NovelToon NovelToon
Desain Cinta CEO Dingin

Desain Cinta CEO Dingin

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas Dendam / CEO / Mengubah Takdir
Popularitas:774.3k
Nilai: 4.6
Nama Author: pink.py

Lyn selalu menjadi bahan ejekan di mana pun ia berada. ia selalu menutupi wajah sebelah kiri nya dengan rambut panjangnya. Nasib buruk nya di mulai dari wajahnya yang rusak sebelah.
Karena bantuan tidak di sengaja dari Lyn, Edgar Mellon Gretchen CEO perusahaan mode ternama di Asia mencoba merangkulnya untuk bekerja sama secara pribadi. Lyn yang mendapat tawaran emas benar-benar memanfaatkan kesempatan untuk mengubah takdir nya saat mengetahui bahwa Shakila kakaknyalah dalang atas wajah rusaknya.

Dengan bantuan dari Edgar, Lyn sangat siap untuk membalas dendam atas penderitaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pink.py, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

merasa bersalah

Bab 26

Tiba-tiba Lily mendapatkan telpon, seketika mata Lily membola mendengar nada khusus dari hp nya. Dengan buru-buru Lily langsung mengambil hp di tas nya lalu menggeser tombol hijau. Wajah Lily mendadak pucat dengan tangan yang gemetar memegang hpnya. 

Setelah melihat punggung wanita pirang itu yang semakin menjauh, Lyn kembali ke mejanya untuk meminum jus kesukaannya. Berdebat dengan wanita pirang itu membuat Lyn kehausan.

Ketika Lyn akan meminum jus melon nya, Lily dengan cepat mengambil gelas itu lalu menarik Lyn agar cepat pulang.

"Lily, kau tidak sopan." Lyn kesal karena tenggorokannya yang sedang haus tidak jadi meminum jus kesukaannya. 

"Maaf nona, itu.. itu tuan Edgar menyuruh saya untuk segera membawa nona pulang. Ini, ini darurat nona." Ucap Lily masih dengan wajah pucat nya.

"Tapi aku ingin minum jus dulu Lily. Tunggu minuman ku habis, baru kita pulang.. lagipula kakak Ed tidak akan memarahi ku karena telat kan." Lyn kembali duduk untuk menikmati jusnya.

'bagaimana ini.' jeritan hati Lily. Kemudian Lily mendesis. Mendengarnya, Lyn pun melihat Lily lalu teralihkan oleh wajah Lily yang pucat.

"Kenapa wajahmu pucat?" 

Setelah berpikir beberapa saat mata Lyn membola seketika "Lily, kau sakit? Ayo kita ke dokter."

'apa? Sakit? Nona.. ini adalah wajah ketakutan dan ketegangan, bukan sakit.' batin Lily.

Seketika Lily mendapatkan ide untuk membuat Lyn cepat pulang.

"Benar nona, sepertinya saya sedikit kurang baik karena terlalu lelah. Mari kita pulang, supaya saya bisa cepat beristirahat."

"Oh, ya, ya. Ayo kita segera pulang. Kamu harus cepat istirahat agar tidak sakit."

Lyn segera ke kasir untuk membayar. Setelahnya Lyn bergegas pulang seperti yang diinginkan oleh Lily.

Sesampainya di hotel, Edgar dan Milo sudah menunggunya di kamar Lyn. 

Terlihat Edgar sedang menyilang kan tangannya di dada dengan sorot mata yang tajam melihat kedua gadis itu. Sedangkan Milo yang duduk di samping Edgar, terus menerus melihat Lily dengan pandangan mengintrogasi. 

"Lily, bagaimana bisa kau begitu ceroboh? Bukankah aku sudah mengatakan untuk waspada?" Ucap Milo dengan sorot matanya yang membuat merinding.

Lily hanya menunduk dengan wajah yang hampir menangis. "Maaf."

Melihat pemandangan yang seperti itu, Lyn buka suara untuk menenangkan keadaan.

"Kak Milo. Maafkan Lily atas kecerobohannya, dia hanya tidak sengaja. Wanita pirang itu yang sengaja memainkan trik untuk mendapatkan keuntungan dari kita."

