NovelToon NovelToon
Kekasihku Dokter Tampan

Kekasihku Dokter Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:duniahiburan / Berbaikan / Cinta Murni / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Wahyu

Jasmine Abelia dan Dandelion Fiorello Rosen adalah dua manusia yang tidak tahu bagaimana caranya menjadi mantan. Mereka sudah putus, namun keduanya masih saling mencintai.

Sampai di suatu malam saat Jasmine pergi ke apartemen Lion untuk mengambil buku miliknya yang tertinggal pasca putus, keduanya tak sengaja menemukan bayi dan dengan terpaksa harus merawatnya dan tidak melapor pada polisi setelah membaca surat yang ditinggalkan oleh ibu si bayi.

Disisi lain Jasmine sudah memiliki pacar baru, namun seiring berjalannya waktu keduanya kembali jatuh cinta karena setiap hari bertemu hingga romantisme itu tercipta lagi.

Hubungan keduanya yang ditentang keluarga membuat semua menjadi serba salah. Mampukah keduanya bertahan dan kembali seperti dulu? lantas bagaimana dengan nasib bayi yang diasuh oleh mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Wahyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kita kembali?

"Kau tahu sendiri jika kita sudah tidak memiliki hubungan," Jasmine membalasnya seraya meletakkan kembali stroberi di tangannya dan berusaha menghindari kontak mata dengan mantan kekasihnya.

Lion tersenyum miring ketika mendengar hal itu, "Memangnya kenapa?"

Merasa bahwa mantan pacarnya ini berusaha untuk membuat lagi momen bersamanya, lantas Jasmine pun berusaha mengajak Lion berbicara mengenai masalahnya.

"Padahal yang ingin ku katakan padamu."

Lion menuangkan air mineral pada gelas lalu meminumnya, "Apa?"

Ketika Jasmine ingin menghela nafas dan mengatakan hal tersebut, Lion berbicara lebih dulu.

"Tunggu aku di kamar! Setelah ini aku akan mendengarkan apa yang ingin kau bicarakan."

Itu terlalu gamblang untuk dikatakan karena keduanya bukan lagi pasangan kekasih dan rasanya sangat tidak wajar berada di dalam kamar hanya berdua.

"Aku akan pulang. Jadi, aku minta bantuanmu."

Lion menatap ke arah Jasmine yang berusaha ingin mengatakan sesuatu dan sepertinya harus ia dengarkan, "Katakan!"

Ada rasa tidak percaya jika dirinya akan mengatakan permasalahan dalam hubungannya pada sang mantan. Tetapi, dirinya juga bingung harus bercerita kepada siapa karena semuanya tampak tidak membantu.

"Bolehkah aku memintamu untuk membuat pacarku memutuskan ku?"

Lion terkejut mendengar hal itu karena merasa bahwa hubungan Jasmine dengan kekasih yang baru tampak baik-baik saja.

"Kau ada masalah dengannya?"

"Sedikit..."

"Kalau sedikit kenapa harus putus? Sudah jelas kau mendapatkannya langsung setelah putus dariku. Jadi, untuk apa aku membantumu?"

Lion sebenarnya mau saja membantu mantannya ini, akan tetapi dirinya tetap menggunakan sedikit taktik agar Jasmine memohon padanya.

"Lion... Kau tahu sendiri jika aku tidak banyak memiliki teman dekat. Sementara akhir-akhir ini hanya kau yang kutemui, tidak bisakah kau membantuku?"

Pria itu meletakkan gelasnya di meja dan meninggalkan Jasmine di dapur.

Ia senang ketika Jasmine datang padanya dan meminta bantuan, di sisi lain ada hasrat yang selalu ia pendam ketika ingin memeluk tubuh ramping tersebut karena banyak hal yang dipertimbangkan meski dirinya tidak takut kehilangan semuanya.

"Lion..."

Gadis itu memanggilnya dengan nada memohon dan membuat jantung Lion kembali berdebar cepat.

Sudah lama Jasmine tidak seperti ini dan jujur dirinya sangat merindukan Jasmine yang dulu.

Gadis yang membuatnya jatuh cinta dan seribu kali bertekuk lutut namun pada akhirnya tanpa sebab meninggalkannya.

"Kenapa kau tidak memohon untuk kembali padaku saja?"

DEG!

Pertanyaan itu membuat Jasmine membisu karena gadis tersebut hanya meminta bantuan dan bukan mau kembali walau rasanya ingin sekali.

"Coba waktu itu kau menyuruhku mempertahankan mu, pasti hubungan kita tetap baik-baik saja."

Langkah Lion meninggalkan dapur dan membuat Jasmine mengejarnya, "Lion, kau marah karena aku meninggalkanmu waktu itu?"

Namun, Lion tidak menggubrisnya dan terus berjalan menuju kamar.

"Aku minta maaf," Jasmine masih berusaha meminta maaf sebelum membutuhkan bantuan.

Hingga akhirnya mereka sampai di kamar Lion dan pintu baru saja ditutup.

"Kau minta bantuan apa?"

Sebagai pria yang masih mencintainya, Lion benar-benar tidak tega memanfaatkan Jasmine.

Gadis ini terlalu manis di matanya. Entah mengapa dirinya selalu jatuh cinta hanya dengan melihat tatapan mata teduh yang membuatnya semakin merindukan momen mereka di masa lalu.

"Aku mau kau berpura-pura kembali padaku agar mantanku tahu..."

