NovelToon NovelToon
Harga Diri Yang Terjual

Harga Diri Yang Terjual

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Konflik etika / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / POV Pelakor
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lyn malini

Dengan matanya sendiri menyaksikan bagaimana suaminya memuja setiap jengkal tubuh madunya. Dan mendengar pengakuan menyakitkan dari mulut suaminya .
Akhirnya dia lari demi menyelamatkan sang buah hati dari tangan suami dan mertuanya yang ingin memisahkan mereka.

Ashara Ayudia , terpaksa mendewasakan dirinya dengan berbagai cobaan yang menghadangnya. Bekerja keras pontang panting demi kesembuhan anaknya.

Akhirnya Asha harus rela jadi duri dalam rumah tangga orang lain demi nyawa anaknya.

"Apapun akan aku lakukan asalkan bisa menyelamatkan anakku ,termasuk menjual diriku sendiri.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyn malini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pilihan untuk Nia

Terlalu larut dalam lamunan Roman tidak menyadari telah melewati dua puluh menit menunggu Asha. Bunyi ketukan di balik pintu membawa Roman kembali ke alam sadarnya.

Asha muncul dari pintu yang memang tidak tertutup dari tadi.

" Masuklah. " Asha yang mendengar suara Roman langsung masuk dan menutup pintu. Dengan ragu ragu dan gugup Asha melangkah mendekati Roman.

" Duduklah, santai aja jangan kaku gitu. Aku bukan atasanmu lagi. " Suara Roman terdengar datar dan dingin. Asha pun duduk berseberangan dengan Roman.

" Kamu tahu kenapa aku panggil kesini ? " Ucap Roman.

" Kata Bunda Mas Roman ingin bicara sama Asha tentang...pernikahan. " Jawab Asha terputus putus.

" Iya, Bunda benar. Ada yang ingin aku tanyakan sebelumnya. Kamu tahu, kan aku sudah punya istri. " Asha mengangguk. " Kamu siap jadi yang kedua ? Posisimu akan sangat dipertanyakan nantinya. Cap buruk akan melekat padamu. Apa kamu siap menghadapi hinaan dan cacian orang lain nantinya ? " Lanjut Roman.

" Asha siap, tak peduli pendapat orang terhadap Asha nantinya. Mereka hanya tahu bicara saja dan tidak paham isi hati kita sebenarnya , masalah yang kita hadapi, dan perasaan yang kita alami. " Jawab Asha tanpa keraguan.

" Tapi aku butuh istri yang kuat, tidak manja dan mandiri. Apa kamu kuat menghadapi istri pertama aku. Dia pasti tidak akan membiarkan kamu hidup tenang pastinya. Karena tidak ada wanita yang mau dimadu. " Asha menatap Roman dalam.

" Apa kita menikah tanpa izin darinya ?" Tanya Asha .

" Tentu saja dengan izinnya. Dan aku bisa pastikan kita nikah resmi bukan nikah siri . Tapi aku tidak bisa memastikan dia akan baik baik saja setelah kita menikah. Hati manusia siapa yang tahu, mungkin hari ini dia setuju tapi lain hari dia cemburu. Bagaimana menurut mu ? "

" Siap tidak siap Asha harus siap bukan ? Apapun yang terjadi nanti, kita pikirkan nanti saja. Buat apa memikirkan sesuatu yang belum tentu terjadi. Yang pasti Asha sudah siap dengan segala konsekuensinya. "

Suara Asha sedikit melemah, mengingat dia memang tidak punya pilihan. Utang harus dibayar, sanggup tidak sanggup, siap tidak siap Asha harus menjalaninya. Karena tidak mungkin Asha membatalkan janjinya pada Ibu Farida yang bantuannya telah Asha terima.

" Apa yang membuatmu begitu yakin untuk menikah dengan aku. " Tatapan Roman penuh selidik.

" Banyak alasan yang tidak bisa Asha sebutkan satu persatu. Tapi alasan utamanya adalah Resha." Asha tidak menjelaskan secara rinci yang membuat Roman berpikir Asha hanya ingin Resha punya seorang ayah.

