Happy Reading ....
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa komen dan like ya
****
Sebagai anggota buangan klan Shen, Erlang Shen tidak diperbolehkan untuk menggunakan nama Shen di depan namanya. Oleh karena itu, dia membalik posisi namanya dan menjadikan Erlang sebagai marga. Banyak hal yang tak boleh dia lakukan, termasuk berkultivasi. namun, semua larangan itu tak dihiraukan olehnya. Dengan modal nekat, ia memulai kultivasinya. Ini adalah titik awal perjalanan sang legenda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Novel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29 Chimera
Di tempat yang sangat jauh dari daratan utama alam langit, berdiri sebuah klan yang sangat kuat. Meski berada di alam langit, klan itu memiliki kekuatan yang setara dengan klan-klan alam atas.
"Lapor Yang Mulia, nona muda Yun memiliki 7 orang anak," ujar seorang pria yang memakai armor. Klan itu adalah klan Qing.
"Dimana anak-anaknya sekarang?" tanya pria yang duduk di singgasana. Pria itu adalah Patriak klan Qing.
"Semuanya ada di daratan utama, tapi keberadaan nona Yun dan suaminya tak diketahui," jawab pria yang memakai armor.
"Patriak, apakah perlu mengutus orang untuk menjemput Tuan Muda?" tanya Tetua pertama kepada Patriak klan Qing.
"Tidak perlu! Aku ingin tahu, diantara ketujuh anaknya siapa yang mewarisi kekuatan kedua orang tuanya," jelas Patriak klan Qing.
"Enam anak nona Yun mewarisi fisik dewa, tapi karena mereka berada di alam manusia, tubuh mereka menua perlahan-lahan," jelas Tetua kedua.
"Yang kau katakan itu tidak sepenuhnya benar. Itu karena enam anak itu sudah naik ke alam atas, sementara yang berada di alam langit hanyalah klon belaka," jelas Patriak klan Qing.
"Bagaimana yang bungsu?" Patriak klan Qing kepada pria yang memakai armor.
"Wajahnya sangat mirip dengan nona muda, tapi tubuh fisiknya diwarisi dari ayahnya. Anak terakhir nona muda terlahir tanpa bakat alami ataupun elemen. Ia terlahir dengan dantian kosong," jelas pria berarmor.
"Diantara semuanya, dialah yang paling istimewa," gumam Patriak Klan Qing.
*******
"Kak, saat kita ke klan Erlang, aku lihat yang kau panggil kakak hanyalah klon," ujar Lao Hu.
Erlang Shen yang sedang melesat langsung berhenti. Saat kembali, ia tidak memperhatikan kakaknya.
"Saat itu, aku tidak memperhatikannya," jelas Erlang Shen.
"Kakak tidak berencana naik ke alam atas?" tanya Lao Hu.
"Aku harus menyelesaikan tugasku dulu," jawab Erlang Shen.
Erlang Shen kembali melesat. Ia melesat dengan sangat cepat. Beberapa saat kemudian, ia berpapasan dengan seorang pria setengah baya. Pria itu menatapnya sekilas, kemudian pria itu berlalu begitu saja tanpa mengatakan apapun.
Setelah cukup jauh, pria tersebut langsung menghilang. Pria itu meninggalkan jejak berupa energi iblis. Hal itu mengindikasikan jika orang itu adalah iblis.
"Penyamaran yang tak sempurna," gumam Erlang Shen sembari terus melesat.
Swuuuussss
Retakan ruang muncul di langit. beberapa iblis keluar dari retakan ruang tersebut. Iblis-iblis itu langsung mengepung Erlang Shen.
Erlang Shen menatap prajurit iblis-iblis yang mengepungnya satu persatu. Ia menyeringai setelah mengetahui jika kultivasi iblis-iblis itu adalah ranah leluhur.
"Kaisar iblis, sepertinya dia terlalu percaya diri," ucap Erlang Shen.
"Apa maksudmu?" tanya seorang prajurit iblis kepada Erlang Shen.
Erlang Shen tak merespon. Ia menciptakan badai api. Badai api surgawi itu membuat Iblis-iblis itu terbakar dan berubah menjadi abu, hanya satu iblis saja yang tersisa.
"Sial, informasi itu salah." Iblis itu ingin melarikan diri, tapi bola api sudah mengenai tubuhnya. Tubuh iblis itupun terbakar dan berubah menjadi abu dalam sekejap.
"Seperti biasa, kau selalu mengalahkan musuh-musuhmu." ujar suara yang begitu familiar di telinga Erlang Shen.
"Yun Feng, mengapa kau bersembunyi seperti pengecut?" tanya Erlang Shen.
"Cih, melawanmu hanya membuang-buang waktuku. Jika waktunya sudah tiba, aku sendiri yang akan menghabisimu," ujar Yun Feng.
"Lalu, kenapa kau kesini?" tanya Erlang Shen.
