Umurnya baru saja sembilan belas tahun, tinggal satu semester lagi akan lulus dari kuliahnya, Stefanie di seret paksa dari asrama kampusnya.
Karena kakaknya melarikan diri, di hari pernikahannya, Stefanie terpaksa jadi pengantin pengganti, menggantikan kakaknya.
Stefanie mencoba berontak, tidak ingin menggantikan kakaknya, menikah dengan pria calon kakak ipar yang belum ia kenal.
Tapi, karena Ibunya mengatakan, hanya sebagai pengganti sementara saja, sebelum kakaknya kembali, Stefanie terpaksa setuju menikah dengan calon kakak Iparnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 20.
"Dan... satu lagi Tuan!" sahut Paul dengan gesture tubuh, yang terlihat ragu untuk menyampaikan laporan selanjutnya.
Christopher memandang Paul, yang terlihat tidak berani, untuk mengatakan apa yang ingin di sampaikannya.
"Katakan!" ujar Christopher tidak sabaran.
"Eng... itu, Nona penolong anda... sebenarnya sudah memiliki kekasih, mereka sudah menjalin asmara selama dua tahun, karena itulah ia... saat akan menikah dengan anda melarikan diri!" ucap Paul dengan nada, yang tidak begitu bersemangat menyampaikan laporannya.
Christopher terdiam mendengar apa yang di laporkan Paul, tapi kemudian ia tersenyum kecut setelah terdiam sebentar.
"Ternyata begitu, setelah ia tahu... ternyata pria yang akan menikah, dengan salah satu putri Chloe tidak setua, yang di katakan kabar angin itu, ia pun langsung menyerahkan dirinya, dengan begitu antusias padaku! heh! wanita model seperti ini tidak layak menjadi Nyonya muda Howard!" ujar Christopher mendengus tidak senang.
"Tapi Tuan, bukankah dia... gadis yang selama ini anda cari!" Paul mengingatkan Christopher.
"Aku berubah pikiran, kalau memang benar dia penolong ku yang sebenarnya, aku hanya bisa, menjanjikan ia perlindungan dan memberikan apa yang diinginkan nya saja, tapi untuk pernikahan, tidak!" ucap Christopher dengan tegas.
"Oh!" Paul mengerti dengan maksud Christopher, "Mengenai Nona Stefanie, semenjak ia di bawa dari kampung, Ayahnya menempatkan Nona Stefanie di sekolah yang memiliki asrama, sehingga Nona Stefanie tidak pernah hidup satu atap dengan Ayahnya!" kata Paul melanjutkan laporannya.
Christopher kembali terdiam, ia menyimak apa yang di sampaikan Paul tentang Stefanie.
"Dan, Nona Stefanie sangat marah pada keluarga Ayahnya, karena menarik paksa dirinya untuk di nikahkan pada anda, sebab Nona Stefanie tinggal satu semester lagi akan selesai kuliahnya!" kata Paul lagi menyelesaikan penyelidikan nya tentang Stefanie.
Christopher masih diam, menyimak apa yang di sampaikan Paul.
"Baik, aku akan membawa barang-barang gadis itu, dan membawanya ke dalam Mansion!" kata Christopher, lalu kembali lagi ke Paviliun untuk mengambil barang Stefanie.
Christopher memutuskan akan mencoba hubungannya dengan Stefanie, karena mereka sudah menikah, ia akan mempertahankan pernikahan yang sudah terjadi di antara mereka.
Leta dan Nora heran melihat Christopher, kembali lagi ke Paviliun, membuat mereka terbengong melihat Christopher masuk ke dalam kamar Stefanie.
"Bantu aku menyusun barang-barang nya!" sahut Christopher kepada Leta dan Nora.
Akhirnya ke dua Pelayan itu, akhirnya mengerti kenapa Christopher kembali lagi ke Paviliun.
Mereka berdua pun membantu Christopher, menyusun barang Stefanie yang tidak seberapa.
"Apakah ini saja barang-barang gadis itu?" tanya Christopher melihat barang Stefanie yang sedikit.
Hanya pakaian, dan beberapa alat kosmetik, dan satu kotak tua.
Christopher memasukkan pakaian Stefanie, yang hanya beberapa helai saja, dan barang kecil lainnya, yang menurutnya tidak layak untuk di pergunakan lagi.
Tangan Christopher meraih kotak tua milik Stefanie, sebuah kotak kayu yang sudah terlihat usang.
Saat ia mengangkat kotak tersebut, tiba-tiba tutup kotak itu terbuka, dan kotak pun terjatuh menumpahkan isinya ke lantai kamar.
"Ck!" Christopher berdecak kesal, melihat semua isi kotak berserakan di lantai.
Masih ada juga orang yang suka menyimpan barang lama, yang tidak terlalu penting di simpan lagi! pikir Christopher merasa tidak suka, melihat barang-barang Stefanie yang berserakan di lantai.
Walau merasa kesal, tapi pria itu berjongkok juga untuk memunguti barang-barang yang berserakan tersebut.
Tangan Christopher mulai memunguti, satu persatu barang Stefanie, dan memasukkan nya ke dalam kotak kayu itu kembali.
Tiba-tiba Christopher membeku menatap sebuah foto lama, di antara barang yang sedang ia punguti.
Perlahan tangannya meraih foto tersebut, dan menatapnya tidak berkedip, melihat foto lama yang sangat ia kenal, siapa saja yang ada dalam foto tersebut.
Tangan Christopher gemetar, hingga membuat foto yang ia pegang bergetar, juga membuat tubuhnya ikut gemetar.
Christopher menatap gambar foto tersebut, dengan tatapan nanar, yang membuat tangannya nyaris meremas foto tersebut.
"Ke.. kemana dia pergi?" tanya Christopher dengan suara tercekat.
"Siapa, Tuan?" tanya Nora bingung melihat Christopher, terpaku menatap foto yang tengah ia pegang.
"Nyonya... kemana ia katakan tadi pergi?" tanya Christopher dengan nada tidak sabaran.
"Ke.. ke tempat temannya, Tuan!" jawab Leta dengan gugup, karena merasakan nada bicara Christopher sudah mulai berubah.
Dengan cepat, tangan Christopher memunguti semua barang Stefanie yang berserakan di lantai.
Memasukkan kotak ke dalam koper, lalu membawa koper tersebut, dengan langkah cepat keluar dari Paviliun.
Bersambung.....