Rey yang mana adalah putra dari seorang Baron keluarga Lions di kerajaan Galaksi yang memimpin planet Aqua, tersadar akan kehidupannya di masa lalu saat dirinya berusia 10 tahun dan melakukan upacara kedewasaan, di sana dia menyadari kalau dunia yang selama ini dia tinggali adalah sebuah game online yang mana pernah dia mainkan.
Menggunakan pengetahuannya sebagai player rangking tertinggi Rey memutuskan untuk menjelajah alam semesta yang luas, dan dia akan membuat namanya terdengar di sejarah sebagai seorang penguasa gila yang tak terkalahkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rafli Ananda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Planet Gurun pasir
Bintang Grunsa adalah sebuah bintang yang mana memiliki 3 buah matahari, mereka yang tinggal di sana berjuang hidup di tengah panas yang terik dan bertahan melawan para monster gurun. Tempat itu juga menjadi wilayah kekuasaan dari Viscount Garga, dia adalah bangsawan licik yang kejam dan juga serakah, karena menjadi bawahan dari seorang Count yang kuat, Viscount Garga menjadi suka semena-mena dan banyak melakukan kejahatan.
Sementara itu Rey yang mana sudah berhasil mendarat di bintang Grunsa mulai melihat-lihat sekelilingnya, di sana ada banyak penjual yang menjual dagangan mereka, beberapa diantaranya adalah produk khas dari wilayah Grunsa.
“Mahal juga, untuk bisa mendarat di tempat ini aku harus membayar pajak sebesar 100 kredit… terlebih lagi harga air dan juga makanan di sini lumayan mahal” pikir Rey.
Di bintang Aqua tempat wilayah kekuasan keluarga Lions, tempat itu memiliki pajak yang relatif murah, sehingga hanya dengan 100 kredit seseorang dapat bertahan hidup selama lebih dari 1 minggu. Sementara itu di Grunsa adalah tempat yang sangat ekstrim, kebanyakan warga mereka mendapatkan kebutuhan mereka dengan menjadi seorang pemburu monster, dan tempat ini juga di kenal sebagai wilayah berbahaya karena hukumnya hanya mencakup beberapa tempat.
“Kalau tidak salah ingat tempat ini adalah wilayah yang paling sering di datangi oleh para pemain, karena banyak monster yang berkeliaran di sekitar sini dan juga mudah untuk mendapatkan kredit dalam jumlah besar ketika monster unik muncul” pikir Rey.
Dia mulai berjalan-jalan mengitari ibu kota Grunda, dan di sana dia melihat sebuah mansion yang mana dua kali lebih besar dari pada milik keluarganya, dan lagi mansion itu di hiasi dengan banyak patung emas dan di jaga oleh beberapa robot kelas tempur yang memiliki Grade Lv 2 – 3.
“Bendera ke emasan dengan lambang timbangan yang di penuhi harta di kedua sisinya, itu adalah lambang dari keluarga Viscount Garga…. tidak aku sangka akan melihat lambang itu lagi, lambang menyebalkan itu” pikir Rey.
Setelah melihat lambang tersebut Rey kemudian pergi ke sebuah penginapan, dan di sana “Srrahkk…” ada seseorang yang mana melihat gerak-gerik dirinya, dengan cepat orang itu kemudian langsung menuliskan pesan pada tablet yang dia punya. Pesan tablet itu langsung terhubung pada seorang pelayan yang mana ada di dalam mansion Viscount Garga, pelayan itu kemudian langsung berlari kearah seorang pelayan tua yang terlihat memiliki pangkat yang lebih tinggi darinya.
“Hormat kepada kepala pelayan, aku mendapatkan sebuah pesan dari pengintai kita”
“Hohoho… seorang yang mana tampak seperti bangsawan katanya, nampaknya Viscount akan tertarik dengan hal ini” kata kepala pelayan itu.
Dia terlihat seperti seorang kakek tua biasa, akan tetapi dari raut wajah terpancarkan aura seorang pejuang yang mana telah terbiasa di medan perang dan telah menghabisi nyawa banyak orang. Dengan santai kepala pelayan itu kemudian berjalan kesebuah ruangan dengan pintu yang mewah, ruangan itu adalah ruang kerja Viscount Garga dan di sana dia kebanyakan menghabiskan waktunya.
“Tok-tok-tok…” dengan santai kepala pelayan mulai mengetuk pintu, mendengarkan hal itu Viscount Garga kemudian berkata.