" Baiklah, mari kita jalani pernikahan ini. Tapi ingat satu hal, pernikahan ini bukan untuk main main walau tanpa cinta. Sekali kamu terikat denganku maka tidak akan pernah aku lepas kecuali aku yang menginginkannya. " Ucap Roman menegaskan.

Pernikahan tanpa cinta, apa Asha sanggup menjalankannya ? .

Sedangkan pernikahannya yang penuh cinta dengan Rey kandas tak bersisa. Bagaimana dengan Roman tanpa cinta dan jadi orang ketiga pula. Asha hanya mampu memejamkan matanya kuat untuk meyakinkan dirinya.

Sementara di halaman belakang Umi Aminah dan Ibu Farida pun terlibat pembicaraan serius.

" Aminah, aku minta maaf padamu karena telah membuat Asha berada di posisi yang sulit. Tapi aku tidak punya cara lain untuk menjadikan nya menantuku. "

" Aku mengerti Mbak, aku hanya berharap semoga Asha akan bahagia . Walaupun dia harus berjuang lebih keras untuk bahagia setelah ini. "

" Aku berjanji padamu, jika Asha akan mendapatkan kebahagiaannya. Aku akan menjadi orang terdepan yang akan melindunginya dan mendukungnya. Aku tahu dia akan mendapatkan hinaan, cemoohan dan tudingan dari semua orang nantinya ."

" Semoga Asha kuat menahan badai itu, Mbak. " lirih Umi Aminah .

*****

Setelah pembicaraan itu, sore harinya semua kembali ke tempat semula. Asha pulang ke rumahnya, sementara Roman kembali ke Jakarta. Banyak masalah yang harus Roman urus setelah ini. Baik itu pekerjaan, maupun masalah Nia yang harus dia selesaikan dengan caranya.

Sesuai pembicaraan dengan Bundanya dan Umi Aminah ,pernikahan akan diadakan hari sabtu depan. Dan Roman harus berada di Bandung jumat sore .Semua masalah administrasi surat menyurat semua Ibu Farida yang mengurusnya.

Jadi Roman harus menyelesaikan semua urusannya sebelum hari jumat. Terutama dengan Nia, sudah entah berapa banyak pesan masuk dan panggilan tak terjawab darinya. Semua Roman abaikan, biar dia rasakan kehilangan walaupun hanya karena uang.

*****

Keesokan harinya

Roman duduk menghadap meja kerjanya. Seperti biasa banyak laporan yang Sapto serahkan untuk ditanda tangani. Sapto juga duduk berhadapan di meja yang sama dengan Roman .

" Kamu sudah siapkan semua yang aku minta, Sap. " Ucap Roman yang masih fokus dengan kertas kertas di depannya.

" Sudah, Pak. " Jawab Sapto singkat.

"Aku ingin melihat reaksinya nanti. Aku yakin sebentar lagi dia pasti sampai disini. " Ucap Roman sambil menyunggingkan senyum getirnya .

Sementara seorang wanita cantik berjalan dengan anggun menyusuri lobi kantor Romania Corp. Tampak para karyawan menunduk hormat padanya. Dengan langkah bak model dia masuk ke dalam lift tanpa mempedulikan sapaan para karyawan .

Tanpa mengetuk wanita itu langsung menerobos masuk ke ruang yang paling luas diantara ruangan ruangan lain.

" Mas...

Ucapannya terputus saat melihat Roman tidak sendirian di ruangannya. Sementara Roman yang menyadari Nia masuk ke ruangannya tersenyum sinis tanpa mengalihkan pandangannya dari lembaran kertas di depannya.

" Sapto, kamu keluar. Aku mau bicara dengan suamiku. " Ucap Nia dengan nada arogan.

" Sapto tetap disini, dia sedang bekerja. " Ucap Roman datar dan dingin.

" Tapi aku mau bicara masalah pribadi." Rengut Nia sembari berjalan cantik mendekati Roman.

