Bercertia tentang anak laki2 yang segala kelebihannya di sembunyikan oleh teman masa kecilnya
Ketika SMP mereka pun mulai berpacaran, namun selama hubungan mereka. Anak laki2 itu justru malah di perlakukan seperti babu.
Puncaknya ketika SMA, anak laki2 itu kerap kali di buat layaknya seperti anjing peliharaann yang selalu patuh dan menurut pada gadis teman masa kecilnya itu.
Namun, setelah sekian lama di posisi itu, anak laki2 itupun akhirnya merasa muak dan memutuskan gadis teman masa kecilnya itu.
Bagaimana kira2 kehidupan anak laki2 itu setelah putus dari teman masa kecilnya itu..?
Yuk simak ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 07 : Benih Cinta..
"Kau itu ngomong apa sih..?" ucap Karin dengan ekspresi heran
"Apa kau fikir kami akan menjauhimu setelah mengetahui tentang masa lalumu..?" kata Miki
Seiji mengangkat kepalanya dan memandang orang2 di sekitarnya satu persatu.
"Hey, mungkin bagi sebagian orang masa lalumu akan dianggap menjijikan. Tapi bagi ku kau itu justru sangat hebat karena bisa bertahan dengan gadis seperti itu selama lebih dari lima tahun.." ucap Kenji
"Harus aku akui, aku salut padamu. Tidak mudah bertahan di bawah tekanan seperti itu.." kata Miki
"Tapi aku justru lebih kesal pada si Yuki itu, haruskah kita memberinya pelajaran..?" kata Yuri
"Boleh juga, aku juga kesal mendengar sikap sampahnya seperti itu.." ujar Karin
Mendengar respon dari teman2nya, Seiji kini merasa bingung harus berkata apa. Dia tidak menduga kalau respon mereka malah akan berpihak padanya.
Melihat Seiji yang bingung, Karin tanpa sadar meraih satu tangan Seiji yang berada di atas meja lalu menggenggamnya seraya berkata..
"Dengar, lupakan gadis itu dan kau boleh menganggap kami sebagai temanmu.."
"Mulai sekarang, jadilah dirimu sendiri dan lakukan apa yang hatimu inginkan dan percayalah pada hatimu sendiri.." ucap Karin dengan lembut padanya
Menerima perlakuan Karin seketika membuat jantung Seiji berdegup dengan sangat kencang, terlebih gadis paling cantik di sekolahnya kini menggenggam tangannya dengan begitu lembut dan hangat.
Dia bahkan tidak pernah mendapatkan ini dari Yuki sebelumnya, wajahnya perlahan memerah dan langsung menunduk untuk menyembunyikan rasa gugupnya itu.
Ketiga teman yang lain melihat kedekatan mereka berdua pun tersenyum, dan nampaknya mereka memikiki fikiran yang sama dalam kepala mereka.
"Jadi, sampai kapan kau mau mengang tangan Seiji seperti itu Karin..?" kata Yuri menggodanya
Itu membuat Seiji dan Karin sama2 terkejut dan langsung menarik tangan mereka masing2 untuk melepaskan genggaman tangan mereka berdua.
Karin langsung membuang muka melihat keluar jendela untuk menyembunyikan perasaanya, sedangkan Seiji hanya diam dengan sedikit menunduk karena gugup dan malu.
"Haha, lihat Seiji. Kau bisa membuat gadis tercantik di sekolah kita berekspresi seperti itu. Luar biasa kawan.." ucap Kenji
"Ah.. Itu.. Maaf Karin.." ucap Seiji dengan gugup
"T-tidak.. Tidak apa, lagi pula akulah yang memegang tanganmu terlebih dulu. Jadi, tidak masalah.." ucap Karin juga dengan gugup
"Seijiii kemarikan tangamu, biar aku memberinya genggaman juga.." ucap Yuri dengan polosnya
Miki langsung membungkam mulut Yuri dan berkata..
"Jangan dengarkan Yuri, dia memang selalu saja banyak bicara.." kata Miki
Yuri langsung melepaskan tangan Miki dari mulutnya dan mengomel..
"Hei kau belum mencuci tanganmu setelah memegang ayam goreng itu, minyaknya menempel di wajahku.." ucap Yuri mengomel pada Miki
Akhirnya tingkah lucu Miki membuat suasana kembali ramai dan juga hangat. Mereka sepertinya tidak perduli dengan masa lalu Seiji yang seperti itu.
Bagi mereka Seiji yang dulu sudah masa lalu dan cukup menjadi kenangan dan pelajaran bagi dirinya sendiri di masa depan agar kejadian serupa tidak lagi terjadi padanya.
Mereka juga mengatakan pada Seiji untuk lebih percaya diri dan ikuti kata hatinya sendiri.
"Yang terpeting sekarang kau sudah lepas darinya kawan, dan mulai saat ini kau boleh menganggap kami sebagai temanmu.." ucap Kenji
"Aku.. Aku yang akan pertama jadi temanmu Seiji.." ucap Yuri bersemangat
"Apa kalian tidak keberatan dengan orang sepertiku..?" kata Seiji
Mereka pun memberi senyuman hangat padanya seraya berkata..