“Masuklah kepala pelayan…”
Kepala pelayan lalu memasuki ruangan sambil membawa tablet milik bawahannya itu, dan di sana kepala pelayan langsung berdiri tegap menghadap sang Viscount. Viscount Garga, memiliki nama Lam Garga adalah seorang pria gendut dengan nafsu makan yang besar dan ketertarikan yang besar terhadap benda berharga, dengan santainya dia mengubah ruangan kerja keluarganya menjadi tempat makannya dan makan dengan santai di sana.
Melihat tingkah laku dari majikannya itu sang kepala pelayan hanya tersenyum sambil menundukkan kepalanya sedikit, melihat kepala pelayan yang mana berdiri di hadapannya Lam Garga kemudian mulai bertanya pada dirinya.
“Nyamm… ada apa kepala pelayan, kau tidak biasanya memasuki ruanganku” sambil melahap daging berukuran besar di kedua tangannya.
“Hamba kemari untuk menyampaikan hal yang cukup menari tuanku” balas kepala pelayan.
“Hooo… hal menarik apa, apakah para pemburu monster itu menangkap buruan besar… kita bisa tagihkan pajak berlebih pada mereka” kata Lam Garga.
“Bukan itu tuanku, lebih baik anda langsung melihat saja sendiri” balas kepala pelayan itu.
Kepala pelayan itu kemudian “Tringgst…” mengirimkan pesan dari pengintai yang ada di tablet di tangannya ke tablet milik Viscount Lam Garga. Melihat hal itu Lam Garga langsung tersenyum dengan lebar.
“Hehehe… seorang anak bangsawan tampa pengawal, bagus-bagus sekali… ini bisa kita jadikan uang”
“Hei kepala pelayan segera siapkan orang-orang untuk menangkap dirinya, kita akan lihat seberapa berharganya dia di pasar gelap nanti”
Mendengarkan hal itu dengan santai kepala pelayan langsung menjawab.
“Maafkan aku tuanku, akan tetapi beberapa orang kita tidak bisa bergerak… mereka sedang melakukan pencarian pada kumpulan pemberontak yang menyerang mansion kita beberapa hari yang lalu”
“Gaaah… sialan, kau mengatakan hal itu dan membuat nafsu makanku menjadi hilang”
“Maaf tuanku, akan tetapi kalau memang perlu haruskah saya yang bergerak langsung untuk menangkapnya” balas kepala pelayan itu.
“Tidak-tidak perlu, untuk sekarang tetap awasi dirinya… sekarang ini kau fokus saja pada pemberontak itu, aku ingin segera menangkap mereka dan memutilasi mereka semua” kata Lam Garga.
Di sisi lain Rey yang mana berada di dalam penginapan, dia dengan santainya terbaring di kasurnya sambil melihat kotak hitam yang mana di dapatkan dari kapten kapal yang membawanya ke bintang Grunsa.
“Ini adalah hari keberuntunganku, pada awalnya aku ingin mengamankan item itu terlebih dahulu, akan tetapi siapa sangka aku bisa mendapatkan ini dulu… mungkin ini yang di namakan keuntungan dari sebuah kesialan”
“Kalau begitu sekarang mari kita bekerja” pikir Rey.
Rey mulai mengeluarkan pistol Magnum miliknya, dan dengan cepat dia mulai menghancurkan kota hitam tersebut menjadi butiran-butiran kecil, setelah itu Rey mulai membongkar pistol Magnum miliknya kemudian, “Srrahkk… Srrahkk…” menggunakan skill Transmute miliknya dia melapisi beberapa bagian pistol Magnum yang dia punya dengan butiran-butiran dari pasir hitam tersebut.
Hanya dalam hitungan menit pistol Magnum miliknya berubah warna menjadi hitam gelap, pistol Magnum itu juga mengeluarkan aura unik dan mencekam.
“Hahaha… aku benar-benar sudah tidak sabar, menurut perhitunganku orang yang mana sedari tadi mengawasiku adalah bawahan dari sirakus Lam Garga itu, dia pasti ingin menjualku ke pasar gelap karena mengetahui identitasku yang mana adalah seorang bangsawan”
“Dengan memancingnya untuk menyerangku aku bisa melakukan semua yang sudah aku rencanakan, hanya tinggal menunggu waktu… sebelum bintang ini memulai perang mereka, para pasukan revolusi yang mana akan melawan pasukan Viscount”
“Sebuah perang yang akan di penuhi oleh darah dan mayat akan datang, dan saat itu tiba aku akan mengambil kemenangan diantara mereka” pikir Rey yang mana telah merencanakan semuanya.
.
.
.
Bersambung….
