NovelToon NovelToon
TERLANJUR TERLUKA

TERLANJUR TERLUKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor
Popularitas:148.8k
Nilai: 5
Nama Author: SiswantiPutri

Maya dan Rangga adalah pasangan suami istri yang menjalin pernikahan karena cinta. Menghabiskan waktu dengan kehangatan dan keharmonisan walaupun tanpa adanya anak. tapi itu hanya 'awalnya' sebelum salah satu dari mereka menemukan cinta lain.

Rangga yang mulai jengah dengan hubungan tanpa tujuan perlahan terkecoh dengan hadirnya sosok baru. Pengganti istrinya yang membutuhkan perhatian lebih dari semua orang karena memiliki tubuh yang rapuh. Sosok baru yang merupakan adik kandung istrinya sendiri.

Setelah Maya tersisihkan dari keluarganya, apa pada akhirnya dia juga terbuang dari hati suaminya? Kembali mengalah pada sosok yang menjadi pemenang di hati semua orang sejak kecil!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiswantiPutri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

POV RANGGA

"Syukurlah, jadi kapan kamu akan menikahi Naya Rangga? Naya pasti akan senang mendengar ini. soal Papanya kamu gak perlu khawatir, saya yang akan memberi pengertian pada Mas Hardi, kamu tenang saja. Jangan difikirkan."

Aku kembali tersadar dari lamunan, menatap sosok di depan dengan wajah penuh tanya.

"Sepertinya Tante Anjani salah paham."

"Apa, apa maksudmu?"

"Aku memang setuju membuat dia bertahan, tapi bukan berada di sampingnya sebagai suami. Apa yang Maya lakukan akan aku lakukan juga untuk Naya, membuatnya bertahan dengan cara mengorbankan satu ginjalku untuknya sebagai penopang hidup."

"Kamu---"

"Itu yang akan aku lakukan." 

Setidaknya dengan cara ini aku bisa merasakan kesakitan Maya. Dulu aku gagal sebagai penopang saat dia terpuruk, jadi yang bisa ku lakukan sekarang adalah merasakan salah satu kesakitannya. Yaitu bertahan hidup dengan menggunakan satu ginjal seperti Maya.

"Mendonorkan ginjal adalah masalah serius, kamu gak bisa mengambil keputusan---"

"Tante tau hal itu, tapi kenapa Tante membiarkan Maya hidup dengan satu ginjal? Apa yang Maya lakukan hingga Tante tega melakukan hal itu pada dia selama ini?"

Rasa kecewa tak bisa ku tahan pada mantan mama mertuaku, tapi tetap saja. Yang paling membuatku kecewa adalah diriku sendiri. Sebagai suami harusnya aku menjadi tempat untuk berbagi oleh Maya, tapi yang aku lakukan adalah menambah penderitaan dia.

Ribuan permintaan maaf tak akan mengembalikan kondisi seperti semula, bahkan tak bisa mengembalikan senyum Maya yang dulunya ada di depanku secara nyata.

"Kamu gak tau apa-apa."

"Kalau begitu jelaskan kebencian apa yang Tante pendam untuk Maya? Kenapa melakukan hal itu pada Maya anak Tante sendiri."

"Itu bukan urusanmu."

Bibirku kembali keluh, jalan hidup yang di jalani mantan istriku sama sekali tak ku ketahui. Andai waktu bisa di ulang, aku pasti mencari kebenaran apa yang menyebabkan perbedaan kasih sayang antara Maya dan Naya. Aku ragu jika itu hanya masalah kesehatan Naya. Dia memang sakit, tapi penyakit dia tak mungkin membuat hati Mamanya ikut sakit hingga buta tentang sikapnya yang sudah keterlaluan pada salah satu anaknya. Ini terlalu tak masuk akal bagiku.

Aku tau rasa sayang itu tak sepenuhnya hilang, tak ada seorang Ibu yang bisa melupakan anaknya begitu saja. Setelah berita kecelakaan tersiar, raut syok dan terpukul muncul pada wajah mantan mertuaku. Tapi kini kembali menghilang seolah tak terjadi apa-apa.

Sebenarnya apa yang menyebabkan rasa sayang itu membatu pada anaknya sendiri? Apa aku harus mencari tau semuanya? Tentang Maya yang tersisihkan di keluarganya.

