Kehidupan manusia berubah ubah, seiring dengan berjalannya waktu, begitupun dengan kehidupan Hasan selama ini
Dulu ia seorang pemuda gagah,tampan , pemberani dan perkasa, punya istri berparas cantik.Namun semuanya itu tidak berlangsung lama dan abadi baginya.
Hasan harus jatuh ke titik yang terendah yaitu kepada kesengsaraan dan kesusahan setelah ia di tinggal istrinya.
Ia sering di hina, di caci maki, bahkan terkadang ia sering di buli oleh orang terdekatnya, baik itu laki laki maupun perempuan.
Di dalam kehidupan yang penuh dengan kesepian akhirnya Hasan pun bertekad untuk mengisi kehidupannya dengan penuh gairah.
Gairah kehidupannya di tuangkan ke berbagai perempuan yang dekat dengannya.
Roda berputar seiringnya waktu akhirnya Hasan pun sadar pada dirinya dengan bantuan seseorang yang dia kenal.
Di akhir cerita akhirnya Hasan pun bertaubat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alek Yuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 23
Jarak dari kampung halaman Hasan ke Jakarta tidak terlalu jauh, hanya memerlukan waktu tiga jam. ketika di dalam angkot Hasan duduk di bangku paling belakang ia beralasan ingin lebih bebas.
Penumpang yang naik pun datang silih berganti. Pada suatu ketika, naiklah seorang perempuan yang berbadan tinggi dan berambut panjang, tinggi badannya melebihi hasan.ia duduk di pinggir pintu karena penumpang pada saat itu agak sedikit penuh.
Melihat perempuan itu hati Hasan pun agak sedikit bergetar, lalu ia berkata dalam hatinya "wow cantik bener perempuan ini orang mana ya dan mau ke mana". Hasan menatapnya lalu melemparkan senyuman tipis ke arahnya, perempuan itu pun meliriknya dengan pandangan agak sedikit sinis.
Sesaat Hasan pun diam namun di hatinya semakin penasaran. Hasan mulai berpikir gimana caranya supaya perempuan itu pindah duduk ke samping dia.
Tak lama kemudian kesempatan pun datang, tiba tiba angkot berhenti karena ada penumpang yang mau turun sekaligus ada yang penumpang yang mau naik. akhirnya perempuan itu pun duduk di pinggir Hasan.
Setelah beberapa saat Hasan mulai membuka obrolan, lalu ia bertanya "mau ke mana Mbak?" lalu perempuan itu menjawab "Saya mau ke Jakarta." dengan suara pelan. kemudian Hasan pun menyambung obrolannya "oh sama dong saya juga mau ke sana bareng yuk!, Jakartanya di mana?" lalu perempuan itu pun menjawab saya di Jakarta pusat kalau mas sendiri di mana?" Hasan menjawab " sama mbak saya juga di Jakarta pusat". Hasan menyodorkan tangannya untuk mengajak berkenalan kemudian perempuan itu pun langsung menyambutnya.
Hasan berkata " kenalkan nama saya Hasan Mbak sendiri siapa namanya?". lalu perempuan itu pun berkata saya " Elis". sambil menundukkan wajahnya.
Setelah sekian lama berbincang-bincang ternyata Elis tinggal tidak jauh dengan Hasan hanya bedanya Elis tinggal di belakang komplek, sedangkan Hasan di depannya.
Dua jam kemudian, Mereka pun sampai ke tujuan. sebelum berpisah Hasan meminta nomor ponsel Elis terlebih dahulu kemudian Elis pun memberikannya dengan senang hati. setelah ngobrol-ngobrol ternyata Elis adalah seorang janda beranak satu dia tinggal di Sukabumi ia bekerja sebagai baby sister.
Kedatangan Hasan ke Jakarta ternyata sudah diketahui oleh Mona. sebab ia melihat Hasan pas waktu turun dari grab. mona pun merasa senang karena cowok idamannya kini telah kembali ke Jakarta Ia senang karena ada pemuas nafsu untuk dirinya.
