Rull, seorang pemuda berusia 17 tahun yang sering menjadi korban perundungan di sekolahnya, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis. Dalam sebuah kegiatan kemah sekolah, ia tersesat di hutan dan mengalami serangkaian kejadian mengerikan yang membawanya ke ambang kematian. Saat berada di antara hidup dan mati, sebuah entitas misterius memberinya kesempatan kedua di dunia yang asing dan penuh keajaiban.
Terbangun di dunia baru yang indah namun berbahaya, Rull harus belajar bertahan hidup dengan kemampuan serta kekuatan yang ia miliki. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan Jack, Blade, dan Arlecchino. Mereka berpetualang bersama dan menyelesaikan konflik di berbagai region.
Entah takdir apa yang mereka hadapi bersama di dunia yang penuh keajaiban dan bahaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon The rull, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Arc Irdlia Bab 13 Keunggulan Shadow Army
Pasukan bayangan muncul dalam jumlah yang banyak. Demous dan Blade terkejut melihat pasukan bayangan itu. "Tuanku, terima kasih sudah membangkitkan kami. Aku Ifrit, ketua Shadow Army," kata salah satu prajurit bayangan.
Rull mengangguk. "Jadi kau yang berbisik denganku. Baiklah, Ifrit, ayo kita kalahkan mereka."
Arlecchino, yang melihat dari kejauhan, menangis terharu melihat tekad Rull. "Rull, kau sungguh luar biasa," bisiknya.
Pertempuran pun berlanjut dengan kekuatan baru yang bergabung dalam barisan Rull. Dengan pasukan bayangan yang tangguh, Rull dan para pejuang lainnya mulai mendapatkan keunggulan. Demous, yang awalnya sombong, kini mulai merasakan tekanan yang luar biasa.
"Serang mereka!" perintah Rull kepada Shadow Army.
Shadow Army menyerang para monster dan membantu pasukan berkuda, memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan di medan perang. Sementara itu, Rull berhadapan langsung dengan Tsaritsa. "Tsaritsa, aku akan menyadarkanmu," ucap Rull dengan tekad bulat. Pertarungan antara Rull dan Tsaritsa pun berlangsung sengit, dengan kekuatan es dan keberanian saling beradu.
Di sisi lain, Blade bangkit kembali dan menyerang Demous. "Bocah, kau keras kepala ingin mengalahkanku," cemooh Demous. Namun, saat Demous berbalik untuk menyerang Blade, Ifrit tiba-tiba muncul dan membantu Blade. Pertarungan sengit antara Blade dan Ifrit melawan Demous pun berlangsung dengan intensitas tinggi.
Arlecchino, yang mengamati dari kejauhan, tiba-tiba dipanggil oleh Jack. "Arlec, cepat ikut denganku!" seru Jack.
"Ada apa?" tanya Arlecchino, terkejut.
"Kondisi Ratu darurat," jawab Jack dengan nada cemas.
Arlecchino segera berlari bersama Jack menemui Ratu. Di ruang medis darurat, mereka melihat Ratu dalam kondisi kritis. Para dokter berusaha keras untuk menstabilkan keadaannya, namun terlihat jelas bahwa waktu sangat mendesak.
"Arlec, kita harus melakukan sesuatu," ujar Jack, dengan suara penuh kecemasan.
Arlecchino menggenggam tangan Ratu, merasa putus asa dan berusaha memikirkan sesuatu. "Ratu, bertahanlah. Kami akan mencari cara untuk menyelamatkanmu," bisiknya.
Di medan perang, Rull dan Tsaritsa terus bertarung. Setiap serangan yang diluncurkan Rull, Tsaritsa membalas dengan kekuatan esnya. "Tsaritsa, kau harus sadar! Ini bukan dirimu!" teriak Rull, berusaha mencapai hati Tsaritsa yang tersembunyi di balik kutukan itu.
Sementara itu, Blade dan Ifrit berusaha keras melawan Demous. Meskipun Demous kuat, kombinasi kekuatan Blade dan Ifrit memberikan mereka keunggulan. "Kita harus mengalahkannya sekarang, kesatria bayangan!" seru Blade dengan penuh semangat.
"Dengan senang hati," balas Ifrit, dan mereka bekerjasama untuk mengalahkan Demous.
Di tengah pertarungan, suara dari dalam hati Tsaritsa mulai terdengar samar-samar. "Rull...," bisik Tsaritsa, suara aslinya mulai kembali.
"Tsaritsa, kau bisa melawan ini! Aku tahu kau bisa!" Rull terus memanggilnya, berharap bisa menyadarkannya dari pengaruh kutukan.
Tsaritsa berusaha menahan diri dari kendali kutukan yang dipegang oleh Demous. "Rull, aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi. Kau harus mengalahkan Demous agar kutukan ini hilang," teriak Tsaritsa dengan suara penuh penderitaan.
Rull berteriak kepada Shadow Army tipe penyihir, "ikat Tsaritsa tapi jangan lukai dia! Aku akan mengalahkan Demous." Tsaritsa diikat oleh para penyihir dari Shadow Army untuk mencegahnya membantu Demous.
Rull kemudian bergabung dalam pertarungan dengan Ifrit dan Blade. Mereka bertiga menyerang Demous dengan kekuatan penuh. Demous, yang merasakan bahwa Ifrit adalah ancaman terbesar, berusaha keras menghindari setiap serangan. "Sial, si bayangan ini sangat kuat," gumam Demous sambil menahan serangan mereka.
Rull terus menyerang dengan besi hitamnya, diikuti oleh Ifrit dan Blade. Beberapa Shadow Army menahan Tsaritsa yang masih mengamuk. Di sisi lain, Arlecchino merasa putus asa melihat kondisi Ratu Arendelle yang semakin kritis. Namun, tiba-tiba Shadow Army tipe penyembuh datang untuk menyembuhkan Ratu. Mereka memiliki insting yang kuat untuk mendeteksi orang yang sakit dan membutuhkan bantuan.
Arlecchino terkejut dan bingung melihat apa yang dilakukan bayangan tersebut. Pemanah dan Spartan yang sebelumnya terkena serangan Tsaritsa bangkit kembali, siap untuk bertempur lagi. Jendral, yang terkejut melihat pasukannya pulih, menyadari bahwa Shadow Army tipe penyembuh telah menyembuhkan mereka.
Demous mulai panik melihat pasukannya semakin sedikit. Dengan geram, ia menyerang Rull hingga terpojok. "Aku tidak akan terkalahkan oleh bocah sepertimu," teriak Demous dengan amarah. Namun, Rull menyadari ada retakan di dada kiri Demous. "Itu kelemahannya," pikir Rull.
