NovelToon NovelToon
Love Across Realm

Love Across Realm

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Beda Dunia / Dan budidaya abadi / Epik Petualangan / Romansa / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:401
Nilai: 5
Nama Author: Chintyaboo

Ketika tombak itu dihunuskan ke arahnya, Qu Fengxiao sudah tidak memiliki terlalu banyak harapan lagi untuk mengembalikan segalanya seperti semula. Satu-satunya keluarga yang ia punya membunuhnya. Dia jatuh ke dalam keputusasaan. Tapi siapa sangka, dia akan terbangun di dunia lain di mana teknologi lebih maju dari duniannya. Ditambah, dia harus berurusan dengan ilmuwan gila dari sebuah institusi raksasa yang terhubung dengan keluarganya.

Belum selesai dengan itu, tiba-tiba seseorang mengajaknya menikah dan membuatnya bingung dengan keberadaan dua pria yang terlihat mirip di dua dunia.

"Tuan Dewa Kuno, kau tidak sedang mempermainkanku, kan?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chintyaboo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Gadis Bisu

Suara bising yang aneh memenuhi telinga Qu Fengxiao. Itu bukan suara manusia atau hewan, melainkan benda bergerak dan melintas setiap saat dengan angin kencang. Qu Fengxiao perlahan membuka mata, melihat beberapa benda samar-samar, melintas dengan cepat sepanjang jalan lebar.

Mata Qu Fengxiao membulat sempurna, terbelalak. Ia bangun dan merangkak mundur dengan wajah shock seperti habis melihat hantu. Dia tergeletak di tanah beraspal entah berapa lama, dikelilingi oleh benda-benda kotak yang melaju dengan kecepatan tinggi.

"Apa itu?" Wajah cantik Qu Fengxiao terdistorsi. Ia melihat ke dirinya sendiri, tidak ada yang berubah. Ia tidak mengalami perpindahan tubuh yang pernah dikatakan neneknya.

Tapi ... apa yang sebenarnya terjadi di sini? Apa yang terjadi padanya? Siapa dia? Di mana dia!

Sebuah benda kotak berwarna abu-abu berhenti di pinggir jalan, tepat di dekat Qu Fengxiao, bersama benda kotak lain berwarna putih dengan ukuran yang lebih besar. Beberapa orang keluar dari sana dengan terburu-buru menghampiri Qu Fengxiao yang kebingungan setengah mati.

"Kau baik-baik saja? Seseorang melaporkan pada kami bahwa ada wanita jatuh di pinggir Jalan Tol Huija."

"...."

Qu Fengxiao menatapnya dengan ngeri.

Hal itu membuat para pria berseragam biru itu segera memanggilkan orang-orang berseragam putih untuk memeriksa keadaannya.

"Bisa menjelaskan bagaimana kau bisa di sini? Belakangan ini ada banyak kasus penculikan di wilayah sekitar. Silahkan sebutkan siapa namamu dan di mana rumahmu."

"...." Qu Fengxiao membisu.

Wanita berpakaian putih yang tiba di sisi Qu Fengxiao berkata dengan lembut. "Kami dari Rumah Sakit Universitas Shanghai, jadi kamu tidak perlu takut karena kami akan membantumu. Apa kamu ingat namamu dan di mana kamu berasal?"

"Aku ...." Qu Fengxiao menenangkan diri dan menjawab, "Qu Fengxiao."

"Baik, apa kamu ingat di mana rumahmu?"

"Rumah ...." Qu Fengxiao bingung harus jawab apa. Tempat ini jauh berbeda dari Benua Zhongbu yang ia ingat.

Qu Fengxiao berasal dari Benua Zhongbu. Dia lahir di sana dan tumbuh di sana. Tapi dia tidak memiliki rumah di sana. Rumahnya ada di Dunia Atas, bersama kakaknya, sebagai seorang Dewi. Ayah dan ibunya adalah Dewa dan Dewi, tapi ibunya meninggal, sedangkan ayahnya tidak diketahui keberadaannya.

