NovelToon NovelToon
Desain Cinta CEO Dingin

Desain Cinta CEO Dingin

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas Dendam / CEO / Mengubah Takdir
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: pink.py

Lyn selalu menjadi bahan ejekan di mana pun ia berada. ia selalu menutupi wajah sebelah kiri nya dengan rambut panjangnya. Nasib buruk nya di mulai dari wajahnya yang rusak sebelah.
Karena bantuan tidak di sengaja dari Lyn, Edgar Mellon Gretchen CEO perusahaan mode ternama di Asia mencoba merangkulnya untuk bekerja sama secara pribadi. Lyn yang mendapat tawaran emas benar-benar memanfaatkan kesempatan untuk mengubah takdir nya saat mengetahui bahwa Shakila kakaknyalah dalang atas wajah rusaknya.

Dengan bantuan dari Edgar, Lyn sangat siap untuk membalas dendam atas penderitaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pink.py, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

merasa bersalah

Bab 26

Tiba-tiba Lily mendapatkan telpon, seketika mata Lily membola mendengar nada khusus dari hp nya. Dengan buru-buru Lily langsung mengambil hp di tas nya lalu menggeser tombol hijau. Wajah Lily mendadak pucat dengan tangan yang gemetar memegang hpnya. 

Setelah melihat punggung wanita pirang itu yang semakin menjauh, Lyn kembali ke mejanya untuk meminum jus kesukaannya. Berdebat dengan wanita pirang itu membuat Lyn kehausan.

Ketika Lyn akan meminum jus melon nya, Lily dengan cepat mengambil gelas itu lalu menarik Lyn agar cepat pulang.

"Lily, kau tidak sopan." Lyn kesal karena tenggorokannya yang sedang haus tidak jadi meminum jus kesukaannya. 

"Maaf nona, itu.. itu tuan Edgar menyuruh saya untuk segera membawa nona pulang. Ini, ini darurat nona." Ucap Lily masih dengan wajah pucat nya.

"Tapi aku ingin minum jus dulu Lily. Tunggu minuman ku habis, baru kita pulang.. lagipula kakak Ed tidak akan memarahi ku karena telat kan." Lyn kembali duduk untuk menikmati jusnya.

'bagaimana ini.' jeritan hati Lily. Kemudian Lily mendesis. Mendengarnya, Lyn pun melihat Lily lalu teralihkan oleh wajah Lily yang pucat.

"Kenapa wajahmu pucat?" 

Setelah berpikir beberapa saat mata Lyn membola seketika "Lily, kau sakit? Ayo kita ke dokter."

'apa? Sakit? Nona.. ini adalah wajah ketakutan dan ketegangan, bukan sakit.' batin Lily.

Seketika Lily mendapatkan ide untuk membuat Lyn cepat pulang.

"Benar nona, sepertinya saya sedikit kurang baik karena terlalu lelah. Mari kita pulang, supaya saya bisa cepat beristirahat."

"Oh, ya, ya. Ayo kita segera pulang. Kamu harus cepat istirahat agar tidak sakit."

Lyn segera ke kasir untuk membayar. Setelahnya Lyn bergegas pulang seperti yang diinginkan oleh Lily.

Sesampainya di hotel, Edgar dan Milo sudah menunggunya di kamar Lyn. 

Terlihat Edgar sedang menyilang kan tangannya di dada dengan sorot mata yang tajam melihat kedua gadis itu. Sedangkan Milo yang duduk di samping Edgar, terus menerus melihat Lily dengan pandangan mengintrogasi. 

"Lily, bagaimana bisa kau begitu ceroboh? Bukankah aku sudah mengatakan untuk waspada?" Ucap Milo dengan sorot matanya yang membuat merinding.

Lily hanya menunduk dengan wajah yang hampir menangis. "Maaf."

Melihat pemandangan yang seperti itu, Lyn buka suara untuk menenangkan keadaan.

