NovelToon NovelToon
Ada Cinta Di Pesantren

Ada Cinta Di Pesantren

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: senja ardani

Kisah Cinta seorang santri yang bernama Shifa Assyabiya, masuk pesantren atas dasar keinginan orang tua nya. dan mulai hidup baru nya di pesantren yang jauh berbeda dengan kehidupan bebas nya selama ini.
Lambat laun ia mulai menjalani nya dengan tawakal, setelah bertemu dengan Faisal Gauzali putra dari pemilik pesantgren Al kautsar yang biasa di panggil gus.
Akan kah cinta mereka bisa bersatu..?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

      "Sudah waktunya sholat Maghrib, sebaiknya segera ke masjid, tidak baik seorang perempuan menyendiri di tempat gelap seperti ini" ucap nya.

Faizal baru sadar jika saat ini ia hanya berdua dengan wanita yang bukan mahram nya, di tempat sepi dan gelap pula.

Mendengar itu Shafia mengangguk dengan wajah masih menunduk.

    "I-iya Gus, Terima kasih. Assalamu'alaikum"

    "Tunggu"! sahut Faizal.

    " Kamu pakai ini untuk menutupi kepala mu agar tidak basah terkena air hujan " ia langsung melepaskan sorban nya lalu memberikan pada Shafia.

Shafia yang mendapatkan perlakuan seperti itu hanya terdiam, bingung antara harus menerima atau menolak nya.

   "Ambilah dan segera ke masjid untuk sholat"

   "Ba-Baiklah, assalamu'alaikum" pamit nya gugup sambil melangkah cepat karena detak jantung nya berdetak sangat cepat.

Ia melangkah dengan menerobos deras nya air hujan sambil menutup kepala nya dengan kain sopan itu.

Wangi parfum maskulin nya langsung tercium di hidung nya, tanpa sadar ia menyunggingkan senyum bahagia di bibir nya.

Melihat Shafia melangkahkan pergi menjauh dari nya, Faizal pun tersenyum senang.

Ia merasa bingung, mengapa perasaan nya begitu bahagia hanya karena melihat gadis itu menerima sorban pemberian nya.

    "Waalaikumsalam Shafia" jawab nya.

Lagi lagi jantung nya berdetak tak karuan.

    "Entah perasaan apa ini ya Rabb, ku mohon jika ia memang jodoh ku dekatkan lah, dan jika dia bukan jodoh ku, tolong jangan biarkan rasa ini ada dalam diri hamba dan melewati batas hingga menimbulkan dosa bagi hamba" doa nya dalam hati, sambi memegangi dada nya.

Tanpa sadar pria itu kembali menyunggingkan senyuman manis nya.

   Pagi ini adalah hari jumat, hari dimana para santri libur. dan bebas melakukan aktivitas apa saja.

   "Bosan nih, mau jajan gak"? tanya Shafia.

   " Enak nih ngemil ngemil" jawab Nindi.

   "Ya sudah, ayo ke warung" ajak Shafia.

Mereka pun akhirnya keluar untuk membeli jajanan ke warung yang letak nya tepat di sebelah pesantren.

Bukan cuma Shafia dan Nindi saja yang kesana, tapi Tiara dan juga Via pun ikut ke warung.

Sementara itu, Faizal di Ndalem sedang bersantai di kamar nya. karena tidak ada kegiatan mengajar di pesantren tiap hari jumat.

   "Faiz....? pekik Kyai memanggil Faizal.

   " Iya Abi, sebentar " jawab nya langsung mengambil peci dan langsung turun menemui Abi nya.

   "Ada apa Abi"? tanya Faizal setelah sampai di ruang tengah, dimana Abi dan Umi nya tengah duduk di ruang tamu.

   " Duduk nak, Abi mu mau bicara" ucap umi Halimah.

   "Tadi ada salah satu santri putra yang mengatakan kalau kalau ada kamar mandi yang rusak disana. coba kamu cek kamar mandi itu, kalau memang rusak langsung hubungi tukang untuk memperbaiki nya" ujar Kyai Achmad memberi tau nya.

    " Baik Abi, biar Faiz kesana"

Faizal kemudian pergi meninggalkan Abi dan Umi nya di ruang tamu, untuk pergi ke pondok putra.

Saat berjalan menuju pondok, Faizal berpapasan dengan Shafia dan teman nya yang baru saja kembali dari warung samping.

Mereka berempat berhenti saat itu, menunggu Faizal untuk melewati nya terlebih dahulu sambil terus menunduk.

Setelah Faizal lewat, barulah mereka melanjutkan perjalanan ke pondok putri.

BRUK!

"Aduh..!" pekik Shafia.

Namun baru saja mereka akan melangkah, Tiba-tiba kaki Shafia terkilir karena tak sengaja kaki nya masuk kubangan kecil.