Dia hanya tinggal bersama kakaknya, kembarannya yang bernama Qu Fengxiu, saling melindungi dan bergantung dari kecil sampai dewasa. Meski saat kecil ia diasuh oleh Dewi Kehidupan yang ia panggil Nenek, tapi dia turun dari Dunia Atas dan tinggal di Dunia Manusia bersama para paman dan bibi untuk berlatih bersama kakaknya sampai dewasa dan kembali ke Dunia Atas.

Awalnya semua baik-baik saja. Tapi ....

"Aku tidak tahu." Qu Fengxiao berkata dengan kosong.

Dia sebatang kara. Kakaknya berubah dan dipengaruhi iblis. Dia terlempar di dunia asing ini entah bagaimana caranya dan tidak tahu harus melakukan apa. Kekuatannya juga ....

Wajah Qu Fengxiao menjadi semakin pucat. Ia menggigil kedinginan dan tidak lagi dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. Ia memeluk dirinya sendiri, kedinginan sampai keringatnya berubah menjadi butiran es.

Semua orang panik. Ketika petugas medis menyentuh tubuh Qu Fengxiao, mereka terkejut menyadari tubuhnya lebih dingin dari es. Tapi mereka tidak menyerah untuk membawa Qu Fengxiao ke dalam ambulans untuk ditangani segera.

***

'Rasanya sangat dingin ....'

Qu Fengxiao dalam situasi tidak menentu. Dia pingsan sejak dibius karena kondisinya yang menggigil akut seperti kejang. Dalam mimpinya, dia melihat Qu Fengxiu, satu-satu keluarganya, yang selalu menjaganya di saat penyakitnya kambuh.

'Kakak ....'

"Kakak ... dingin ...."

Ia terlarut dalam mimpi dan kasih sayang kakaknya, sehingga ia lupa bahwa ia sudah berada di dunia lain. Ketika ia terbangun dan melihat ruangan penuh gorden, air mata keluar dari iris birunya.

"Kakak ...." Qu Fengxiao memiringkan tubuhnya dan menangis. Ia memeluk tubuhnya sendiri, merasakan dinginnya tubuh yang hampir membuatnya beku.

Qu Fengxiao memiliki Tubuh Yin bawaan sejak lahir. Tubuh Yin membuatnya memiliki kekuatan spiritual yang sangat kuat dan mempercepat kultivasi, tapi tubuhnya sangat lemah dan rentan. Dalam waktu tak menentu, dia bisa kedinginan secara mendadak meski cuaca sedang panas. Tubuhnya selalu memiliki suhu dingin yang ekstrim dan wajahnya selalu tampak pucat. Itu membuatnya dijauhi oleh anak-anak sebayanya saat di sekolah, sehingga tidak memiliki teman.

Qu Fengxiao selalu kesepian. Hanya Qu Fengxiu yang ia punya yang selalu ada di sisinya. Meski sifat Qu Fengxiu sangat buruk, pria itu masih sangat peduli pada adiknya.

Tapi itu hanya terjadi di masa lalu.

Sekarang Qu Fengxiao hanya bisa berjuang sendiri menghadapi efek samping Tubuh Yin dan berjuang sendiri bertahan di dunia asing.

Qu Fengxiao mendengarkan percakapan para perawat yang membicarakan kasusnya. Mereka mengatakan bahwa Qu Fengxiao jatuh ke tengah jalan dan hampir tertabrak mobil. Itu sebabnya ada seseorang yang langsung menelpon polisi untuk ditangani segera setelah membawanya ke pinggir.

Kondisi Qu Fengxiao memang buruk. Ada banyak luka pertarungan, yang membuat situasinya menjadi kritis. Hebatnya, dia masih bisa bangun di tengah-tengah kondisi itu tepat saat polisi datang.

