NovelToon NovelToon
Indigo X Zombie Apocalypse

Indigo X Zombie Apocalypse

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Zombie / Hari Kiamat / Hantu / Roh Supernatural / Penyelamat
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Kisah tentang tiga anak indigo yang berjuang demi hidup mereka di dalam kiamat zombie yang tiba tiba melanda dunia. Mereka mengandalkan kemampuan indigo mereka dan para hantu yang melindungi mereka selama mereka bertahan di tempat mereka, sebuah rumah angker di tengah kota.

Tapi pada akhirnya mereka harus meninggalkan rumah angker mereka bersama para hantu yang ikut bersama mereka. Mereka berpetualang di dunia baru yang sudah berubah total dan menghadapi berbagai musuh, mulai dari arwah arwah penasaran gentayangan, zombie zombie yang siap menyantap mereka dan terakhir para penyintas jahat yang mereka temui.

Genre : horror, komedi, drama, survival, fiksi, misteri, petualangan.

Mohon tinggalkan jejak jika berkenan dan kalau suka mohon beri like, terima kasih sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 32

Seminggu setelahnya, Reno dan Felis yang minta ikut bersamanya, mengantar Toni yang di tugasi untuk berjaga di pos depan bersama Hilman dan Vina, sementara itu Dewi, Indah dan Meta yang masih memakai tongkat bertugas untuk menghidangkan makanan di bangsal untuk para penyintas yang baru datang lagi dan baru di temukan oleh regu pak Faizal yang berpatroli di luar. Selagi mengatur meja dan menyendok bubur ke mangkuk, tiba tiba seorang pemuda berdiri di depan Dewi,

“Halo, boleh saya ikut membantu ?” tanya sang pemuda.

Dewi menoleh, dia melihat pemuda itu adalah pemuda yang merasa dirinya tampan dan biasanya di kelilingi oleh gadis gadis dan di selimuti bayangan hitam yang menurut pak Faizal bernama Ervan, Dewi kembali menoleh melanjutkan pekerjaannya tanpa menghiraukannya,

“Halo halo...kenapa kamu mengacuhkan ku, cantik ?” tanya Ervan.

Dewi tetap tidak menghiraukan pemuda itu, Meta yang melihatnya menghampiri Dewi dan berdiri di depannya untuk menutupi Dewi,

“Ada yang bisa kami bantu ?” tanya Meta sopan kepada Ervan.

“Saya sedang bicara dengan dia, boleh tolong minggir,” jawab Ervan dengan ketus.

“Mohon maaf, kalau memang tidak ada keperluan tolong jangan mengganggu kerja kami, kami masih harus menyiapkan lauk untuk makan siang nanti,” balas Meta ketus.

“Baik baik,” balas Ervan sambil berbalik.

Setelah Ervan pergi, Dewi menoleh melihat Meta di depannya yang juga sedang menoleh melihat dirinya,

“Makasih ya kak Meta,” ujar Dewi.

“Sama sama Wi, maaf ya....dulu gue suka ngeledek lo dan nyebarin yang lo bilang ke temen temen, gue ga nyangka jadi gosip kayak gitu dan bikin lo di bully, Vina bener bener negor gue waktu itu dan gue baru bisa ngomong begini ama lo sekarang, maaf ya Wi,” ujar Meta.

“Ga apa apa kak Meta, gue ngerti kok, sekali lagi makasih ya udah ngusir orang itu,” ujar Dewi.

“Siapa sih dia Wi ?” tanya Meta.

“Tau deh, lagak nya sok ganteng, kalau di liat dia suka ngerayu rayu cewe cewe padahal baru seminggu dia di sini,” jawab Dewi.

“Iya bener kak Meta, gue juga pernah kena rayu ama dia, untung aja waktu itu ada Hilman,” tambah Indah.

“Emang ganteng sih, tapi kalau kayak gitu sifatnya ogah gue,” ujar Meta.

“Hah...ganteng kak ?” tanya Dewi kaget.

“Kalau gue bilang sih ganteng ya, bener ga Ndah ?” tanya Meta kepada Indah.

“Iya sih, kak Meta ga salah, emang ganteng, tapi sayangnya buat gue masih lebih ganteng Hilman hehe,” jawab Indah tertawa.

Setelah itu Meta dan Indah mengobrol saling meledek, Dewi yang melihat keduanya sedikit bingung karena baginya, Ervan sama sekali tidak ganteng bahkan jauh dari kata ganteng dan di selimuti bayangan hitam yang nampak seperti asap.

