Vivian, kelinci percobaan dari sebuah lembaga penelitian, kembali pada satu bulan sebelum terjadinya bencana akhir zaman.
selama 8 tahun berada di akhir zaman.
Vivian sudah puas melihat kebusukan sifat manusia yang terkadang lebih buas dari binatang buas itu sendiri.
setidaknya, binatang buas tidak akan memakan anak-anak mereka sendiri.
.
.
bagaimana kisah Vivian memulai perjalanan akhir zaman sambil membalaskan dendamnya?
.
jika suka yuk ikuti terus kisah ini.
terimakasih... 🙏🙏☺️😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roditya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
membeli biji-bijian
Vivian meninggalkan gudang dengan mengendarai mobil yang dimilikinya.
Ya.
Vivian tidak berniat menjual mobil miliknya itu karena merupakan kendaraan tipe off road. Ia hanya berniat untuk memodifikasi kendaraan tersebut agar menjadi lebih kuat.
.
"Paman. Aku ingin memperkuat mobilku." Vivian pun memberikan penjelasan secara rinci tentang modifikasi yang diinginkannya kepada pemilik bengkel.
"Kamu wanita. Kenapa kamu ingin mempersenjatai kendaraanmu seperti akan mengikuti acara touring?. Ini bahkan juga efisien untuk perjalanan di gunung sekalipun." paman bengkel merasa luar biasa dengan desain modifikasi mobil yang berikan oleh anran.
Anran hanya tertawa canggung dan berbohong bahwa ini hanya sekedar hobi belaka.
Anran juga menginginkan RV bekas yang di jual di bengkel dan meminta paman montir untuk memodifikasinya dengan persyaratan mobil yang pertama.
"Baru kali ini paman melihat wanita yang menyukai hal-hal seperti ini."
"Kan tidak ada salahnya paman..." 😁
Setelah menyelesaikan urusannya di bengkel mobil, Vivian lalu meninggalkan tempat tersebut dengan sebuah taksi yang telah ia pesan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Saat ini Vivian tengah berada di toko biji-bijian. Ia memasuki beberapa toko secara berturut turut dan mengosongkan banyak biji-bijian kasar dan biji-bijian halus.
Vivian membeli 10 ton beras biasa, 200 kg beras ketan, 650 kg beras merah, 700 kg kacang hijau, 2 ton kedelai, 5 ton tepung terigu dan masih banyak lagi.
Tapi
Semua itu masih belum cukup untuk menghadapi bencana akhir zaman.
Vivian yang merasa bingung dengan stok makanan yang sangat sedikit, akhirnya dia memberanikan diri bertanya pada pemilik toko biji-bijian terakhir yang ia kunjungi.
"Bibi, saya berencana untuk membuka supermarket besar. Tapi, saya tidak tahu kemana harus mendapatkan biji-bijian seperti ini dalam jumlah yang banyak."
Mendengar bahwa Vivian seorang gadis muda yang kira-kira seumuran dengan anaknya ingin memulai bisnis.
Bibi penjual pun menjadi sangat antusias.
Bibi penjual bahkan merekomendasikan pemilik lumbung kenalannya yang ada di selatan kota. Ia masih memiliki beberapa koneksi di sana.
"Terimakasih bibi, ketika supermarket saya buka bibi pasti akan saya undang." ucap Vivian sambil menyimpan nomor kontak yang diberikan oleh bibi penjual biji-bijian.
di dalam hati Vivian berkata. "jika saja masih ada kesempatan untuk membuka supermarket tentu aku akan memenuhi janji tersebut. Sayang sepertinya hal itu sangat mustahil."
Setelah menyelesaikan pembelian.
Seperti sebelum-sebelumnya Vivian meminta untuk mengantarkan barang yang telah ia pesan ke gudang sewaan yang ada di pinggiran kota.
.
.
malam itu, Vivian menerima barang pesanannya. Ia dibantu oleh para pekerja untuk memasukkan barang belanjaannya ke dalam gudang.
