mahkotanya terenggut begitu saja dengan paksa.
jiwanya begitu terpukul dan terguncang hingga mampu membuat mentalnya terganggu.
susah payah ia berusaha bangkit dan berjuang.
namun jejak dari peristwa itu masih berlanjut.
ia hamil....laki laki itu tak mau bertanggung jawab.
penolakan itu kembali mengguncang jiwanya.
mampukah ia bangkit untuk kesekian kalinya, jika kembali jejak peristiwa itu mampu meluluh lantakkan masa depan yang coba ia bangun....?!
pernikahannya di batalkan karena jejak dari peristiwa itu.
bagaimana gadis itu akan mampu membangun masa depannya kembali, jika pria itu kembali hadir di hadapannya..??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26 mencari tahu 2 ( revusi )
Rexy masuk ke dalam rungan perawatan sang istri ketika hari telah sore.
Dan hampir seharian ini ia mengurus kematian dan penguburan sang jabang bayi.
Di tatapnya lekat lekat wajah cantik yang nampak tersenyum lembut kepadanya itu, sebelum ia berpindah memindai orang orang yang juga berada di ruangan itu juga.
" semua sudah selesai Xy ?! " tanya sang mommy yang telah berada di sana bersama sang papi juga satu orang lain yang cukup menyita perhatiannya.
Ryu.....
Sang adik itu telah turut bergabung di kamar rawat Esther.
" Rexy..." panggil sang momy.
Rexy terjengkit dari tatapannya terhadap sang adik Ryu.
" iya sudah My..." jawab Rexy.
" syukurlah, besok Esther sudah bisa pulang..." lanjut bu Inggrid lagi.
" mas..." panggil Esther menarik perhatian Rexy, Rexy pun menoleh kepada wanita itu.
" temui istrimu, dia membutuhkanmu " kata pak Hengky sembari menepuk pundak sang putra sulung sebelum akhirnya ia keluar dari ruangan itu yang kemudian di susul oleh Ryu dan bu Inggrid juga.
Perlahan, dengan langkah berat, Rexy berjalan mendekat kepada Esther.
" mas...maaf, aku tidak bisa menjaga anak kita untuk kesekian kalinya " Kata Esther kepada Rexy,
Wajah pria itu yang datar datar saja membuatnya salah tingkah dan takut sendiri.
" mas...kau marah padaku ? tanyanya lagi kepada Rexy.
Kali ini wanita itu menatap lekat wajah sang suami.
Rexy menghela nafas.
" sampai kapan kau akan berbohong padaku Esther ?! "
Rexy bersuara tanpa menatap wajah yang telah ia nikahi dua tahun lalu itu.
Esther mengerutkan keningnya.
" apa maksud mas Rexy, berbohong apa...?! " jawab Esther sedikit terpekik.
Rexy mengambil nafas panjang dan menghembuskannya dengan kasar.
" kau masih tidak mau jujur denganku ? "
" mas, aku tidak mengerti...jujur tentang apa ? "
" jujur tentang banyak hal Esther, tentang bayi itu, tentang bagaimana dia bisa hadir dan kemudian kembali pergi dari hidup kita.
Tentang milik siapa sebenarnya bayi itu "
Suara Rexy terdengar bergetar.
Esther tiba tiba merasa oleng,
Dunianya seakan berhenti berputar.
" apa ada seseorang yang mengatakan sesuatu kepadamu tentang anak kita ? " tanya Esther terbata bata.
Rexy diam tak menjawab.
" dia anak kita mas, dia milikmu " jelas Esther.
" ok, aku percaya...lalu bagaimana dengan alasan kenapa dia bisa sampai tak terselamatkan ?!
Bukankah aku tak pernah lagi menyentuhmu sejak kau di nyatakan hamil tiga bulan lalu ?! " tanya Rexy lagi semakin memojokkan Esther.
Esther gelagapan.
" mas...."
" kau berkhianat kepadaku Esther,
Kau juga berbohong kepadaku. Kau bermain api bersama laki laki lain di belakangku.
Bayi itu bukan milikku " kata Rexy lagi dan sukses membuat tubuhnya bagai luluh lantak.
Berkali kali wanita itu mengeleng gelengkan kepalanya.
" aku mencintaimu mas, aku mencintaimu..." rintih Esther pilu.
Wanita itu memegang erat pergelangan tangan sang suami.
Air matanya telah berderau sejak tadi membasahi pipinya.
" jika kau mencintaiku, kau tak akan bisa melakukan itu di belakangku " kata Rexy pelan.
Tatapan mata pria itu mengarah ke arah keluar jendela kamar perawatan itu.