Kasus ini masuk ke dalam kasus penganiayaan karena luka yang didapati Qu Fengxiao. Polisi masih mencari pelakunya dan akan segera menanyakan detailnya.

Qu Fengxiao tidak tahu harus tertawa atau menangis.

Baiklah, dia tidak dianiaya. Ini adalah luka pertarungan! Meski sebagian kekuatannya hilang karena pertempuran itu, atau mungkin saja sebagian kekuatannya hilang karena melintasi dunia, dia masih sangat sehat—kecuali kenyataan bahwa efek samping Tubuh Yin bekerja.

Qu Fengxiao turun dari ranjang pasien, menyibak  tirai pembatas dan melihat bagaimana ruangan pasien memiliki bentuk yang jauh berbeda dari dunianya.

Ada beberapa tempat tidur pasien berwarna putih yang dibatasi dengan tirai putih. Ketika perawat berseragam putih melihat salah satu pasien sudah bangun, salah satu dari mereka segera menghampiri.

"Nona Qu, apa ada keluhan lain yang sedang dialami?"

Qu Fengxiao melihatnya dengan ragu, lalu membuka mulutnya. Namun ... lehernya terasa sakit dan kering, tidak ada suara yang keluar dari mulutnya.

Jelas-jelas dia bisa bicara sebelum efek samping Tubuh Yin kambuh. Bagaimana ia tidak bisa bicara sekarang?

Melihat Qu Fengxiao kesulitan bicara, perawat itu segera peka dan mencarikan air mineral. Ia membiarkan Qu Fengxiao minum terlebih dahulu, berharap di bisa bicara. Tapi ...

Qu Fengxiao masih tidak bisa mengeluarkan suara sedikit pun dari mulutnya. Pita suaranya seolah membeku.

Yah, sebenarnya ini tidak hanya terjadi sekali atau dua kali. Ada kalanya jika efek Tubuh Yin kambuh secara berlebihan dan membekukan sebagian organnya, dia akan kehilangan suara untuk sementara. Tidak hanya kehilangan suara, dia juga tidak akan bisa bergerak untuk sementara. Kehilangan suara sudah termasuk yang paling ringan.

Tapi perawat itu sudah buru-buru memanggil dokter sebelum Qu Fengxiu sempat memberitahu. Setelah beberapa saat, dokter datang. Pria tinggi berjas putih dan tampak berusia 40an, menghampiri dan memeriksa menggunakan alat yang sama sekali tidak diketahui Qu Fengxiao.

Qu Fengxiao melihat alat yang ditempelkan ke dadanya dan terhubung dengan telinga dokter dengan teliti. Ada alat seperti itu? Untuk mendengar detak jantung?

Wah ... ia ketinggalan zaman.

Tidak hanya itu, ada juga alat yang diletakkan di mulut Qu Fengxiao seperti permen. Tapi rasanya tidak manis. Itu dikeluarkan lagi dan mendeteksi suhu tubuhnya. Qu Fengxiao terlihat seperti anak kecil polos dan bodoh yang tidak tahu tentang dunia.

Perawat yang membantu langsung mengerutkan kening ketika melihat termometer yang menjadi abnormal setelah berada di mulut Qu Fengxiao.

Error.

Dia mencoba lagi, sampai Qu Fengxiao hafal dengan rasa benda dingin itu. Ada rasa besi. Tanpa sadar ia menggigitnya, sampai mengeluarkan cairan yang tidak enak.

Perawat itu panik ketika melihat termometer yang patah digigit Qu Fengxiao. Itu mengandung zat berbahaya, dan telah masuk ke mulut Qu Fengxiao.

Tapi ... wajah pucat Qu Fengxiao masih sama, tampak seperti orang bodoh.

Terbuat dari apa manusia satu ini!

Rasanya tidak enak. Qu Fengxiao mengeluh dalam hati dan meminum kembali minumannya. Dia tidak tahu, cairan yang ia rasakan adalah merkuri yang berasal dari termometer, sangat beracun. Ada rasa besi dan pahit, membuatnya terus menerus minum untuk menghilangkan rasa buruk itu.

