Karena terlilit hutang, seorang karyawan rela menyerahkan istrinya sendiri sebagai jaminan pada seorang boss perusahaan demi mendapatkan pinjaman yang jauh lebih besar.
Usia pernikahan Lukas yang menginjak pada angka 7tahun namun tak juga dikaruniai seorang keturunan, membuat lelaki itu perlahan membenci Seruni sang istri! alasan itu pula yang membuat Lukas tega berkhianat dan membuang Seruni di kediaman Panca sebagai asisten rumah tangga.
Ketulusan serta kebaikan Panca yang begitu mencolok di awal pertemuan, akhirnya membuat Seruni terbuai, wanita itu bahkan bersedia menikah dengan Panca setelah bercerai dari Lukas demi bisa membahagiakan Nyonya Arini!
Namun siapa sangka? mental Panca yang berantakan justru membuat Seruni harus kembali jatuh bangun menjalani hubungan rumah tangga barunya.
Akankah Seruni mampu mengendalikan sang majikan dan membebaskan Panca dari bayangan trauma masa lalunya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita Impian Di Atas Ranjang
Apa diriku sedang bermimpi sekarang? my sugar plum, wajahnya begitu dekat dengan ku sekarang! aku bahkan telah berhasil membuatnya nyaman dan berakhir tidur satu ranjang dengan dirimu, Runi!
Panca tampak membelai dahi Seruni yang masih setia memejamkan mata di samping tubuhnya.
Jika diriku tidak berpura-pura mabuk semalam! mungkin hal ini tak akan bisa kulakukan, maafkan aku honey!
Getaran ponsel yang terletak pada sudut sofa kamar hotel tampak membuat senyum di bibir Panca memudar, pria itu perlahan melangkah dengan sangat hati-hati saat menuruni ranjang.
Lukas? Kenapa dia terus menghubungi Seruni?
Panca menaikkan satu alis sebelum akhirnya memutuskan untuk menyeret ke atas gambar gagang telepon pada layar ponsel milik Seruni.
'Seruni!!! dimana dirimu?? cepat katakan -,"
"Apa maksudmu?"
'A-apa??? apa ini-,"
"Bagaimana kabarmu Lukas? apa kau bekerja dengan baik? dan-, untuk apa kau mengusik Seruni??"
Lukas seketika membeku, ia sungguh tak menyangka bahwa ternyata sang boss besar yang menerima panggilan dari dirinya,
"Maaf-, maafkan saya boss Panca! saya hanya ingin berbicara dengan istri saya,"
'Apa diriku tak salah dengar? Istri mu?? bukankah kau sudah tak menginginkan nya? kau sendiri yang berkata bahwa Seruni hanya sebuah benalu dalam hidup mu, jadi-, aku memiliki sedikit rencana untuk masa depan Seruni, bagaimana menurut Lukas? kau tak akan mungkin keberatan bukan?
Suara tawa dari seberang tampak terdengar begitu renyah di telinga Lukas, jemari dari suami Seruni itu perlahan mengepal dengan sempurna karena ucapan Panca.
'Dengarkan ini Lukas! aku membebaskan dirimu dari perihal uang yang telah kau pinjam, tapi dengan satu syarat! kau juga harus membebaskan Seruni!'
"Apa maksud Anda, boss??"
'Kau pikirkan saja perihal tawaran ku ini Lukas! aku juga akan memberikan uang tambahan jika kau bersedia dengan segera menceraikan wanita yang telah beberapa tahun kau selingkuhi ini!'
A-apa? apa yang Tuan Panca lakukan sekarang pada Seruni?
"B-boss!! tunggu -," sambungan yang sengaja diputus sepihak oleh Panca seketika membuat Lukas menggeram sembari menendang furniture yang berada di samping tubuhnya.
Tidak!! tidak mungkin pria itu berbuat macam-macam pada Seruni! Seruni itu wanita polos, ia pasti akan menceritakan apapun padaku terlebih jika memang boss melakukan hal konyol! tapi Seruni sama sekali tak berbicara apapun! sikap boss Panca juga terkesan dingin,
Tapi itu dulu Lukas!!! kau bahkan telah membiarkan Seruni berada di kediaman boss Panca selama satu bulan lebih! astaga!!! apa Seruni menggodanya? tidak!! Istriku bukan tipe wanita seperti Sherly! apa mungkin -, justru boss Panca yang memaksa Seruni?
"Aaaaaaghh!!!! sial!!!!" Lukas seketika membanting ponsel di atas ranjang demi meluapkan kekesalan.