" maafkan aku mas, maafkan aku....aku mohon..." Esther semakin erat memegang pergelangan tangan Rexy seolah takut pria itu akan meninggalkannya.
Kini ia meletakkan kepalanya di lengan kokoh pria itu.
Rexy terdiam.
" kau mencintainya ?! " tanya Rexy kemudian.
Secepat kilat Esther menggeleng.
" lalu bagaimana bisa kau melakukannya hingga kau hamil anaknya "
" mas aku mohon maafkan aku......" rintih Esther,
Hatinya terasa sakit melihat Rexy yang terasa tengah menahan gejolak amarah kepadanya.
" kau begitu dingin padaku, kau bahkan jarang menyentuhku.
Dan entah kenapa, saat kau menyentuhku aku justru merasa kau tak sedang menyentuhku.
Aku tahu kau tak cinta padaku, aku yang memaksakan pernikahan ini kepadamu . Tapi....
Salahkah aku jika aku berharap kau akan mau berusaha membalas cintaku ?! "
Esther semakin menangis sesenggukan, Rexy terdiam seribu bahasa.
Apa yang harus ia katakan,
Apa yang di rasakan oleh Esther memang benar, ia selalu terbayang tubuh Rhain ketika ia menyentuh istrinya itu.
Tapi itu sungguh di luar kemdalinya,
Dirinya sudah mati matian berusaha untuk tak berpikir demikian. Tapi perasaan dan bayangan itu datang begitu saja.
Mengambil kesadarannya.
" jadi, karena alasan itu kau merasa harus di benarkan akan tindakanmu itu ?! " kata Rexy kemudian.
Ini menyakitkan.
Walau ia tak mencintai Esther, tapi wanita itu adalah istrinya.
Harga dirinya benar benar terasa terinjak saat ini.
Esther menggeleng menampik perkataan sang suami.
Ia sungguh menyesali kerapuhan dirinya yang bisa begitu saja tergoda oleh pria lain.
Seharusnya ia menyibukkan diri dengan terus berusaha merebut hati sang suami.
Bukan malah menjatuhkan diri kepelukan pria lain.
" siapa dia ? " kembali terdengar tanya Rexy, tangis Esther semakin pecah.
" siapa dia Esther ?! "
" mas..."
" Darius ?! " tanya Rexy menyebut sebuah nama.
Mendengar nama itu di sehut, Esther seketika mendongakkan kepalanya.
" ada apa ini ?! Rexy....ada apa ini ?! " tiba tiba bu Inggrid masuk dan sangat terkejut melihat kondisi Esther yang kacau dengan derai air mata membasahi pipinya.
" Rexy...kehilangan seorang anak itu memang sulit dan mommy tahu itu sakit, tapi bukan hanya kamu yang merasakannya.
Tapi Esther juga, bahkan dia jauh lebih sakit di banding kamu karena ia yang mengandung mereka... " bu Inggrid menasehati sang putra.
Wanita baya itu mengira, sang putra belum bisa menerima kepergian anaknya untuk yang kesekian kalinya dan kini sedang menyalahkan istrinya.
" my..tidak seperti itu, mas Rexy hanya..." Esther menyela ucapan sang mertua namun terpotong oleh ucapan Rexy.
" aku pergi dulu My, sejak kemaren aku belum ganti.
Ini sangat gerah...." kata Rexy kemudian bangkit dari duduknya dan melangkah ke arah pintu.
Cklek....
Rexy membuka pintu dan kemudian keluar dari ruangan itu.
Sampai di basemangat rumah sakit, hatinya makin terasa di remas remas melihat ke akraban Rhain dan Ryu.
Ya...dari dalam mobilnya ia bisa melihat interaksi antara Ryu dan Rhaina.
Sang adik nampak tengah memohon mohon dengan cara menangkup kedua telapak tangannya di depan dadanya kepada sosok wanita berhijab di hadapannya.
Mungkinkah keduanya benar benar telah menjalin sebuah hubungan dan saar ini Rhain tengah merajuk karena Ryu yang mungkin membuat sebuah kesalahan ?!
Pikir Rexy dalam hati.
Tak ingin merasakan semakin sakit, Rexy segera meninggalkan tempat itu dengan kecepatan tinggi.
Hingga membuat Ryu dan Rhain menolah karena di buat terkejut oleh raungan mesib mobil Rexy yang terdengar sangat keras.
Ryu mengerutkan keningnya ketika ia melihat plat nomor mobil itu yang cukup ia kenali.
" abang..." katanya dalam hati.
kakak keduanya maksudnya yaaa..
kan rayyan blm nikah?