NovelToon NovelToon
ARGADANA

ARGADANA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: tiara

Menceritakan mengenai sebuah keluarga yg awal nya keluarga yg utuh, keluarga baik baik tapi seketika berubah menjadi keluarga kejam yg tidak banyak orang tau, kelurga yg penuh cinta dan kehangatan berubah menjadi sebuah keluarga penuh rasa dendam dan kebencian



Dari pembantaian secara tragis itu merubah kehidupan keluarga ARGADANA tidak ada cinta kebaikan maupun kasih sayang




Mampu kah mereka tetap menjaga keutuhan keluarga yg tersisa atau malah mereka semua mati dengan mengenaskan oleh musuh?


Mampu kah cinta mengalahkan rasa benci mereka atau malah kegelapan semakin menutupi keluarga itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gugur nya Sena ARGADANA

Rendra di ikat dengan cara di gantung dia pingsan Remon menyuruh anak buah nya menyiram air ke wajah Rendra dengan cepat anak buah Remon menyiram Rendra membuat Rendra terbatuk-batuk Rendra membuka mata melihat Remon dan Bian berserta anak buah nya Remon tertawa

"Bagaimana Rendra kali ini kelurga kamu benar musnah aku akan membunuh kalian dan mengakhiri kamu yg paling akhir"ujar Remon tertawa

"Kamu pikir mudah membunuh ku"ucap Rendra sinis

"Bian siksa Rendra sebelum saudara nya yg lain tiba "ucap Remon lalu Bian berjalan ke belakang Rendra mencambuk Rendra

"Siksa saja sepuas mu"tawa Rendra membuat Bian makin kuat mencambuk Rendra

"Kamu harus rasakan rasa sakit kami Rendra"ucap Remon lalu memukul Rendra berkali kali memukul perut Rendra memukul wajah Rendra

Huuk huuk

"Aku tidak akan mati dengan mudah Remon"ujar Rendra tertawa Remon terus memukul Rendra begitu Bian terus mencambuk nya

"Ayo"orang itu mendorong Letta membuat Letta tersungkur Rendra menatap dengan sayu wajah nya babak belur dari punggung nya mengalir darah karna kulit nya mengelupas akibat cambukan itu

"Bagaimana jika aku menikmati adik mu di depan mata mu"ucap Bian memegang dagu Letta lalu Pandra dan Sena tertangkap dengan cara di ikat mereka tadi menangkap Letta dan menjadikan nya ancaman

"Aku udah lama mati Bian kamu tidak akan mampu menghancurkan aku dan yg lain karna kamu sudah lama mati"ujar Letta tersenyum sinis

Plak

"Diam"geram Bian menampar Letta Remon memberi kode pada anak buah nya membuat mereka menyiram Rendra dengan air garam

"Aghhhhh"Rendra berteriak kesakitan

"Dasar pengecut"geram Pandra,Bian terus mencambuk Rendra bahkan bagian depan tubuh Rendra tidak luput dari cambukan itu

"Mari kita selesaikan"ucap Remon berjalan ke arah Pandra lalu memukul Pandra dengan balok beberapa kali membuat Pandra memuntahkan darah

"Kamu tidak boleh mati"ucap Remon memegang rambut Pandra

"Kenapa kamu tidak bisa melawan kamu menjadikan Letta sebagai ancaman"sinis Pandra

"Aku tidak peduli mau licik mau curang yg penting rasa sakit ku terbalas"ucap Remon lalu mendekati Sena

"Lepaskan aku bajingan mari kita bertarung sampai mati"ujar Sena membara

"Kamu yg paling muda jadi aku mulai dari kamu"ujar Remon tersenyum mematikan lalu Remon memukul sena berkali kali

"Lepaskan bajingan"teriak Pandra emosi

"Tidak mudah"ujar Remon lalu mengambil besi panas

"Bibir ini yg menyentuh tubuh Alexa"ucap Remon menempelkan di bibir Sena

"Aghhhh sakit"teriak Sena kesakitan meronta

"Hahaha aku senang melihat nya"ucap Remon tertawa lalu memukul Sena bertubi tubi

"Hentikan Remon mari kita duel dasar pengecut"teriak Rendra

"Diam"bentak Bian mencambuk Rendra lagi

"Mau apa kamu"ucap Pandra

"Membunuh nya"ucap Remon mengambil balok lalu menginjak dada Sena lalu menumpuk kan pada kemaluan Sena

"Aghhhhhhnn"teriak Sena seketika dia tidak sadarkan diri

"Sena"teriak ketiganya

"Sena Sena"Letta lari memangku kepala Sena memeriksa Sena

"Bajingan kamu Remon"teriak Rendra menarik rantai nya sampai tangannya berdarah

"Sena Sena"teriak Pandra

"Kini giliran mu"Bian menarik rambut Letta

"Lepas"lirih Letta lalu Bian mendorong Letta menaiki badan Letta siap menodai Letta di tempat terbuka

