Novel ini adalah kelanjutan dari cerita Takdir Cinta Hana season satu
Melahirkan buah hati siapa sih yang tidak bahagia? apalagi di karuniai sekaligus bayi kembar.
Hana Aziza yang awal mulanya bisa menerima keadaan,akhirnya lambat laun hana mulai merasakan ketidak nyamanan dengan keadaannya saat ini,apalagi semenjak samudera,yakni suami dari hana yang merupakan seorang presdir, selalu disibukan dengan urusan pekerjaannya,hana merasa samudera telah mengabaikan dirinya,hingga akhirnya hana terserang baby blues,keadaan rumah kini berubah menjadi tidak nyaman saat bunda mereka mengalami perubahan sikap,dan berdampak kepada Aldebaran putra pertama hana dan juga lily,putri pertama samudera,mereka berdua berusaha membantu serta menghibur hana,namun sayangnya itu semua tidak berhasil,hana malah mulai mencurigai samudera karena sikapnya yang seolah-olah tidak peduli padanya,akan ada konflik kembali dalam rumah tangga Hana dan samudera,akan kah hana dan samudera sanggup menghadapinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Strategi melawan musuh
Cuaca pagi hari ini mendadak gelap, karena langit kini telah menangis, aktifitas manusia di pagi itu sedikit terganggu akibat derasnya hujan yang turun terus menerus, Samudera sampai terjebak macet akibat beberapa jalan di blokade karena tergenang Air hujan yang ketinggian volume airnya sudah melebihi dengkul kaki orang dewasa.
Akhirnya Samudera memilih jalur lain, Hampir satu jam lebih Samudera masih terjebak macet di jalan, padahal jam sepuluh nanti akan di adakannya rapat penting dengan perusahaan BSW group, milik tuan Salim yakni ayah kandung Samudera, saat ini juga keadaan tuan Salim di singapura sudah berangsur membaik, dan rencananya minggu depan sudah bisa kembali ke tanah air.
Tepat pukul setengah sepuluh pagi, akhirnya Samudera tiba di perusahaan Winata World Group, ia pun bergegas menuju lantai dua belas, rupanya di ruangannya sudah ada frans dan juga Arman, mereka berdua sedang menyusun laporan untuk bahan meeting, tapi sepertinya Samudera akan menunda meeting tersebut, yakni menjadi jam satu siang, setelah jam istirahat, Arman langsung memberikan informasi penting ini kepada dewan direksi dan divisi yang terkait.
"Permisi tuan, saya sudah mengkonfirmasi jika meeting di tunda sampai jam Satu siang, apakah adalagi yang ingin tuan sampaikan?" tanya Arman
"Sudah cukup Man, kamu jangan kemana-mana dulu, ada hal penting yang ingin saya sampaikan kepadamu dan juga frans!" imbuhnya dan kemudian duduk di kursi singgasananya.
"Baik tuan!" jawab Arman dan frans serempak.
Kini keduanya duduk di kursi sofa menghadap ke arah tuan mereka.
"Jadi begini, untukmu Arman, saya harap kamu tidak membuka mulutmu kepada siapapun termasuk istrimu tentang masalah ini, dan hanya di antara kita bertiga saja yang tahu!" Sahutnya sembari bersidekap.
"Baik tuan, anda bisa percaya dengan saya!" sahutnya
"Sepertinya ada hal yang sangat serius ya tuan yang ingin anda sampaikan sekarang?" tanya frans
"Iya frans, kemarin saat aku makan siang bersama Evelin, aku mendapatkan kabar buruk frans!"
Mendengar hal itu Arman langsung mengerutkan dahinya, sedangkan Frans menatap serius ke arah tuannya.
"Kalau boleh tahu kabar buruk apa itu tuan?" Frans bertanya karena sangat penasaran.
"Tuan Marco benar-benar telah menjebakku, ia telah memalsukan surat perjanjian yang telah aku tandatangani setelah aku meminjam modal satu triliun padanya, kau tahu apa isi surat perjanjian itu?" imbuhnya seraya membesarkan kedua matanya dan fokus melihat ke arah frans dan juga Arman.
Frans dan Arman keduanya langsung menggeleng.
"Jika aku akan menyerahkan seluruh aset perusahaan untuk dirinya jika aku tidak sanggup membayar hutang selama satu tahun, belum lagi di tambah dengan bunganya yang terus membengkak!"
Frans dan Arman langsung tercengang atas penjelasan dari tuannya.
