Bai An adalah seorang remaja berumur 16 tahun yang hidup sendiri dari kecil bersama nenek dan kakak angkatnya.
Bai An Hidup sebagai pencuri, ia melakukan ini hanya untuk makan,
Sampai kemudian ia di kejar karna ketahuan mencuri oleh seorang tuan muda dari kalangan Bangsawan.
Saat itulah dirinya dikejar sampai masuk Hutan yang ditakuti seluruh ahli penghuni benua itu, Hutan itu adalah Hutan Kegelapan.
Disana lah tempat asal perubahan hidup Bai An yang akan menjadi seorang Raja para Dewa ... apa yang ia dapat atau temukan???
Setelah keluar dari Hutan Kegelapan, Bai An menjadi seorang yang di takuti dan di segani, Banyak musuh yang menghalanginya maka ia bunuh, Hidupnya hanya untuk membunuh, ia membunuh karena ingin melindungi orang-orang yang berada di sekelilingnya.
ikuti kisah nya .....?????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalu Muhammad panjidian N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Kakak beradik.
Saat ini Bai An, dan yang lain telah sampai gerbang Desa Mawar Hijau, ia dan Yue'er menggunakan jubah yang diberikan ayahnya dulu sebelum kembali ke Benua Menengah, hanya Long Yuan yang tidak menggunakan jubah karena memang Bai An sengaja menyuruhnya tidak menggunakan jubah.
Mereka masuk tanpa kendala karena para penjaga tidak ada di tempat, disebabkan kekacauan yang terjadi terus menerus.
Bai An dan yang lain langsung menuju Restaurant kecil yang pernah diberi tahu oleh Lang Zai, beberapa saat kemudian mereka sampai di depan pintu masuk Restaurant Huaxian.
Lang Zai yang merasakan aura Tuan Muda nya menjadi semangat, Cen Tian yang melihat itu bertanya "kenapa kamu semangat Senior"
"Tuan Muda Bai An sudah didepan kita tunggu saja mereka masuk!" balas Lang Zai yang terlihat bersemangat karena sudah menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Bai An dan tidak sabar untuk dipuji.
Cen Tian yang mendengar itu sangat senang dan langsung berdiri ingin ketempat Bai An, namun ia tiba-tiba bergetar bahagia saat mendengar suara sang adik.
"Kakak Tian!" ucap Bai An yang berdiri dibelakang Cen Tian.
Bai An yang melihat badan Cen Tian bergetar sesaat lalu berbalik ke arahnya saat mata mereka saling pandang tanpa sadar keluar air mata.
"An'er kau kah ini?" Cen Tian bertanya. "apakah kakak Tian tidak melihat adikmu yang tampan ini" balas Bai An yang membuat Cen Tian mendengus lalu memeluk adiknya yang kini bertambah tinggi, lebih tinggi darinya.
"An'er kamu tinggi sekali sekarang. Kita tidak bertemu hanya kurang lebih 1 tahun kau sudah setinggi ini?, apalagi beberapa tahun lagi!" ucap Cen Tian yang mendongak kearah Bai An.
"Hehe nanti kita bahas itu kak, lebih baik kita duduk dulu. Banyak orang yang melihat kearah kita dan teman-teman ku juga lelah berdiri!" ucap Bai An yang membuat Cen Tian tersendak lalu melihat kearah belakang Bai An dengan malu-malu, "Maaf telah membuat kalian berdiri terlalu lama!" ucap Cen Tian.
"Tidak apa-apa Tuan Muda Tian!" balas Long Yuan sembari tersenyum.
Lalu mereka duduk bersama, Long Yuan langsung memanggil pelayan.
Tak lama pelayan wanita sekitar umur 30 tahunan datang, "Tuan Muda silahkan pilih yang anda mau pesan, ini daptar makanannya" ucap sang pelayan sambil menyodorkan daptar menu makanan dan minuman.
Bai An mengambil buku tersebut, ia pusing memilih daptar makanan tersebut karena terlalu banyak, lalu memberikannya kearah Cen Tian, Cen Tian bingung memilih yang mana karena itu harga yang mahal-mahal, Cen Tian mencari harga yang murah namun yang termurah 100 keping perak ia gugup lalu melihat ke arah Lang Zai.
Pelayan yang melihat tersebut aneh lalu bergumam! "Apakah mereka tidak punya uang lalu saling sodor menyodor!" gumamnya dalam hati.
Saat akan memberikan Lang Zai, Cen Tian lebih dulu mendengar suara Long Yuan.
"Pelayan bawakan makanan terbaik Restaurant ini" ucap Long Yuan lalu memberikan 20 keping Emas. "Apakah ini cukup!" ucap Long Yuan lagi, yang membuat tubuh sang pelayan bergetar memagang keping Emas berjumlah yang sangat banyak, "Lebih dari cukup Tuan Muda!" ucapnya dengan hormat dan lembut lalu sang pelayan kembali dengan tergesa-gesa.
Cen Tian yang melihat itu juga tercengang melihat Long Yuan melempar uang tersebut seperti melempar permen, Cen Tian ingin bertanya namun ragu karena Long Yuan terlihat ganas dan tegas walaupun tampan jadi ia diam.
Bai An melihat itu tersenyum kecil melihat kakaknya takut bertanya, lalu mereka mengobrol tentang Bai An yang terlihat begitu tinggi tampan dan terlihat kuat walau tidak merasakan tenaga dalam Bai An.
Tadi saat melihat Cen Tian ingin memberikan menu tersebut Bai An menyuruh Long Yuan lewat telepati karena tidak enak jika melihat pelayan terlalu lama, Long Yuan yang mendapat tugas itupun senang dan melaksakannya.