Menunggu setelah semua kurir pergi, Vivian lalu memasukkan semua barang belanjaannya tersebut ke dalam ruang dengan pikiran.
Setelah semua barang yang ada di dalam gudang menghilang. Vivian kemudian ikut memasuki ruang untuk mengatur semua barang yang telah ia masukkan ke dalam ruang.
Tapi, ternyata barang-barang tersebut secara otomatis memasuki gudang yang ada di dalam rumah dan sudah tersusun berdasarkan jenisnya.
Vivian baru tahu bahwa ruangan tersebut memiliki fungsi seperti itu.
Lebih ajaibnya lagi, dengan banyaknya barang yang dibeli oleh vivian, gudang yang hanya berukuran 4 meter persegi itu masih tampak kosong walaupun ditempati oleh berbagai macam barang.
"ini hanya perasaanku atau gudang juga memiliki sistem ruang yang memungkinkan gudang ini dapat menampung lebih banyak barang?." ucap Vivian sambil mengecek barang yang dibelinya. Ia takut jika barang tersebut akan menghilang karena ruangan yang masih sangat luas.
"Sepertinya semua masih baik-baik saja."
Seperti dugaannya, gudang memang memiliki ruang terpisah yang memungkinkan untuk menampung lebih banyak barang.
Setelah memastikan barang belanjaannya aman. Vivian lalu menuju dapur untuk mengisi perutnya yang keroncongan saudari tadi karena ia lupa makan siang.
"kira-kira apa yang bisa aku masak ya?" Vivian lalu membuka kulkas yang ada di samping rak piring.
kosong
"Hem..."
"Ternyata aku lupa untuk membeli sayuran dan bumbu. kalau begitu lebih baik aku makan masakan yang sebelumnya telah aku siapkan." Vivian pun lalu mengeluarkan ayam panggang dan juga sup jagung yang telah ia masak sebelumnya.
.
.
Kembali ke kamar tidur, Vivian kemudian melakukan sebuah percobaan dengan memberikan air yang di encerkan dari genangan air yang dihasilkan oleh pohon di samping rumah kepada kucing kesayangannya.
'Barangkali dengan melakukan hal tersebut, kemampuan pada kucingnya akan muncul lebih cepat'. itulah yang dipikirkan Vivian.
Jika ingatannya tidak salah, maka kucingnya tersebut pada akhir zaman juga akan mengalami mutasi genetik dan memiliki kemampuan untuk dapat berkomunikasi dengan manusia serta kekuatan super lainnya dengan tipe kecepatan.
"Karena air ini memiliki efek penyembuhan. maka sepertinya akan baik-baik saja jika aku memberikannya kepada blacky." Vivian lalu memberikan minum blacky dengan air pohon yang telah dicampur dengan air biasa tersebut.
Slrup... Slrup...
blacky menjilati air campuran tersebut dengan sangat nikmat.
"meong~ mengapa air hari ini terasa begitu nikmat?." blacky tidak sadar bahwa dia telah berbicara dengan bahasa manusia.
"BERHASIL." Vivian melompat-lompat karena sangat gembira mendapati bahwa percobaannya 100% berhasil.
Sebelumnya, vivian sempat was-was jika terjadi sesuatu kepada blacky.
setelah mengetahui bahwa percobaan yang dilakukannya berhasil ia lalu mengangkat blacky dan menciumi pipi gembul milik binatang peliharaannya tersebut.
Karena pelukan maut majikannya, blacky merasa risih dan mulai memberontak.
"meong. Dasar babu, cepat lepaskan! kamu akan mencekik ku sampai mati" blacky menendang-nendang Vivian berusaha untuk melepaskan diri.
kenapa lemot mikirnya?
Cepat minumkan ke Peter
Nanti repot bawa pulangnya Nek
aku juga pengen hehe...
pengen juga punya ruang hehe
author juga terimakasih atas dukungannya 😊