Gea gadis berusia 18thn yang tanpa sengaja bertemu dengan Steven seorang CEO sekaligus mafia kejam,gadis cupu itu mampu membuat sesuatu dalam diri mafia yang sudah lama tertidur akhirnya bangkit.
Berkali-kali dia berusaha lepas dari sang mafia,namun sayangnya dia sudah terjerat belenggu sang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellapsha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Steven sedang meeting bersama dengan Ricky di kantornya Ricky. Selesai membahas pekerjaan mereka mengobrol santai layaknya seorang teman.
"Istri lo apa kabar? bahwa dia main ke rumah lah,"tanya Ricky yang belum pernah melihat Gea.
"Dia baik, kapan-kapan deh. lu sih nggak dateng pas nikahan kami," sungut Steven.
"Gimana mau datang, istri gue lahiran nj*r,"perang Ricky. "lu juga belum nengokin," sungut Ricky membuat Steven terkekeh.
Karena Alana istri Ricky melahirkan di hari Steven dan dia menikah maka Ricky pun tak dapat hadir.dan Steven yang telah menikah sibuk dengan Gea pun belum memperkenalkan Gea kepada Ricky.
"Ya maklum pengantin baru bro,"jawab Stefan memberi alasan. Beberapa kali memang Ricky menelpon Steven untuk memintanya main ke rumah. tetapi, memang steven lah yang belum sempat dia masih ingin fokus dengan Gea.
"Apaan honeymoon Cuma 3 hari, mafia honeymoon kok Cuma 3 hari. nggak punya duit loh,"canda Ricky.
"Bangs*t Mulut lu," ketus Steven membuat Ricky tertawa. "Ya udah gue balik dulu Udah sore," pamit Steven yang bangkit dari duduknya.
"Cepet banget mau balik,"ucap Ricky.
"Istri gue udah nunggu di rumah," jawab Steven memberi alasan.
"Ya udah hati-hati,"sambung Ricky yang bangkit dari duduknya.
"Jangan lupa kapan-kapan lu ke rumah,"Ujar Steven.
"Elu yang ke rumah gue bangs*t," sungut Ricky.
"Iya iya ah kapan-kapan gue main main nengokin anak lu," ucap Steven.
Steven Pun kemudian keluar dari ruangan Ricky. di depan sudah ada Fero yang menunggu Steven.keduanya pun menaiki lift untuk turun ke lantai 1.
Steven dan Ricky sudah lama berteman meskipun keduanya sama-sama mafia namun mereka tidak pernah ada konflik.
***
Gea baru saja selesai mandi melihat jam baru menunjukkan pukul 03.20 maka dia berniat untuk ke taman. Dia keluar dari kamar menuju ke taman, dia duduk di kursi taman untuk mengatasi rasa bosannya.
Steven biasa pulang jam 05.00 sore Jadi dia di taman juga untuk menunggu sampai Steven pulang.Gea yang melihat bunga bermekaran pun menghampirinya.
"Cantik" Puji Gea yang melihat bunga di depannya sangatlah indah.Dia kemudian memetik satu bunga yang terlihat sangat cantik. Ghea menciumnya yang ternyata juga harum.
Langit terlihat mendung, Satu Tetes air jatuh di telapak tangan Gea.dia pun mendongakkan kepalanya menatap langit. Sesaat setelah itu hujan pun turun,bukannya berlari untuk masuk ke dalam rumah.dia malah berlari ke tengah taman untuk hujan-hujanan.
"Nona...nona...jangan hujan-hujanan nanti sakit,"Panggil Santi yang berlari menghampiri Gea dengan membawa payung.
Melihat Santi yang berlari menghampirinya dia pun berlari menghindari Santi."nggak apa-apa Santi cuman sebentar,"ujar Gea yang tidak mau masuk ke dalam rumah.
"Nona nanti kalau ada Tuan bisa marah kalau 0 hujan-hujanan seperti ini,"tutur Santi yang masih mengejar Gea.
"Nggak apa-apa sebentar doang,"ujar Gea yang kekeh mau hujan-hujanan.
Gea tidak tahu jika mobil Steven telah sampai di depan rumah.Hari ini dia pulang lebih awal, Steven berjalan masuk ke dalam rumah. Fero mengikutinya di belakang.