“Ada yang ga beres ama orang itu, Reno juga liat sama kayak gue,” ujar Dewi dalam hati.

Tak lama kemudian, bu Ratna dan beberapa ibu ibu dari dalam membawa beberapa panci besar keluar berisi lauk dan sop, mereka menaruhnya di tenda palang merah yang berada di tengah bangsal, mereka juga membawa kotak kotak p3k untuk menambah persediaan di sana. Setelah selesai dan pas waktu makan siang, para penyintas mulai berdatangan mengambil makanan untuk mereka. Tugas Dewi pun selesai karena yang membagikan makanan adalah bu Ratna dan ibu ibu lainnya. Setelah pamit kepada Meta dan Indah yang bermaksud ke gedung belakang, Dewi berjalan keluar dari bangsal untuk menuju ke pos depan di rumah sakit menyusul Reno dan Felis.

Ketika baru melangkah keluar dari bangsal, Dewi melihat dokter Dion dan prof Dedy sedang berjalan menuju ke arahnya, mereka melewati Dewi dan berjalan masuk ke dalam bangsal tanpa menegur Dewi karena sedang asik membahas sesuatu. Dewi melihat kalau prof Dedy sudah tidak di selimuti lagi oleh bayangan hitam dan terlihat lebih segar dari waktu pertama dia datang. Di dalam mereka bertemu dengan Yohan dan terlihat sedang berbincang bincang, Dewi berniat menguping pembicaraan mereka, tapi tiba tiba “tap,” pundaknya di pegang seseorang. Karena kaget, Dewi berbalik dan mengibaskan pundaknya supaya tangan yang memegangnya terlepas.

Ternyata Ervan berdiri di belakangnya sambil tersenyum menatap dirinya, Dewi mengurungkan niatnya untuk menguping dan langsung berjalan keluar dari bangsal melewati Ervan, tapi tangannya tiba tiba di tangkap Ervan, dia berbalik dan mengibaskan lagi lengannya,

“Mau apa sih lo ?” tanya Dewi kesal.

“Aduh jangan galak galak dong cantik, boleh kenalan ?” tanya Ervan.

“Astaga, lo ganggu gue cuman mau kenalan, sori ga boleh, gue pergi,” jawab Dewi ketus.

“Eh galak banget, nama gue Ervan Sasongko, gue anak univ ui falkutas kedokteran, kalau lo siapa cantik ?” tanya Ervan.

“Gue ga nanya, udah ya, gue mau ke depan,” jawab Dewi berbalik lagi.

Dia langsung berjalan, namun dia merasa seseorang mengikutinya, Dewi melirik ke belakang dan melihat Ervan mengikutinya sambil tersenyum lebar.

“Idih...rese amat sih nih orang,” ujar Dewi dalam hati.

Dewi berjalan keluar penjara kemudian menuju rumah sakit yang ada di depan, dia langsung masuk ke dalam lobby dan melirik lagi ke belakang, ternyata Ervan masih mengikutinya di belakang, tentu saja Dewi yang melihat Ervan masih membuntutinya langsung mempercepat langkahnya, dia naik tangga ke atas dengan berlari. Ketika sampai di ujung tangga, tiba tiba “tap,” tangan Dewi kembali tertangkap oleh Ervan di belakangnya, kemudian Ervan mendorongnya ke dinding sehingga Dewi merapat ke dinding dan Ervan di depannya, tangan Ervan terjulur ke sebelah kepala Dewi, mengurung Dewi supaya tidak bisa kemana mana,

“Lo mau apa sih ?” tanya Dewi.

“Gue cuman mau kenalan aja kok, nama lo siapa ?” tanya Ervan tersenyum.

“Denger ya, gue ga mau kenalan ama lo, gue ga perduli siapa lo, tolong jangan ganggu gue,” jawab Dewi ketus.

“Aduh aduh...di tanya baik baik kok gitu, baru kali ini ada cewe yang ga mau di ajak kenalan ama gue, gue jadi bersemangat nih,” ujar Ervan tersenyum.

“Lo mau minggir ga, atau gue teriak, kita di sini karena rumah kita hilang dan nyawa kita terancam, gue di sini bukan buat main main kayak lo,” ujar Dewi.

“Silahkan aja teriak, gue yakin kok semua pada bela gue,” ujar Ervan tersenyum.

“Kak Dewi,”

Felis tiba tiba mendorong Ervan dan langsung berdiri di depan Dewi sambil merentangkan tangannya, wajah Felis terlihat marah dan cemberut sampai pipinya menggembung.

