Akhir dari Bumi ini, telah ditakdirkan, tidak ada yang bisa menyelamatkannya.
Pada akhirnya, Hero terakhir juga dikalahkan, dan dibunuh oleh kejahatan.
Tapi, kesempatan itu datang padanya, Hero terakhir yang bertahan.
Dia mengalami sesuatu yang ada dalam cerita 'regressed'.
Tapi, Bumi yang ia tinggali jauh berbeda dengan apa yang ia tahu, Bumi yang merupakan dunia sihir, juga
ternyata adalah dunia XXXX.
[Semakin banyak dukungan, semakin semangat update]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ESNemesis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17 : Final
Pagi hari, sebelum saat duel final.
Lynn menggunakan wujud Nemesis, sang petualang. Pergi ke pandai besi.
Kemarin malam, saat duel semifinal. Lynn secara resmi, masuk ke final.
Malam itu, sebelum Lynn kembali ke wujud aslinya. Lynn pergi ke pandai besi, yang mana dari Lynn baca, merupakan pandai besi terbaik di kerajaan ini, walaupun kebanyakan orang akan mengabaikan hal tersebut.
Kebanyakan pandai besi di kerajaan ini, sudah tidak memproduksi senjata seperti pedang, tombak, busur panah dan anak panah, juga sebagainya. Bukan hanya kerajaan ini saja, hampir seluruh tempat sama, selain Kerajaan Suci, karena mereka memiliki yang namanya, kesatria suci.
Walaupun ada pandai besi yang memproduksi senjata juga, kualitas tidak terjamin bagus, karena kebanyakan untuk para petualang, atau tentara bayaran, juga kecuali Kerajaan Suci yang masih mempertahankan konstan kualitas senjata yang dibuat.
Walaupun begitu, termasuk Kerajaan Suci, kebanyakan pandai besi sekarang memproduksi senjata seperti tongkat sihir. Jika tidak alat dapur, seperti pisau, dan sebagainya.
Di tempat yang di tuju Lynn sendiri merupakan pandai besi yang biasanya menerima pesanan untuk membuat tongkat sihir, yang kualitas tidak bisa diremehkan, karena itu Lynn memutuskan untuk pergi ke tempat tersebut.
Setelah sampai tempat tersebut, Lynn cukup disambut, terutama pemilik tempat itu, sang pandai besi yang di cari Lynn.
Pandai besi itu menyaksikan siaran langsung, dari televisinya, duel dari Lynn, dari babak dua, hingga semi final tadi. Karena hal tersebut membuat ia tertarik dengan pedang yang digunakan Lynn.
Karena hal tersebut mempermudah Lynn. Keinginan Lynn adalah memperbaiki Katana miliknya, karena sambaran petir dari sihir hujan petir, juga karena Lynn sendiri tidak tahu kapan pedang yang ia pesan selesai dibuat, membuat Lynn, menggunakan material yang ia bawa dari Neptunus, yang sekiranya bisa memperkuat Katananya.
Material yang digunakan Lynn antara lain ada, bunga salju hitam, yang Lynn temukan saat menjelajah gua saat melakukan pekerjaan petualang. Lalu beberapa besi hitam, yang dibeli Lynn saat di Neptunus, buat sesuatu, tapi dilupakan oleh Lynn, dan dibawanya. Dan terakhir satu logam dengan berat 100 gram, yang merupakan campuran berlian dan mithril, membuat logam itu terlihat berwarna biru cerah, dan seperti kaca.
Pandai bergaul itu terkejut, dengan material-material yang Lynn beri, untuk digunakan, memperkuat Katananya. Karena dari awal material-material tersebut tidak mungkin tidak miliki oleh orang biasa.
Tapi karena hal tersebut itu juga membuat pandai besi itu semakin semangat, dan akan menyelesaikan urusannya, dengan Katana milik Lynn, sebelum duel final yang akan Lynn lakukan.
Setelah itu, Lynn kembali ke penginapannya, dengan wujudnya yang sudah kembali ke wujud aslinya, dan langsung tidur, sesaat setelah makan malam.
Dan saat ini, Lynn telah sampai ke tempat pandai besi yang ia kunjungi kemarin malam.