" Dia sudah biasa mengurusi masalah pribadiku, jadi tidak ada masalah jika dia tahu. " Roman dan Sapto masih saja bekerja tanpa mempedulikan Nia.

" Mas... Kenapa semua kartuku tidak bisa digunakan. " Nis mulai mengeluarkan nada manja yang biasa dia gunakan merayu Roman. Tapi kali ini Roman benar benar ingin muntah.

"Bodohnya aku dulu ." Batin Roman.

" Mana kartunya. " Roman langsung mengangkat kepalanya menatap ke arah Nia. Dengan segera Nia mengeluarkan semua kartu yang pernah Roman berikan. Ada tiga kartu berbeda warna. Dari warna silver , gold dan Black .

Ketiga kartu itu kini berpindah ke tangan Roman .Roman mengambil gunting kecil yang ada di tempat pena yang ada di mejanya . Lalu dengan perlahan kartu kartu itu kini telah menjadi sepihan kecil.

Tentu saja mata Nia langsung melotot sembari menutup mulutnya yang ternganga.

" Mas, apa yang kamu lakukan. " Pekik Nia seketika.

" Memotongnya ,apalagi ! " Jawab Roman enteng.

" Kenapa kamu ini, Mas. " Pekikan Nia semakin meninggi ,sehingga dia lupa tujuan awalnya untuk merayu Roman.

" Kenapa memangnya , aku merusak milikku .Kamu keberatan ? ." Roman tersenyum remeh.

" Tapi kamu telah memberikan semua itu padaku. Lagian itu hak ku sebagai istri. Sekarang buatkan aku yang baru, oke ! " Nia semakin mendekat dan memegang tangan Roman. Dan Roman langsung menepisnya .

Nia tersentak dan merasa ada yang tidak beres dengan suaminya. Dengan gelagapan dan merasa malu dengan Asisten suaminya, Nia kembali dengan mood manjanya.

" Mas, kamu kenapa. Kok jadi sinis gini. " Suara Nia mampu membuat Sapto mengeluarkan seringainya tanpa ada yang tahu.

" Menjijikkan. " Batin Sapto.

Sementara Roman menatap tajam ke arah Nia. Wanita yang biasanya membuatnya tergila gila hanya karena suara manja dan rengekannya .Kini hanya rasa jijik yang tersisa semenjak melihat bagaimana liarnya Nia berciuman dengan lelaki lain.

" Sap, ambillah semuanya bawa kesini." Sapto langsung berdiri dan mengambil beberapa map di rak arsip milik Roman. Dan hanya Roman dan Sapto yang bisa membukanya.

" Ini, Pak. " Sapto menyerahkan map yang dia bawa.

Roman membuka dan mengambil salah satu berkas itu lalu meletakkan di atas meja tepat didepan Nia.

" Bacalah, habis itu tanda tangani. " Perintah Roman.

" Apa ini. " Ucap Nia dengan tatapan tak mengerti.

" Baca saja. " Ulang Roman dan Nia pun langsung meraih kertas itu lalu membacanya.

" Apa ! Apa maksudnya ini, Mas. " Pekik Nia saking kagetnya .Nia sangat paham itu surat apa.

" Aku mau menikah lagi. Tanda tangani surat itu agar aku bisa menikah resmi dengan calon istriku. " Jawab Roman santai sembari memainkan pulpen di tangannya.

" Apa apaan kamu ini , Mas .Bisa bisanya kamu menyuruhku menanda tangani surat izin menikah untukmu. Gila ! "

" Bisa dong, aku bisa menikah berkali kali sepuas ku. Dengan atau tanpa izin darimu. "

" Tidak bisa !! Aku tidak mau. Aku istrimu, tega sekali kamu berkata begitu. Dimana nuranimu. Kau banyak berubah ,Mas. " Mata Nia kini sudah dipenuhi cairan bening yang segera meluncur.

Ha... ha... ha...

Roman terbahak mendengar ucapan Nia. Lalu dia merogoh map itu lagi, mengambil beberapa lembar foto. Roman membentangkan lembaran lembaran foto itu berjejer di depan Nia.

