Seorang gadis sebatang kara, harus berjuang sendiri menghadapi pahitnya dunia.
Hingga takdir yang membawanya jatuh kepelukan pria dingin dan kasar dalam sebuah ikatan pernikahan
Akankah kehidupan mereka akan berakhir bahagia?
Ikuti terus ceritanya
Selamat membaca!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon St khadijah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghampiri
***
Hari hari Anita lalui dengan macam rasa kadang iya senang saat melihat perkembangan tokonya yang cukup memuaskan tapi kadang pula rasa sakit itu datang ketika mengingat perlakuan Danil yang semakin hari semakin menjauhinya.
Seiring berjalannya waktu kedua pasangan itu semakin jarang bertatap muka Danil yang pergi ketika Anita masih tidur dan pulang ketika Anita sudah tidur terkadang juga ia tak pulang, memilih bermalam di apartemen kekasihnya Jessi.
Sandra yang melihat sedikit keganjalan dari hubungan anak anaknya itu memilih diam,toh mereka sudah dewasa sudah bisa menyelesaikan masalah rumah tangga pikirnya.Padahal tanpa Sandra sadari hubungan mereka tidak pernah baik baik saja dari awal hingga saat ini.
Sungguh ahli Danil dan Anita memainkan perannya didepan Sandra bukan.
Ting ting ting
Suara pesan masuk berasal dari handpone Anita, Anita yang tengah sibuk mengontrol keuangan pada tokonya itu menoleh hendak melihat siapa yang mengirim pesan kepadanya.
Melihat sang pengirim pesan berhasil membuat kening Anita berkerut sebab berasal dari nomor tak dikenal dan pesan yang dikirim pun dalam bentuk gambar, untuk menghilangkan rasa penasarannya ia segera membuka pesan itu dan...
Deg deg..
Seketika air matanya lolos begitu saja, rasa perih pada dadanya kini ia rasakan, bagaimana tidak ia melihat foto bugil suaminya yang tengah tidur bersama dengan Jessica dan Anita bisa menebak yang mengirim itu adalah Jessica.
Di tempat lain
Jessica yang telah mengirim pesan kepada Anita berupa fotonya dengan Danil merasa puas telah memanasi Anita.
"Palingan sedang nangis tu sekarang wanita BODOH...hahahahahah".Tawa Jessi seketika menggelegar diseluruh ruangan diikuti dengan senyum seringai.
Danil yang muncul dari kamar mandi dibuat heran dengan tawa Jessi yang memekikkan telinga.
"Kenapa sayang..sepertinya kamu bahagia sekali".Dengan handuk yang masih melilit di pinggangnya memperlihatkan dada sixpac nya menghampiri Jessi yang sedang duduk di depan meja riasnya.
Tanpa menoleh Jessi tersenyum melihat Danil dari pantulan kaca."Iya aku sangat bahagia sekarang".Balas Jessi dengan senyum menggoda.
"Sayang kau sengaja menggodaku".Dengan rakusnya Danil kembali m*l*h*p b*b*r Jessi dengan tangan yang tidak tinggal diam mencari tempat favoritnya.
Tanpa melepas tautan b*b*r mereka Danil menuntun Jessi ke tempat tidur, seakan tidak pernah puas mereka kembali melakukan penyatuan yang beberapa jam yang lalu mereka lakukan.
Tak lama kemudian mereka akhirnya melakukan pelepasan secara bersamaan.Danil yang ambruk begitu saja diatas Jessi tanpa melepaskan penyatuan mereka.Jessi yang melihat Danil tersenyum puas karena mampu mengikat Danil dengan tubuhnya.
***
Sedangkan anita setelah melihat foto suaminya tak bisa berkata apa apa, ia sadar dari awal Danil memang tak pernah menginginkannya bahkan melihat senyuman untuknya pun tak pernah.
"Sebegitu benci kah kau dengan aku mas".Gumam Anita dengan suara tangisnya, untungnya tidak ada yang mendengarkannya karena semuanya tengah sibuk dilantai bawah.
"Bagaimana bisa aku mempertahankan pernikahan kita sedangkan kamu sendiri tidak menginginkanku mas".Lanjutnya.
Setelah merasa cukup tenang Anita kembali mendapat pesan dari nomor yang sama saat mengirim foto.
"Bisa kita ketemu?".
"Aku harap kamu tidak akan menolak"
"Aku tunggu kamu di taman dekat dari tokomu"
Isi pesan beruntun dari Jessica.
Anita yang mendapat pesan itu segera mengiyakan ajakan Jessi untuk ketemu karena juga banyak hal yang ingin Anita sampaikan.
TAMAN
"Maaf membuatmu menunggu".Sapa Anita saat tiba.
Jessi hanya tersenyum sinis membalas Anita.
"Tinggalkan mas Danil".Ucap Jessi langsung setelah melihat Anita duduk.
Mendengar ucapan yang keluar dari mulut Jessi membuat Anita diam membisu.
"Kamu pasti sudah tau bagaimana hubunganku dengan mas Danil, sedangkan kamu?..hanya sebagai BENALU dalam kehidupannya".Lanjut Jessi lebih pedas lagi.
Benalu?? bukankah itu lebih cocok untuknya yang sudah hadir ditengah tengah mereka.
"Maaf mba jika menurut mba saya hanya benalu dalam hubungan mba dan mas Danil, tapi bukankah saya yang istri sah disini".Anita berusaha tegar mempertahankan haknya.
"Hahahaha istri?..lebih tepatnya istri yang tak dianggap".Seketika tawa Jessi pecah membuat Anita merinding.
"Aku aja bukan istrinya tapi tergila gila dengan tubuh sexy ku ini, sedangkan kau meliriknya aja dia udah jijik".Ucapnya lagi lebih pedas.
"Kau tau...setiap bersamaku dia tidak pernah berhenti menjamahku".Seringai Jessi.
Air mata yang menggenang di pelupuk matanya berusaha Anita tahan, ia tak mau terlihat lemah didepan selingkuhan suaminya itu.
"Jadi mba bangga ditiduri oleh suami orang?".Ucap Anita mencoba membalas setiap perkataan Jessi.
"Tadi mba bilang saya hanya benalu dikehidupan mas Danil, terus mba apa dong yang tiba tiba hadir ditengah tengah kami".Lanjutnya.
"Mba gak malu disebut pelakor, bermodalkan tubuh yang molek untuk menarik perhatian suami orang, mba mungkin saya memang tak pernah dianggap ada oleh suami saya tapi setidaknya hubungan kami sah dimata agama dan negara dan saya tidak malu mengakui itu".Anita berusaha memberanikan diri mengeluarkan segala unek uneknya walaupun tak dipungkiri iapun tersakiti oleh ucapannya sendiri.
Jessi yang mendengar itu dibuat naik pitam "Berani kamu ya..dasar jalang".Maki Jessi kemudian meninggalkan Anita begitu saja.
Selepas kepergian Jessi, air mata Anita tumpah begitu saja, setiap ucapan yang dilontarkan Jessi seakan menghantuinya.
.
.
.
.
"Stop menjudget orang yang kita sendiri belum tau kebenarannya".-St khadijah-
Bersambung💚
Mksih yaa thor uda suguhkan bacaan yang baik...🙏🫰🥰