NovelToon NovelToon
Berbisnis Di Isekai

Berbisnis Di Isekai

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Dunia Lain / Persahabatan / Fantasi Isekai / Toko Interdimensi
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yeffa

Elise, Luca dan Rein. Mereka tumbuh besar disebuah panti asuhan. Kehidupan serba terbatas dan tidak dapat melakukan apa-apa selain hanya bertahan hidup. Tapi mereka memiliki cita-cita dan juga mimpi yang besar tidak mau hanya pasrah dan hidup saja. Apalah arti hidup tanpa sebuah kebebasan dan kenyamanan? Dengan segala keterbatasannya apakah mereka mampu mewujudkannya? Masa depan yang mereka impikan? Bagaimana mereka bisa melepaskan belenggu itu? Uang adalah jawabannya.

Inilah kisah mereka. Semoga kalian mau mendengarkannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeffa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35. Toko Obat Sarah

"Carla, kami ingin pergi ke toko potion terlebih dahulu." Ucap Elise ketika mereka menaiki gerobak. Gerobak pun perjalan dengan perlahan.

Carla bingung menatap mereka berdua dan berkata, "untuk apa kesana? Apakah ada yang sakit?"

"Tidak, kami ingin menjual ini." Tunjuk Elise kepada tumpukan potion disudut gerobak.

"Baiklah. Aku tau tempatnya. Berada di ujung jalan ini." Rein pun mengarahkan Erie ke tempat yang ditunjukan Carla.

Tidak butuh lama mereka tiba disebuah toko dengan pintu kayu. Diatas pintu tergantung gambar botol potion. Mereka pun masuk ke dalam bersamaan meninggalkan Erie yang berjaga didepan dengan tenang.

"Butuh apa?" Tanya wanita paruh baya dengan topi lebarnya ketus.

"Kami ingin menjual ini. Apakah bisa?" Carla lebih dulu bertanya seraya memberikan sebotol sampel potion yang mereka miliki. Wanita tua itu melihat potion itu dengan tatapan berbinar.

"Wahai, dimana kalian mendapatkan ini?" Suaranya yang serak terdengar senang.

"Kami membuatnya. Berapa yang bisa kau beli?" Tanya Carla paham situasi. Kemungkinan potion itu akan terjual mahal melihat reaksi wanita itu.

"Aku akan membeli satu potion ini seharga 200 perak. Bagaimana?"

"Tidak. Bagaimana jika 1 emas. Saat ini penjualan potion sedang naik drastis kan." Tawar Elise. Wanita tua itu tersenyum.

"Wahai, kau pintar sekali membaca situasi anak muda. Baiklah berapa banyak yang kalian miliki saat ini?" Tanya wanita tua itu.

"Kami punya 23 botol." Jawab Rein menunjukan sekotak botol potion.

"Baiklah. Aku akan ambil semuanya. Bisakah aku membelinya lagi lain kali. Aku Sarah." Wanita itu memperkenalkan dirinya.

"Aku Carla. Dan ini Rein dan Elise. Mereka yang membuatnya." Jelas Carla kepada Sarah.

"Kalian pasti seorang jenius. Karena kalian bisa membuat potion ini." Mereka bingung mendengarnya.

"Memang potion apa itu Nenek Sarah. Bolehkan aku memanggilmu dengan sebutan Nenek? Kami baru belajar membuat potion itu. Jadi pengalaman kami masih sedikit." Jelas Elise merendah.

"Tentu saja sayang. Kalian boleh panggil aku sesukamu. Kalian dengar tentang penyakit misterius itu? Sebenarnya itu adalah wabah penyakit yang menyerang tubuh dengan membuat tubuh mengalami bintik ruam dan juga menggelembung. Jika dipecahkan akan keluar air nanah." Jelas Sarah.

"Lalu apa hubungannya dengan potion itu, Nek?" Tanya Rein tidak paham dengan hubungan keduanya.

"Dikatakan bahwa Potion inilah yang dapat menyembuhkannya. Tetapi karena sulit dibuat dan kemungkinan berhasil nya kecil apalagi herba yang di butuhkan juga cukup banyak hanya untuk membuat satu botol potion ini. Potion ini sangat mahal dijual dipasaran apalagi dengan adanya wabah misterius itu. Potion ini jadi lebih mahal lagi." Elise tersenyum mendengarnya. Berati mereka bisa menjual potion ini dan juga membantu menyembuhkan orang yang sakit.