" Istri yang mana Nia ? Nurani yang mana. Jelaskan padaku , di bagian mana letak kata istri di foto ini. Dan Tunjukkan foto yang mana yang ada nuraninya. " Suara datar namun menusuk itu membuat tubuh Nia bergetar.

Nia menatap satu persatu foto yang terpampang jelas di depan matanya. Genangan di matanya telah terjun bebas. Kesepuluh jemarinya telah bertaut saling meremas. Tampak jelas ketakutan di wajah yang meneriaki Roman tadi.

Sapto yang pura pura acuh, tersenyum remeh melihat singa betina tadi kini menjadi tikus got yang ketakutan.

" Kenapa diam, kamu tidak ingin menyangkalnya ? "

" Ma...mas, aku bisa jelaskan, aku tidak sadar waktu itu, aku... aku mabuk . Ada yang mencekoki aku dengan alkohol tinggi. Percayalah Mas, ini tidak seperti yang terlihat. Pasti ada yang ingin menjebakku ." Ucap Nia yang terbata bata karena gugup bercampur takut.

" Aku sudah tidak peduli dengan semua alasanmu .Karena yang merekam semua itu adalah Reynal Amris ,suami temanmu. Dan laki laki teman kencanmu adalah kolega bisnis Ayahku. Dan dia mengatakan kalau kau adalah kekasihnya. "

Nia hanya menangis tersedu menyesali yang terjadi. Tapi apa yang bisa Nia lakukan sekarang. Tidak ada lagi alibi yang masuk akal yang bisa dia utarakan. Kartunya telah terbaca. Tapi Nia tidak mau kehilangan Roman. Laki laki yang tidak banyak menuntut yang selalu memujanya .Dan selalu royal padanya. Tentu saja Nia tidak ingin kehilangan semua itu.

" Apalagi yang kamu pikirkan, permudah saja atau... " Roman sengaja memutuskan ucapannya lalu mengeluarkan selembar kertas lagi yang membuat Nia langsung bersimpuh di bawah kaki Roman.

" Tidak...tidak, jangan ceraikan aku, Mas. Aku sangat mencintaimu dan tidak bisa jauh darimu , Mas. Aku mohon maafkan aku, aku benar benar khilaf. Aku janji akan berubah, percayalah... " Nia meratap memohon pada Roman.

" Baiklah, kamu tinggal pilih ini... atau ini. " Antara surat cerai dan surat izin menikah. Dua duanya menyakitkan bagi Nia. Tapi Nia harus memilih salah satu. Tentu yang ada untungnya yang menjadi pilihannya.

Dengan berat hati Nia meraih lembaran surat izin menikah. Dengan tangan bergetar Nia berhasil membubuhkan tanda yang akan menjadi racun baginya mulai sekarang. Setidaknya Nia masih bisa bersenang senang dengan uang Roman walaupun ada duri dalam rumah tangganya.

Roman tersenyum puas. Dengan cepat meraih surat yang sudah Nia tanda tangani dan menyerahkan ke Sapto.

" Kirimkan ke Bunda langsung, Sap. soft copy saja biar cepat. Aku tidak ingin pernikahan ku tertunda. " Ucapan Roman membuat Nia meremas tangannya kuat hingga buku buku jarinya memutih bahkan telah terluka karena kuku panjangnya.

" Mas...

" Oh iya aku lupa. Ini kartu barumu. " Roman menyerahkan satu kartu bermerek Bank milik pemerintah berwarna biru pada Nia .

" Apa maksudnya ini. Aku tidak mau ini, Mas. " Tolak Nia.

" Tidak mau yaa sudah aku tidak akan memaksa. Tapi perlu kamu ingat aku tidak akan memberikan untuk kedua kalinya.

Nia langsung merampas kartu biru itu dan memasukanya ke dalam tas mewahnya. Sedangkan Roman tersenyum puas karena telah menyelesaikan misinya.