"Maaf, aku ingin sendiri. Tante bisa keluar, dan soal ucapanku tadi itu serius. Aku akan mendonorkan satu ginjalku untuk Naya, mengabulkan permintaan Tante agar dia bisa bertahan. Tapi untuk pernikahan, sampai kapanpun itu gak akan terjadi. Bahkan jika dia satu-satunya perempuan di dunia ini pernikahanku dengannya gak akan pernah ada. Aku hanya menginginkan Maya."

Dengan begini aku bisa sedikit merasa lega. Ini bukan tentang Naya, tapi ini tentang kesakitan Maya yang ingin aku rasakan sebagaimana dia menahan kesakitan ini seorang diri. Aku hanya ingin seperti dia, tidak lebih.

"Apa Kamu benar-benar tidak bisa menikah dengan Naya Rangga? Tolong fikirkan lagi."

"Tidak, Tante boleh pergi."

Aku menidurkan tubuhku, meletakkan tangan di atas kepala sambil memejamkan mata erat. Tak ada lagi ucapan yang terdengar selain suara langkah kaki yang perlahan menjauh. Decitan pintu yang di tutup membuatku yakin kalau tinggal aku di ruangan ini.

'Semoga ginjal ini cocok, aku hanya ingin merasakan sedikit penderitaan Maya.'

Sekarang aku siap dengan semuanya. Setelah selesai mendonorkan ginjal, aku akan menjauh dari kota ini. Menghilang dari semua orang untuk beberapa tahun ke depan, sekaligus mencari keberadaan Maya yang masih tak bisa di temukan. Semoga nanti kami bisa bertemu.

Pandanganku menatap nanar ruangan ini, meraih ponsel yang ada di atas nakas kemudian menekan tombol panggilan pada seseorang yang ada di seberang sana.

[Hallo Pak]

"Untuk kedepannya, tolong handle perusahaan. Mungkin dalam jangka panjang saya tidak akan ke kantor. Saya percayakan padamu."

[Memangnya kenapa Pak? Kenapa Bapak tidak ke kantor. Apa ada masalah darurat?]

"Itu bukan urusanmu, walaupun saya tidak ke kantor. Tapi saya akan tetap memantau perusahaan dari jauh, jadi lakukan tugasmu dengan baik kalau masih ingin bekerja."

[Bapak tenang saja, saya berjanji tidak akan lalai menangani perusahaan, jangan khawatir]

TIK.

Panggilan telepon aku putus secara sepihak, wallpaper foto yang menunjukkan tangan Maya dan tanganku yang saling menggenggam lagi-lagi membuatku tertegun. Sekarang aku kembali sadar, bahkan selama berhubungan dengan Naya, Maya masih lah tetap terjaga di hatiku. Bahkan tampilan wallpaper pada ponselku masih sama. Walaupun itu hanya sebuah foto tangan. Tapi tangan lentik itu cukup membuat kerinduanku sedikit terobati.

"Aku rindu padamu Maya, apa sekarang kamu baik-baik saja? Apa kamu gak kekurangan apapun? Dan apa kamu selamat dari musibah mengenaskan itu sayang?" lirihku pelan.

Sebanyak apa tangisan pada matamu saat kita masih bersama? Apa kesedihan itu kamu keluhkan di atas sajadah? Dan apa cinta itu masih ada untukku sampai sekarang ini?

Dadaku kembali sesak, merutuk kesalahan fatal yang sudah aku lakukan. Semua ini tak terjadi andai aku tak bermain api. Merongrong perasaan Maya hingga mati rasa dan memilih berpisah denganku. Mengakhiri hubungan yang sudah susah payah kami bangun.

"Kenapa aku bisa melakukan hal bodoh padamu? Kenapa aku bisa khilaf dan berfikir dangkal seperti itu untuk meninggalkanmu?"

POV RANGGA END

...***...

"Apa kita menelpon polisi saja agar memudahkan keluarganya mengetahui keberadaannya di Desa ini Nek? Mungkin keluarganya tengah mencarinya sekarang."

"Nenek juga tidak tau Nak, kondisi anak ini memang parah. Bahkan membutuhkan dukungan keluarga agar bisa pulih, tapi Nenek merasa untuk saat ini biarkan dulu seperti ini. Jangan mengabari polisi atau siapapun."

"Tapi Nek, mungkin saja keluarganya saat ini mencari keberadaannya. Kita harus ke kantor polisi untuk memberikan informasi ini."