"Astaghfirullah, Shafia kamu gak papa kan"? tanya ketiga teman nya dengan mendekati Shafia penuh khawatir.

" Sss... " Shafia tertunduk meringis kesakitan. kaki nya benar benar terasa ngilu.

"Sakit banget Nin,, " Ringis nya lagi sambil menekan kaki nya yang terasa ngilu.

"Kamu gak papa"? tanya Gus Faizal, yang entah kenapa tiba-tiba dia merasa Khawatir dan langsung berbalik arah saat mendengar suara Shafia kesakitan.

" Gak papa Gus"

Shafia mencoba berdiri dengan Nindi dan Via yang memegangi tangan nya.

"Kamu duduk dulu, biar saya ambilkan salep"

"Tidak usah Gus, kaki saya tidak papa kok"

Shafia merasa tak enak hati jika harus merepotkan Gus Faizal.

"Gak papa gimana, itu kaki kami sudah membiru. saya bilang tunggu disini, harus di kasih salep biar gak bengkak.

Setelah mengatasi itu, Faizal berjalan masuk kedalam ndalem.

Shafia hanya bisa terdiam saat melihat kaki nya yang memang sudah mulai membengkak dan biru.

Sementara itu ketiga teman nya terperangah saat melihat Gus Faizal dari jarak dekat. Seorang Gus yang banyak di idamkan para santri putri, yang katanya Suami idaman itu.

"Shafia, teryata di lihat lebih dekat. Gus Faizal lebih ganteng ya? haduh, nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan"

"Haduh Tiara, dari pada mengkhayal yang tidak tidak ayo sebaiknya kita bantu Shafia ini kesakitan"

Sementara itu, Faizal berjalan ke arah dapur untuk mengambil P3K yang memang selalu tersedia disana.

Setelah menemukan kotak yang ia cari, langsung saja Faizal mengambil salep yang ada di dalam nya. Kemudian kembali berjalan keluar.

Umi yang baru saja keluar dari kamar nya merasa heran melihat putra nya berjalan dengan tergesa-gesa.

"Ada apa Faiz, kenapa kamu berjalan tergesa-gesa seperti itu"? tanya Umi Halimah yang langsung menghentikan langkah Faizal.

" Itu Umi, satri di depan gak sengaja jatuh dan terkilir. Ini Faiz baru ambil salep untuk nya"

Ucap Faizal sambil menunjukkan salep yang ada di tangan nya.

Umi Halimah mengikuti langkah Faizal, namun tidak ikut keluar ia hanya melihat dibalik jendela.

Umi Halimah melihat empat satri putri berada di depan rumah nya.

Setelah melihat dan ternyata yang ada di depan adalah seorang santri putri.

Umi Halimah merasa kaget, melihat putra nya seperti itu. ini benar-benar kejadian langka bagi nya.

Putra nya yang dingin ini, berinteraksi dengan perempuan dan bahkan sampai mau repot repot mengambilkan sendiri salep itu untuk nya.

Sebelum nya dia tak pernah terlihat sepanik ini saat menolong orang lain.

Sebenarnya Umi Halimah merasa penasaran dan ingin tau siapa gadis itu, karena ia ada empat santri yang duduk disana.

kira kira yang mana diantara mereka yang membuat anak nya itu terlihat panik dan khawatir.

Namun ia harus bergegas ke dapur, karena suaminya minta dibikin kan minuman hangat.

Umi Halimah berlalu pergi ke dapur, ia tersenyum senang saat merasa ada kemajuan dari putra nya itu.

Ia berharap semoga secepatnya ia bisa memiliki seorang menantu.

"Ini salep nya, tolong oleskan di kaki teman mu yang membiru tadi, assalamu'alaikum"

Faizal memberikan salep itu pada Nindi dengan wajah datar dan dingin nya.

Kemudian langsung berjalan menuju pondok putra setelah mengucapkan salam.

1
Herman Lim
lanjut Thor jgn lama² up nya
ɪsᴛʏ
up nya jangan lama² dong Thor...
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
ɪsᴛʏ
next....
Lupia sari Piyut
lanjut kk
Enita Nuraini Albina
lagi dong KA crtanya
Lupia sari Piyut
jangan di jodohin dong
Kasih Bonda
next thor semangat
ɪsᴛʏ
lah gus faiz malah di jodohkan.. 😭😭
ɪsᴛʏ
next Thor...
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
Lupia sari Piyut
lanjut kk
ɪsᴛʏ
yah gak ketemu, tapi kalo memang sudah jodoh pasti akan bersatu...
lanjut Thor..
Lupia sari Piyut
lanjut kk
Kasih Bonda
next thor semangat
Herman Lim
lanjut Thor
ɪsᴛʏ
lanjuut Thor ceritamu bikin nagih..
ɪsᴛʏ
semoga sebelum gus faizal pergi kesalah pahaman sudah terselesaikan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!