NovelToon NovelToon
SISA RASA “Kala Mantan Menggoda”

SISA RASA “Kala Mantan Menggoda”

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Balas Dendam / Wanita Karir / Teman lama bertemu kembali / Pihak Ketiga
Popularitas:469.1k
Nilai: 5
Nama Author: Five Vee

Marsha Aulia mengira, ia tidak akan pernah bertemu kembali dengan sang mantan kekasih. Namun, takdir berkata lain. Pria yang mengkhianatinya itu, justru kini menjadi atasan di tempatnya bekerja. Gadis berusia 27 tahun itu ingin kembali lari, menjauh seperti yang ia lakukan lima tahun lalu. Namun apa daya, ia terikat dengan kontrak kerja yang tak boleh di langgarnya. Apa yang harus Marsha lakukan? Berpura-pura tidak mengenal pria itu? Atau justru kembali menjalin hubungan saat pria yang telah beristri itu mengatakan jika masih sangat mencintainya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

02. Terpaku Di Masalalu.

Marsha mengemas semua barang-barangnya dengan sembarang. Gadis itu memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah indekos yang saat ini ia tempati. Mungkin lebih tepatnya ia akan pergi meninggalkan ibukota.

“Marsha. Maafkan aku. Aku salah bicara.” Aldo menatap penuh rasa bersalah. Pemuda itu menyusul Marsha hingga ke tempat gadis itu tinggal.

“Kamu tidak salah, Al.” Ucap Marsha sembari menjejalkan baju-bajunya ke dalam koper.

“Aku justru berterimakasih sudah bertemu dengan kamu hari ini. Jadi, aku tidak akan berharap lebih lama lagi pada Rafael.”

Aldo menggeleng. Ia sungguh merasa bersalah karena menghancurkan hubungan kedua teman baiknya itu.

“Marsha. Mungkin aku salah dengar waktu itu.” Pemuda culun itu kembali membujuk Marsha. Ia berdiri gelisah sembari meremat kedua tangan.

“Tidak, Al. Bukan hanya kamu. Tetapi aku juga.” Marsha menunjuk dirinya sendiri. “Aku juga mendengar Rafael akan menikah.”

Aldo prihatin melihat keadaan Marsha. Gadis itu tampak menyedihkan.

Pemuda culun itu memang tak salah bicara. Ia mendengar dengan jelas Rafael berbicara dengan orang tuanya melalui sambungan telepon, mengatakan setuju untuk menikah dengan gadis bernama Sandra. Namun, tak seharusnya Aldo mengatakan hal itu kepada Marsha.

“Sha, please. Jangan gegabah. Aku yakin Rafael tidak mengkhanati kamu.” Pemuda itu mendekat ke arah Marsha, sembari menahan lengan gadis itu.

“Al. Sudahlah. Lebih baik sekarang kamu pergi. Aku harus membereskan barang-barangku.” Marsha mendorong secara halus tubuh pemuda culun itu.

“Tidak. Kamu mau pergi kemana sore-sore begini? Sebentar lagi hari gelap, Sha.” Aldo tak mau beranjak dari tempatnya.

Marsha berdecak kesal. “Aku akan pergi besok pagi. Jadi, sekarang Silahkan kamu tinggalkan tempat ini.”

Aldo pun kembali terdorong hingga depan pintu.

Saat sudah berada di ambang pintu, Aldo kembali berbalik. “Sha, apa yang aku katakan nanti jika Rafael bertanya tentang kamu?”

Marsha menghela nafas kasar. Apa mungkin Rafael akan kembali dan menanyakan keberadaan dirinya? Marsha sendiri tidak yakin. Mengingat, sudah tiga hari pria itu menghilang tanpa kabar.

“Katakan saja jika aku mendapat panggilan kerja ke luar negeri.” Gadis itu lalu menutup pintu kamar kostnya.

Setelah kepergian Aldo, Marsha kembali ke dalam kamarnya. Lemari pakaian telah kosong. Buku dan surat-surat penting pun ia masukan kedalam sebuah tas punggung.