Tak lama kemudian Mona pun datang ke kosan Hasan. Mona sengaja memakai pakaian yang dapat membangkitkan gairah birahi Hasan. pada waktu mona datang Hasan sedang menerima telepon dari bosnya.
setelah Hasan menutup teleponnya kemudian ia menyapa Mona dengan ucapan yang agak sedikit menggairahkan "hai apa kabar Mona cantik udah lama kita nggak ketemu kangen ya sama aku?". lalu mana melemparkan senyum kemudian ia berkata "ya jelas lah ayang, udah lama kita nggak bermain kuda-kudaan sayang udah kangen nggak sama aku?" halo Mona menghampiri Hasan sambil memperlihatkan belahan dadanya.
melihat sikap Mona seperti itu hati Hasan kini merasa agak sedikit jijik. lalu ia memalingkan muka dan bersikap cuek. Mona pun kaget dengan sikap Hasan yang berbeda sembilan puluh derajat, namun Mona tetap menjaga agar bersikap baik terhadap Hasan.
kemudian Mona berkata, "yang udah ngopi belum? . kalau aku akan bikinin kopi?" Hasan menganggukkan kepala kemudian Mona pun pergi ke dapur untuk membikin kopi.
Mona mencampurkan sebuah bubuk yang dibungkus oleh plastik pada kopinya Hasan ternyata itu adalah obat, perangsang sekaligus obat kuat.
beberapa menit setelah Hasan meminum kopi badannya terasa panas dan bergairah.
Tak lama kemudian Hasan pun bercumbu dan terbuai kenikmatan dengan Mona, Mona pun sangat gembira karena usahanya tersebut berhasil. Mereka pun terjelembab dalam dunia kenikmatan sesaat. dikarenakan memakai doping Hasan sangat kuat dan agresif ia mampu melakukannya lebih dari empat ronde,
Setelah masing-masing Merasa puas ,kemudian mereka pun mengakhirinya. Hasan terbaring lemah di samping Mona demikian juga dengan Mona Ia hanya diam seribu basah.
tak terasa hari pun berganti malam setelah bangun tidur perut Hasan terasa lapar. Ia pun bermaksud untuk mencari makanan ke warteg yang ada di belakang komplek.
Sesampainya di warteg Hasan duduk lalu memesan makanannya tak lama kemudian seorang pelayan pun datang mengantarkan makanan pesanannya sambil berkata dengan ramah "silakan mas ini pesanannya". Hasan pun menganggukkan kepalanya sambil mengucap " terima kasih" Hasan pun makan dengan sangat lahap karena tenaganya terkuras ketika berhubungan intim dengan Mona.
Beberapa menit kemudian tiba-tiba pundak Hasan dipukul oleh seseorang dari belakang. Hasan pun kaget lalu menolehnya, ternyata dia adalah Elis yang tadi siang ketemu di perjalanan.
Kemudian Hasan menyapanya dengan suara sedikit menggoda "halo cantik apa kabar malam ini Kamu kelihatan cantik sekali, ayo kita makan bareng !" ajak Hasan dengan melemparkan senyuman ke arahnya, Elis pun tersipu malu lalu ia menundukkan wajahnya. kemudian Hasan menarik tangan Elis agar duduk di sampingnya, Elis pun menurutinya.
tak lama kemudian Hasan pun memanggil pelayan dengan ucapan ramah "hai pelayan ke sini". sambil melambaikan tangannya ke arah pelayan, lalu pelayan pun datang menghampiri sambil berkata "ada apa mas ada yang dapat saya bantu?" Hasan pun menjawab " tolong bawakan pesanan barang pacarku ini" , mendengar ucapan Hasan tersebut Elis pun kini semakin tersanjung, sebenarnya sudah dari tadi siang Elis menaruh simpati pada Hasan namun ia tak berani untuk mengucapkannya.
Setelah beres makan kemudian Hasan pun berbincang-bincang dengan Elis, tak jarang dalam obrolannya Hasan merayu Elis dan menggodanya Elis pun merasa senang dan tersanjung, sehingga rasa simpatinya kini berubah menjadi rasa sayang dan mulai tumbuh benih-benih cinta di hatinya
Setelah satu jam kemudian. Hasan dan Elis pun pulang ke tempat masing-masing namun sebelumnya, Hasan membayar terlebih dahulu klik kanan yang telah disantapnya bersama.
.