Perfect Husband

Poppy dan Andre masih tidak percaya dengan ucapan Dokter, mereka berdua terdiam mematung. "Pasien sudah saya beri vitamin, sebentar lagi juga akan segera siuman," ucap Dokter menyadarkan keduanya.

"Ah, iya, Terima kasih dokter," sahut Poppy.

"Sama-sama, kalau begitu saya permisi dulu." Dokter pun akhirnya pergi, Andre dan Poppy masuk ke dalam ruangan rawat Fabby.

"Gila, si Fabby hamil sama siapa? aku kira dia perawan tua, nyatanya dia murahan juga," batin Nindi.

Nindi terdiam sejenak, lalu Nindi mulai menyunggingkan senyumannya. "Kalau aku tidak bisa mengalahkanmu lewat pekerjaan, aku bisa mengalahkanmu lewat berita kehamilanmu di luar nikah ini, pasti seluruh penjuru Indonesia akan heboh dengan pemberitaan ini, dasar wanita murahan," batin Nindi.

Nindi mulai celingukan, dirasa tidak ada siapa-siapa dia pun mulai menghampiri ruangan rawat Fabby. Dia mengintip dari balik kaca yang menempel di pintu ruangan, dari sana Nindi bisa lihat dengan jelas jika Fabby sedang terbaring lemah dan belum sadarkan diri. Nindi mulai mengeluarkan ponselnya kemudian mengambil gampar Fabby.

"Mampus kamu Fabby, kali ini aku yakin kamu akan hancur," batin Nindi.

Nindi pun dengan cepat pergi dari rumah sakit itu. Tidak lama kemudian, Fabby mulai membuka matanya sembari memegang kepalanya yang terasa masih sangat pusing.

"Bu, bagaimana keadaan ibu sekarang?" tanya Poppy sembari menghampiri Fabby.

Fabby sedikit terkejut, dia menatap Poppy dan Andre secara bergantian. "Apa kalian sudah tahu yang sebenarnya?" lirih Fabby.

Poppy dan Andre menganggukkan kepalanya bersamaan. Fabby hanya bisa pasrah, akhirnya mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi. "Aku mohon, jangan sampai ada yang tahu jika saat ini aku sedang hamil," ucap Fabby.

"Kenapa Bu? bukanya lama-kelamaan juga semua orang akan tahu karena perut ibu akan membesar," ucap Poppy.

"Iya, aku tahu. Tapi setidaknya aku butuh waktu untuk memikirkan alasan apa yang nanti akan aku jelaskan jika suatu saat nanti media menanyakannya," sahut Fabby.

"Bukanya Bu Fabby sudah menikah? kenapa Bu Fabby tidak jelaskan saja kalau Bu Fabby sudah menikah kepada media," ucap Andre.

"Kok kamu tahu, aku sudah menikah?" tanya Fabby kaget.

Andre sempat terdiam, dia sudah keceplosan namun dia berusaha bersikap tenang. "Ah, pasti Poppy yang sudah bicara sama kamu 'kan?" tanya Fabby.

Andre diam, begitu pun dengan Poppy karena Poppy merasa jika dia tidak pernah mengatakan itu kepada Andre. Fabby menghembuskan napasnya dengan kasar, dia pun mulai menerawang. "Apa aku gugurkan saja kandungan ini?" celetuk Fabby.

Poppy dan Andre membelalakkan matanya. "Jangan Bu, kenapa ibu punya pikiran bodoh seperti itu? memangnya itu anak siapa? apa ibu mengandung anak orang lain?" tanya Poppy.

"Jangan sembarangan kamu Poppy, sejak kapan aku melakukan hal seperti itu dengan pria yang tidak punya ikatan apa pun sama aku. Waktu itu aku memang sudah melakukan kesalahan, dan berakhir seperti ini," sahut Fabby.

"Maaf Bu, aku sedikit lancang. Tapi, ibu 'kan melakukannya dengan suami ibu sendiri jadi itu bukan sebuah kesalahan. Seharusnya ibu bahagia karena diluaran sana masih banyak wanita yang menginginkan mempunyai anak, sedangkan ibu sekarang dengan cepatnya Allah sudah memberikan kebahagiaan itu," ucap Andre.

"Tapi masalahnya aku tidak mencintai Arga," lirih Fabby.