Siapa sangka, Katana milik Lynn di perbaiki, dan di perkuat dengan sangat baik. Karena material yang digunakan untuk memperkuat Katana Lynn, membuat bilahnya berubah warnanya.
Dari awalnya berwarna hitam pekat saja, menjadi memiliki gradasi warna biru pekat di seluruh bagian tajam bilah Katana itu.
Setalah memeriksa Katana itu, Lynn kemudian membayarnya dengan uang tunai, yang barusan Lynn menarik uangnya dari Bank Gold Eye, di kerajaan itu.
Setelah itu, Lynn keluar dari tempat itu karena sudah tidak memiliki alasan untuk berdiam diri, walaupun si pandai besi itu menyemangati Lynn untuk final duelnya. Lynn mencari tempat tertutup, juga sepi.
Di tempat itu, Lynn menaruh Katananya di balik jubahnya, agar saat wujud Nemesisnya lepas, Katana itu ikut ke bawa, sama seperti yang sering Lynn lakukan.
Lynn melepaskan white masknya, wujud Nemesis menghilang bersamaan dengan Katana dibalik jubahnya itu.
Lynn saat ini memakai pakaian kasual, yang merupakan pakaian kasual untuk zaman modern, tampil sangat cocok untuk anak-anak umur sebelas tahun, yang terlihat seperti model.
Lynn kembali berjalan, menuju keramaian, yang sedang memikirkan harus melakukan apa, karena duel final masih cukup lama untuk dimulai.
Lynn terus berjalan, tanpa tujuan. Sambil memikirkan apakah, ia harus berduel dengan baik atau tidak, karena dari awal yang Lynn incar ada di juara dua, dan Lynn telah mencapainya.
Dari awal, ini merupakan kemenangan luar biasa untuk Lynn, mengingat ia tidak mau menggunakan blink, Kekuatan Suci, ataupun Aura miliknya.
Jika Lynn menggunakan blink, maka akan banyak mengambil perhatian, dan hal itu tidak diperlukan untuk saat ini. Memang benar Lynn bukan satu-satunya penggunaan sihir blink, tapi yang mana pengguna lain sihir blink ada di antara para kesatria suci, juga memiliki pangkat cukup tinggi. Tapi karena sifatnya dari kesatria suci yang melindungi, dan biasa bergerak dalam kelompok, sehingga membuat jarang digunakan, dan ditambah bisa dihitung berapa banyak pengguna blink. Lynn yang sering menggunakan blink, membuat sihir blink itu berada di tingkat lebih tinggi, dari pada pengguna sihir blink lainya yang diketahui, dan hal tersebut juga walau tidak disadari tetap menarik banyak perhatian sarjana ataupun penyihir.
Dan jika menggunakan Kekuatan Suci, maka Lynn akan dialah pahami sebagai kesatria suci, dan hal tersebut akan merepotkan. Bagaimanapun mereka akan langsung mengira Lynn sebagai kesatria suci, karena menggunakan senjata, di tambah kekuatan pemberian Dewa atau Dewi, sehingga satu-satunya yang cocok untuk itu adalah kesatria suci.
Dan jika menggunakan Aura, hal tersebut merupakan tidak wajar di dunia sihir, dan tentunya juga menarik perhatian, dan hal itu juga sama merepotkan.
Lynn terus berjalan tanpa tujuan, hingga bertamu seorang yang tidak asing, yang memiliki tubuh anak-anak seusia Lynn. “Tidak salah lagi itu Griseo,” ucap Lynn.
Griseo yang melihat Lynn, langsung menghampirinya, karena dari awal tujuan memang bertemu Lynn, bahkan sampai membuat Griseo menyelinap keluar dari kediamannya.
“Apa kabarmu Lynn?” tanya Griseo, yang telah berdiri di depan Lynn. Griseo menggunakan pakaian gaun sederhana, yang terlihat tidak terlalu mahal, tapi tidak murah, gaun itu di desain sederhana.
“Mungkin baik.” Lynn tersenyum setelah itu.
“Hm…. ‘Mungkin baik’ apanya, bukan kamu masuk final, bukanya itu hal yang baik? Iyakan, jadi harusnya baik!”