“Wah siapa kamu ?” tanya Ervan kaget.

“Jangan ganggu kak Dewi,” teriak Felis.

Dewi langsung jongkok dan menggendong Felis, kemudian Ervan mundur sedikit dan mengusap rambutnya,

“Jadi nama lo Dewi ya,” ujar Ervan.

“Ga tau, udah pergi sono,” balas Dewi ketus dan berbalik melangkah kembali menaiki tangga.

Ervan kembali mengikutinya dan naik ke atas, dia menoleh melihat Dewi yang sedang menggendong Felis berbicara kepada Reno, Toni, Hilman dan Vina sambil menunjuk dirinya di lorong. Ervan berjalan mendekati Reno, Dewi, Felis, Toni, Hilman dan Vina, kemudian dia menoleh melihat Toni.

“Oi Ton,” sapa Ervan.

“Eh...kak Ervan, kok ke sini kak ?” tanya Toni.

“Dia yang ganggu lo ya Wi ?” tanya Vina sambil menunjuk ke arah Ervan.

“Gue ga maksud ganggu dia, sori ya semuanya, gue cuman mau kenalan ama dia,” ujar Ervan sambil mengusap rambutnya.

Dewi langsung berdiri di belakang Reno dan mengangguk kepada Vina, kemudian Toni langsung berdiri di depan Reno,

“Sori ya Ren, dia bukan orang jahat, dia cuman ngajak kenalan tunangan lo aja, lo jangan marah ya,” ujar Toni membela Ervan.

“Eh lo diem ya,” ujar Dewi menunjuk wajah Toni.

“Ya harusnya kalau ga mau di ajak kenalan jangan maksa juga kale,” celetuk Hilman sambil menatap Ervan.

“Oh elo ya, sori ya jangan ikut campur,” ujar Ervan menatap Hilman.

“Loh lo kenal dia Man ?” tanya Reno.

“Kenal banget, dia juga maksa kenalan ama Indah, ampir gue habek,” jawab Hilman sambil menatap Ervan.

“Aduh berarti Dewi korban kedua nih,” ujar Reno.

“Kalian salah mengerti, gue cuman murni mau ngajak kenalan aja,” ujar Ervan.

Toni yang melihat wajah Reno dan Hilman langsung berbalik merangkul Ervan dan mengajaknya pergi. Dewi langsung berbisik ke telinga Reno dan Felis,

“Ren, Fek coba kalian liat deh, dia ganteng ga ?” tanya Dewi.

“Hah...gimana ya, gue yang karakter sampingan aja, bisa liat kalau dia sama sekali ga ganteng dan jelas bukan karakter utama, kalau udah kurus mungkin ganteng kali ya,” jawab Reno.

“Enggak tuh, gantengan kak Reno hehe,” tambah Felis.

“Nah kan, coba lo tanya Vina, Ren,” ujar Dewi.

Reno menoleh melihat Vina yang sedang mengobrol dengan Hilman, dia langsung bertanya kepada Vina,

“Vin, menurut lo, orang barusan ganteng ga ?” tanya Reno.

“Ganteng, kayak artis korea, tapi sifatnya gue ga demen,” jawab Vina.

“Emang sih, ama gue aja gue bilang gantengan dia, tapi ampir gue jotos dia gara gara deket deket ama Indah,” tambah Hilman padahal ga di tanya.

Reno langsung menoleh melihat Dewi yang juga sedang melihat dirinya dan mulut nya berkata "benar kan ?" tanpa suara.

1
Yulitasari Daniel
tetap sehat Thor agar bisa up terus
Fitri
jangan jangan pak yohan yang jahat
anggita
like👍☝iklan. moga novelnya lancar.
Mobs Jinsei: makasih kak dukungan nya /Pray/
total 1 replies
anggita
reno, dewi, podo" sama" 🤫
anggita
👋😡 pembukaan cerita marah nampar orang.
heyza. 617
bikin cerita kok setengah setengah buruan update
Mobs Jinsei: update tiap malam kak
total 1 replies
Aryanti endah
Luar biasa
Mobs Jinsei: makasih dukungan nya kak /Pray/
total 1 replies
FJ
padahal aku dah berpikir, emang bisa dibuka?
Mobs Jinsei: Tembus kak
total 1 replies
adib
wah genre baru... makasih thoe
Mobs Jinsei: sama sama kak, semoga suka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!