Hanya tulisan yang diangkat dari cerita sekitar saya, mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat dan waktu.
"Rumah tangga adalah Ibadah terpanjang," mungkin kalimat baik itu sering kita dengar.
Cobaan dan ujian rumah tangga setiap keluarga pastilah berbeda, dan yakinlah kita mampu melewatinya tapi ada saat manusia itu menyerah, diam lalu akhirnya mundur untuk menjaga kewarasannya sendiri.
Hal ini yang terjadi pada Pasangan Dea dan Andi, Di usia perkawinan yang sudah berjalan 17 tahun, sudah di lengkapi dan di Anugerahkan 3 anak yang luar biasa, Ujian rumah tangga nya terasa lebih berat.
Apa yang menjadi keputusan Dea selanjutnya?
Silahkan dibaca di bab-bab selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Setia Anak mihaw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merunut Kejadian
Perselingkuhan tidak di mulai dengan "Tidur Bareng", perselingkuhan di mulai dari Tatapan, Flirting kecil lalu mereka saling bertukar kabar, bertemu di tempat yang "Unik" dan parahnya ketika seseorang mulai mencari alasan ketidak bahagiaan dalam pernikahannya.
Andi duduk di tepi tempat tidur Nina, Di tatapnya anak kecil berusia 7 tahun yang sedang tertidur malam ini.
"Maafin Papa,"
"Papa salah, Malam ini Mama kalian belum pulang, Mama pasti lagi marah dan kecewa ke Papa,"
Andi mencium kening Nina lalu berjalan keluar dari kamar Nina dan Nana lalu duduk di belakang rumah dan menatap ke arah langit, Berharap tidak turun hujan malam ini karena Dea masih berada di luaran sana.
"Kamu kemana, De?"
"Kamu baik-baik aja kan!" Andi memukul kepalanya sendiri, berusaha untuk mencairkan otaknya yang beku 1 tahun ini.
Andi membakar rokoknya, memutar kejadian beberapa jam lalu saat Dea memintanya untuk mengantar menemui Firda. Yah...akhirnya semua ini terbongkar, perselingkuhan yang Andi lakukan dibelakang Dea terbongkar oleh ulah Debt colector pinjaman online.
Andi menghisap asap rokoknya dengan berat, dia merunut kejadian demi kejadian yang terjadi hampir 2 tahun belakang ini.
Semua cerita ini berawal dari pertemuan Andi dan Firda di salah satu kantor leasing.
Saat itu Andi datang ke kantor leasing untuk mengambil BPKB mobil yang cicilannya sudah Andi lunasi. Semua memang sudah di seting oleh Dea, kami menukar mobil lama kami lalu mengganti dengan mobil keluarga yang tahunnya lebih muda, kami mencicilnya selama 3 tahun dengan pertimbangan cicilan mobil itu harus selesai sebelum Nina masuk Sekolah Dasar dan Nana masuk ke Sekolah Menengah Atas.
Semua berjalan sesuai dengan perhitungannya Dea, apalagi cicilan mobil yang tidak memberatkan keuangan keluarga sama sekali, semua berjalan normal, tidak ada istilah kekurangan uang di tengah bulan dan tidak ada keterlambatan pembayaran cicilan sekali pun, lagi pula uang penjualan hasil mobil yang lama di bayarkan untuk uang deposit mobil yang baru, semua itu Dea lah yang mengatur dan memperhitungkannya.
Hari itu, tepatnya hari Jumat, Andi meminta Dea untuk mendatangi kantor leasing guna mengambil BPKB mobil tapi Dea menolaknya.
Andi ingat betul alasan Dea tidak bisa meninggalkan rumah terlalu lama karena harus menjemput Nina yang saat itu masih sekolah di TK, belum lagi Nino yang pulang sekolah cepat di Jumat dan intinya Dea menolak karena harus menjaga anak-anak.
Andi mengerti dengan alasan Dea, alasan Dea masuk akal tapi itu artinya Andi sendiri yang harus melakukan pekerjaan itu.
Andi mendatangi kantor leasing di jam istirahat Sholat Jumat dan makan siang yang waktunya lebih panjang dari jam istirahat hari lainnya.
Andi datang sekitar jam 1 siang. Andi harus menungu 20 menit di kantor leasing hanya untuk proses mengantri sebelum bisa bertemu dengan Costumer Service, Kedatangan Andi memang tidak sesuai dengan jadwal yang di berikan staff BPKB di kantor leasing itu, Andi sudah menunda 1 bulan waktu pengambilan BPKB dan sudah 3 x membatalkan janji kedatangannya ke kantor ini secara sepihak.
Sampai akhirnya Andi duduk di kursi meja customer service, seperti nasabah lainnya, Andi di minta kelengkapan data pribadinya.