“Baiklah tersera kamu,” ucap Lynn, seraya melanjutkan berjalan, dengan di sampingnya ada Griseo. “Biar aku tebak, kamu pasti menonton dari siaran langsung di televisi, bukan?” lanjut Lynn.
“Hmm… tepat.”
Lynn tersenyum, sambil menghembuskan nafas, melihat ke arah Griseo.
Walaupun Griseo dan Lynn baru mengenal beberapa jam, jika dihitung, dan tidak bertemu lagi setelah beberapa hari, bukannya hubungan renggang, tapi malah sekarang baik hubungannya.
Mungkinkah karena Lynn penyelamatan Griseo? Atau juga karena perasaan aneh yang hangat yang dimiliki Griseo, karena itu hubungan menjadi baik? Atau karena Lynn selama ini, sejak mendapatkan ingatan kehidupan pertamanya, membuat Lynn benar-benar tidak memiliki seorang yang dianggap ‘teman’, karena itu Lynn menyambut hangat Griseo? Hal tersebut tidak ada yang tahu, untuk saat ini.
Lynn terus berjalan bersama dengan Griseo, seraya berbincang ringan, hingga sampai ke rumah makan.
“Kamu mau makan? Aku yang akan membayarnya,” ucap Lynn yang menunjuk rumah makan itu.
“Baiklah jika begitu, tidak ada alasan untukku menolak,” balas Griseo.
Lynn dan Griseo masuk ke rumah makan, yang bangun didominasi terbuat oleh kayu.
Walaupun dari luar, rumah makan ini terlihat sederhana, tapi menu makanan yang ada, tidaklah sederhana.
Kebanyakan dari menunya, merujuk kepada makanan tradisional.
Lynn dan Griseo, masing-masing memesan dua menu makan, dan satu minuman.
Lynn memesan ramen dengan isi yang lengkap, dan sate dari daging sapi, yang di lumuri bumbu kacang, dan minum jus alpukat.
Disisi lain, Griseo memesan lasagna ukuran besar, dengan ekstra keju, dan sebuah kebab ukuran ekstra besar, dengan minuman yang sama dengan Lynn, jus alpukat.
Lalu mereka pun, menyantap pesan mereka itu, sesaat semua pesanannya telah datang.
Lynn menghabiskan makanannya terlebih dahulu sebelum Griseo, dan selang waktu dua menit Griseo juga telah menghabiskan makanannya, dan membuat mereka hanya tersisa jus alpukat.
“Griseo, ada yang ingin kutanyakan—” Lynn terdiriam sebentar, setelah melihat Griseo yang mengangguk sedikit, memberikan isyarat boleh, Lynn kemudian melanjutkan kalimatnya. “Apa kamu tidak apa setelah ‘kejadian’ itu? Atau setidaknya aku ingin mendengar ceritamu setelah kamu kembali ke tempatmu pulang.”
Mendengar kata itu, Griseo menjadi sedikit terkejut, walaupun ekspresi wajah tidak menunjukkan rasa kaget, dan kemudian bergumam kecil hingga membuat Lynn tidak bisa mendengarnya, “‘tempatmu pulang’ ya.” Dengan ekspresi yang sedikit muram. Dan kemudian kembali dengan ekspresi normalnya, lalu melanjutkan katanya dengan—
“Yah, saat aku pulang cukup membuat keributan, karena ‘anak yang diculik, bahkan penculik bukan penculikan biasa, bisa kembali dengan baik-baik saja’, karena itulah langsung jadi keributan besar di kediamanku.
“Karena itu juga banyak pekerjaan di kediamanku di pecat, ibundaku memperlakukan seolah aku berharga, tapi pada akhirnya aku hanya ‘alat’ di matanya, yang menghawatirkanku, saat aku kembali, bahkan sampai memeluk sesampainya aku, hanya mentor yang mengajarkanku sihir.
“Juga tenang saja, walaupun cukup dicurigai, mereka percaya dengan cerita yangku buat-buat, untuk menyembunyikan keberadaan mu,” ucap Griseo, dengan berbagai ekspresi, juga nada. Mulai dari kesal, muram, sedih, bahagia, dan kembali lagi ke normal.