"Di mana istri saya?"tanya Steven kepada Maid yang membukakan pintu.
"Di taman tuan,"jawab maid itu.
"Kan hujan,Kenapa di taman,"ucap Steven yang kemudian melangkah menuju ke taman.Steven berdiri dengan berkacak pinggang saat melihat Gea tengah asik hujan-hujanan.
Dia melepaskan jasnya dan menyerahkan ke Fero.Steven berjalan menghampiri Gea yang sedang berdiri sambil merentangkan tangannya dengan mata yang tertutup.Santi yang melihat kedatangan Stefan pun mundur dari sana.
Steven memayungi tubuh Ghea yang sudah basah kuyup."Ih santi Kan udah aku bilang cuman sebentar,"Omel Gea yang kemudian membuka matanya.
Gea ketika membeku saat melihat Steven lah yang ada di hadapannya "Anak nakal,"voucher Steven lalu menjatuhkan payungnya.
"Akh,"teriak Gea saat Steven tiba-tiba menggendongnya.
"Senang hujan-hujanan kayak gini, hem?"tanya Steven menatap wajah Gea.dia pun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum."udah dibilangin bentar lagi mau kuliah, istirahat aja di rumah malah hujan-hujanan,"omel Steven yang gemas dengan Gea.
"Kan cuma sebentar Om,"ujar Gea.
"Sudah berapa lama hujan-hujanan?"
"Baru aja kok," jawab Gea dengan jujur
"Beneran?"
"Iya beneran, Gea nggak bohong,"jawab Gea lagi "om malu tahu diliatin mereka,"bisik Gea karena banyak Bodyguard di sana.
Steven pun menatap ke arah yang gea tuju "ngapain kalian di sana," teriak Steven.
"Maaf tuan"jawab para bodyguard itu yang kemudian masuk ke dalam rumah membiarkan tuan dan nyonya berduaan.
Setelah para body got itu pergi.Steven langsung menunduk untuk mencium bibir Gea.dia lalu tersenyum memandang mata Gea setelah melepaskan ciumannya.
"Sudah ya kita masuk,"ucap Steven membawa gea masuk ke dalam rumah.
"Gea bisa jalan sendiri Om,"ujar Gea saat Steven tetap menggendongnya.
"Tetapi aku ingin seperti ini,"jawab Steven yang tetap menggendong Gea menuju ke kamar mereka.
Steven tidak memperdulikan para bodyguard dan maid melihat mereka seperti itu.sedangkan Ghea merasa sangat malu.wajahnya pun disembunyikan di dada Steven membuat Steven tersenyum kecil.
Fero ikut mereka masuk ke dalam lift dia memencet lantai 4 tempat kamar Steven dan Gea berada.Fero pun membukakan pintu kamar untuk mereka masuk.
"Kita udah di kamar honey, buka mata kamu,"ucap Steven membuat Gea tidak bersembunyi di dada Steven lagi.
Steven tidak menurunkan Gea di dalam kamar, Tetapi dia membawa Gea ke kamar mandi."buka pintunya honey,"titah Steven.
"Gea bisa mandi sendiri Om,"ucap Gea yang mulai Waspada.
"Bukannya aku harus memberi hukuman kepada anak nakal,"tutur Steven membuat Gea ketakutan."bercanda honey buka pintunya,aku nggak akan ngapa-ngapain kamu kok,"sambung Steven dengan lembut.
Gea pun membuka pintunya,Steven membawa Gea masuk ke dalam kamar mandi. Dia menutup pintu dengan kakinya.
20 menit kemudian keduanya keluar dari kamar mandi.terlihat jika keduanya sudah terlihat segar.setelah memakai pakaiannya,Steven membantu Gea mengeringkan rambutnya.
"Om kok jam pulang lebih awal?"tanya Gea karena tidak biasanya Steven pulang sebelum jam 05.00 sore.
"Iya baru selesai meeting di luar Jadi langsung pulang aja,"jawab Steven. Dia kemudian mematikan hair dryer karena rambut Gea sudah kering.
"Achew,"Gea bersin membuat Steven langsung berkacak pinggang.
"Nah nah kan tadi dibilangin susah, sakit kan sekarang ,"omel Steven.
"Nggak sakit loh cuman bersin biasa aja,"jawab Gea Mencari Alasan.