"Baiklah. Ini uangnya." Sarah mengeluarkan 23 emas kepada Carla.

"Terima kasih Sarah. Kami akan menjualnya kepadamu lagi nanti. Kami pergi dulu." Carla memberikan uangnya kepada Elise kemudian memasukkan ke dalam kantong.

"Baiklah. Berhati-hatilah katanya banyak bandit berkeliaran."

"Terima kasih nenek Sarah sudah mengingatkan." Jawab Elise sementara Sarah hanya tersenyum mendengarnya. Mereka pun melangkah pergi meninggalkan toko potion dengan langkah riang.

"Carla, bagaimana jika kita membuat rekening bank." Rein memberi saran.

"Kurasa itu hal baik. Ayo kita bergegas. Aku takut bank akan segera tutup."

"Baiklah ayo." Erie melesat dengan kecepatan sedang ketika semua penumpang sudah berada digerobak. Mereka tiba tepat waktu setengah jam sebelum bank tutup. Mereka memasuki bank dengan senang hati. Erie sudah diparkir disebelah gedung bank. Untungnya bank menyediakan tempat parkir untuk kereta kuda. Hanya Erie saja yang membawa gerobak.

"Selamat sore ada yang bisa kami bantu?" Sapa pegawai bank dengan ramah ketika mereka tiba didepan pintu.

"Kami ingin membuka rekening." Jelas Carla, Elise dan Rein berdiri dibelakang Carla.

"Apakah sudah pernah memiliki akun sebelumnya?" Petugas itu kembali bertanya dengan tetap mempertahankan senyumnya.

"Belum." Jawab Carla singkat.

"Baiklah silahkan kesini." Petugas itu memberi tahu jalan yang harus mereka tuju kemudian mereka tiba disebuah ruangan kecil yang hanya muat dengan satu orang.

"Silahkan. Hanya pembuat rekening yang bisa masuk kedalam. Sisanya silahkan menunggu diluar." Tunjuk petugas bank ke sisi lain yang disediakan bangku. Mereka mengangguk mengerti.

"Baiklah, kalau begitu saya permisi." Petugas itu melangkah pergi meninggalkan mereka disana. Carla masuk lebih dulu. Tidak berselang lama Carla keluar dari sana.

"Kalian bisa membuka rekening, aku akan menjadi wali sementara untuk menjamin kalian agar bisa membuka rekening. Jadi siapa yang akan membuka rekening?" Tanya Carla.

"Elise saja. Aku malas berurusan dengan uang." Rein menunjuk Elise.

"Bagaimana jika kita menggunakan nama kita bertiga karena ini uang kita bersama." Elise memberi saran.

"Begitu lebih baik." Ucap Carla.

"Baiklah." Elise masuk kedalam ruangan itu dengan membawa kantong berisikan tumpukan uang.

"Selamat sore, untuk pembukaan rekening silahkan cantumkan nama Pemilik rekening." Petugas memberikan secarik kertas kepada Elise.

'Rein Elise Luca.' tulisnya

"Baiklah. Rein Elise Luca kami akan segera membuat rekeningnya.

"Eh tapi itu nama untuk tiga orang."

"Untuk pembuatan rekening hanya bisa untuk satu orang. Jadi silahkan membuat  rekening satu persatu. Kecuali rekening untuk serikat dagang. Bisa menggunakan nama serikat dagang ataupun nama selain nama pemilik rekening."

"Baiklah. Apa syaratnya?"

"Tentu haruslah adanya bukti serikat dagang." jelasnya. Elise terlihat berfikir sejenak kemudian menuliskan. Elise sebagai perwakilan. jika nanti mereka memiliki serikat dagang mereka tinggal membuka rekening yang baru. Ini hanya untuk sementara lagipula Elise tidak bisa menggunakan sesuka hatinya karena ini uang bersama.

"Apakah anda setuju dengan nama ini?" Elise menggangguk.

