Wulandari adalah gadis desa biasa yang mencoba mengais rejeki di ibukota sebagai seorang pengasuh anak.
Siapa sangka, majikannya adalah seorang pengusaha muda tampan yang memimpin sebuah perusahaan besar di ibukota yang memiliki seorang anak laki-laki.
Wulan seperti terjebak dalam cinta yang rumit, bagaimana mungkin dia begitu lancang mencintai tuannya yang bahkan masih memiliki seorang istri.
Begitu banyak hal rahasia yang tak terduga.
Wulan bimbang apakah harus memperjuangkan cintanya ataukah cukup tahu diri untuk mundur.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GendAyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.07
Rayyan menunjukkan kamarnya kepada Wulan.
Segera Wulan memandikan serta menyiapkan baju ganti untuk Rayyan.
Dan lagi lagi terjadi drama yang dibuat bocah kecil itu.
Semua baju yang disiapkan Wulan tidak ada satupun yang disukai Rayyan.
"Aku mau baju gambal dinosaulus yang walna melah" kata Rayyan sambil menghentak hentakan kakinya.
Wulan segera mencari baju yang dimaksud bos kecilnya itu.
Lemari pakaian Rayyan begitu besar dan baju bocah itu sangat banyak sehingga agak sulit bagi Wulan yang belum mengetahui isinya untuk mencari.
"Yang ini kan?" Mata Wulan berbinar menunjukan kaos warna merah dengan gambar dinosaurus hijau.
"Bukan, itu Dino nya walna ijo bukan melah" jawab bocah itu sambil berteriak.
"Astaggaaa"
Wulan terlihat gusar sekaligus lelah dikerjai oleh Rayyan. Hampir 20 menit Wulan mencari cari kaos dinosaurus yang diminta.
Tapi dia berusaha untuk sabar menghadapi bos kecilnya itu
"Yang ini???" Tanya Wulan menunjukan kaos putih bergambar dinosaurus merah.
"Iya" Rayyan mengangguk.
Wajah Wulan berbinar seperti menemukan harta Karun terpendam.
Segera dipakaikan kaos itu pada Rayyan yang berdiri diatas ranjangnya.
'ini kan warnanya putih,dari tadi yang aku cari warna merah' batin Wulan memutar bola matanya.
Setelah drama baju bajuan selesai, segera digandengnya bocah itu untuk turun sarapan.
Anak itu minta susu coklat dan nugget berbentuk ikan.
Segera dibuatkan nya susu coklat, kemudian Wulan mencari nugget bentuk ikan di kulkas,tapi yang ditemui hanya nugget bentuk lain.
"Den Rayyan, nuggetnya yang bentuk ikan gak ada,gimana kalau yang bentuk bintang aja?" Tanya wulan.
"Gak mau,maunya ikan" anak itu lagi lagi merajuk.
"Bi Irah, nugget yang bentuk ikan gak ada ya, itu den Rayyan minta yang bentuk ikan tapi Wulan cari dikulkas gak ada" tanya wulan mendekati bi Irah yang tengah mengelap meja ruang tengah.
"Habis neng kayaknya, biasanya juga den Rayyan makan nugget bentuk apa aja mau" kata bi Irah tersenyum.
"Hihihi, den Rayyan pasti begitu kalau sama embak (pengasuh) barunya" sambung bi Irah.
Wulan hanya menghela nafas sambil kembali kearah bos kecil yang sedang menikmati susu coklatnya di meja makan itu,diikuti Bi Irah dibelakangnya.
Bi Irah terlihat menjelaskan dan membujuk Rayyan untuk mau makan dengan nugget yang ada.
Anehnya Rayyan menurut tanpa banyak berdebat kepada Bi Irah. Wulan yang melihat pemandangan itu hanya geleng-geleng kepala.
Wulan dengan telaten menyuapi Rayyan smbil bocah itu memainkan mobil mobilannya.
Wulan cukup bersyukur anak itu makan dengan baik tanpa membuat masalah lagi.
Setelah menyuapi, kini Wulan menemani Rayyan main di kamarnya.
Mainan berserakan dimana-mana, tapi bocah itu tampak asyik.
Tiba-tiba Wulan teringat sesuatu yang mengganjal di benaknya, dengan hati hati dia mencoba bertanya pada Ray.
"Den Ray kalo manggil ayahnya Ayah,kok kalo manggil ibunya mommy?" Tanya Wulan pelan,takut bocah itu mengamuk. Menurut Wulan panggilan untuk kedua orang tua Rayyan itu benar-benar tidak matching.
"Ayah nya gak mau dipanggil daddy" jawab Ray singkat.
"Ohh gitu, mommy nya den Ray sakit apa sih?'' tanya Wulan benar benar ingin tahu.
"Sakit gak bisa jalan.kata mommy, mommy sakit kalena lay" jawab anak itu dengan polos.
Entah mengapa rasanya perkataan Rayyan itu terdengar begitu menykitkan,meskipun bocah itu tampak tidak menunjukan raut wajah sedih.
Tapi Wulan cukup tau diri untuk tidak terlalu jauh menanyakan hal lain lagi.
'apa bener nyonya bilang begitu sama anaknya sendiri?' batin wulan tidak mengerti.
Hari ini berakhir cukup baik tapi juga melelahkan bagi Wulan.
Setidaknya meskipun belum sepenuhnya menerima Wulan tapi Rayyan sudah tidak menunjukan penolakan.
cape deh dengan kebodohannya
Harusnya dia menerima Raymond sebagai suami dan takdir yang terbaik baginya, bukan malah napsu ingin memiliki Jason yang tdk mencintainya
Perempuan kufur nikmat /Awkward/
aq penasaran lho ending nyaaa...? 🤔