Teriakan Lukas yang menggema di sertai ponsel yang sedikit membentur area pundak membuat Sherly mengerjap kan mata, wanita itu perlahan duduk dan membenahi lingerie merah muda berbahan satin pada tubuhnya.
"Ada apa denganmu, babe? kenapa berisik sekali? Ini bahkan baru jam 5 pagi!! aku masih mengantuk!!"
"Diam lah!!! pikiran ku sedang kacau sekarang!!"
"Lukas!!! aku bahkan baru membuka mata, dan aku tak tahu ada apa sebenarnya dengan dirimu-, tapi kenapa kau membentak ku??" Sherly seketika menampilkan raut wajah sendu sembari meremas selimut.
"Haaaaghh!!! aku minta maaf, babe! Diriku sama sekali tak bermaksud untuk memarahi mu! Iam sorry! I love you!"
Lukas yang kembali mendekap serta menciumi bibirnya seketika membuat Sherly luluh, wanita itu juga turut mengeratkan dekapan pada tubuh sang kekasih gelap.
*****
Senja tampak menampilkan semburat warna orange di langit saat Runi juga Panca kembali tiba di kediaman besar milik Panca.
Beberapa pengawal seketika membukakan pintu kendaraan untuk keduanya,
Kenapa mereka memperlakukan diriku seperti ini? rasanya sungguh aneh,
Seruni akhirnya melangkah dan hampir meraih koper namun lagi-lagi pengawal mendahuluinya,
"Lebih baik kita masuk sekarang, Runi! aku sungguh lelah!"
Panca menarik pergelangan tangan Seruni namun langkahnya kembali terhenti saat salah satu pengawal menghadang langkah serta menundukkan kepala dihadapannya.
"Ada apa?"
"Maaf Tuan! Nyonya Arini telah tiba tadi pagi, beliau kini tengah bersantai di halaman belakang bersama bi Ijah!"
Nenek?? dia berkunjung kemari?? aaaaahhh! kenapa dia harus datang di waktu yang seperti ini?
Panca mengernyitkan dahi sebelum akhirnya menganggukkan kepala atas informasi dari sang pengawal, pria itu melangkah lebar sembari tetap menggenggam jemari Seruni untuk menuju ke dalam ruangan pribadinya.
Ceklekkk,
Pintu tertutup sempurna, Panca tampak celingukan sebelum akhirnya meraih pundak Seruni dengan kedua tangan.
"Seruni ...,"
"S-saya Tuan!!"
"Tolong maafkan aku jika nantinya aku berbuat diluar kendali atas dirimu!"
"A-apa??" netra indah Seruni pun membulat sempurna atas perkataan yang terlontar dari lisan Panca.
"Aku mohon Seruni!! aku butuh bantuan mu! tolong selamatkan diriku dari nenek!!" Panca yang tiba-tiba berlutut dihadapannya seketika membuat Seruni tertunduk bingung.
"Selamatkan?? apa maksud Anda,Tuan? saya sungguh tidak mengerti!"
"Jadilah istriku!! aku mohon! usia nenekku mungkin tak akan lama lagi, Runi! sementara aku-, aku belum bisa menemukan wanita yang tepat untuk ku jadikan istri! jadi-, saat berada dihadapan nenek berpura-pura lah bahwa kita akan segera menikah!"
"T-tapi, saya-,"
"Kau tak mampu membayar uang pinjaman suami mu, bukan? jadi sebagai gantinya! aku ingin kau membantuku untuk membahagiakan nenekku!" Panca meraih pinggang Seruni dengan kasar hingga wanita itu tersentak juga membentur dada bidangnya.
"Tak ada penolakan! lagipula -, semalam kita juga sudah berbagi kehangatan bukan?"
"Tuan mabuk semalam! dan kita sama sekali tak berbuat apapun! saya hanya membantu Tuan untuk berbaring di atas ranjang-,"
"Tapi kau menikmati nya!"
"A-apa??"
"Pergulatan lidah kita! jangan berpura-pura untuk melupakan itu semua honey!"
Apa?? jadi Tuan mengingat kejadian semalam? aku bahkan hilang kendali dan turut hanyut dalam permainan lidah nya, astaga Tuhan!!
Tatapan liar serta usapan lembut dari jemari Panca pada bibirnya seketika membuat pipi Seruni berwarna merah bak buah ceri.
kok kayak g ngerti kepribadian suami sendiri sih...