Seorang gadis yang baru saja menyelesaikan kuliah nya dan berencana menenangkan pikiran keluar negeri. Karena beberapa bulan lalu dia harus mengeluarkan energi untuk belajar dan terus belajar agar iya bisa wisuda di tahun ini. Namun siapa sangka di saat keluar negeri bukan nya pikiran tenang justru malah di pertemukan dengan seorang ketua mafia yang sangat kejam di negera itu.
Hmm bagaimanakah gadis itu menghadapi masalah yang baru itu? Bisakah dia menikmati masa liburan nya atau malah tidak sama sekali. Penasaran? Yuk pantengin!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secretvii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nadia di Culik
📞"Aku udah kehilangan jejak, mereka terlalu cepat membawa mobil Nando, aku gak bisa mengejar mereka, aku minta maaf." Tangis Erna semakin pecah takut Nando marah padanya.
📞"Sudah lah Erna jangan menangis lagi, ini buka salah mu, aku akan cari cara lain untuk mencari keberadaan Nadia, apakah kamu mengingat plat mobil mereka?" Nando kembali bertanya mengenai plat mobil itu.
📞"I-iya aku ingat, aku akan mengirim kan nomor plat mobil nya, karena aku sempat memotret mobil nya, semoga saja terlihat jelas." Terang Nadia.
📞"Baik lah, langsung kirim kan saja, agar aku langsung bisa mencari tahu keberadaan Nadia."
📞"Baik."
Sambungan pun terputus, dengan cepat erna langsung mengirim kan plat mobil yang sempat ia photo tadi, kini Erna hanya bisa berdoa untuk keselamatan Nadia.
***
Kini Nando telah berada di kantor Liem, bagaimana pun Nadia adalah calon istri Liem, ia harus tahu kalo Nadia telah di culik. Ini adalah yang pertama kali nya Nadia di culik, walaupun Nando memiliki banyak musuh di bisnis nya, tapi mereka tidak pernah sampai melibatkan keluarga, apalagi sampai mencuri anggota keluarga yang tidak tahu apa-apa mengenai bisnis.
"Liem, ada hal yang penting ingin aku bicarakan padamu." Nando berusaha bersikap tenang. Liem yang menyadari ada ke khawatiran di diri Nando, langsung menyuruh asisten nya pergi membawa bersama karyawan nya.
"Ada apa bang? Aku tahu kamu sedang khawatir." Tanya Liem penasaran.
"Bagaimana aku tidak khawatir, adik kesayangan ku telah di culik, ini untuk pertama kali nya ia di culik." Terang Nando, ia tidak bisa menutupi kekhawatiran nya itu lagi.
"Apa? Nadia di culik, Kok bisa?" Kini liem juga ikut khawatir.
"Aku tidak tahu, tadi dia pergi ke makam bersama Erna, setelah itu ada pria berbadan besar serba hitam menculik Nadia, mereka memaksa Nadia masuk kedalam mobil." Terang Nando sesuai dengan yang di jelaskan Erna tadi.
Tiba-tiba ada no baru yang menghubungi Liem, dengan cepat Liem langsung mengangkat panggilan itu, karena ia yakin penculikan Nadia pasti ada hubungan dengan nya.
📞"Tumben kamu cepat sekali mengangkat panggilan ku, kamu pasti sudah menyadari bahwa calon istri mu telah di culik." Ucap seorang dari seberang sana, dan dapatkan di pastikan ia sedang tersenyum kemenangan.
📞"Kamu jangan macam-macam dengan calon istri ku, apa yang kau inginkan bangsat?" Liem tidak bisa menahan emosi nya.
📞"Eits, santai dong, apa salah nya kita bermain-main dulu, lagian sekarang selera mu sudah berubah ya, apa sih cantik nya dia, orang wajah nya saja di tutupi seperti itu, pasti dia itu jelek makan nya dia menutupi wajahnya." Ucap orang itu mengejek Nadia.
📞"Terserah kau mau bilang apa, tapi tolong jangan sentuh calon istri ku, katakan saja apa yang kau mau." Kini suara Nando terdengar sangat tegas dan mengerikan.
📞"Hahaha, ternyata seorang king Mafia bisa di tunduk dengan seorang Ninja polos." Ejek orang itu sambil tertawa.
📞"Baik lah, seperti nya keinginan ku akan dengan mudah aku dapat kan, karena tawanan kali ini telah benar seratus persen, aku tidak butuh kedudukan mu karena kita sama-sama memiliki nya, aku hanya ingin kau serahkan berlian merah itu. Jika tidak ..." Pria itu sengaja menggantungkan ucapan nya.
📞"Kau jangan macam-macam ya, apapun kau minta asal kan jangan berlian itu, tolong berapa pun uang yang kau minta akan aku berikan." Suara Liem semakin tegas dan meninggi.