Tak lama beberapa pelayan datang mengantar makanan yang sangat banyak sehingga menarik perhatian orang-orang, namun Bai An dan yang lain menghiraukan mereka.
"Ayo kita makan" ucap Bai An lalu mereka pun makan, namun Yue'er yang dari tadi diam tidak makan membuat Bai An dan yang lain mengerut, hanya Cen Tian yang lahap karena tidak mengetahui orang yang bersama Bai An adalah Wanita.
"Kamu kenapa Yue'er?" ucap Bai An melalui telepati yang membuat Yue'er gugup Yue'er ingin membalas namun tidak bisa berbicara melalui telepati karena tingkat kultivasinya yang rendah lalu ia berbisik. "Aku tidak bisa makan kalau menggunakan tudung!" ucap Yue'er pelan namun di dengar Cen Tian dan yang lain.
Cen Tian mendengar suara lembut tersebut tersedak makanan karena ia tidak mengira orang yang bersama Bai An wanita.
"Uhuk"
"Uhuk"
"Dia Wanita, siapa dia An'er? kenapa kau tidak bilang dia wanita, apakah dia kekasih mu?" ucap Cen Tian dengan pertanyaan bertubi-tubi langsung membanjiri Bai An.
Bai An yang mendengar itu tersenyum kecut lalu menjawab, "Selesaikan dulu makannya kak, nanti kita bahas lagi!" ucap Bai An yang membuat Cen Tian tidak merasa puas namun mengangguk.
Yue'er yang mendengar kata kekasih langsung muka merah merona malu-malu ia senang dikira kekasih orang yang membuat hatinya luluh.
Lalu mereka melanjutkan makan, setelah selesai Cen Tian yang tidak sabar langsung bertanya seperti tadi yang membuat kepala Bai An pusing, sedangkan yang lain hanya tersenyum kecil melihat keakraban kakak beradik tersebut.
Bai An langsung menjelaskan semua pertanyaan Cen Tian yang membuat Cen Tian tersemyum aneh, itu membuat Bai An merasa merinding yang tidak-tidak dari senyum kakaknya.
Perasaan Bai An langsung terbukti, setelah Cen Tian berbicara, "Setelah ini kalian harus menikah awas kalau tidak, kau harus bertanggung jawab An'er membuat Yue'er terluka parah, kau harus membahagiakannya jika aku melihat ia sedih kakak akan menghajarmu!" ucap Cen Tian.
Bai An yang mendengar itu ingin mengelak karena saat bercerita ia lupa memberi tahu kalau karena aura saudara Long Yuan lah yang membuat Yue'er terluka parah bukan dia, namun tidak jadi karena takut mengecewakan Yue'er.
"Baiklah tapi tidak sekarang" ucap Bai An.
"Kenapa?" balas Cen Tian. "Itu karena banyak hal yang akan ku urus dulu kak, setelah urusan selesai baru aku akan menikahi Yue'er" ucap Bai An yang dibalas anggukan oleh Cen Tian.
"Apakah kau mau aku menikahimu Yue'er?" Ucap Bai An memastikan takutnya wanita tersebut menolak.
"A'aku mau An Gege!" ucap Yue'er yang kini muka memerah asap keluar dari jubah bertudung tersebut, suaranya sangat kecil yang hanya bisa didengar Bai An.
"Kamu tidak apa-apa Yue'er?" ucap Bai An yang kini panik melihat asap keluar dari kepala Yue'er yang dijawab gelengan dari Yue'er namun Bai An masih panik takut Yue'er kenapa-kenapa.
"Ia tidak apa-apa An'er" ucap Cen Tian yang melihat itu ia mengerti kenapa Yue'er atau calon adik ipar nya begitu, hanya Bai An saja yang tidak mengetahuinya.
Bai An hanya mengangguk, tak lama seekor kucing kecil datang dan langsung melompat keatas kepala Bai An, Cen Tian melihat itu ingin menangkap kucing tersebut karena akan mengenai kepala Bai An namun tidak jadi saat mendengar suara "ini kucing ku kakak ia terbiasa hinggap diatas kepalaku" ucap Bai An.
"Paman Bai kamu kemana saja?" ucap Bai An lewat telepati penasaran karena Shen Bai memberi tahu akan pergi sebentar sebelum masuk Restaurant, "Aku hanya menyuruh semua Binatang buas yang berada diluar Hutan Kegelapan kembali agar mengurangi kekacauan!" ucap Shen Bai lalu berbicara lagi.
"Oh ya aku tadi melihat anak yang lumayan arogan bersama banyak prajurit sedang menindas warga ia juga sedang menuju kesini saat aku kembali tidak sengaja berpapasan dengannya , mungkin itu orang yang mengejarmu hingga lari terkencing-kencing kedalam Hutan!" ucap Shen Bai tertawa mengejek Bai An.
Bai An yang mendengar itu mengangguk paham lalu Shen Bai berbicara lagi yang membuat Bai An ada rasa marah namun sekilas karena ia langsung kesal saat mendengar Shen Bai tertawa mengejeknya lalu mendengus yang dilihat yang lainnya.
"Ada apa Tuan Muda?" ucap Long Yuan melihat Bai An marah lalu mendengus, Lang Zai juga penasaran, cuman Cen Tian biasa saja dan Yue'er yang hanya diam malu-malu saat memandang Bai An, Bai An sadar selalu dipandang Yue'er namun ia hanya diam saja.
"Chao Han datang kemari!" ucap Bai An yang membuat mereka berempat marah ingin mencincang Chao Han.