"Bentar" ujar Steven yang kemudian mengambil ponselnya.
"Panggilkan dokter sekarang,"Titah Steven kepada Fero yang kemudian telepon pun langsung dimatikan oleh Stefan.
"Om Gea ndak papa kok,"tutur Gea yang merasa bahwa tidak perlu diperiksa oleh dokter.
"Kamu sakit, harus diperiksa dokter,"ucap Steven yang menatap tajam ke arah Gea.dia lalu menggendong tubuh Dia menuju ke tempat tidur.
"Ih Om suka banget gendong Gea. Gea bisa jalan sendiri Om tutur Gea,"
"Achew,"Gea bersin lagi membuat Steven menatap tajam padanya.Gea pun langsung terdiam tidak berbicara lagi.
Steven menurunkan Gea di atas tempat tidur.dia Lalu menyelimuti tubuh Ghea agar tidak kedinginan. "diam dan jangan protes,"ucap Steven membuat Ghea mengurungkan niatnya untuk berbicara.
Steven menelepon ke dapur dan salah satu Maid mengangkatnya."Bawakan teh hangat ke kamar! lalu buatkan makanan dan bawa ke kamar."titah Steven.
"Baik Tuan,"jawab maid itu yang kemudian Steven menutup teleponnya.
Tak lama kemudian suara pintu diketuk "Tuan ini saya Santi,"tutur Santi. "Masuk,"titah Steven.
Pintu pun dibuka dan terlihat Santi yang masuk ke dalam kamar dengan membawa nampan berisi secangkir teh.Santi pun meletakkan tehnya di atas meja.
"Makasih San,"ucap Gea.
"Sama-sama Nyonya,"balas Santi yang kemudian izin untuk keluar dari sana, Setelah Santi keluar, Steven mengambil teh itu dan membantu Gea untuk minum.
Sebenarnya Gea bisa melakukannya sendiri tanpa bantuan Steven,"Hangatkan?"tanya Steven yang di jawab anggukan kepala oleh Gea."Lain kali kalau di bilangin nurut ya biar nggak sakit kayak gini,"nasehat Steven dengan lembut sambil mengusap rambut Gea.
"Ya Om maaf,"ucap Gea.
Tak Berapa lama kemudian dokter Kia datang untuk memeriksa keadaan Gea "gimana Kia?"tanya Steven setelah dokter Kia memeriksa Gea.
"Tidak apa-apa tuan,Nyonya hanya flu biasa,"jawab dokter Kia "saya kasih obat diminum tiga kali sehari setelah makan dan perbanyak istirahat ya nyonya,"sambung dokter Kia.
"Ya makasih dok," ucap Gea.dengan tersenyum.
Selesai memeriksa Gea dokter Kia pun pamit untuk pulang. Fero mengantar dokter Kia sampai ke depan pintu.sedangkan Steven tetap di kamar menemani Gea.
"Nggak ada yang flu biasa aja, kamu tetap sakit bentar lagi makan dan minum obatnya,"tutur Steven yang kemudian mengusap lembut rambut Gea.
Saat makanan telah datang. Steven pun menyuapi Gea, terlihat jika Steven sangat mengkhawatirkan keadaan Gea,Dia sangat perhatian kepada Gea,setelah makan Steven langsung menyuruh Gea untuk minum obat.
"Istirahat aja,"tutur Steven yang kemudian dia duduk di samping Gea dan membiarkan dia bersandar di dadanya.
"Achew,"
"Anak nakal sih jadi gini,"ujar Steven membuat Gea memajukan bibirnya.
"Nyatanya kamu jadi pelukan apalagi kalau lama Hem?"omel Steven lagi."coba tadi kalo aku nggak pulang pasti kamu lebih lama lagi hujan-hujanannya,"sambung Steven membuat Gea nyengir.
"Badan kamu juga anget gini honey,"ucap Steven yang memeluk tubuh Ghea.
"Sudah minum obat, bentar lagi juga sembuh Om,"tutur Gea.
"Ya udah istirahat,"Titah Steven.
"Iya iya om,"jawab Gea yang mengikuti perkataan Steven untuk istirahat.Steven mengecup kening Gea dan memandang wajah gea yang sekarang berada di sebelahnya.
I LOVE YOU untuk penulis Cerita ini,semoga suaminya cepat kaya