“Baiklah jika begitu, kamu juga harus kembali, sebentar lagi duel akan dimulai, juga aku harus siap-siap, bagaimanapun ‘bertarung setelah makan bukanya hal biak’ karena itu aku akan pergi ke stadionn colosseum habis ini.”
“Hm, aku mengerti.”
Setelah itu, Lynn membayar makanan mereka, kemudian berpisah di depan rumah makan tersebut.
***
“Baiklah,” ucap Lynn.
Lynn telah berada di ruangan pesertanya, menunggu duel di laksanakan. Terlihat jelas Lynn sedang bermalas-malasan, di atas sofa, menunggu duel dimulai.
Tapi sekarang sudah waktunya. Untuk Lynn melakukan duel, walaupun Lynn sendiri berniat kalah.
Lynn memakai white masknya, kemudian memegang gagang pintu, dan seraya membuka pintunya, Lynn berubah menjadi Nemesis, kemudian berjalan, menuju arena.
Saat memasuki arena, suara dari komentator, dari speaker terdengar keras, menyambut Lynn, sebagai peserta yang masuk ke duel final.
“[Ini dia, sang kambing hitam kita, satu-satunya yang tidak menggunakan sihir selama ini, membuat kita semua penasaran dengan kemampuan sihirnya. Hanya dengan berbekal pedang, bisa masuk duel, dan sudah pasti dia sama sekali tidak berbuat curang, mari kita sambut!! Peserta nomor 8, Nemesis, Ghost Sword of White!]”
“Bising sekali komentator itu, semangat sih boleh, tapi apa-apa dengan julukan itu? Bukan terlalu 'chuunibyou’, hah… memalukan,” pikir Lynn.
Tidak lama setelah Lynn memasuki arena, dari sisi lain, tepat di depan Lynn, lawannya memasuki arena juga, juga tentunya di sambut oleh komentator.
“[Dan disisi lain, lawan dari Nemesis. Dia yang disebut jenius di generasi, penyihir muda dengan sihir elemen spesial yang merupakan sihir elemen utamanya, juga jarang dia gunakan karena tidak menemukan lawan yang layak. Bahkan dalam duel sebelum dia hanya menggunakan sihir elemen bumi, saja untuk mengalahkan semua lawan duelnya. Kita sambut peserta nomor 15, Setsuna!!]”
Seorang pria muda, dengan pakaian khas penyihir, juga tongkat sihir panjang itu berjalan maju.
Sekarang Lynn dan Setsuna saling berhadapan, dengan jarak yang tidak jauh, walaupun pada akhirnya, saat mereka masuk ke dalam kubah, lingkungan yang akan dibuat, jarak mereka akan menjadi jauh.
Sesosok pria muda dengan rambut coklat panjang, matanya juga berwarna coklat, akan tetapi lebih cerah, dan mudah, mukanya terlihat seperti orang ramah. Begitulah pandangan Lynn terhadap Setsuna.
“Aku sangat menanti duel ini, Nemesis,” ucap Setsuna. Dengan wajah ramah, dan nada suara yang menghormati.
Lynn menjawab, dengan gerakan kepalanya, yang bergerak vertikal.
Tidak lama, kubah terbuat di arena itu, pandangan Lynn, juga Setsuna menjadi gelap gulita.
Perlahan, lingkungan arenanya berubah, juga cahaya, perlahan memancar.
Lingkungan tersebut telah terbentuk, tidak terlalu cerah, dataran juga keras, dan udaranya lembap, juga sedikit dingin. Lingkungan berada di dalam gua, yang juga sangat luas.
Mereka saling berhadapan, dengan terpisah jarak yang cukup jauh. Juga dengan begitu, duelnya telah dimulai.
Lynn menghunuskan Katana miliknya itu, disisi lain Setsuna menyiapkan sihirnya elemennya.
Dataran berbatuan itu bergetar, kemudian dari dataran itu, terbentuk sebuah golem, yang sepenuhnya terbuat dari batu, sebuah golem batu. Tidak hanya itu saja, Setsuna menggunakan Mana miliknya menggunakan sihir, membuat tercipta golem besi, golem yang terbentuk dari material besi sepuhnya, ditambah golem besi itu terbuat dari Mana, bukan dari material sekitar, sehingga jelas membutuhkan Mana yang sangat banyak. Di tambah golem-golem tersebut tidak sempurna, dikarenakan membuat golem sempurna itu bukanlah perkara mudah, mau itu dibuat manual, ataupun tidak, seperti menggunakan sihir.