"Aku tahu kalau inti langit ada padamu. Sebelum kau dalam masalah, lebih baik kau serahkan inti langit padaku!" pinta Yun Feng.
"Mengapa kau seyakin itu?" tanya Erlang Shen.
"Selain kau, siapa lagi? Sesuai namanya, inti langit hanya memilih orang yang memiliki tubuh kaisar langit yang terlahir di alam langit," jelas Yun Feng.
"Kalaupun ada, aku tidak akan memberikannya padamu," timpal Erlang Shen.
"Kalau begitu, jangan menyesal." Yun Feng menyerang Erlang Shen menggunakan petir, namun api abadi menghantam punggung Yun Feng. Hal itu menyebabkan Yun Feng terpental puluhan meter.
"Yun Feng, aku tidak punya waktu untuk bertarung denganmu, jadi lebih baik kau pergi," ucap Erlang Shen.
"Kenapa? Kau takut?" tanya Yun Feng.
"Bertarung pun tidak ada gunanya. Kau dan aku tidak akan bisa saling membunuh," jelas Erlang Shen.
Yun Feng tertawa lepas. Ia kemudian menyerang Erlang Shen menggunakan petir. Namun, serangannya itu justru diserap oleh Erlang Shen menggunakan teknik ruang hampa.
Boooommmmm
Yun Feng terpental karena terkena petirnya sendiri. Ia menggertakkan giginya karena kesal. Ia lalu menghilang tanpa meninggalkan jejak sama sekali.
"Kak, kenapa orang itu tidak terbakar?" tanya Lao Hu. Orang yang dia maksud adalah Yun Feng.
"Aku juga tidak tahu penyebabnya," jawab Erlang Shen.
...****************...
Kilatan cahaya melintasi langit, membelah awan yang menggantung di langit. Cahaya itu seperti meteor yang melintas langit. Kilatan cahaya tersebut adalah Erlang Shen yang sedang melesat.
Erlang Shen berhenti di pegunungan melingkar yang berlapis. Di tengah-tengah pegunungan terdapat pohon yang mengeluarkan kristal yang sangat banyak.
Erlang Shen mendarat di dekat pohon yang mengeluarkan kristal tersebut. Kristal itu adalah kristal jiwa. Kristal itu berfungsi untuk meningkatkan kekuatan jiwa seseorang.
"Kristal ini sangat kebutuhkan." Erlang Shen mengambil gunung kristal yang sudah setinggi pohon. Dari atas, hanya pucuk pohon kristal jiwa saja yang terlihat.
"Kak, dibawah pohon ada pohon kecil," ujar Lao Hu.
"Kebetulan sekali. Aku akan menanam pohon ini di tempat lain," ucap Erlang Shen. Ia lalu mengambil anakan pohon kristal jiwa dan menyimpannya.
Grrrrrrrrr
Tiba-tiba saja, terdengar suara seekor hewan. Erlang Shen lalu berbalik. Dihadapannya berdiri seekor hewan hybrida yang merupakan perpaduan dari naga, singa, dan kuda.
"Chimera," ucap Erlang Shen.
Wuuuussssss
Boooommmmm
Chimera itu menembakkan serangan dari ketiga kepalanya. Untungnya, Erlang Shen berhasil menghindar. Chimera itu terus menyerang Erlang Shen tanpa henti. Material yang terkena serangan chimera itu langsung meleleh. Bahkan, kaki gunung pun meleleh karena terkena serangan chimera tersebut.
kwaaaakkkk
Seekor Phoenix api muncul di langit. Phoenix api itu melesat kearah chimera tersebut. Namun, serangan itu berhasil ditepis oleh chimera tersebut.
Boooommmmm
Salah satu gunung yang ada di sana meledak. Erlang Shen langsung mengeluarkan elemen es dan membekukan area di tengah-tengah pegunungan tersebut.
Roaaaarrrrggg
Chimera itu meraung dengan penuh amarah. Chimera itu bertransformasi menjadi chimera raksasa. Chimera itu menyerang Erlang Shen dengan serangan beruntun tanpa celah. Serangan chimera itu menyebabkan Erlang Shen tak memiliki kesempatan untuk menyerang.
Roaaaarrrrggg
Chimera itu meraung dengan keras. Tak beberapa lama, sebuah cakram yang sangat besar melesat kearah Erlang Shen.
Dhuaaaaaarrrrr
Ledakan dahsyat tercipta saat cakram itu diledakkan oleh Erlang Shen. Ledakan itu menyebabkan Erlang Shen terpental beberapa meter.
Swuuuussss
Erlang Shen menghilang. Tiba-tiba saja, ia muncul dihadapan chimera tersebut dengan siluet naga raksasa dibelakangnya.
Roaaaarrrrggg
Siluet naga itu meraung dengan keras. Naga itu kemudian menyerang chimera raksasa tersebut.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung