Mendadak Jadi Istri Tuan Zephyr

Jeff duduk disamping Aluna yang masih belum membuka matanya sejak operasi selesai, nyatanya sudah lebih dari 4 jam Aluna belum membuka mata membuat Jeff kalang kabut.

"Kapan kamu membuka mata sayang, jangan membuatku takut" ucapnya mengecup tangan Aluna

"Aku mencintaimu jangan tinggalkan aku" lanjutnya

Ingatannya tertuju saat Aluna masuk rumah sakit akibat stres, saat itu Aluna berkata jika dia bisa saja kehilangan nyawa saat melahirkan bayinya, Jeff tidak menginginkan itu, Jeff baru saja memperlihatkan perasaannya pada Aluna, dia masih mau hidup bersama Aluna.

"Sayang" panggilannya berharap Aluna membuka matanya

"Anak kita pengen ketemu sama kamu, ayo buka matamu" pintanya

Sampai saat ini Jeff belum ingin bertemu dengan putranya itu, hatinya tidak kuat melihat bayi mungil itu tanpa ibunya. Sudah Jeff katakan jika dia lebih mencintai istrinya, dia memang mengharapkan kelahiran bayi itu tetapi tanpa Aluna maka dia tidak bisa.

Tiba-tiba layar monitor berbunyi disertai dengan Aluna yang kejang-kejang membuat Jeff panik, tombol emergency di pencet nya berulangkali hingga tidak lama kemudian dokter dan asistennya datang.

"Tuan, tolong keluar dulu biar nyonya kami periksa" ucap dokter Ali sopan

Jeff mau tidak mau keluar, hatinya tidak tenang melihat istrinya yang kejang-kejang seperti tadi, jantungnya berdetak kencang membuatnya pusing.

Pintu terbuka memperlihatkan seorang suster menatapnya dengan wajah pucat.

"Tuan, dokter Ali ingin mengobrol dengan tuan" ucapnya sopan

Jeff masuk ke dalam ruangan dan melihat layar monitor yang kembali normal, istrinya juga sudah tidak kejang-kejang seperti tadi.

"Bagaimana dengan istri saya?" tanyanya tidak sabaran

"Kondisi nyonya Aluna sudah membaik hanya saja dengan berat hati saya katakan nyonya koma" jelas dokter Ali

"Apa maksud anda?!" tanya Jeff dengan nafas tidak beraturan

"Maaf tuan, kami akan melakukan yang terbaik buat nyonya Aluna" ucap dokter Ali sopan meskipun dirinya diliputi ketakutan

Setelah mendapatkan keterangan dari dokter Ali, Jeff pun luruh ke lantai, padahal Aluna tadi baik-baik saja menunggu sadar tetapi sekarang Aluna harus koma.

"Sayang, mengapa kamu menghukum ku seperti ini" isaknya

"Kamu boleh melakukan apapun padaku asalkan jangan koma, apa yang harus ku katakan pada anak kita" ucapnya pelan

                                  ***

Sedangkan di tempat lain terlihat seorang wanita membuka matanya, kepalanya terasa pusing. Mata coklat kehitaman itu menatap sekeliling, ternyata dia berada di rumah sakit.

"Akhirnya kamu sadar Lun" ucap seseorang membuat wanita itu kaget

"Pak Joshua?!" tanya wanita itu kaget

Wanita itu menatap pria tampan di depannya, bukankah dia sedang kesakitan akibat jatuh karena di dorong oleh ibu mertuanya? Atau jangan-jangan dia sudah kembali ke tubuhnya? Jika iya bukankah ini merupakan hal yang bagus.

"Kamu baik-baik saja Aluna?" tanya Joshua kebingungan melihat wanita di depannya tersenyum lebar

"AKHIRNYA AKU KEMBALI!" teriak wanita itu bahagia

Wanita itu adalah Aluna Astery Geordan, wanita berusia 25 tahun dan bekerja di perusahaan di bidang periklanan dan model.

"Kamu baik-baik saja kan?" tanya Joshua kebingungan dengan tingkah laku Aluna

"Saya baik-baik saja pak" jawab Aluna sopan

Joshua adalah CEO perusahaan dimana Aluna bekerja, Joshua memang atasan yang baik dan royal kepada karyawannya sehingga dia disegani dan di hormati, usianya hanya beda setahun dengan Aluna.