📞"Aku tidak peduli, aku akan beri mu waktu sampai nanti siang, Babay musuh bebuyutan ku." Ucap pria itu, lalu memutuskan panggilan nya.
"Gimana Liem, siapa yang menghubungi mu?" Tanya Nando penasaran, ia hanya mendengar percakapan Liem dan orang itu samar-samar, karena Liem tidak menghidupkan spiker hp nya dan jarak mereka agak jauh.
"Penculik itu yang menghubungi ku, aku akan segera membebaskan Nadia, Abang tenang saja." Ucap Liem bersiap untuk pergi.
"Kenapa penculik itu bisa menghubungi mu? Apa yang mery ingin kan?" Tanya Nando cepat.
"Dia musuh dari bisnis ku." Liem tidak tahu harus mengatakan apa.
"Bisnis apa yang kau jalankan Liem? Kenapa sampai mereka nekat melakukan hal segila itu? Aku juga punya bisnis Liem, tapi tidak pernah sampai membahayakan keluarga, seharusnya kamu menjalankan bisnis yang bisa menjaga keselamatan keluarga mu Liem, sebutuh apapun kamu akan uang, tapi keselamatan keluarga itu lebih penting dari apapun." Nasehat Nando, ia memang sedang panik sekarang, tapi menasehati Liem menurut nya sekarang jauh lebih penting.
"I-iya bang, saya janji akan secepat nya menyelesaikan masalah ini, saya pergi dulu ya bang, saya janji akan membawa Nadia kembali, dengan keadaan baik-baik saja tanpa kekurangan apapun."
"Apakah aku perlu ikut? Bagaimana pun Nadia adalah adik ku."
"Baik lah bang, kita akan bergerak sekarang, lebih cepat lebih baik."
Liem langsung bergegas membawa mobil nya ke mansion milik nya. Nando hanya mengikuti Liem dan mengarahkan beberapa anak buah nya untuk bersiap-siap. Anak buah Liem juga ikut serta.
"Bang aku mau ambil barang dulu sebentar."
"Iya."
Liem masuk ke mansion nya dan mengambil berlian merah yang di minta oleh orang tersebut. Dan setelah mendapatkan barang itu, ia lalu kembali menemui Nando, dan bergegas pergi menuju tempat penculik kan Nadia.
***
Tempat penculikan.
Kini Nadia masih belum sadarkan diri, ia masih pingsan dan di ikat di sebuah kursi.
"Euh." Secara perlahan Nadia membuka mata nya secara sempurna.
"Dimana aku?" Ia masih belum menyadari diri nya yang sedang di culik dan di ikat.
"Apa ini? Kenapa aku di ikat seperti ini? Kenapa mereka menculik ku? Apa yang mereka inginkan?" Nadia terus bertanya-tanya.
"Tolong!"
"Tolong!" Nadia terus berteriak berharap ada seseorang yang akan menolong nya, namun hasil nya nihil, tempat itu seperti kuburan yang tak berpenghuni.
Nadia merasa tubuh nya sangat lemas dan tidak sanggup untuk berteriak lagi, ia hanya pasrah pada Nasib nya sekarang. Ia hanya termenung.
Setelah beberapa saat, terdengar suara tembakan dari luar, dan suara pintu di paksa terbuka oleh seseorang.
"Brukkk." Pintu terbuka dengan lebar.
"Bang Nando." Teriak Nadia, saat melihat pintu yang ada di hadapannya terbuka lebar dan melihat kan Abang nya dan calon suami nya disana.
Nando yang melihat adik nya terikat lemas di hadapan nya langsung berlari menemui sang adik, tanpa sadar Liem juga melakukan hal yang sama, justru Liem lebih khawatir di bandingkan Nando.
"Syukur lah kamu tidak apa-apa, ayo kita pergi sekarang." Ucap Nando.
"Ayok bang, kita pergi, nadia takut." Ucap Nadia sambil terisak.
"Tidak segampang itu kalian bisa pergi dari sini." Ucap seseorang berpakaian serba hitam, ia sambil tersenyum smirk.
"Bangsat! Berani nya Lo main kepung disaat ada wanita lemah disini!" Umpat Liem emosi. Ia baru menyadari bahwa mereka telah di kepung oleh anak buah musuh nya.
Nando yang tidak menyadari itu, mencoba melihat sekeliling, ternyata benar, mereka telah di kepung.
"Apa rencana mu selanjutnya Liem? Kita tidak mungkin melawan mereka semua." Nando kehabisan ide.
Bersambung....
Happy reading All ♥️
Terimakasih untuk pembaca setia ☺️🥰♥️
Jangan lupa like, komen dan juga share ke teman-teman kalian ya🙏. Oh iya kasih saran dan juga dukungan ya biar aku semakin semangat, sekali lagi terimakasih 🙏♥️🥰