"Sabar Bian"ujar Remon tersenyum menepuk pundak anak nya menarik anak nya

"Kita buat ini lebih menarik"ucap Remon lalu bertepuk tangan

"Ayo ayo"ucap nya menarik seseorang

"Lepaskan aku bajingan kamu tidak tau siapa aku kamu menipu ku sialan"umpat nya lalu terjatuh di samping Letta mendongak menatap Rendra

"Alin"ucap Rendra kaget

"Kenapa wanita itu masih hidup"gumam Pandra menatap abang nya

"Ternyata kamu yg membuat Rendra menolak Alexa "ujar Remon mencengkram dagu Alin

"Kamu biadap"ucap Alin menatap Remon membara melihat kondisi Sena dan yg lain

"Waw menakjubkan kamu berani sekali"ucap Bian mengelus wajah Alin

"Aku ingin diri nya"ucap Bian, Rendra tidak berani berteriak takut Alin semakin di sakiti

"Aku suka cewek galak"ucap Bian ingin mencium leher Alin tapi terhenti melihat leher Alin merah merah

Plak plak

"Sialan udah bekas Rendra atau dia selingkuh "ucap Bian menampar Alin membuat mulut Alin berdarah

"Aku nikmati saja Letta"ucap Bian membuat Alin mendorong Bian

"Jangan macam macam nyawanya tanggung jawab ku "ucap Alin berdiri

"Aduh makin cantik sih jika kayak gini sayang nya Rendra udah menyentuh mu aku mana sudih"ujar Bian tersenyum

"Bagaimana Rendra siapa yg ingin di dahului "ucap Remon tersenyum menjambak rambut Alin

"Aku mau lihat apa kamu ada cinta atau tidak aku yakin sih ada terlihat dari mata mu"ujar Remon tersenyum

"Remon lenyap kan saja aku duluan"ujar Rendra tajam

"Hahah"Remon tertawa

"Kamu"teriak Remon menunjuk seseorang membuat pria itu maju

"Bonus untuk mu berikan aku hasil yg memuaskan"ucap Remon mendorong Alin ke pria itu

"Lepaskan aku sialan"ucap Alin memberontak saat dia di bawa ke samping tempat ada meja judi

"Alin,maaf"lirih Rendra cemas

"Lepas"triak Alin

Bugh

Pria itu terjatuh saat ingin mencium Alin karna Alin menendang nya membuat Alin menatap kaki nya

"Lumayan juga cewek ini"ujar nya tersenyum lalu berdiri

"Mari kita senang senang"ucap nya memeluk Alin

Dor

"Alin"teriak Rendra menatap muncratan darah

"Hei kenapa kamu membunuh nya tapi tidak apa sih"ujar Remon tertawa puas lalu pria itu tegap berjalan mundur dan seketika Alin melihat dari samping dan mendorong pria itu Alin memegang senjata dia lupa jika membawa senjata meletakkan di kaki nya

"Kamu"ucap Bian kaget Alin menatap tajam menginjak tubuh pria itu

"Kamu tidak mengerti kekuatan wanita itu seperti apa"ujar Alin serius dia seperti orang berbeda

"Heh bocah ingusan baru pegang pistol saja belaga kamu"ujar Remon sinis

"Kamu terlalu remehkan aku ternyata "Alin membidik Remon

"Mundur "ucap Alin maju membuat Remon dan Bian mundur karna mereka tidak memakai senjata begitu pun bodyguard yg lain yg hanya beberapa orang

"Pengecut kamu main senjata"ucap Bian

"Pengecut bukan nya kamu main ancaman serta memukul wanita"ujar Alin sinis

"Kamu hanya anak ingusan tidak berani menembak"ujar Remon, Rendra memperhatikan tangan Alin gemetaran

"Bidik dengan benar mantap kan tangan"teriak Rendra

"Kamu dulu membunuh Dana tanpa perasaan setelah menodai nya"ucap Alin serius lalu

Dor

Aghh

"Yes kena "ujar Alin dia ingin menembak kebanggaan Remon tapi karna itu untuk pertama kali membuat nya meleset mengenai paha Remon

"Ayah"ucap Bian melihat darah mengalir Alin lari ke arah Pandra menembak rantai itu hingga lepas lalu Alin lari ke arah Rendra menembak rantai itu hingga putus

"Mati saja kamu"ucap Bian sudah memegang senjata simpanannya di markas itu membidik Rendra dan Alin

Dor

"Rendra"Alin mendorong Rendra membuat Rendra menggelinding menatap Alin yg berdiri lalu Alin tersungkur

"Alin"Rendra merangkak melihat Alin mengambil pistol di tangan Alin lalu membidik Bian

Dor

Aghh

"Bian kita mundur saja"ujar Remon tidak mampu yg ada dia akan kehabisan darah Bian memegang bahu nya yg tertembak

"Mundur"ujar Remon di ajak anak buah nya pergi

"Alin Alin"ujar Rendra menepuk pipi Alin

"Bang ayo kita ke rumah sakit"ujar Letta karna Pandra sudah mengendong Sena segera Rendra mengendong Alin menuju rumah sakit meski dia butuh pengobatan itu seketika rasa itu menghilang