"Apa? licik sekali tuan Marco itu tuan, pantas saja perusahaan tuan satu persatu di buat kacau balau olehnya, dan sekarang perusahaan pertambangan lithium milik anda di sulawesi sudah mulai goyah, dan perusahaan anda dalam satu bulan ini di larang ekspor keluar negeri karena kasus dokumen palsu itu tuan!"frans menjelaskan apa yang ia tahu, Arman yang menyimak dengan serius percakapan antara tuan Samudera dan Frans menjadi timbul rasa iba
'Kasihan sekali orang sebaik tuan Samudera harus mendapatkan masalah sebesar ini, mengapa tuan Marco begitu jahat!' batinnya menjadi geram.
"Betul sekali Frans, dan saat ini pendapatan perusahaanku mulai mengalami penurunan yang cukup mengerikan, bahkan beberapa para investor mulai mundur dari perusahaanku, entah dendam apa yang dimiliki tuan Marco terhadapku, sehingga ia ingin menghancurkan diriku!" Samudera merasa tubuhnya begitu lemas seperti tak bertulang, ia terus saja memijit kepalanya.
"Oh iya, kau tahu Frans jika saat ini Evelin memiliki surat perjanjian yang aku tanda tangani itu, kemarin ia hanya menyerahkan foto copyan nya saja karena...!" Samudera langsung terdiam.
"Karena apa tuan? Tukas Frans semakin penasaran akan kelanjutan penjelasan dari tuannya.
"Si wanita sinting itu menginginkan aku tidur bersamanya!" jawabnya sambil menggebrak meja di hadapannya.
BRAKKK
Arman dan frans kaget bukan kepayang, mereka berdua sempat terperanjat.
"Apa saya tidak salah dengar tuan? Kenapa wanita itu sangat tidak tahu malu sekali!" protes Arman ikut merasakan kesal.
"Hemmm...kau belum tahu saja di perawan tua itu begitu gatal terhadap tuan samudera Man, pengennya nempel mulu, sudah kaya perangko!" Sungut Frans mencoba menjelaskan kepada Arman.
"Maksudnya bagaimana pak Frans? Kenapa wanita itu begitu beraninya mendekati tuan Samudera, harusnya dia malu karena tuan Samudera sudah memiliki seorang istri!" cetus Arman, ia pun semakin penasaran apa sebenarnya yang telah terjadi dengan tuan samudera dan juga Evelin.
"Jadi begini Arman, aku sengaja membuat sandiwara yakni menjalin hubungan layaknya sepasang kekasih dengan Evelin, karena Evelin adalah putri kandung dari tuan Marco, aku sengaja melakukan hal ini karena tuan Marco adalah manusia yang sangat licik, aku pun baru tahunya sekarang-sekarang ini! Dan saat ini sandiwaraku telah membuahkan hasil, Evelin akhirnya berhasil aku kuasai dan ia diam-diam telah mencuri surat perjanjian terkutuk itu dari papahnya, ia pun tidak akan cuma-cuma memberikan surat perjanjian itu, dan ia meminta hal gila kepadaku, kau mengerti kan dengan semua penjelasan dariku Man?"
"Saya sangat mengerti tuan, saya salut atas keberanian tuan, tenang saja tuan, saya siap membantu tuan Samudera kapanpun!" Tukasnya bersungguh-sungguh.
Samudera tersenyum senang saat Arman berkata seperti itu.
"Lantas apa rencana tuan selanjutnya? Apakah anda tetap akan melakukan kegilaan ini sampai ke atas ranjang? Memang anda siap berhubungan intim dengan wanita lain?" tanya Frans Asal ceplos.
Samudera menjadi geram ketika Frans berkata seperti itu." tidak akan sudi aku tidur dengan wanita iblis itu Frans, di gerayangi nya saja aku sangat jijik, apalagi harus berhubungan intim, lebih baik aku mati!" Samudera menjawabnya dengan sangat lantang.
"Kalau saya jadi anda, saya akan memilih untuk melakuakn keinginannya tuan, kapan lagi dapat keperawanan dari seorang wanita secara cuma-cuma, iya kan?"
"Kau enteng sekali ya berkata seperti itu, oh apa kau masih penasaran gegara kau menikah dengan seorang wanita yang sudah tidak perawan hah? Akan aku adukan perkataanmu itu kepada norah, biar kau di depak langsung olehnya!" Ancamnya sembari memelototi Frans.