"Kenapa kami harus keberatan..?" tanya Karin
"Lagi pula kita juga sudah menjadi teman sekelas sejak tahun pertama kan.." ujar Miki
"Tahun pertama aku masih di kelas yang berbeda tahu.." ucap Yuri dengan polosnya
"Itu tidak penting, yang jelas mulai sekarang kau adalah teman kami dan kami semua adalah temanmu.." kata Kenji sambil menepuk pundak Seiji dan tersenyum
Mendengar semua pernyataan teman2nya Seiji merasa sangat senang dan bersyukur karena memutuskan ikut dengan mereka hari ini.
Jika saja dia menolak, pembicaraan ini mungkin tidak akan terjadi dan mereka masih belum sepenuhnya mengetahu serta menerima kenyataan tentang masa lalunya.
"Terima kasih teman2.." ucap Seiji seraya tersenyum bahagia
Ini adalah pertama kalinya dia tersenyum bahagia di depan banyak orang selain keluarganya.
Para gadis pun semakin terpesona melihat senyum kebahagiaan yang begitu tulus di wajah tampan Seiji.
Tanpa sadar Karin berkata..
"Tampan sekali.." ucap Karin
Mendengar itu Seiji kembali malu2 dan sedikit salah tingkah, itu adlah pertama kalinya dia mendapat pujian setulus itu dari seorang gadis selain kakaknya.
Dia bingung harus berkata apa, dan secara spontan dia membalas..
"K-kau juga sangat cantik dan imut Karin.." ucap Seiji dengan gugup
Mendengar itu membuat Karin jadi lebih salah tingkah dan bahkan kini wajahnya merah padam.
Meski sudah banyak laki2 yang mengatakan itu padanya, dia tidak pernah merasa sebahagia dan sesenang ini ketika di puji oleh laki2.
Yah namanya juga cinta, kata2nya sama rasanya beda yakan..
Itu membuat ketiga temannya semakin yakin kalau mulai tumbuh benih2 cinta diantara mereka berdua, hanya saja pasti mereka tidak mungkin mengakuinya karena mereka juga baru tumben dekat hari ini.
"Aku mencium bau2 percintaan disini.." goda Kenji
"Benar, baunya sangat manis.." kata Miki memperkeruh suasana
"Kalau di film harusnya ini jadi momen dimana kalian ber cium-..hmph.." ucap Yuri sebelum terpotong
Dengan wajah memerah Karin langsung memotong perkataan Yuri dan membungkam mulutnya dengan sepotong ayam goreng.
Miki dan Kenji kenji pun tertawa melihat apa yang Karin lalukan pada Yuri, dan Yuri malah menghabiskan sepotong ayam goreng yang di sumpalkan Karin ke mulutnya.
Itu nampak begitu lucu dan menghibur.
Sedangkan Seiji dan Karin kini sama2 terdiam, sambil sedikit menunduk dan lainnya memalingkan wajah karena malu.
Dalam hatinya Karin begitu senang mendengar ketika Seiji menyebutnya cantik dan imut. Dia benar2 bahagia karena keputusannya mengajak Seiji pergi karaoke dan hangout bersama hari inj.
Hal yang sama di rasakan oleh Seiji, namun bedanya. Seiji merasa bahagia karena dia di terima oleh teman2 barunya meski kini mereka sudah mengetahui tentang dirinya dan sisi kelamnya.
Tak terasa jam menunjukan pukul 8 malam dan ini sudah cukup larut bagi anak2 sekolah seperti mereka. Setelah kenyang dan puas mengobrol mereka pun berpisah dan kembali ke rumah mereka masing.
"Sampai jumpa besok Seiji.." ucap Yuri dengan ceria
"Ah, sampai jumpa besok Yuri.." kata Seiji
"Kalau begitu kami duluan.." ucap Miki seraya menghampiri Yuri yang menunggunya dan Karin di persimpangan
"Ah, itu aku.. Aku pulang dulu, sampai bertemu besok.." ucap Karin sedikit gugup
"Ah iya, sampai jumpa besok. Dan terima kasih sudah mengajakku pergi bersama kalian hari ini.." ucap Seiji
Karin hanya membalas dengan senyuman lalu pergi menghampiri Miki dan Yuri yang menunggunya di persimpangan jalan.
Kenji sudah pulang terlebih dulu karena dia dapat telpon dari rumahnya yang memi tanya segera pulang. Jadi ketika di restoran dia pulang terlebih dulu.
Seiji masih diam di tempatnya sambil melihat ketiga teman perempuannya pergi untuk pulang kerumah mereka masing2.
Dalam hatinya dia begitu senang dan bahagia karena kini dirinya sudah memiliki teman2 baru yang baginya begitu baik dan cukup seru.
Dia bahkan sudah tidak sabar untuk kembali bertemu dengan mereka besok di sekolah..
kukira cinta, ternyata permisi ya..