###

Rendra mondar-mandir sesekali mengusap wajahnya kasar sangat gelisah Alin dan Sena segera di tangani Pandra juga ada di ruang tunggu

"Apa abang yg menyelematkan Alin"tanya Pandra tanpa menatap Rendra

"Iya aku yg menyelamatkan nya karna aku cinta sama dia kamu mau apa"teriak Rendra

"Setiap cinta menghampiri kita maka kita kehilangan anggota keluarga "ucap Pandra berdiri

"Baru saja Alin menyelamatkan kita baru saja dia mengorbankan diri nya untuk ku apa kamu masih mengira cinta membawa mala petaka Alin tidak akan meninggalkan aku dia rela mengorbankan diri nya bukan seperti Alexa "ucap Rendra

"Alin tidak merubah aku sama sekali malah dia mendukung ku untuk balas dendam pada Remon"ucap Rendra frustasi Pandra hanya diam

"Kita tidak bisa menyelamatkan nya"ucap dokter itu melihat dentingan layar monitor dengan nyaring menutup kain itu lalu mendekati Rendra dan Pandra

"Tuan karna keadaan pasean kehilangan cukup darah dan juga alat kelaminnya mengalami kerusakan itu membuat saraf fatal nya ikut hancur kami ikuti berduka meninggalkannya tuan Sena ARGADANA"ucap dokter itu menyesal

"Apa"ucap kedua nya segera berlari

"Sena Sena bangun"Rendra menepuk wajah pucat Sena

"Aku akan balas ini lebih parah"gumam Rendra datar

"Lihat ini bang masih menyangkal, setelah Alin operasi tinggalkan dia atau aku tidak segan membunuh nya"tajam Pandra berlalu Rendra menahan kesakitan nya

###

Demi keamanan Alin Rendra meninggalkan rumah sakit membawa jasad adik nya yg sudah tiada Rendra menatap tubuh Sena lagi lagi dia kehilangan anggota keluarga nya Pandra dan Rendra duduk tidak berdekatan lalu Letta duduk di samping Rendra menggenggam tangan Rendra

"Lagi lagi kita kehilangan keluarga aku sakit kak tapi dari sejak kita memutuskan balas dendam di hari itu aku siap kehilangan kalian karna itu keputusan bersama kita"ujar Letta sesegukan menangis

"Kak Alin sudah selesai operasi tapi sepertinya dia mengalami koma karna peluru itu hampir mengenai jantung nya dia hampir tiada aku mengerti keputusan bang Rendra ini semoga bang Rendra mengambil keputusan yg baik"ucap Letta memeluk Rendra

###

Setelah dari pemakaman Rendra dan yg lain hanya berdiam diri di kamar dengan perasaan duka masing masing, Rendra menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang memejamkan matanya

"Rendra"panggil nya membuat Rendra membuka mata hati hancur Rendra menjadi damai melihat sosok itu Alin menatap nya yg tersenyum

"Galak amat wajah nya tuan"ucap Alin tersenyum

"Jangan seperti itu tidak mempan dengan ku "ucap nya tersenyum

"Alin"Rendra berdiri ingin memeluk Alin tapi seketika bayangan itu menghilang Rendra menghembuskan nafasnya kasar menuju Balkon menikmati udara malam

###

Sebulan setelah kejadian itu Rendra dan yg lain tidak menemui Alin yg masih terbaring lemah keberadaan Remon dan Bian juga mereka menyusul Alexa untuk berobat itu kenapa kelurga ARGADANA hidup dengan damai

Alin yg sudah sebulan koma perlahan membuka mata nya melihat sekitar seperti kamar rumah sakit tentu saja dia mengalami penembakan untuk menyelematkan kekasih hati nya Alin menekan tombol darurat membuat dokter segera menjenguknya

"Pandra"lirih Alin melihat Pandra masuk dia baru saja di periksa dokter semuanya normal hanya saja awal penyembuhan Alin akan sering merasakan nyeri di dada

"Aku langsung saja aku berterimakasih sudah menyelematkan kami dan juga bang Rendra"ucap Pandra

"Karna cinta mu sampai menewaskan Sena berhenti mendekati bang Rendra selama kamu koma juga dia tidak menemui mu kami kehilangan sena berhenti menghubungi bang Rendra aku tidak menyukai cinta mu itu sebagai kompensasi atas kebaikan mu aku berikan ATM ini ambil lah di dalam nya ada uang 10 m aku rasa itu cukup"ucap Pandra menyerah kan ATM itu

"Jangan pernah ganggu kami lagi dan jangan pernah temui bang Rendra cukup Sena yg gugur jangan yg lain "Pandra berlalu pergi Alin menangis menutup wajahnya kenapa Pandra begitu keras dengan pendapat nya mengenai cinta

1
Jeon Clue
Rendra jangan galak galak/Frown/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!