Lion tidak mengerti dengan maksud Jasmine karena hal ini malah membuat pria tersebut memiliki sebuah ide.

"Kenapa harus berpura-pura jika kita bisa kembali bersama?"

Jasmine menggelengkan kepalanya, "Tidak bisa, Lion. Aku sudah berjanji pada Ibumu untuk tidak lagi menjalani hubungan denganmu..."

Pria itu membuang nafasnya kasar karena Jasmine sama sekali tidak berani melawan ibunya, padahal dirinya sendiri sudah mati-matian menjadi anak yang pembangkang demi sang mantan.

"Ya sudah. Aku tidak mau membantumu dan lebih baik kau cari orang lain saja yang bisa membantumu!"

Lion berjalan menuju kamar mandi untuk segera membersihkan diri, meski sebenarnya hal itu ia lakukan agar Jasmine berpikir kembali bahwa tawarannya tidak datang dua kali.

"Lion?"

Tidak ada jawaban dari pria itu karena pintu kamar mandi sudah tertutup dan artinya mau tidak mau ia harus mengiyakan hal tersebut.

"Kembali bersamanya akan membuatku mengingkari janji itu..."

Masih jelas bahwa dirinya mencintai Lion, namun bayangan wajah Dahlia benar-benar menguras mentalnya dan ia takut sekali berhadapan dengan wanita itu.

Beberapa menit kemudian...

Lion keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk.

Jasmine segera mengalihkan pandangannya dan tidak mau melihat Lion sedang berganti baju.

Sebelumnya ia ingin menunggu di luar, namun ranjang pria ini terasa nyaman dan akhirnya ia menunggu di sana.

"Kau sudah memikirkannya? Aku tidak mau berpura-pura."

Jasmine sudah berpikir dari tadi dan mungkin tidak ada salahnya jika mereka kembali untuk sementara waktu.

Ia bisa memutuskan Lion lagi jika Dahlia mengetahui hal tersebut, walau sebenarnya ia tengah mengembangkan bakatnya sendiri agar bisa setara dengan pria itu.

"Kenapa kau ingin kembali padaku? Banyak wanita di luar sana yang menginginkanmu..."

Obrolan mereka berubah menjadi sendu bersama dengan larut malam yang menyapa. Gelap langit seakan berbicara pada dua hati yang sebenarnya masih saling mencinta namun terhalang restu orang tua.

Lion telah selesai berpakaian dan ia lantas menyusul gadis yang sudah terduduk di atas tempat tidur miliknya.

Mata keduanya berhadapan dan Jasmine masih mencoba mencari kebenaran di dalam mata tajam yang memandangnya intens itu.

"Kau ingin tahu alasannya?"

Lion duduk di samping Jasmine dan mendekatkan wajahnya seperti apa yang pernah mereka lakukan dulu.

Aroma khas pasta gigi bisa tercium oleh hidung Jasmine dan gadis itu berusaha mengalihkan pandangan namun Lion menahan dagunya sehingga pandangan mereka bertemu kembali.

"Jelas aku tidak terima jika kau meninggalkanku begitu saja, Jasmine."

Jasmine mendadak merasa bersalah atas semua yang ia lakukan karena bertindak egois dan tidak mau berjuang bersama.

"Kita tidak setara, Lion..."

Pria itu menggelengkan kepalanya, "Bisa. Asalkan kita berusaha."

"Tidak bisa..."

"Lalu untuk apa kau datang kemari?"

Jasmin terdiam mendengar hal itu. Ia datang karena bukunya, namun tiba-tiba saja keduanya menemukan Nolan dan akhirnya mengasuhnya bersama.

"Kembali padaku tidak akan sulit..."

Lion mendekatkan hidung keduanya hingga bersentuhan dan hal itu membuat dada keduanya berdesir hebat setelah lama tidak berciuman.

"Percaya padaku, Jasmine..."

Jarak itu terhapus saat Lion benar-benar menginginkan Jasmine meskipun hanya mencium sebagai hal awal, berjanji untuk tidak melepaskan.

Jasmine menerima ciuman tersebut. Ia juga merindukan Lion karena cinta keduanya tidak pupus sejak awal.

Bohong jika Jasmine tidak membalas ciuman itu, keduanya saling merindukan dan menikmati momen ini.

~

1
Yani Cuhayanih
bilang saja macan liar adalah lion
Yani Cuhayanih
sebaiknya lion cepat menikah dengan jasmine walaupun hanya di saksikan oleh tuan dion sendiri
Assyifa Nabila Saputri
up donk thor
Yani Cuhayanih
semoga berahir baik
Assyifa Nabila Saputri
up thor
Yani Cuhayanih
lion kau memperkeruh suasana....gawaaaat runyaaaam boleh kah aku paketkan nyonya dahlia ke taman bunga di afrika dekat gurun pasir sekalian..jd orang sombong amaaaaat ....
Sahduati
lanjutt😘
Olny Julia N
cepet lanjutin ga thor!!!
Olny Julia N
gue suka gaya lu jasmine!!
Olny Julia N
karna ulah kau kanaa!!!!!
Yani Cuhayanih
kenapa harus berpisah hanya karena masalah beda status kekayaan
Yani Cuhayanih
menarik cuuus lanjuuut
Maito
Jatuh cinta 💖
Habibah Habibah
Karakter-karakter dalam cerita ini memiliki dinamika yang menarik.
Pena_Penantian99
kak dian.... semangat 🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!