Darah yang mengalir di tubuh ku merupakan darah seorang kesatria terkuat yang pernah ada, dan aku pun akan menjadi seperti dia melindungi yang lemah dan menghancurkan kebatilan di dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berkultivasi bersama
Pagi hari, udara di desa Batu sangatlah cerah, walaupun di katakan desa Batu, akan tetapi kenyataan yang ada desa Batu banyak di tumbuhi pohon pohon besar dan rindang.
Entah apa yang ada di dalam pikiran ketua Wo Chu saat itu, hingga menamai desa yang sangat gembur dan subur tanahnya dengan nama desa Batu.
Para penduduk desa yang sebagin besar adalah seorang petani, tak heran lagi dengan keseharian Thien Yu yang berlatih membawa beban sebuah batang pohon di pundaknya, dengan berlari mengelilingi desa.
Yang pasti mereka berharap dimasa depan Thien Yu dapat menjadi kultivator kuat, yang dapat melindungi desa Batu dari bahaya yang mengancam.
Di tempat lain, terlihat Feng Yu begitu sangat gigih berlatih tehnik cahaya embun di sekitar anak sungai yang berada di desa batu.
Gerakannya pun sangatlah indah, padat dan berisi. Pedang di genggaman tangan kanannya meliuk liuk sesuai dengan gerakan Tehnik Cahaya Embun yang diajarkan oleh gurunya Wo Chu.
Tangan kirinya tiba tiba menarik kelembaban udara di sekitar tempat itu, dan menciptakan gumpalan air di hadapannya. Beberapa kali Feng Yu mencoba memecah gumpalan air itu agar menjadikannya sebuah senjata serang yang sangat mematikan, akan tetapi usahanya selalu gagal dan selalu menemui jalan buntu.
Feng Yu terus mencoba, akan tetapi tak juga dia menemukan titik terang dalam menguasai tehnik cahaya embun yang di ajarkan oleh gurunya.
"Apa yang harus kulakukan, segala cara telah kucoba akan tetapi tak satupun cara itu dapat membuatku menguasai tehnik cahaya embun, mengapa guru tak memberikan ku petunjuk dalam menguasainya, dan mengharuskan ku berupaya sendiri dalam menguasai tehnik itu," batin Feng Yu.
Dari kejauhan, Naga Giok terus mengamati perkembangan Feng Yu dalam melakukan pelatihannya. "Aku rasa Thien Yu dapat memberikannya petunjuk, untuk menghadapi permasalahan yang tengah di hadapi Feng Yu dalam menguasai tehnik yang tidak sempurna itu," ucap Naga Giok.
Sore harinya Thien Yu mendatangi kakak nya yang tengah berfikir keras, dalam memecahkan masalah yang tengah di hadapinya.
"Kak Feng Yu!!" teriak Thien Yu tiba tiba, yang membuat Feng Yu sangat terkejut.
"Apa yang kau lakukan Adik, mengapa kau membuatku terkejut!!" hardik Feng Yu.
"O...terkejut Ya kak?" tanya Thien Yu sambil duduk di samping kakaknya.
Feng Yu melotot seperti ingin menelan Thien Yu hidup hidup, karena melihat tak ada rasa bersalah dari apa yang telah di lakukan Thien Yu padanya.
"E..eh, jangan marah dulu padaku, sepertinya kak Feng Yu tengah memikirkan hal yang sangat penting sekali," ucap Thien Yu dengan senyum yang mengembang di bibirnya.
Feng Yu ingin menjawab perkataan adiknya itu, akan tetapi buru buru perkataannya telah di potong kembali oleh Thien Yu.
"Kak Feng Yu aku tau apa yang ada di dalam fikiranmu saat ini," ucap Thien Yu sambil menggoyang goyangkan alisnya naik turun.
"Apa yang ingin kau katakan?" tanya Feng Yu penasaran.
Dengan wajah serius Thien Yu membisikkan sesuatu di telinga kakaknya. "Kau pasti tengah berhayal jorok bersama seorang wanita, karena ekspresi wajahmu sungguh sangatlah menyedihkan," ucap Thien Yu sambil kembali tersenyum manis pada pada sang kakak.
"Thien Yu kau memang patut di hajar!!" teriak Feng Yu dan dengan cepat langsung menyerang Thien Yu.
Pertarungan mereka berdua pun terjadi. Thien Yu sangat terkejut dengan kecepatan geraknya yang sangat pesat perkembangannya, dengan kecepatan gerak yang di milikinya sekarang, Thien Yu mampu untuk mengimbangi serangan serangan cepat yang di lancarkan oleh Feng Yu kakaknya.
Sementara itu Feng Yu begitu sangat terkejut dengan peningkatan kekuatan dari sang adik, dia tak menyangka jika sang adik sekarang ini telah bisa melampauinya.
"Kak Feng Yu, hentikan!!, aku sudah sangat lelah bertarung denganmu!!" ucap Thien Yu sambil merebahkan tubuhnya di tanah.
Feng Yu pun ikut merebahkan dirinya di samping sang adik, tak lama kemudian sang adik pun berkata. "Kak Feng Yu, tehnik cahaya embun dapat di sempurnakan dengan berkultivasi, menyerap energi alam dan menyimpannya di dalam dantian, jika kau dapat melakukannya maka tehnik cahaya embun yang sekarang ini kau pelajari, pasti akan dengan mudah kau sempurnakan," ucap Thien Yu.
Mendengar perkataan sang adik, Feng Yu mengangkat tubuhnya dan duduk di samping Thien Yu. Dengan wajah yang sangat serius, diapun berkata, "Adik aku ingin kau mengajarkan kepadaku bagaimana cara berkultivasi yang benar," pinta Feng Yu.
"Baik!!, aku akan mengajarkan padamu bagai mana cara untuk menyerap energi alam yang berada di tempat ini. Malam ini kita akan melakukan kultivasi di sini, dan besok pagi kita akan melanjutkan berlatih kembali," jawab Thien Yu yang di sambut dengan anggukan kepala oleh sang kakak.
Malam itu mereka berdua melakukan kultivasi secara bersama sama, dan keesokan paginya mereka berdua melanjutkan dengan latihan tehnik beladiri.
Hal itu terus di lakukan selama 3 bulan lamanya.
Di suatu pagi, Naga Giok berkata kepada Thien Yu. "Thien Yu, sudah waktunya kau mempelajari tehnik tinju Naga Giok, dan ku harap kau dapat menguasainya," ucap sang Naga.
"Aku telah lama ingin mempelajari tehnik tinju Naga Giok itu guru, dan terimakasih karena kau mau mengajarkannya padaku," jawab Thien Yu.
...lihat selengkapnya
Dengan kutukan Mata Raksa Langit
Yang di ucapkannya