Wajah perawat terdistorsi. Bahkan dokter yang melihatnya buru-buru menangani hal ini, yang membuat Qu Fengxiao kebingungan ketika sedang meneguk air.

Qu Fengxiao tidak pernah takut pada racun. Tubuh Yin miliknya memberinya manfaat kebal racun. Racun lemah terhadap suhu dingin yang ekstrim, sedangkan tubuh Qu Fengxiao memiliki suhu ekstrim terutama di jantungnya. Jadi racun seperti merkuri tidak akan memengaruhinya.

Dokter memarahinya karena makan merkuri dan ia diberi obat untuk diminum secara langsung untuk mencegah penyebaran merkuri dalam tubuh. Qu Fengxiao hanya menurut.

Tapi ... melihat pil kecil berbentuk bulat dan pipih, lagi-lagi ia terpana ....

Ia telah melihat berbagai macam pil seumur hidupnya, dari kecil sampai besar. Tapi pil satu ini memiliki bau dan bentuk yang unik. Dari tanaman apa ini berasal? Apa bisa menawarkan segala racun?

Dia ingin bertanya, tapi tidak bisa bicara. Ia juga tidak bisa menulis karena tidak diberi kertas dan pena. Ia hanya bisa diam dan memakan pil tersebut sambil menikmati fasilitas gratis rumah sakit.

Gratis ....

Qu Fengxiao masih tidak tahu bagaimana dunia ini berputar.

Beberapa polisi datang menanyakannya untuk diinterogasi lebih lanjut perihal kasus yang sedang terjadi. Mereka menduga bahwa Qu Fengxiao diculik seseorang dan ia berhasil kabur saat sedang dibawa keluar kota.

Mereka ingin keterangan lebih lanjut meski Qu Fengxiao harus menulis semua yang ia alami di atas kertas.

"...." Qu Fengxiao melihat kertas di tangannya, lalu pena aneh di tangannya.

'Bagaimana cara menggunakannya? Tidak ada tinta di sini. Bagaimana aku bisa menulis?'

Polisi sedang menunggunya di samping, membuat Qu Fengxiao tidak tahan. Bagaimana ia bisa menulis di pena pendek dan tumpul ini, sedangkan tintanya tidak ada?

Qu Fengxiao menekan kertas dengan ujung pena, lalu mencoret-coretnya di depan pak polisi untuk menunjukkan bahwa ia butuh tinta.

Tapi ekspresi polisi itu menjadi lebih aneh dari Qu Fengxiao. Dengan sabar polisi itu mengambil pena di tangan Qu Fengxiao, lalu menarik ujung pena. Ujung pena menjadi runcing setelah penutupnya dibuka.

“....”

Qu Fengxiao merasa malu. Ia menyengir malu dan mengambil pena itu. Ketika ia mencoba mencoretnya ke kertas, ia terkejut karena dia tidak perlu menggerus tinta untuk menulis. Tintanya sudah ada sejak tadi.

'Hebat!'

Sekarang, ia sadar betapa konyolnya ia di depan pak polisi.

Lebih konyolnya, Qu Fengxiao hanya menulis kata 'tidak tahu" di kertas itu, yang membuat polisi itu menghela napas, berusaha untuk sabar. Qu Fengxiao hanya memasang senyuman tidak bersalah.

"Kamu benar tidak ingat apa yang terjadi sebelum terbangun di jalan?"

Qu Fengxiao menggeleng. Dia tidak mungkin mengatakan bahwa ia bertengkar dengan kakak dan terlempar ke jalan raya di dunia lain.

"Coba ingat baik-baik agar kami dapat segera menangani kasus ini dan menemukan rumahmu."

Qu Fengxiao menggeleng lagi. Polisi ini agak menyebalkan, mendesaknya saat tidak tahu apa yang terjadi. Ia pun memegang kepalanya dan mengerutkan kening, berpura-pura sakit kepala sampai ingin menangis.