"Sudah berapa lama saya disini pak?" tanya Aluna penasaran

"Hampir seminggu" jawab Joshua lembut

"Lain kali kalau mau mem print tugas atau apapun itu, kamu harus memeriksanya supaya tidak ada kejadian seperti ini" jelas Joshua lembut

"Maaf pak" sesal Aluna

"Baiklah, saya tinggal dulu. Semoga cepat sembuh, mengenai rapat dan proposal mu akan saya tunggu setelah kamu siap bekerja" ucap Joshua meninggalkan Aluna yang masih termenung

"YEYYYY! AKHIRNYA BISA KEMBALI TANPA MENJADI ISTRI PRIA MESUM ITU!" teriaknya heboh membuat Joshua geleng-geleng kepala melihat tingkah aneh Aluna

Joshua berpikir jika itu efek dari kosleting, atau memang Aluna belum sadar dari mimpinya. Tetapi ada perasaan senang melihat karyawannya itu sudah bangun, betapa paniknya Joshua melihat Aluna yang terbaring di ruangan print dan setelah di periksa ternyata Aluna tersetrum listrik.

Aluna begitu bahagia bisa kembali ke tubuh aslinya, tetapi dia penasaran mengenai tubuh yang dia tempati, apakah wanita itu sudah meninggal karena melahirkan atau koma? Aluna tidak mau ambil pusing karena dia sudah bisa kembali.

Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan akhirnya Aluna bisa pulang dan kembali ke kontrakannya, ternyata kontraknya baik-baik saja meskipun tidak dibersihkan hampir seminggu.

Setelah membersihkan rumah dan mandi, Aluna membaringkan tubuhnya di kasur kecilnya. Nyatanya Aluna kurang nyaman dengan kasur itu, mungkin itu efek dia terbiasa tidur di ranjang empuk di tubuh wanita hamil itu.

"Kira-kira gimana ya keadaan wanita itu dan bayinya? Aku cukup penasaran" ucapnya

Di kehidupan yang lain Aluna mencari tahu perusahaan tempatnya bekerja sekarang tetapi tidak ketemu yang berarti beda dimensi ataupun beda dunia, Aluna masih tidak mengerti.

"Makan dulu ah, laper" ucapnya membuka aplikasi hijau dan memesan makanan

Setelah beberapa menit pesanannya datang, Aluna memakannya dengan lahap. Jika tinggal di tubuh wanita hamil itu Aluna harus menjaga pola makannya sekarang Aluna bebas mau makan apapun, tabungannya juga cukup banyak.

"Enaknya jadi wanita single, tidak perlu repot-repot mikirin kehidupan rumah tangga" ucapnya berbaring di lantai yang dingin

"Maka dari itu aku nggak boleh nikah, kalau nikah nanti ribet, mikirin inilah, itulah, harus mikirin anak, suami, ribet banget!" lanjutnya

Setelah kenyang Aluna pun tertidur nyenyak di lantai tanpa alas, Aluna merasa lebih baik tidur di lantai daripada di kasurnya.

Besoknya Aluna bangun dan melihat jam yang menunjukkan pukul setengah 6, jam 8 nanti Aluna akan bekerja seperti biasanya. Aluna sudah tidak sabar ingin bekerja.

Aluna memasak telur dan memakannya dengan santai, setelah kenyang Aluna mandi dan bersiap-siap untuk bekerja.

Kali ini pilihan Aluna tertuju pada blouse lengan panjang berwarna biru muda dan rok span berwarna putih, memang penampilannya sehari-hari seperti ini saat berangkat kerja, atau menggunakan celana bahan. Aluna begitu bersemangat untuk bekerja hari ini, dia merindukan rekan kerjanya atau komputernya.

Aluna menggunakan motornya menuju kantor yang tidak jauh dari kontrakan, kehidupannya setelah lulus kuliah cukup bagus, pekerjaan yang bagus dan isi tabungan yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi untuk membeli sebuah mobil Aluna harus berpikir juga, dia juga tidak mungkin membeli mobil secara kredit karena sekali Aluna mengirimkan uang ke panti asuhan dengan nominal yang cukup sehingga Aluna takut untuk mengkreditkan mobil, kebutuhan adik-adiknya di panti asuhan juga cukup banyak, Aluna harus membayar kebaikan ibu panti yang sudah susah payah menyekolahkannya meskipun hanya sampai jenjang SMA, itu bahkan sudah lebih dari cukup, makanya Aluna sering mengirimkan uang ke panti asuhan mengingat pekerjanya yang sudah bagus.

🐺🐺🐺

Semoga kalian suka ya dan jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian seperti vote, subscribe, komen dan like ya.

riri-can