Prakk!!

Sebuah bingkai foto terjatuh karena tanpa sengaja tersenggol. Marsha pun menoleh. Gambar dirinya yang di rangkul oleh Rafael, terlihat retak. Ia pun berjongkok untuk memungut bingkai itu.

“Lihatlah. Foto ini pun rusak, seperti hubungan kita yang telah kamu khianati, El.” Marsha pun melempar bingkai itu ke dalam tempat sampah.

“Selamat tinggal.”

Keesokan harinya.

Marsha pun berpamitan pada ibu pemilik tempat tinggal yang selama tiga tahun ditempatinya. Ia beralasan akan bekerja di luar kota, saat sang pemilik rumah menanyakan tujuan kepergiannya.

Gadis itu kembali menghela nafas kasar. Ia tak tahu harus pergi kemana. Selama ini, hanya hidup sebatang kara di ibukota karena kedua orang tuanya mengadu nasib di negeri seberang.

Sahabat pun ia tak punya. Karena selama lima tahun ini, hidup Marsha hanya berputar di sekitar Rafael. Dan di saat seperti ini, gadis itu pun menyesali kebodohannya yang terlalu menjadi budak cinta pemuda pengkhianat itu.

“Apa aku harus menyusul ayah dan ibu ke Malaysia?” Gumamnya pelan.

“Tidak. Aku tidak mau.” Kepala Marsha menggeleng kencang.

Gadis itu pun menyeret kopernya menuju jalan raya untuk menunggu taksi yang akan membawanya ke bandara. Meski belum memiliki tujuan yang pasti.

Bali.

Tiba-tiba satu nama pulau itu terlintas di benaknya.

Ya. Pulau Dewata itu bisa menjadi tempat tujuan utama pelariannya. Ia bisa mencari pekerjaan disana, mengingat Bali merupakan tempat tujuan wisata dunia. Ada begitu banyak hotel dan restoran yang bisa ia datangi untuk melamar pekerjaan sesuai bakatnya.

Gadis itu pun memesan tiket pesawat melalui aplikasi pada ponsel pintarnya.

“Selamat tinggal, El.”

\~\~\~

Lima tahun Kemudian.

“Selamat ulang tahun, Chef.”

Marsha yang baru saja memasuki pintu dapur restoran tempatnya bekerja, tersentak mendapati kejutan ulang tahun dari rekan dan juga bawahannya.

Hari ini gadis itu genap berusia dua puluh tujuh tahun. Ia sendiri tidak begitu mengingat hari kelahirannya, karena tidak ada yang istimewa.

“Terimakasih.” Ucapnya dengan senyum haru.

Terhitung, sudah tiga kali ia mendapatkan kejutan seperti ini sejak dirinya menjabat sebagai asisten Chef, di restoran salah satu hotel berbintang lima di pulau dewata, Bali.

“Berdoa dulu, Chef.” Ucap seorang gadis yang sejak tadi membawa kue berhias lilin kecil.

Marsha mengangguk, kemudian memejamkan mata.

“Semoga cepat dapat jodoh, Chef.” Celetuk salah satu rekan sejawatnya.

Dan ucapan itu pun di amini oleh orang-orang yang berada di dalam dapur itu.

Marsha hanya mencebik. Doa itu selalu terlontar setiap tahun dari orang-orang terdekatnya. Namun, ia sendiri tak pernah mengamininya. Karena, sampai detik ini hati gadis itu masih terluka akibat pengkhianatan di masalalunya.

“Selamat ulang tahun, Sha.”

Marsha yang berdiri menghadap kue ulang tahunnya dan telah meniup lilin pun menoleh ke arah sumber suara. Di belakangnya berdiri seorang pria dewasa bernama Robby, yang merupakan Chef di restoran itu.

“Terimakasih, Chef.”

“Ciieee.” Dapur kembali bergemuruh kala chef Robby memotong kue, kemudian menyuapkan kepada Marsha.

“Jadian bisa nih.” Celetuk orang yang tadi mendoakan Marsha semoga cepat mendapat jodoh. Pria yang sebagai menjabat sebagai supervisor di dapur itu bernama Made.

