Happy Reading ....
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa komen dan like ya
****
Sebagai anggota buangan klan Shen, Erlang Shen tidak diperbolehkan untuk menggunakan nama Shen di depan namanya. Oleh karena itu, dia membalik posisi namanya dan menjadikan Erlang sebagai marga. Banyak hal yang tak boleh dia lakukan, termasuk berkultivasi. namun, semua larangan itu tak dihiraukan olehnya. Dengan modal nekat, ia memulai kultivasinya. Ini adalah titik awal perjalanan sang legenda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Novel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34 Putri Zhang Yang Licik
Roaaaarrrrggg
Ruangan yang sangat keras mengguncang tanah. Shen Long yang sedang melesat langsung berhenti. Ia mencari sumber dari ruangan keras tersebut.
Swuuuussss
Tiba-tiba saja, seekor naga Hitam muncul di langit. Naga hitam itu bukan naga hitam asli, melainkan sebuah teknik transformasi ilahi. Naga hitam itu berubah menjadi seorang pemuda yang usianya di kisaran 20 tahunan.
"Oh, murid sekte kelelawar iblis. Kukira murid dari sekte itu hanya bisa bertransformasi menjadi kelelawar, ternyata ada juga yang bisa berubah menjadi naga," ujar Erlang Shen.
Pemuda itu tak merespon. Ia menyerang Erlang Shen dengan puluhan naga hitam sekaligus.
"Jurus yang sangat lemah," ledek Erlang Shen.
"Ini aku kembalikan seranganmu." Erlang Shen membuat segel tangan. Tak berselang lama, puluhan naga hitam menyerang pemuda yang merupakan salah-satu jenius sekte Kelelawar Iblis.
Boooommmmm
Pemuda itu terpental sangat jauh. Terkena serangan sendiri merupakan sesuatu yang memalukan bagi semua kultivator, terutama anggota sekte kelelawar iblis.
"Sial, bisa-bisanya jenius sekte Kelelawar Iblis dipermalukan seperti ini," kesal pemuda tersebut. Erlang Shen yang mendengar itu hanya tertawa kecil. Tawanya itu menyebabkan jenius sekte Kelelawar Iblis semakin marah.
"Jenius apa? Jenius yang terkena serangan sendiri?" Erlang Shen memprovokasi pemuda itu. Provokasi Erlang Shen menyebabkan pemuda itu semakin marah. Dengan amarah yang memuncak, pemuda itu menggunakan teknik terlarang yang ia miliki.
"Kalau seperti ini, aku tidak perlu repot-repot membunuhmu," ucap Erlang Shen. Ia melompat keatas pohon lalu duduk santai. ia mengambil 50 daun dan menjatuhkan daun tersebut satu persatu.
Tepat saat daun kelima puluh jatuh, jenius sekte Kelelawar Iblis mulai kehilangan kendali. Meridiannya pun mulai putus dan dantiannya hancur.
Boooommmmm
Ledakan teredam terdengar. Pemuda itu tergeletak di tanah dalam kondisi sudah tak bernyawa. Erlang Shen turun dari pohon dan mengambil cincin ruang milik jenius sekte Kelelawar Iblis yang sudah tak bernyawa.
"Menggunakan jurus terlarang, tapi tidak bisa mengendalikannya. Sangat mudah untuk memanipulasi emosinya," jelas Erlang Shen.
Erlang Shen membakar mayat jenius sekte Kelelawar Iblis. Setelah itu, ia melesat dengan sangat cepat. Ia melesat melewati hutan. Dari arah yang berlawanan, seorang wanita cantik melesat dengan sangat cepat. Sesekali, ia melirik kebelakang. Untungnya, wanita itu berhenti sebelum menabrak tubuh Erlang Shen.
"Tolong selamatkan, aku," ucap wanita tersebut.
Erlang Shen tak mengatakan apapun. Ia langsung mengibaskan tangannya, dan sebuah tirai ilusi langsung menyembunyikan perempuan tersebut.
Detik berikutnya, 3 orang prajurit berhenti dihadapan Erlang Shen. Ketiganya menatap Erlang Shen dengan tatapan tajam.
"Apakah kau melihat seorang gadis kecil berambut hitam panjang yang memakai pakaian putih?" Prajurit itu mengajukan pertanyaan kepada Erlang Shen.
"Tidak," jawab Erlang Shen.
Prajurit itu tak bertanya lagi. Mereka kembali melesat dan melanjutkan pencarian mereka. Setelah ketiga prajurit itu tak terlihat lagi, Erlang Shen menghilang tirai ilusi yang menyembunyikan perempuan yang dicari oleh prajurit tadi.
"Yang tadi itu siapa? Kenapa mereka mencarimu?" tanya Erlang Shen kepada gadis cantik yang ada di hadapannya.
"Mereka adalah prajurit yang dikirim ayahku untuk menjemputku. Sebenarnya aku adalah putri tunggal kaisar Zhang. Aku melarikan diri karena tak betah di istana," jelas gadis itu.
"Namaku Zhang Fuyi," sambung gadis itu.
