Luna Shang Yuan adalah Ratu dari Kerajaan Shang Yuan, sebuah negeri yang makmur dan kaya raya. Di bawah kepemimpinannya, Shang Yuan mencapai puncak kejayaan, dengan rakyat yang sejahtera dan perdamaian yang terjaga. Namun, meski berada di puncak kemakmuran, hati Luna merindukan petualangan dan kebebasan. Dia memutuskan untuk melepaskan diri dari tugas kerajaan dan berkelana mengelilingi dunia.
Dengan mengenakan hanfu yang anggun dan membawa seruling serta belatinya, Luna memulai perjalanannya. Dia melintasi berbagai negeri, dari hutan belantara hingga pegunungan yang tertutup salju, bertemu dengan berbagai suku dan bangsa. Sepanjang perjalanan, Luna menggunakan suara merdunya untuk membawa kedamaian, menyembuhkan hati yang terluka, dan mengusir kegelapan yang mengancam.
Luna segera menyadari bahwa takdirnya lebih besar daripada sekadar berkelana. Luna menginspirasi banyak orang dan menciptakan legenda yang akan dikenang sepanjang masa.
[Soundtrack mp3: Indila Instrumental]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Setsuna Ernesta Kagami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cincin Roh Telaga
Setelah Luna selesai memainkan serulingnya, telaga Shen Hu diliputi oleh keheningan yang mendalam. Angin sepoi-sepoi yang sebelumnya membawa aroma bunga liar tiba-tiba berhenti, seolah-olah alam turut merasakan momen penuh ketenangan ini. Burung-burung yang tadinya berkicau kini diam, memberikan penghormatan pada kesunyian yang menyelimuti tempat itu.
Luna dengan mata yang lembut dan penuh kehangatan menatap gadis telaga di sampingnya. Mata gadis itu, yang besar dan bercahaya, kini redup, memancarkan kesedihan yang mendalam. Sayap-sayapnya yang indah tampak lemah, menambah aura melankolis di sekelilingnya. Luna memperhatikan perasaan gadis itu dengan penuh perhatian. Perlahan, dia mengulurkan tangan halusnya ke arah dagu gadis telaga itu, mengangkatnya sedikit agar mereka bisa saling menatap. Sentuhan Luna begitu lembut, penuh kasih sayang dan pengertian. "Apakah lantunan serulingku membuatmu merasa tertekan?" tanya Luna dengan suara lembut yang memancarkan kekhawatiran.
Di sekeliling mereka, suasana di tepi telaga terasa sangat tenang. Air yang jernih berkilauan di bawah sinar matahari, memantulkan cahaya lembut yang menambah keindahan alam sekitarnya. Bunga-bunga liar yang tumbuh di tepi telaga mengeluarkan aroma manis yang terbawa angin. Pohon-pohon rindang memberikan naungan sejuk, menciptakan bayangan yang menambah suasana tenang dan damai.
Gadis telaga itu berpaling ke arah Luna dengan wajah penuh kekhawatiran. "Tidak lama lagi, seluruh dunia akan diselimuti oleh kejahatan. Manusia dan alam akan menjadi korbannya. Aku menangis melihat manusia kecil, serangga, tumbuhan, dan sungai yang mengalir, hancur begitu saja." Suara gadis telaga itu menggema di udara yang tenang di sekitar telaga. Luna merasakan kesedihan dan ketakutan yang terpancar dari roh telaga tersebut.
Tiba-tiba, gadis telaga itu kembali ceria. Suaranya berubah menjadi nyaring dan indah, seperti bunyi lonceng perak kecil yang mengisi udara dengan kehangatan dan kebahagiaan. "Pancaran mata kakak memberikan harapan untuk dunia," kata gadis telaga itu dengan suara lembut dan penuh kekaguman. "Kakak mempunyai hati yang bersih dan suci. Aku senang sekali."
Luna terkejut mendengar kata-kata tersebut. Namun, dia tetap menunjukkan senyum manisnya, meskipun di dalam hatinya masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Suasana di sekitar mereka tetap indah dan menenangkan. Burung-burung kini duduk diam, seolah-olah ikut menyaksikan keajaiban ini.
Gadis telaga itu membawa Luna menuju tepi telaga. Saat kaki Luna menyentuh permukaan air, keajaiban terjadi. Luna tidak tenggelam, melainkan berjalan di atas air yang tenang. Permukaan telaga yang jernih dan sejuk terasa seperti lantai kaca di bawah kakinya.
Luna dan gadis telaga itu kemudian berhenti di tengah telaga. Gadis telaga itu tersenyum, suaranya kembali mengisi udara. "Kakak, inilah keajaiban yang hanya bisa dirasakan oleh manusia yang memiliki hati yang bersih dan penuh kasih." Luna merasakan perasaan damai dan harapan memenuhi hatinya.
Saat gadis telaga itu menghilang, Luna menyadari ada sesuatu yang baru di jarinya. Sebuah cincin biru laut yang indah, dengan ikon ikan terpahat di atasnya, berkilauan dengan cahaya lembut. Di tengah telaga Shen Hu yang mempesona, Luna merasakan keajaiban luar biasa, sebuah hadiah dari alam yang penuh dengan keindahan dan kedamaian. Melodi serulingnya terus mengalun, membawa harmoni dan ketenangan ke setiap sudut tempat itu.
"Roh Telaga, Sebagai Sang Ratu aku berjanji, aku akan menghapus semua kejahatan didunia ini."
'dengan kekuatan bulan, akan menghukummu'
semangat terus