"Kak Milo. Maafkan Lily atas kecerobohannya, dia hanya tidak sengaja. Wanita pirang itu yang sengaja memainkan trik untuk mendapatkan keuntungan dari kita."

Lyn mengartikan kata-kata Milo adalah masalah keributan dengan gadis pirang itu. Lyn tidak tahu bahwa ada penjaga bayangan di sekitarnya, dia pikir Edgar dan Milo mengetahuinya dari pihak kafe mengingat kartu hitam Edgar yang dibawa Lyn untuk pembayaran.

Edgar dan Milo mendengarkan ucapan Lyn hanya terdiam kikuk dan hanya mengernyitkan keningnya.

Lily mengusap belakang lehernya karena merasa suasananya berubah menjadi canggung.

Lyn yang ingat bahwa Lily sedang tidak enak badan, ketika melihat gerakan Lily menjadi panik lagi.

"Eh Lily, kenapa kau tidak cepat istirahat. Aku akan meminta kak Ed supaya cepat memanggil dokter."

'nona.. kenapa anda polos sekali.' batin lily dengan wajah bodohnya.

Setelah memastikan Lily dibawa ke dokter, Lyn masih belum bisa lepas dari pandangan tajam Edgar dan Milo. Sadar jika sedang diintrogasi, Lyn hanya menunduk dihadapan kedua orang yang dipanggilnya kakak.

Milo mulai memecah keheningan di awali dengan berdehem.

"Ekhem.."

"Lyn, apakah sebelum perjalanan ke Paris kamu ada bertemu orang lain selain kami?"

"Ya, aku bertemu Dion."

Edgar mendengarnya jadi sesak.

Milo mengerutkan keningnya. "Kamu pamitan padanya?"

"Awalnya tidak. Sewaktu aku ke pantry, Dion menemuiku dengan tergesa-gesa. Dia bertanya apakah kami masih bisa bertemu weekend nanti atau tidak."

"Lalu kamu menjawab apa?" Selidik Milo.

"Aku menjawab tidak bisa, karena aku akan ke luar negeri bersama CEO. Dia bertanya terus menerus aku akan ke negara mana, aku menjawab nya ke Paris dengan berbisik agar tidak ada yang dengar."

Edgar memijat pangkal hidungnya. Milo menghela nafasnya. 

Setelah beberapa saat, Milo kembali berbicara untuk menasehati Lyn dengan tegas. 

"Lyn aku ingatkan dengan jelas. Jika hal seperti ini terjadi lagi, kamu harus tegas meskipun itu adalah teman baikmu. Kamu harus ingat bahwa di hari kamu bekerja untuk kami, di hari itu juga kamu harus merahasiakan semuanya dari orang lain meskipun itu adalah keluargamu sendiri. Bahkan jika itu tentang pribadimu, kamu harus tetap merahasiakannya karena kamu sedang terikat dengan pekerjaan yang menyangkut bisnis perusahaan. Apa kamu paham sekarang?"

Lyn mengangguk dengan sedikit menunduk karena merasa bersalah atas kecerobohannya.

Edgar dan Milo masih menatap tajam Lyn yang terus menunduk. Itu membuat Lyn merasa semakin bersalah.

Edgar benar-benar kesal memikirkan akan kejadian di kafe. Kepolosan Lyn membuatnya frustasi jika Lyn dibiarkan keluar rumah tanpa dirinya. Sedangkan Milo sedang berpikir, bahwa kepolosan Lyn bisa menyebabkan sumber kelengahan pada Edgar dan perusahaan.

*Flashback on

Di sebuah kamar president suite, Edgar dan Milo sedang dilanda kebingungan akan suatu hal yang sudah mereka tutupi dengan sempurna.

"Tidak ada yang tahu tentang keberangkatan kita ke Paris, orang orang di perusahaan pun hanya tahu bahwa kita sedang berbisnis di negara tetangga. Kita sudah menyamarkan segala sesuatunya dengan hati-hati. Lalu siapa yang membocorkannya?" Ucap Edgar dengan penasaran.