"Bagaimana bisa kau berkeliaran di luar istana tanpa izin dari ayahmu?" tanya Erlang Shen.
"Aku tidak suka dengan ayahku karena ia selalu mengaturku," jelas Zhang Fuyi.
"Sebaiknya kau pulang saja. Jangan sampai kau menyesal," jelas Erlang Shen.
"Kenapa aku harus menyesal?" tanya Zhang Fuyi.
"Mungkin sekarang tidak, tapi jika kau kembali dan menemukan mayat ayahmu, barulah penyesalan itu akan kau dapat," jelas Zhang Fuyi.
"Ada ribuan prajurit yang menjaga ayahku, jadi tidak mungkin juga ada orang yang membunuhnya," sanggah Zhang Fuyi.
"Jadi, Tuan Putri di sini!" Entah sejak kapan ketiga prajurit yang tadi mengejar Zhang Fuyi sudah berada di sana.
Zhang Fuyi terkejut, otaknya berputar untuk mencari alasan. Saat ia melihat Erlang Shen, ide licik tiba-tiba saja melintas di otaknya. Untuk memuluskan niat liciknya, ia sengaja merobek bagian depan pakaian yang ia kenakan.
"Prajurit, tolong aku! Pemuda bajingan ini ingin membawaku pergi," ujar Zhang Fuyi.
"Bajingan, beraninya kau memaksa Putri kekaisaran." Salah seorang prajurit yang termakan omongan sang putri langsung menyerang Erlang Shen, tapi prajurit itu tiba-tiba saja tergeletak di tanah dalam keadaan sudah tak bernyawa.
"Sepertinya kau tidak tahu terima kasih." Erlang Shen mengarahkan tombak naga langit yang dilapisi petir ke leher Putri Zhang. Bukannya takut dan meminta maaf, putri Zhang justru menyeringai.
"Aku adalah putri kekaisaran. Dengan statusku, aku bisa menghancurkan keluargamu," ucap Zhang Fuyi.
"Kalau kau ingin berhadapan dengan 300 kultivator dewa, silahkan saja ke klanku. Aku pastikan prajurit yang datang ke sana dan juga kekaisaran Zhang rata dengan tanah," ucap Erlang Shen.
Ucapan Erlang Shen memang benar. Meski anggota klan Erlang sangat sedikit, nyatanya ada sekitar 300 kultivator ranah dewa, dan selebihnya adalah ranah leluhur kebawah.
Ucapan Erlang Shen membuat wajah sang putri menjadi jelek. Kedua prajurit yang masih hidup itu juga terkejut. Bagi mereka, 300 kultivator dewa dalam satu klan adalah hal yang mustahil.
"Kalaupun aku membunuhmu di sini, tidak akan ada yang tahu. Bahkan, mayatmu tidak akan ditemukan," ujar Erlang Shen.
Swuuuussss
Tombak Erlang Shen berubah menjadi merah membara. Putri Zhang mulai ketakutan. Tubuhnya gemetar hebat. Ia mulai menyesal karena telah memprovokasi orang yang membantunya.
"Jangan mendekat! Kalau kau mendekat lagi, maka giok ini akan kuhancurkan." Putri Zhang mengancam Erlang Shen seraya menunjukkan giok ungu.
"Hanya proyeksi jiwa, kenapa aku harus takut?" tanya Erlang Shen.
Swuuuussss
Boooommmmm
Detik berikutnya, tapak biru menghantam tubuh Zhang Fuyi. Hantaman tapak itu menyebabkan sang putri terjatuh dan menghantam tanah.
"Putri kaisar yang terhormat, jangan pernah berpikir untuk mengancamku, karena itu tidak ada gunanya," ucap Erlang Shen.
Dengan sisa tenaganya, Putri Zhang memecahkan giok ungu yang ada di tangannya. Tak beberapa lama kemudian, proyeksi jiwa seorang pria muncul di hadapan Putri Zhang. Putri Zhang menunjuk Erlang Shen sebelum kesadarannya menghilang.
"Kau … Akan kuhancurkan klanmu sialan," ucap pria tersebut. Pria itu adalah Kaisar Zhang.
"Biar kuberitahu, aku berasal dari klan Erlang," ujar Erlang Shen.
"Klan Erlang." Kaisar Zhang terkejut. Pasalnya 10 tahun yang lalu, klan Erlang hampir meruntuhkan Kekaisaran Zhang. Untungnya ia berhasil bernegosiasi dengan Erlang Juan.
Proyeksi jiwa Kaisar Zhang nampak ketakutan. Ia memperhatikan wajah Erlang Shen dengan saksama.
"Kau adik dari keenam iblis Erlang," ucap Kaisar Zhang.
"Benar sekali. Aku sendiri sudah cukup untuk memporak-porandakan istanamu itu, Kaisar Zhang," ujar Erlang Shen.
"Ma—maafkan putriku. Aku berjanji tidak akan mengganggumu." Proyeksi jiwa Kaisar Zhang menghilang. Mau tidak mau, kedua prajurit kekaisaran membawa Putri Zhang ke istana kekaisaran.