Perawat segera datang melihat betapa sakit Qu Fengxiao. Dia meminta polisi untuk memberi ‘korban’ waktu, kemudian merawat Qu Fengxiao dan membiarkannya tidur setelah diberi obat.

Nyaman sekali dirawat seperti ini.

Tapi ... Qu Fengxiao tidak bisa terus di sini. Dia pasti harus keluar dari rumah sakit. Tanpa pemandu, dia akan kebingungan melihat dunia aneh yang di luar pengetahuannya.

Ia masih belum tahu nama kendaraan kotak berbagai macam bentuk dan model itu. Ada terlalu banyak benda bergerak sendiri di sini, ia sangat bingung.

Polisi tidak lagi menaruh harapan pada Qu Fengxiao untuk mencari informasi. Qu Fengxiao keluar dari rumah sakit segera, lalu dibawa ke panti sosial selagi mencari keluarganya.

"Silahkan masuk."

Seorang polisi wanita yang membawa Qu Fengxiao membiarkannya masuk ke sebuah bangunan besar yang memiliki banyak jendela. Bangunan itu mirip dengan bangunan yang dilihat Qu Fengxiao saat di jalan, bedanya di sana sangat ramai dan hampir padat, sedangkan di sini sangat tenang meski ada beberapa orang yang berlalu-lalang.

Qu Fengxiao dianggap hilang ingatan oleh polisi dan dokter karena keabnormalannya. Dia tidak mengetahui apa pun selain namanya dan keterampilan berbahasa. Ditambah suaranya yang hilang, mereka pun membawanya untuk diterapi di panti sosial. Mereka akan bertemu terapis nanti.

Polisi wanita itu bernama Chen Jiu. Dia membawa Qu Fengxiao menemui seorang pria yang telah menunggu sambil melihat pemandangan di sekitar.

"Dokter Wu, senang bertemu dengan Anda." Chen Jiu menyapa pria itu seolah mengenalnya dengan baik.

Dokter Wu, Wu Xiahai, berdiri dan melihat ke arah Chen Jiu dan calon pasiennya dengan senyuman hangat. Penampilannya yang tinggi dan tegap terlihat berenergik, meski memiliki beberapa helai uban di rambutnya. Kira-kira, usianya sudah 50an.

"Senang bertemu denganmu," katanya.

Chen Jiu melihat ke arah Qu Fengxiao. "Dia adalah Qu Fengxiao, perempuan yang sudah kuceritakan sebelumnya. Qu Fengxiao, dia adalah Dokter Wu Xiahai, yang akan menjadi terapismu dan membantu mengembalikan ingatanmu agar dapat kembali ke keluargamu."

Qu Fengxiao melihat ke arah Wu Xiahai, lalu sedikit membungkuk sopan. Ia masih tidak bisa bicara.

"Santai saja, tidak perlu terlalu formal." Wu Xiahai terkekeh.

"Karena aku sudah menyelesaikan tugasku, maka aku harus kembali untuk tugas lain. Qu Fengxiao, kamu bisa meminta bantuan petugas di sini jika membutuhkan sesuatu. Setelah pembicaraanmu dengan Dokter Wu, petugas akan mengantar ke ruanganmu."

Qu Fengxiao mengangguk. Wu Xiahai mempersilahkannya duduk di kursi depannya. Qu Fengxiao menuruti.

Dia telah belajar beradaptasi dan mengenali beberapa hal di sini. Namun, keterbatasannya dalam bicara menghambatnya. Ia tidak bisa melontarkan argumen atau gagasan lain, hanya bisa menurut.

Wu Xiahai memberikan sebuah buku tulis dan pena pada Qu Fengxiao. Qu Fengxiao sudah terbiasa dengan pena sehingga tidak bertingkah aneh lagi dan siap melakukan terapi.

'Omong-omong ... memangnya apa yang harus diterapi?'

To be continue

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!