Setelah hening beberapa menit Milo bersuara.

"Lyn."

Edgar menoleh cepat melihat wajah Milo.

"Lyn..? Maksudmu dia yang membocorkannya?"

"Kemungkinan itu adalah teman dekatnya, karena hanya dengan dia Lyn bisa berinteraksi selayaknya manusia normal."

Edgar mengerutkan keningnya kemudian kepalanya mengangguk.

kemudian Edgar beralih melihat wajah Milo dengan serius.

"Kamu tahu kan apa yang harus dilakukan?"

"Tenang saja. Aku sudah bertindak sebelum kamu mengatakannya. Sebentar lagi pasti sudah ada hasilnya."

Sebenarnya pada saat perjalanan menuju hotel, Milo seperti mencurigai ada mobil yang sedang mengikuti mereka. Insting Milo memang tidak diragukan lagi, Milo langsung membuat gerakan untuk memancing para penguntit.

Seperti saat berada di taman Trocadero, Milo mendapat laporan dari pengawal bayangan bahwa mereka menangkap ada gerakan mencurigakan dari beberapa pria seperti sedang mengamati mereka dalam jarak kurang dari sepuluh meter.

Untuk memperjelas keadaan itu, Edgar sengaja mengizinkan Lyn dan Lily menghabiskan waktu seharian untuk bersenang-senang tanpa didampingi oleh Edgar dan Milo. Lily pun berperan untuk mengajak Lyn liburan di kota Paris seolah ide liburan itu dari Lily.

Dan benar dugaan Milo, pada saat Lyn dan Lily sedang di kafe itu, ada pria yang berusaha untuk mencelakai Lyn dengan memasukkan sesuatu ke dalam minuman nya di saat Lyn dan Lily berdebat dengan wanita yang mempermasalahkan tas kw nya. Pengawal bayangan itu bergegas menelpon Lily untuk segera menghentikan Lyn agar tidak meminum minumannya serta bergegas meninggalkan kafe itu.

Kejadian itu langsung dilaporkan kepada Milo. 

*Flashback off

1
Lina Syah
next Thor
HARTINMARLIN
assalamualaikum hai 🖐️🖐️ salam kenal dari ku
Anonymous
keren
Priskha
lama2 gemes bacanya mslh itu2 aja yg dihadapi Lyn ndak ada hbs2nya ngalahkan Shakila
Priskha
dion...dion...kmu bodoh klau percaya sm Shakila si psycophat
Priskha
Lyn...Lyn...kmu itu polos atau bodoh sih sdh diberitau jgn keluar rmh klau tdk sm Edgar tp kok yo msh ngeyel ae sih pingin tak ceples ae dirimu...kok gregetan aq lihatnya
Priskha
yes....aq suka....Lyn menjadi wanita yg kuat dan tangguh biar ndak di injak2 trs
Priskha
bagus thor ceritanya dari mulai alurnya dan bahasanya
Priskha
ayo thor buat Lyn menjadi wanita yg tegas biar tdk diinjak2 trs sm klg nya apalagi sm si nenek lampir Shakila
Priskha
biyuh gila bnr....smp nyesek aq bacanya 😭😭😭😭
Anah
kumpulan orang orang bodoh kalah sama 2 orang sj, shakila dan dion
Anah
bgt hebatkah shakila, ga masuk akal banget, masa iya satu bisa ngelabui banyak orang
hadeuh
Allenn
Sari
Allenn
Lyn
Firgi Septia
dari luar iya tp dalamnya busuk bangga
Firgi Septia
terlalu baik nnti berbuat jahat lagi
Firgi Septia
semoga shakilla dapat karma yg lebih dahsyat dari lyn biar dia tau bagaimana jadi lyn
Firgi Septia
saudara setan memang klo hati sdh gelap maka semua dilakukan untuk memuaskan dirinya padahal lyn sangat baik hati tp dianya iri saudara iblis 🤬🤬🤬
53555💖IU
/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
Hannina Is so fun
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!