" ATM itu isinya duapuluh lima juta. Nafkah dariku untuk sebulan. Aturlah pengeluaran rumah mulai sekarang. "

Nia tidak menjawab pernyataan Roman, hatinya benar benar sakit sekarang. Suaminya akan menikah lagi, uangnya kini dijatah dengan jumlah yang sangat kecil menurut Nia. Cukup sudah penderitaan Kurnia Adisty .Dan mulai sekarang Nia akan hidup seperti di neraka.

...****************...

Love You Sista 💖

1
Wahyunni Winarto
haduhhh pemeran laki² nya red flag semuaaa🫠🫠🫠
Wahyunni Winarto
kapokkk luh roman,,,,psikis yg kena lebih bahaya
Arrahma karina darlis
Luar biasa
Wahyunni Winarto
anak sm istri sdh menyatu,,,km egois iya syudah buangg tinggalin,,,,nyahok kannn
hilang arah jd nya🙄🙄🙄
Dwi Setyaningrum
sekretarisnya namanya Mirna apa gina sih Thor🤔
AnisaFitry🌺
ku kira b3rtemu antara asha dan rey.tau nya sam bu farida😄
AnisaFitry🌺
penyesalan dtgnya di akir 😏
Juan Sastra
bagus ceritanya enak di baca , menhuras emosi juga dan yg jelas terlalu melow melow buat kisah asha,,
Juan Sastra
aahh ggak seru asha ggak kekeh,, aku malah udah bela belain baperan malah balikan deh
Dwi Setyaningrum
itu adalah ujian rumah tanggamu Rey km bisa bertahan dan lulus dlm ujian itu maka kebahagian yg akan km trima tp kalau km menyerah kalah ya kebahagiaan yg km dpt hanya semu d sesaat saja..
Juan Sastra
dan mengertikah roman akan rasa takut dan trauma yg di rasakan asha,, tidakkah dia ingin berjuang melukuhkan hati dan menyembuh jiwa yg tersakiti,, asha, roman hanya tau jika asha ingin kembali maka kembalilah,, hadeeeh aku malah senang jika asha justru melepaskan roman dan menjauh dr mereka berhubungan dengan trauma asha.. koment ku panjang amat ya thorr 🙏
Juan Sastra
itah egoisnya lelaki selalu minta di sembah walau dirinya bersalah tetap ingin di tinghikan derajatnya padahal wanitalah yg paling mulia, mau setinggi apa pun jabatannya tetap terlahir dari seorang perempuan,, dan roman bertahanlah dengan pikiran mu dan biarkan kesalah fahaman terjadi agar asha pergi semakin mejauh karena merasa sdh tak di butuhkan dan posisinya cepat tergantikan.. aku dukung jika asha benar benar pergi karena terlalu menyakitkan se
ebagai asha di permainkan drama kehidupan di hempas keterpurukan dan di bebat luka bathin yg kian bertubi,, siapa pun pasti tidak akan pernah optimis dan percaya diri untuk di cintai jika keadaanya seperti asha.. sakitnya tuh melekit thorr sampai ke jantungku. berasa banget bapernya 😢😢
Dwi Setyaningrum
mampir Thor..baru baca sdh panas nih hatiku..aku doakan Kamila ga bisa punya anak biar kapok mereka menyakiti sesama wanita..tunggu karma kalian datang🤪🤪🤪
Juan Sastra
halah jgn luluh sha
Juan Sastra
harusnya nasehat itu begitu di berikan pada roman bukan asha
Juan Sastra
kecuali asha di jaih kan dr roman dan tinggal di pedesaan yg asri dan tenang seperti di pegunungan juga sangat bagus,,atau di pinghir pantai dengan laut lepas
Juan Sastra
pergilah asha jauhi orang orang yg membuatmu trauma, aku takut asha jadi gila luka bathin terlalu dalam. ini masih mending luka fisik dr pada luka bathin.
Juan Sastra
mampuslah kalian berdua,, mati aja punya otak kok ggk guna
Juan Sastra
drama nia atau kamila mulai tayang roman
Juan Sastra
nia munhkin belajar dari kamila membunuh tanpa menyentuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!