"Kalau begitu Nenek serahkan padamu Tasya. Nenek tau kamu pasti bisa mengambil keputusan, Nenek hanya bisa berdoa semoga anak ini bisa sadar dan kembali pulih dalam waktu cepat. Tapi tetap saja Nenek rasanya ragu memberitahukan keberadaannya pada polisi. Nenek berharap anak ini bisa cepat sembuh dan memilih jalannya sendiri."

"Aamiin"

"Oh iya kamu belum makan kan? Ini juga sudah waktunya istirahat. Kamu segeralah makan, biar Nenek yang jaga anak ini. Kalau ada apa-apa pasti Nenek akan mengabarimu langsung."

"Baiklah, kalau begitu aku makan dulu. Nenek mau menitip sesuatu padaku? Aku belikan."

"Tidak usah Nak, Nenek sudah makan."

"Kalau begitu aku pergi du---"

"Geral...."

Bersambung

Instagram: siswantiputri3

Facebook: Siswanti putri

1
Ervina Pratyahastri
Luar biasa
Akbar Razaq
jangan satu ginjal harusnya kamu kasih dua duanya biar sempurna kamu menebus kesalhan.mu pada Maya.😁 heran gaka ada cara lain apa.enak di naya dong
Akbar Razaq
Helahh...masak kalian maya,geral dan kamu menyusul mau bertengkar di alam ghoib?
Akbar Razaq
Yah...ternyata Geral yg nolong Maya sedang depresi berat.
Smoga selamat tp makin panjang nih cerita
Akbar Razaq
keren maya.biarkan tangan Tuhan yg bekerja tinggal tunggu hasil akhirnya.
berusahalah utk ttp bahagia
Akbar Razaq
ini si Naya sdh mao modar saja masih jadi perusak rumahtangga kakaknya padahal darah kakaknya hampir tiap saat mengalir di tubuhnya.paraah...hh.
keluarga toxic pergi saja maya.
Akbar Razaq
Pingin aku geprek tu mulut suami dan adik laknatnya sdh mau terkubur juga masih berbuat dosa metasa jadi korban lagi.
Weni Munadhiroh
mana) anju
Tabina Rubi
lanjut kak
Elok Pratiwi
buruk
aca
g setuju mereka balikan ksih mYa jodoh lain
Jue
Aku harap Tasya tidak terluka seperti Maya kelak , Kerana memutuskan suatu hubungan tanpa berfikir panjang .
Anonymous
rada meragukan hub karel-tasya....ada kisah kah dibalikny...
Jue
Rangga kamu sentuh atau tidak Naya tak ada beza bagi ku kerana kamu tetap pernah curang dan paling menjijikkan sekali dengan adik ipar sendiri yang hukumnya haram bermadu ketika di dunia , Tidak masalah kalau kamu sudah tidak lagi mencintai Maya masa tu kamu boleh aja berterus-terang kemudian bercerai cara baik kenapa harus curang terlebih dahulu ,
Maya telah bahagia Hidup di kampung perangai mu tidak berubah memaksakan kehendak sehingga sanggup memfitnah Maya , Bukannya berubah tapi sikap mu semakin menjijikkan ,
Aku harap setelah Maya dapat harta warisan maka selamanya Maya dan Rangga tidak bertemu lagi atau pun berjodoh kembali , Jodoh Maya biarlah orang lain jauh dari lingkungan manusia-manusia toksik seperti Naya , Ibu mu dan juga Rangga .
Nurhayati
oooh jd CRT na NaYa iRi ma MaYa toh
Chintya Wijaya
bulet thorr alur cerita mu bosen baca ny
Queen kayla
si Rangga benar" menakutkan thor
Mesra Turnip
pengen tak'colok mata si ranggong ini, dulu aja songong, sekarang licik, maaf Thor, geram aku. sungguh outhornya hebat ! sehat dan bahagia slalu ya !
Jue
Tasya sepatutnya fikir dahulu untuk bersama dengan Doktor Karel , Kerana dia sepupu Lastri yang terlalu banyak makan budi dengan keluarga tersebut , Aku takut nanti Tasya makan hati .
Adi Nugroho
kayaknya Rangga sudah tahu keadaan Maya yg sekarang dengan luka bakar yg ada d tubuh Maya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!