"Bu, cinta itu akan tumbuh dengan seiringnya waktu asalkan ibu bisa membuka hati untuk Pak Arga. Kalau ibu terus-terusan menolak Pak Arga, cinta itu tidak akan pernah tumbuh di hati ibu. Pak Arga pria yang sangat baik Bu, bahkan terlihat sekali jika Pak Arga itu sangat mencintai ibu bukanya sebagai wanita lebih baik kita dicintai daripada mencintai karena buktinya, dulu ibu sempat mencintai pria tapi nyatanya pria itu malah menyakiti ibu," ucap Poppy.

Fabby terdiam. "Jangan mencari pria yang sempurna Bu, karena kalau ibu sibuk mencari pria sempurna maka ibu akan kehilangan yang terbaik," sambung Andre.

Fabby semakin diam, dia tidak tahu apa yang saat ini sedang dia rasakan. Mendengar ucapan Poppy dan Andre membuat hatinya ngilu dan entah kenapa rasanya ingin sekali menangis. Poppy dan Andre kaget, mereka merasa bersalah karena mereka pikir jika mereka sudah salah berbicara.

"Astaga, maafkan kita Bu, kita tidak bermaksud membuat ibu sedih," ucap Poppy merasa sangat bersalah.

"Tinggalkan aku sendiri," ucap Fabby.

Poppy dan Andre semakin merasa bersalah, tapi mereka juga tidak bisa berkata apa-apa lagi. "Baiklah, jika ibu butuh sesuatu, panggil saja aku. Aku tunggu di luar," ucap Poppy.

Poppy dan Andre pun memilih keluar, air mata Fabby semakin mengalir deras bahkan sekarang terdengar isakan-isakan kecil.

"Pop, Mas kembali ke kantor dulu, kamu tidak apa-apa 'kan sendirian di sini?" ucap Andre.

"Iya, Mas. Lagipula sebentar lagi Nenek Andin datang," sahut Poppy.

"Ya sudah, kalau begitu Mas pergi dulu kalau ada apa-apa kamu cepat hubungi Mas," ucap Andre.

"Baik, Mas."

Andre memeluk dan mencium kening Poppy sebelum dia pergi, setelah itu Andre pun pergi dari rumah sakit. Andre berusaha menghubungi Arga untuk memberitahukan jika Fabby saat ini sedang hamil.

"Lah, kok gak diangkat-angkat sih?" batin Andre.

Andre kembali mencoba menghubungi Arga, tapi lagi-lagi Arga tidak mengangkatnya. "Apa Tuan Arga sedang sibuk? baiklah, nanti aku coba hubungi dia lagi," batin Andre.

Sementara itu, Nindi dengan semangat menyebarkan berita mengenai kehamilan Fabby di media sosial. Tidak membutuhkan waktu lama, berita kehamilan Fabby langsung tersebar dengan cepat di kalangan netizen dan sudah sampai ke telinga kalangan pengusaha juga. Siapa yang tidak mengenal Fabby, semua orang mengenal Fabby karena dia sering wara-wiri di TV sebagai pengusaha berlian paling muda yang sukses.

"Pop, bagaimana keadaan Fabby?" tanya Nenek Andin khawatir.

"Kata dokter tidak apa-apa, Nek."

"Ya sudah, kalau begitu nenek masuk dulu."

Andin masuk ke dalam ruangan rawat Fabby, sedangkan Poppy masih diam di kursi tunggu sembari mengotak-atik ponselnya. Tiba-tiba Poppy membelalakkan matanya, melihat berita yang saat ini sedang viral.

"Apa-apaan ini?" seru Poppy.

Poppy melihat foto Fabby yang sedang terbaring di rumah sakit ini, lalu ditambah dengan caption yang terkesan memprovokator. Bahkan Poppy melihat komentar yang kebanyakan negatif. Tiba-tiba, ponsel Poppy berbunyi dan puluhan pesan masuk secara bersamaan meminta klarifikasi dari Poppy mengenai berita yang sedang viral itu.

"Siapa yang menyebarkan berita ini? rasanya ini foto diambil tadi deh, berarti tadi ada yang mengikuti kita," batin Poppy kaget.

Poppy bingung, harus berbuat seperti apa. Sedangkan saat ini Poppy tidak mungkin laporan kepada Fabby karena kondisi Fabby masih lemah.