika kau Masih menganggu ku lagi..jangan salahkan aku jika ada sesuatu yang terjadi!" ujar Aurel dengan penuh penekanan di setiap kalimat nya.
Gibran yang mendengar itu pun seketika merinding dan rasa takut entah dari mana menghantui nya termasuk geng Aksa yang hanya diam saja tanpa bersuara.sedang kan Aurel sudah kembali ke kursinya sembari menatap tajam pada Gibran.
Jika dia mencari masalah lagi dengan ku lihat saja ku pasti hari itu juga akan ku habisi dia. Dasar anak bodoh lihat saja aku akan bermain main dengan perusahaan ayah mu ucap Aurel dalam hati sambil tersenyum yang membuat siapa pun yang melihat nya merinding.
Bel masuk pun berbunyi ada rasa lega di hati Gibran yang dapat pergi dari hadapan Aurel, mereka pun langsung kembali ke kelas nya masing-masing. Genendra terus memperhatikan Aurel yang menurut nya sangat berbeda sekali.
"Dia bukan Aurel" ujar Genendra pelan.
Tak terasa bel istirahat pun telah berbunyi.para murid pun berhamburan menuju kantin sekolah.Sedangkan Aurel memilih untuk ke taman belakang sekolah, entah sejak tempat itu menjadi tempat favorit Aurel dan sebenarnya alasan lain Aurel memilih ketempat ini yah karna Aurel malas bertemu dengan Aksa dan geng curut nya itu.
Aurel pun duduk di salah satu kursi lalu mendengar musik sembari memakan sebuah roti.Aurel yang sangat asik dengan dunia sendiri pun tak menyadari jika seseorang telah memperhatikan nya sedari tadi.
"Cantik"
"Aku ingin menemani gadis ku tapi ini belum waktunya" ujar sosok misterius itu
Dia pun terus memandangi wajah cantik Aurel hingga hatinya pun panas melihat seseorang memegang tangan Aurel.
"SIAL!"
"Aku akan memotong tangan nya lihat saja! Berani sekali dia" ujar nya kembali.
Sementara itu Aurel Sangat terkejut karna Tiba tiba tangan nya di pegang oleh seseorang, Aurel pun menoleh dan benar saja tangan nya di pegang oleh Aksa.
"Lepas! Lo apa apa sih ngak sopan banget !" ujar Aurel sembari menghempaskan tangan Aksa
"Gw ngak bermaksud ngak sopan sama lu Aurel! gw cuman pengen ngomong sama lu pliss!" ujar Aksa sembari memohon agar dapat berbicara dengan Aurel.
Aurel yang sebenarnya sangat malas meladeni Aksa pun akhirnya mengiyakan permintaan itu, dari pada terus mengindari lebih baik di selesai sekarang pikir Aurel.
"Cepet Lo mau ngomong apa waktu gw ngak banyak"
"Lo kenapa berubah? Maksut gw lu kenapa ngak ngejar gw lagi?" ujar Aksa tanpa tau malu.
Aurel yang mendengar itu pun tak habis pikir dengan jalan pikiran seorang Aksa, Aurel pun berjalan ke dekat Aksa
Gw berubah? emang! dan kenapa gw ngak ngejar lu lagi? karna gw udah sadar orang kaya Lo ngak pantas gw cintai.Ingat ngak lu Aurel yang dulu ngejar ngejar lu dan turuti semua mau lu.. ingat ngak!.lu ada balas cinta nya? Ngak Aksa Aurel juga jatuh dari lantai 2 karna lu! ujar Aurel tak terasa menetes air mata sedang Aksa hanya diam saja mendengar perkataan yang keluar dari mulut Aurel.
"Gw benci sama lu"
Aurel pun melangkah meninggalkan Aksa sendiri.Sementar orang misterius yang menyaksikan perdebatan antara Aurel dan Aksa pun sudah sangat marah ia pun menelpon seseorang
"Cari tau tentang kelurga Aksa dan buat perusahaan ayah nya bangkrut dengan menarik satu persatu investor!"
Setelah mengatakan itu ia pun pergi.Sedangkan Aksa masih diam membeku menyesali semua kebodohan nya yang telah menyia-nyiakan Aurel. Namun beberapa saat kemudian...
"Gak lu Akan jadi tetap milik gw Aurel Veronicca Wijaya!" ujarnya sambil tersenyum seperti sudah kehilangan akal
...****************...
Bersambung~