Jika golem bumi, adalah golem yang terbuat ataupun terbentuk dari dua material atau lebih, maka golem dengan nama materialnya, merupakan golem dengan satu material saja.
“Enam golem batu, dan dua golem besi yah, ukuran juga lebih besar dibandingkan golem yang ke lawan sebelumnya. Jika itu golem batu, aku pasti bisa memenggalnya, tapi jika itu golem besi, di tambah golem besi itu lebih besar dari golem batu…. Yah lebih baik mencobanya terlebih dahulu, ditambah dia pasti telah cukup banyak menggunakan Mana, di tambah untuk menggerakkan golem-golem tersebut, akan banyak memakan Mana ‘jika itu golem yang biasa dibuat atau dibentuk sihir’, yah… tapi semoga dugaanku benar,” pikir Lynn.
Lynn melangkah maju cepat.
Golem-golem itu juga melangkah maju, langkah dari golem besi lebih lambat, dan berat, sehingga tertinggal di belakang golem batu.
Lynn meloncat, mulai memenggal para golem batu yang menghampirinya, ayunan Katana itu sangat lancar, dan mulus, seperti sungai yang mengalir, tanpa terasa semua golem batu itu sudah terpenggal, dan kemudian jatuh, batu-batu yang membentuk golem itu juga lepas, menjadikannya terlihat seperti segumpal batu yang menumpuk.
Saat ini hanya tersisa dua golem besi.
Lynn mengayunkan Katana itu, mencoba memenggalnya, dan kemudian –
Tang!!
Bilah Katana itu tertahan, tidak bisa di gerakan lagi.
Golem besi yang menjadi Terget serangan Lynn itu membalasnya, tangannya terayun ke arah Lynn, Lynn kemudian menarik kembali Katana itu, dan berhasil menghindarinya, karena dia terjatuh dari loncatannya.
Disisi lain, golem besi satunya itu, mendekati Lynn saat Lynn mencoba memenggal, dan di saat Lynn telah mendarat golem besi yang telah mendekat itu mengayunkan kakinya, menendang Lynn, seperti menendang bola.
Lynn yang tidak sempat menghindarinya, terpaksa menggunakan bilah Katana untuk menahan serangan tersebut, yang berakhir Lynn terdorong mundur, tapi kakinya masih menginjak ke dataran selama terdorong tersebut.
Lynn kembali menyerang, hanya saja bedanya, saat bilah Katana itu sudah sangat dekat dengan targetnya. Lynn menggunakan Auranya, yang hanya melapisi ujung bagian tajam bilah Katana yang akan mengenai targetnya. Alhasil golem besi itu berhasil terpenggal, dan di saat bilah Katana itu telah melewati targetnya, dengan cepat Aura yang menyelimuti bagian ujung tajam bilah Katana itu langsung menghilang.
Lynn melakukan hal yang sama, untuk memenggal golem besi satunya. Kedua golem besi itu, menghilang setelah dikalahkan, dikarenakan terbuat dari Mana.
Penggunaan Aura Lynn juga sama sekali tidak ketahuan atau dilihat, karena Lynn sendiri sudah bisa menyesuaikan pengontrol Auranya di tubuhnya saat ini, di tambah kendala sering dialami Lynn adalah bentrokan antara Aura dan Kekuatan Suci, yang membuat Lynn sulit mengontrolnya.
Lynn mendesah, dan berpikir, “Haruskah aku menyerah sekarang?” Tapi hal yang tak terduga terjadi.
“Hm…. Tubuhku jadi lebih berat, tapi apa perasaanku saja?” pikir Lynn.
Semakin lama tubuh Lynn menjadi semakin berat, dan hampir membuat Lynn jatuh, yang membuat Lynn berpikir.
“Apakah ini sihir elemen khususnya? Menarik, mariku lihat. Jika begini menyerah sudah tidak apa-apa bukan?”