NovelToon NovelToon
Dikhianati Suami, Dinikahi Mantan Kemudian

Dikhianati Suami, Dinikahi Mantan Kemudian

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami
Popularitas:113.2k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Tidak selamanya jodoh itu Datang sendiri, terkadang juga sepaket sama anak nya.

Di usinya yang sudah matang, Arjuna belum juga menemukan tambatan hatinya. Padahal Arjuna di kenal sebagai playboy di masa remajanya dulu.

Namun siapa sangka, takdir mempertemukannya kembali dengan sang mantan kekasih yang kini telah menjadi janda beranak satu.

Akankah mereka bersatu kembali dan hidup bahagia untuk selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cincin Pernikahan

"Juna! Jangan macem-macem deh!!"

Hardik Rinjani ketika Arjuna masuk ke dalam kamar dan mengunci pintunya dari dalam.

Arjuna menatap Rinjani dengan senyuman nakalnya, ia menarik kursi yang terletak di depan meja kerjanya dan langsung duduk di kursi itu.

"Ah..Arjuna!"

Pekik Rinjani ketika Arjuna menarik dirinya hingga Ia jatuh tepat di pangkuan pria itu.

"Aku gak nyangka ternyata kamu masih menyimpan semua kenangan tentang kita?"

Kata Rinjani dengan mata berbinar, Rinjani pun melingkarkan kedua tangannya di leher sang kekasih dengan manja.

"Hmmm..Itu karna kamu selalu ada dalam hatiku Rin?"

Jawaban Arjuna tulus berasal dari dalam hatinya.

"Oh ya... ?! Sampai foto lama aku ini kamu pajang juga di meja kerja kamu? Oh... so sweet..."

Ucap Rinjani sembari meraih bingkai foto di meja kerja Arjuna, yang tak lain adalah foto dirinya semasa remaja dulu.

"Wah! lancang kamu ya! Ternyata kamu sudah berani mengobrak-abrik barang milik orang lain tanpa seizin pemiliknya!!"

Hardik Arjuna sembari mencubit hidung wanita dalam pangkuannya itu dengan gemas.

"Hee..Maaf. Kalau kamu mau aku punya loh foto yang lebih bagus dari ini, kenapa kamu gak minta aja sama aku sih?"

Rinjani mengerucutkan bibirnya kala melihat gambar dirinya di foto itu terlihat sangat cupu. Sepertinya foto itu diambil secara candid oleh Arjuna.

"Buat apa minta foto kamu Rin. Karna yang aku mau sekarang adalah orangnya!"

Emmmh..

Arjuna mendaratkan ciuman lembutnya di bibir ranum Rinjani.

"Oa.. oa... oa..."

Suara tangis Alena membuat Rinjani melepaskan tautan bibir di antara mereka.

Bayi itu seakan tak rela, jika ibunya disentuh oleh laki-laki yang belum sah menjadi suaminya.

"Alena? dia sama siapa? "

Rinjani mendorong tubuh Arjuna dan bangkit dari pangkuan pria itu. Seingat Rinjani Ia menitipkan Alena pada pria itu.

"He..Aku titipin sama bi Susi?"

Jawab Arjuna terkekeh, pria itu menyadari kecerobohannya karna meninggalkan Alena hanya dengan bi Susi salah satu ART mereka.

Tanpa basa-basi Rinjani langsung keluar dari kamar Arjuna, ia berlari meninggalkan pria itu yang kini tubuhnya mulai terasa panas karna ciuman singkatnya dengan Rinjani telah membangkitkan naluri lelakinya.

"Hmmm. Wangi sekali"

Arjuna meresapi aroma parfum Rinjani yang masih tertinggal di dalam kamarnya.

***

"Sayang kamu gak papakan?"

Tanya Rinjani setelah berhasil menemukan Alena di rumah besar itu.

Alena terlihat asik bercanda dengan bi Susi di teras belakang. Bi Susi tidak sendirian, di sana juga sudah ada seorang wanita cantik yang tak Rinjani kenal.

"Bi, maaf ya aku jadi ngerepotin"

Kata Rinjani dengan sungkan, pada kepala ART di rumah mewah tersebut.

"Gak papa, non. Saya malah seneng. Rumah ini jadi rame karna ada non Alena. Udah lama bibi gak ketemu anak bibi di kampung. Lihat non Alena kangen bibi jadi terobati deh"

Jawab bi Susi dengan antusias.

"Kamu pasti Rinjani, ya?"

Tanya wanita cantik yang wajahnya hampir seiras dengan Arjuna.

"Iya saya Rinjani, mbak siapa ya? "

Tanya Rinjani dengan sungkan. Ini hari pertamanya menginjakan kaki di rumah Arjuna, jadi Rinjani belum mengenal semua anggota keluarga Bagaskara.

"Aku Emily, kakaknya Arjuna"

Wanita cantik nan ramah itu mengulurkan tangannya ke arah Rinjani, Rinjani pun menyambutnya dengan senang hati.