Bukannya merasa takut, frans malah tertawa cekikikan sambil menggaruk kepalanya." kau sepertinya sudah bosan hidup ya Frans!" timpal kembali Samudera.
"Tidak tuan, saya hanya bercanda saja, sangat di sayangkan juga gadis secantik nona Evelin begitu menginginkan di tiduri oleh anda, ck..ck..ck!! Anda memang pria yang luar biasa tuan, banyak wanita yang rela menyerahkan tubuhnya kepada anda!" sungutnya seraya mengacungi jempol.
"Tutup mulutmu itu Frans, aku tidak butuh pujianmu yang tidak bermutu itu, sekarang tolong bantu aku mencari cara agar si wanita iblis itu mau menyerahkan surat perjanjian yang aslinya kepadaku! " imbuhnya dan kemudian beranjak dari singgasananya, Samudera melangkahkan kakinya menuju kursi sofa, ia mencoba duduk di tengah yakni antara Frans dan juga Arman.
"Ayo man, coba kau keluarkan ide yang bisa membantuku keluar dari masalah ini!" Samudera mengalihkan pandangannya kepada Arman.
"Sebentar tuan, saya coba berfikir terlebih dahulu, karena ini bukanlah masalah perkara kecil." jawabnya, ia pun mencoba memutar otaknya.
Lalu Samudera bergeser dan menghadap ke arah Frans, Ayolah Frans keluarkan ide gilamu, aku saat ini sedang membutuhkan bantuan kalian berdua.
"Aha, saya punya ide tuan!" cetus Arman.
"Apa itu Man?" tanya Samudera.
"aku memiliki seorang sahabat dan ia pasti mau melakukan hal ini!"
"Benarkah itu Arman? Baiklah lanjutkan apa ide yang kau punya."kata samudera fokus menatap Arman
Akhirnya Arman menjelaskan rencana apa saja yang akan ia lakukan untuk menjebak Evelin, baik Samudera dan juga Frans, keduanya sangat setuju dengan idenya Arman.
"Wah tidak kusangka idemu sangat brilian Man, kau rupanya memiliki otak penjahat juga ya, aku harus berhati-hati dengnmu!" Frans mencoba menyipitkan kedua matanya.
"Tapi apakah obat yang kau maksud itu bersifat legal Man? Aku yakin tidak akan mudah untuk mendapatkannya?" tanya Samudera tidak begitu yakin.
"iya Man, setahuku obat itu tidak di jual bebas, karena bersifat ilegal!" Sambung Frans ikut menimpali.
Arman malah tersenyum renyah," tenang saja, semuanya aman kok, pokoknya tuan Samudera dan pak frans tidak perlu hawatir, yang terpenting bayarannya sesuai, karena sahabat saya ini bukanlah orang sembarangan, ia merupakan seorang gangster yang sangat ditakuti ketika aku bekerja sebagai buruh kasar di kalimantan!" tuturnya.
"Baiklah Man, kalau begitu secepatnya kau hubungi temanmu itu, bila perlu nanti pesawat jet pribadiku yang akan menjemputnya langsung!" perintah Samudera begitu bersemangat.
"Baik tuan, saya akan segera menghubunginya!" kemudian Arman mengambil benda pipih di dalam saku celananyanya, tidak butuh waktu lama sambungan telepon pun tersambung, Arman mencoba menjelaskan maksud dan tujuannya meminta bantuan sahabatnya itu.
Baik Samudera dan juga Frans, mereka berdua mendengarkan percakapan di dalam sambungan telepon dengan sangat serius, Arman sengaja load speaker ponsel miliknya.
Dan akhirnya sahabatnya Arman menyetujui semua rencana gilanya itu.
"Baiklah Arman, sebaiknya kau ikut kesana untuk menjemput sahabatmu itu, segera kau siapkan dirimu, setelah jam makan siang kau meluncur ke kalimantan!"
"Baik tuan!" jawab Arman sembari membungkukkan punggungnya, ia pun bergegas pergi ke meja kerjanya dan merapihkan berkas-berkas untuk bahan meeting jam satu siang nanti.
'Baiklah singa betina, kali ini kau tidak akan menang melawan seekor srigala jantan, tamatlah riwayatmu, karena setelah ini, sandiwara akan segera ku akhiri!' Batin Samudera merasa sangat puas.
Bersambung.....
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
bukannya mawar sdh meninggal
buat dia yg kalung kabut...😄😄🤭🤭