Marsha pun tersedak kue ulang tahun yang di makannya. Dengan sigap, salah seorang teman memberikan segelas air.

“Sudah. Jangan bicara yang aneh-aneh. Kasihan wajah Marsha merah karena ucapan kamu, Made.” Chef Robby kemudian berlalu meninggalkan kerumunan para bawahannya.

Suasana kembali riuh. Marsha pun memotong dan membagi kue pada teman-temannya.

“Sisain untuk chef Robby dong.” Ucap pria bernama Made yang kembali menggoda Marsha.

“Chef Made apa-apaan sih? Nanti kalau chef Robby marah sama aku, gimana? Mau tanggung jawab?” Marsha berpura-pura marah pada rekan kerjanya itu.

“Mana mungkin chef Robby marah sama kamu? Seisi dapur ini juga tahu, kalau dia suka sama kamu.” Ucap pria asli Bali itu dengan logat daerahnya yang khas.

Marsha mencebik. Ia tak menanggapi lagi ucapan rekannya itu. Meski gadis itu menyadari apa yang Chef Made ucapkan ada benarnya. Chef Robby menyukainya. Namun hati Marsha masih terpaku di masalalu.

Katakan saja gadis itu susah move-on. Memang pada kenyataan benar seperti itu. Rafael adalah cinta pertamanya. Pria itu pula yang menyakitinya teramat dalam.

Hingga kini pun, Marsha belum bisa membuka hati untuk pria lain. Gadis itu takut, dirinya akan tersakiti, atau bahkan ia menyakiti hati orang lain. Karena ia belum bisa melupakan masalalunya.

1
Kania Rahman
Ahir yg bahagia, trimakasih banyak ceritanya thor sukses dan tetap jaga kesehatan 👍👍💪💪
Rose
ku tunggu karya selanjutnya kak..😍
@Al🌈🌈
Bagus
Muhammad Dimas Prasetyo
terima kasih Thor atas cerita nya
Muhammad Dimas Prasetyo
jangan menggerutu sha nanti anakmu meniru ibu mertua mu
Rose
eh..omongannya awas kedengeran lho cha sama bumernya, bisa berabe itu..😁😁
Ita Putri
kenapa ya selalu seperti ini main caracter selalu menolak saat di bawa ke RS saat ada dugaan hamil
Rose
congratulation to rafael and marsha..👍👍
neni onet
finally keponakan onlen aku bakalan nambah neeh 😁
Muhammad Dimas Prasetyo
tokcer juga Rafael...untung dulu ga membuahkan hasil,berarti tuhan Masih sayang kalian harus disyukuri itu.
Yeni Astriani
selamat untuk rafael dn marsha bentar lagi jadi ayah dan ibu, dn bahagia selalu utk keluargamu
Rose
rafael sachet coming soon..😀
Kania Rahman
sehat selalu 💪💪 sukses tuk karya karyanya,👍👍
Kania Rahman
kayanya beneran hamil deh,sehat selalu 💪💪👍👍
Muhammad Dimas Prasetyo
marsha bener hamil ini sih..
Muhammad Dimas Prasetyo
apalagi kalo Marsha nanti hamil akan banyak drama jika Rafael terlalu sering bertemu sandra
lovina
cerita paling konyol..wanita paling bego...kacau cerita ini, jika ada yg blng crita ini bagus sy rasa di dunia nyata bahkan hayalan pun tdk akan ada wnaita bego kek gini..dan alur yg sgt konyol..
lovina
crita kek gini selalu sama...mas aiya g move on..selalu balik sm mantan sklipun si mantan dah nikah, mau mereka bahagia atau tdk ttp sj namanya di khianati..jd tdk ada kata sm2 menderita..
efvi ulyaniek
parfum sama orangnya sama2bikin mual ya sha😀😀
Rose
kayaknya ada yg semakin dkat nih.. cobalah membuka hatimu san, trima aldo pelan² sbgai teman aja dulu kl cocok bs jd pasangan..😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!