Begitu mendengar kabar dari mom Shana kalau Arjuna membawa calon istrinya ke rumah. Bergegas wanita cantik itu menuju rumah keluarga Bagaskara untuk melihat calon adik iparnya secara langsung.

"Ternyata kamu lebih cantik ya dari yang ada di foto?"

Ucap Emily, netranya dengan lekat memandang ke arah Rinjani sembari tersenyum.

"Makasih, kakak juga cantik? Memangnya kak Emily lihat foto aku dimana?"

Tanya Rinjani berpura-pura tidak tahu, padahal ia sudah melihat sendiri foto dirinya ada di kamar Arjuna.

"Di kamar Arjuna, ada banyak loh foto-foto kamu di kamar itu"

Jawab Emily apa adanya. Padahal dengan susah payah Arjuna menyembunyikan foto Rinjani yang semula terpajang di setiap sudut kamarnya.

"Banyak? Tadi aku lihat cuma ada satu kok kak"

Balas Rinjani Rinjani sembari mengerutkan dahinya.

"Wah jadi kamu sudah masuk ke kamar Arjuna ya?"

Emily terkekeh, membuat wajah Rinjani merona merah karna malu.

Arjuna tersenyum bahagia dari kejauhan, melihat calon istrinya itu sudah begitu akrab dengan keluarganya. Walaupun mereka baru pertama kali bertemu.

***

"Loh, kita gak langsung pulang?"

Tanya Rinjani ketika menyadari jalur yang mereka lewati bukan arah menuju rumahnya.

"Gak sayang, kita jalan-jalan dulu sebentar. Sekalian nyari mainan buat Alena"

Jawab Arjuna, sambil terus mengemudikan mobil mewahnya.

***

Arjuna memarkirkan mobilnya, di parkiran sebuah mall besar yang ada di kota mereka.

Arjuna dan Rinjani berjalan beriringan sembari menuntun Alena yang baru mulai belajar berjalan di tengah-tengah mereka.

Pasangan muda, dengan anaknya yang masih kecil. Mereka terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia.

Tujuan pertama mereka adalah sebuah play ground.

Dengan cekatan Arjuna mengajak Alena mencoba semua wahana yang ada disana. Arjuna tidak canggung bermain dengan Alena, karan Ia sendiri begitu dekat dengan semua keponakannya.

Sedangkan Rinjani, wanita itu sibuk mengabadikan momen indah itu dalam kamera ponselnya.

Setelah satu jam berlalu dan merasa puas bermain di play ground tersebut, mereka beralih ke toko mainan anak-anak.

Arjuna memilih mainan yang cocok untuk Alena, dia juga membelikan calon anak sambungnya itu pakaian yang lucu ala-ala princess.

"Hufh! Dari tadi anaknya terus yang dibeliin, emaknya gak nih?!"

Keluh Rinjani setengah bergurau, raut wajahnya bahkan di buat sedikit merengut.

"Bisa-bisanya kamu merasa cemburu dengan anak sendiri Rin."

Ledek Arjuna. Wanita cantik itupun hanya tersenyum lebar untuk menanggapinya.

"Sekarang, silahkan kamu pilih mau yang mana? Jangan cemburu pada Alena lagi ya"

Kata Arjuna saat mereka sampai di sebuah toko perhiasan.

"Mbak, tolong rekomendasikan cincin pernikahan yang paling bagus ya untuk calon istri saya?"

Pinta Arjuna kepada salah satu pelayan di toko tersebut.

"Baik pak, silahkan disebelah sini bu"

Jawab pelayan itu dengan ramah, seraya mengarahkan mereka ke sebuah etalase khusus yang memajang cincin-cincin couple untuk pernikahan atau pertunangan.

"Wow. Cantik"

Manik mata Rinjani berbinar, memandang semua perhiasan yang tampak indah di dalam etalase tersebut.

Netranya berotasi mencari cincin yang cocok untuk mereka berdua.

Pandangannya terhenti pada sepasang cincin dengan taburan berlian untuk wanita dan cincin polos dengan sedikit ukiran untuk sang pria.

"Coba lihat yang ini mbak?"

Rinjani menunjuk pada cincin couple yang menarik perhatiannya itu.

"Baik Bu, sebentar saya ambilkan"

pelayan itupun mengambil cincin yang Rinjani inginkan dan memberikannya pada wanita cantik itu.

Ukurannya sangat pas saat Rinjani memasang cincin itu di jari manisnya.

"Bagus ya?" Ucap Rinjani sembari memperlihatkan jari manisnya yang sudah dihiasi cincin bertabur berlian itu ke arah Arjuna.

"Iya bagus, kamu suka?"

Tanya Arjuna. Rinjani pun mengangguk pelan untuk menjawab pertanyaan Arjuna.

"Kita ambil yang ini aja ya mbak"

Kata Arjuna pada pelayan toko tersebut.

"Baik pak, pilihan yang bagus. Cincin ini bisa di ukir nama pasangan juga loh pak, limited edition karna cuma dibuat sepasang per modelnya"

Pelayan toko perhiasan tersebut menjelaskan.