"Baiklah. Tunggu sebentar. Kami akan memproses tanda pengenal." Tidak selang lama petugas itu kembali dengan sebuah tanda pengenal  dari kayu bertuliskan Elise seukuran genggaman tangan dengan ukiran disetiap pinggirnya.

Baiklah anda sudah bisa membuat transaksi pertama. Dengan biaya layanan 1 keping emas setiap tahunnya." Jelas petugas itu.

"Baiklah. Ini uangnya." Elise menyerahkan sekantong uang yang dimilikinya. Hanya menyisakan 200 keping silver.

"Baiklah total uangnya 50 emas 500 silver. Saya akan memasukannya kedalam token rekening. Anda bisa mengecek saldo dari token tersebut." Petugas itu memberikan token kayu itu kepada Elise. Elise pun mengecek token kayu itu yang merupakan sebuah item. Sehingga bisa mengetahui jumlah saldo di bank yang dimilikinya.

"Ada lagi yang bisa saya bantu?" Tanya petugas itu ramah.

"Tidak."

"Baiklah, untuk pengambilan uang anda bisa menyerahkan token itu kembali dan menyebutkan nominalnya. Silahkan datang kembali. Terima kasih."

"Terimakasih " Elise berlarian keluar ruangan dengan menunjukan token kayu kepada Carla dan Rein yang masih menunggu diluar.

"Baguslah. Kemana lagi kita." tanya Rein dan juga Carla.

"Ayo mampir ke toko bibit. Aku ingin membeli oleh-oleh bibit untuk Luca. Dan juga kita harus menjual beberapa daging buruan Erie."

"Baiklah ayo bergegas." Mereka pun pergi keluar bank dengan perasaan senang.

Langit senja mulai terlihat menghiasi angkasa. Erie kembali berjalan diantara gang-gang pedesaan. Berhenti di suatu tempat bibit. Hanya Carla dan Elise yang turun untuk membeli beberapa bibit sementara Rein menunggu diatas gerobak kembali mengisi keranjang yang kosong dengan tumpukan daging. Memang ada benarnya berpergian dengan Erie sebagai pengawal dan juga penarik gerobak. Mereka menghemat waktu cukup banyak dan juga memiliki pengawal yang bisa diandalkan. Apalagi ditengah kekacauan bandit. Setidaknya mereka aman. Elise dan Carla terlihat membawa sekarung bibit dengan berbagai jenis. Mereka pun tidak lupa pergi ke toko daging lalu kembali ke panti dengan riang setelah menghasilkan uang yang cukup banyak. Besok-besok mereka akan membeli sepasang domba dan sapi untuk diternakan. Membuat pekerjaan mereka semakin banyak sebagai petani di desa Carugon.

1
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
semangat🙏
Kakak Author
sip..keren deh ../Ok//Good/
Miawchan
Ratu slime gatuh wkwkwkkw
One More: terimakasih atas komentar dan dukungannya🥰🥰🥰
total 1 replies
Mbahe Lanang
oke
One More: terimakasih atas komentar dan dukungannya🥰🥰🥰 semoga suka yaaa
total 1 replies
Emi Age
karyanya bagus dan alurnya tdk berbelat belit jadi ringan saat membaca, lanjut kan alurnya
One More: Terima kasih kak atas saran dan komentarnya.../Determined//Determined//Determined/
total 1 replies
Miawchan
authooor semoga sehat selaluuuuu biar bisa update tepat waktuuuu ..
One More: terima kasih kak atas komentar dan dukungannya kak
total 1 replies
Miawchan
Aku sukaaaaa ... plis jadiin komik ini seru bangettt
One More: terima kasih atas saran dan komentarnya /Determined//Determined//Determined//Determined/
total 1 replies
aku tiga
Semangat Thor..
One More: pasti semangat demi pembaca🥰🥰🥰
total 1 replies
aku tiga
Semangat authooor... ditunggu update selanjutnya..
One More: terima kasih kak.. atas dukungannya/Angry//Angry//Angry/
total 1 replies
Bianca Garcia Torres
Mantap banget ceritanya!
One More: 😍😍😍 terima kasih komentar dan dukungannya...
total 1 replies
PR0_GGRAM3D
Menegangkan tapi juga romantis, pertahankan kualitasnya!
One More: terima kasih komentar dan dukungannya.. 😍😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!