Lyn mengartikan kata-kata Milo adalah masalah keributan dengan gadis pirang itu. Lyn tidak tahu bahwa ada penjaga bayangan di sekitarnya, dia pikir Edgar dan Milo mengetahuinya dari pihak kafe mengingat kartu hitam Edgar yang dibawa Lyn untuk pembayaran.

Edgar dan Milo mendengarkan ucapan Lyn hanya terdiam kikuk dan hanya mengernyitkan keningnya.

Lily mengusap belakang lehernya karena merasa suasananya berubah menjadi canggung.

Lyn yang ingat bahwa Lily sedang tidak enak badan, ketika melihat gerakan Lily menjadi panik lagi.

"Eh Lily, kenapa kau tidak cepat istirahat. Aku akan meminta kak Ed supaya cepat memanggil dokter."

'nona.. kenapa anda polos sekali.' batin lily dengan wajah bodohnya.

Setelah memastikan Lily dibawa ke dokter, Lyn masih belum bisa lepas dari pandangan tajam Edgar dan Milo. Sadar jika sedang diintrogasi, Lyn hanya menunduk dihadapan kedua orang yang dipanggilnya kakak.

Milo mulai memecah keheningan di awali dengan berdehem.

"Ekhem.."

"Lyn, apakah sebelum perjalanan ke Paris kamu ada bertemu orang lain selain kami?"

"Ya, aku bertemu Dion."

Edgar mendengarnya jadi sesak.

Milo mengerutkan keningnya. "Kamu pamitan padanya?"

"Awalnya tidak. Sewaktu aku ke pantry, Dion menemuiku dengan tergesa-gesa. Dia bertanya apakah kami masih bisa bertemu weekend nanti atau tidak."

"Lalu kamu menjawab apa?" Selidik Milo.

"Aku menjawab tidak bisa, karena aku akan ke luar negeri bersama CEO. Dia bertanya terus menerus aku akan ke negara mana, aku menjawab nya ke Paris dengan berbisik agar tidak ada yang dengar."

Edgar memijat pangkal hidungnya. Milo menghela nafasnya. 

Setelah beberapa saat, Milo kembali berbicara untuk menasehati Lyn dengan tegas. 

"Lyn aku ingatkan dengan jelas. Jika hal seperti ini terjadi lagi, kamu harus tegas meskipun itu adalah teman baikmu. Kamu harus ingat bahwa di hari kamu bekerja untuk kami, di hari itu juga kamu harus merahasiakan semuanya dari orang lain meskipun itu adalah keluargamu sendiri. Bahkan jika itu tentang pribadimu, kamu harus tetap merahasiakannya karena kamu sedang terikat dengan pekerjaan yang menyangkut bisnis perusahaan. Apa kamu paham sekarang?"

Lyn mengangguk dengan sedikit menunduk karena merasa bersalah atas kecerobohannya.

Edgar dan Milo masih menatap tajam Lyn yang terus menunduk. Itu membuat Lyn merasa semakin bersalah.

Edgar benar-benar kesal memikirkan akan kejadian di kafe. Kepolosan Lyn membuatnya frustasi jika Lyn dibiarkan keluar rumah tanpa dirinya. Sedangkan Milo sedang berpikir, bahwa kepolosan Lyn bisa menyebabkan sumber kelengahan pada Edgar dan perusahaan.

*Flashback on

Di sebuah kamar president suite, Edgar dan Milo sedang dilanda kebingungan akan suatu hal yang sudah mereka tutupi dengan sempurna.

"Tidak ada yang tahu tentang keberangkatan kita ke Paris, orang orang di perusahaan pun hanya tahu bahwa kita sedang berbisnis di negara tetangga. Kita sudah menyamarkan segala sesuatunya dengan hati-hati. Lalu siapa yang membocorkannya?" Ucap Edgar dengan penasaran.

Setelah hening beberapa menit Milo bersuara.

"Lyn."

Edgar menoleh cepat melihat wajah Milo.

"Lyn..? Maksudmu dia yang membocorkannya?"

"Kemungkinan itu adalah teman dekatnya, karena hanya dengan dia Lyn bisa berinteraksi selayaknya manusia normal."

Edgar mengerutkan keningnya kemudian kepalanya mengangguk.

kemudian Edgar beralih melihat wajah Milo dengan serius.