"Ukirannya 'Arjuna love Rinjani' saja. Kamu setuju kan sayang?"

Rinjani pun mengangguk lagi, tapi kali ini disertai senyuman manisnya.

Arjuna memberikan secari kertas pada pelayan itu dengan tulisan yang akan diukir di cincin pertunangan mereka.

"Baik pak, cincinnya baru bisa diambil besok ya?"

Jelas pelayan toko perhiasan itu dengan senyum ramahnya.

"Total semuanya 100 juta"

Sambung pelayan toko tersebut.

Rinjani membelalakan matanya saat mendengar nominal harga yang disebutkan pelayan toko perhiasan itu.

"Seratus juta?"

Beo Rinjani dengan wajah cengonya.

"Baik mbak"

Arjuna mengeluarkan black card dari dompetnya dan langsung membayar cincin pesanan mereka.

Rinjani hanya bisa mengatupkan bibirnya saat melihat Arjuna membayar cincin couple itu tanpa berpikir terlebih dahulu.

"Kalau beli ditoko perhiasan langganan ibu, bisa dapat 100gr dengan uang sebanyak itu"

Lirih Rinjani di dalam hatinya.

***

"Kamu lapar? Kita makan dulu ya sebelum pulang?"

Tanya Arjuna, Rinjani pun mengangguk saja karna memang perutnya sudah terasa perih minta di isi.

Mereka memasuki sebuah restoran dan memesan beberapa menu makanan di sana.

Rinjani kembali dikejutkan saat tiba saatnya membayar makanan yang mereka pesan.

"Ini bilnya pak?"

Rinjani melirik ke arah bil yang diberikan pelayan restoran itu kepada Arjuna.

"1.2 juta hanya untuk sekali makan?!"

Batin Rinjani menjerit.

***

Sepanjang perjalanan pulang Rinjani lebih banyak merenung. Batinnya merasa bersalah, telah menghabiskan uang ratusan juta dalam sehari, meskipun itu bukan uangnya sendiri.

"Ternyata aku sama sekali belum mengenal Arjuna" Batin Rinjani.

Semasa sekolah dulu, Arjuna selalu berpenampilan sederhan. Tak pernah menunjukan kalau dia anak orang kaya.

Sedangkan Rinjani hanyalah seorang gadis sederhana, ia adalah orang yang cukup bijak dalam menggunakan uangnya selama ini.

Rinjani melirik sosok pria disebelahnya yang sedang kosentrasi mengemudi di jalanan yang minim akan penerangan.

Karna rumah bu Dewi memang cukup terpelosok, berada di pinggiran kota.

"Dengan begitu mudahnya pria itu mengeluarkan ratusan juta dalam sehari"

Batin Rinjani lagi.

"Sekaya apa pria itu sebenarnya?"

1
Naraa 🌻
Kasih karma buat mereka dong
Naraa 🌻
Ryan di kebiri aja
Naraa 🌻
Laura cihhh playing victim bgt
Atmita Gajiwi
/Smile//Joyful//Kiss//Rose//Heart/
Alisha Chanel
Betul kak
harwanti unyil
setulus" nya hati wanita tetep tak ada yg iklas di madu
Myra Myra
biar semua terbongkar ape yg mila n ibu ae wat kat ayang...lbih baik kamu g uruskan perceraian kamu
Cantika
bu lydia ini, udah main ilmu Hitam tapi masih bisa nyebut astagfirullah ternyata 😂
Machmudah
yg penting happy ending semua Thor, Dan ada pesan moral nya
Alisha Chanel: Siap kak 😊
total 1 replies
Tri Fera
lanjut terus ceritanya bagus
Alisha Chanel: Terima kasih kak 🙏💞
total 1 replies
Machmudah
wah kl ceritanya berbau2 mistis ya terserah othor aja mau dibawa kmn hubungan bagus AYANA, yg penting kasih karma sesuai porsinya masing2
Alisha Chanel: Siap kak. Terima kasih dukungannya 💞
total 1 replies
harwanti unyil
mending pergi lh dari pada menanggung sakit bagas jadi suami juga gk bisa tegas
harwanti unyil
semoga ayana cepet sehat dn bisa menggurus anaknya lagi soal suami tak usah terlalu di pikir lh yg lebih baik jaga lh mental mu dn anak mu
Machmudah
kasian banget AYANA, kl boleh buat Mila meninggal ayana gak mau balikan sm bagus...biar bagus gila sekalian gak dpt dua2 nya
Machmudah
kok jd lupa ya sapa bagus+Mila+AYANA......
Alisha Chanel: Sahabat Rinjani kak
total 1 replies
Shinta Dewiana
mungkin di ejek gendut ini...
Shinta Dewiana
kasihan maryam...kasihan juga rinjani enggak bisa bersama2 alena...
Shinta Dewiana
lho lho cobaan apalagi ini..
Shinta Dewiana
akhirnya maryam hamil semoga msh tetap syg sm.alena
Shinta Dewiana
bagus msh aja bisa nyembunyiin pernikahannya sm selingkuhan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!