Dikarenakan Andi menjadi nasabah yang tertib dalam membayar cicilannya, staff customer service ini begitu ramah melayani Andi, Andi juga di layani baik oleh bagian penyimpanan BPKB bahkan Kepala Bagian Pelayanan di kantor ini langsung mengambil alih tugas 2 staff nya untuk melayani Andi begitu mengetahui Andi adalah nasabah prioritas di kantor itu.
"Pak Andi kenapa gak langsung temuin aku aja," seorang wanita berkata dengan sangat ramah pada Andi, Andi berjalan mengikuti wanita itu masuk ke ruangan kerjanya.
"Hemh...saya sesuai prosedur saja, datang mengantri, ketemu CS, ketemu bagian BPKB dan selesai,"
Wanita itu tersenyum kecil, lalu mengulurkan tangan.
"Oh begitu...oh iya, aku Firda, Pak. Silahkan duduk,"
Mereka berjabatan tangan dan Andi akhirnya duduk di sofa tamu.
Firda kemudian memberikan beberapa berkas yang harus Andi tanda tangani, Firda juga memeriksa data pribadi Andi, KTP Andi juga Dea dan juga Kartu Keluarga tentunya.
Berkas sudah semua di tanda tangani, BPKB sudah berada di tangan Andi dan proses itu berjalan normal.
"Aku boleh save nomor handphone bapak gak?"
"Buat apa?" tanya Andi saat itu.
"Bapak nasabah VIP di kantor kami, Kami harap kerja sama kita tidak selesai di mobil ini, Kami akan senang hati bila Bapak masih menggunakan jasa kantor kami untuk membiayai proses pembiayaan kendaraan Bapak selanjutnya," jawab Firda dan Andi tersenyum, itu hal yang sangat wajar terjadi di dunia pekerjaan, saling menyimpan nomor handphone klien untuk kepentingan kantor.
"Oh begitu, Ok. Ini nomor saya," balas Andi, Andi mengeluarkan handphonenya dengan model scan qr, mereka berdua akhirnya saling menyimpan nomor handphone di kontak handphone masing-masing.
Cerita selesai di hari itu, tidak ada yang special tapi Andi harus akui, Firda itu menarik dengan pakaian kerjanya, terlihat smart dan berjiwa muda.
Hari Sabtu masih tidak ada yang berarti dengan sosok Firda, semua masih sama saja, Andi hanya dengan pekerjaannya juga keluarganya.
Hari Senin saat Andi makan siang di kantor, Andi makan sambil memeriksa handphone nya, memeriksa email-email pribadi dan akhirnya ke aplikasi chat, chat hanya berisi pesan-pesan group yang biasa Andi arsipkan, tidak ada chat juga dari Dea istrinya karena Dea memang tidak pernah menghubunginya di saat dirinya berada di kantor.
Masih dalam keadaan makan sendiri, Andi yang sedang tidak sibuk membuang waktu dengan melihat Status Chat teman-temannya, satu persatu Andi lihat tanpa berkomentar dan akhirnya Andi tersenyum melihat Status Chat Firda.
"Cantik juga," ucap Andi sambil terkekeh, Andi hanya memuji Firda yang memiliki paras cantik tanpa berpikir lebih jauh apalagi saat itu tiba-tiba Lisa Assitennya datang dan membawakan file-file dokumen.
"Jumat jadi yah, Pak," ucap Lisa sambil terkekeh,
"Hemh...boleh lah, kamu pesan tiket online aja, Sa. Jadi kita gak perlu antri," usul Andi dan Lisa setuju, Hari Jumat nanti setelah closing akhir bulan, teman-teman di kantor berencana untuk menonton, sekedar melepaskan stress setelah 1 bulan bekerja yang penuh dengan tekanan.
Hari berikutnya Andi lebih sering melihat update dari status Firda, Firda aktif di media sosial, hampir setiap jam ada moment yang dibagikan di status chat nya, entah mengenai promo kantornya, kegiatan Firda bersama teman-teman nya atau sekedar photo makanan dan minuman.
"Menarik, Still young," puji Andi sambil tersenyum dan selesai hanya sampai disitu saja tidak ada niat Andi untuk mengomentari secara langsung di photo-photo yang Firda bagikan di media sosialnya karena Andi pikir itu bukan hal yang penting yang harus dirinya komentari.
aku selalu suka sama tokoh karakter utama nya bunda..disemua cerita bunda tokoh utamanya selalu kuat ..tangguh ..gak menye2...kayak si dea ini keren banget tenang..semangat dea ..
temeku pernah ngalamin..semua no kontak di teror..temenku cuma bayar uang yg di pinjam doang..bunganya ga dibayar..jadilah semua orang di teror..
birthday.
semangat .