"Kamu tahu kan apa yang harus dilakukan?"

"Tenang saja. Aku sudah bertindak sebelum kamu mengatakannya. Sebentar lagi pasti sudah ada hasilnya."

Sebenarnya pada saat perjalanan menuju hotel, Milo seperti mencurigai ada mobil yang sedang mengikuti mereka. Insting Milo memang tidak diragukan lagi, Milo langsung membuat gerakan untuk memancing para penguntit.

Seperti saat berada di taman Trocadero, Milo mendapat laporan dari pengawal bayangan bahwa mereka menangkap ada gerakan mencurigakan dari beberapa pria seperti sedang mengamati mereka dalam jarak kurang dari sepuluh meter.

Untuk memperjelas keadaan itu, Edgar sengaja mengizinkan Lyn dan Lily menghabiskan waktu seharian untuk bersenang-senang tanpa didampingi oleh Edgar dan Milo. Lily pun berperan untuk mengajak Lyn liburan di kota Paris seolah ide liburan itu dari Lily.

Dan benar dugaan Milo, pada saat Lyn dan Lily sedang di kafe itu, ada pria yang berusaha untuk mencelakai Lyn dengan memasukkan sesuatu ke dalam minuman nya di saat Lyn dan Lily berdebat dengan wanita yang mempermasalahkan tas kw nya. Pengawal bayangan itu bergegas menelpon Lily untuk segera menghentikan Lyn agar tidak meminum minumannya serta bergegas meninggalkan kafe itu.

Kejadian itu langsung dilaporkan kepada Milo. 

*Flashback off

1
rara
awalny g mau komen soal dion,tp ternyata bener.
Neni marheningsih
gimana si Thor...pegel bacanya...si tokoh jadi kaya orang goblog
Neni marheningsih
kenapa si shakila lebih cerdik... Edgar gimana sih katanya CEO ko bisa di kibulin sm si sakhila
Neni marheningsih
orang yg ga pernah bersyukur...iri hati akan kancur sendiri
Neni marheningsih
kenapa sakhila ga di hukum aja thor..kasih ke buaya biar di makan
Evy
ada ya kakak yang seperti itu...
Evy
Dion terlibat juga ta Thor...
X'tine
🤣🤣🤣🤣 goda'an terberatmu... tahan babang Edgar...
Pak Yan
LUAR BIASA DN MANCHAP BUANGET CERITANYA KAK..... AKU TAK PERNAH BOSAN 2 MEMBACANYA SAMPAI DGN TAMAT SEKARANG INI...... SEKARANG AKU MAU LANJUT LAGI DGN SERI YG KE 2 NYA..... PUOKO'E MANTUL BUANGET CERITANYA KAK......!!!!!! AKU SUKA.....AKU SUKA......🤔🤔🤔😨😨😲😲😲😢😢😢😭😭😭😫😫😫😫😫😖😖😖🤐🤐🤐😬😬😠😠😠😡😡😡👍👍👍👍👍👍😀😀😀😂😂😂😆😆😆😅😅😅👌👌👌👌👍👍👍👍👍👍👍👍💖💖💖💖💝💝💝💝
Isabella Rusni Michaella: hai kak juga ke karyaku
total 1 replies
Pak Yan
AKU RASA ANAK KEBAR YG LYN KANDUNG SEKARANG INI..... JENIS KELAMINNYA : " KEMBAR SEPASANG ALIAS KEBAR LAKI2 DN PEREMPUAN ".
🤔🤔🤔😲😲😨😨😨😫😫😫😖😖😖👌👌👌👌👌👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
X'tine
biar sekalian aku temani aja Thor... kasihan kalau Lyn pergi sendiri...
X'tine
apa'an sich??? bikin penasaran aja, othor nie ..🤭
X'tine
ganggu aja bang Milo nie.. nanti tak bikin susu baru tahu...😂
X'tine
selalu yg kuat yg menang,, sabar ya Lyn nanti ada saatnya mereka juga kena getahnya..
X'tine
baru gabung sama cerita othor.. sudah greget di hati pengen nabok si sakhila..
Capricorn 🦄
keren
Komang Diani
Luar biasa
babygirl♡
keren..
Anonymous
keren
Surati
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!