Sekuel dari My Serenity. Menceritakan tentang Sera yang bar bar dan mempunyai keinginan untuk hidup bebas. Kepergiannya ke Rusia mempertemukannya dengan Alexei Dimitre Romanov, seorang bigboss perusahaan besar dan terkenal yang sekaligus seorang bos mafia.
Sera yang selalu membuat ulah dimanapun dia berada, menarik perhatian Alex.
Bagaimana kisah mereka? sesuai dengan judul que ser sera yang artinya "apa yang akan terjadi?" . Apa yang akan terjadi jika mereka bertemu?apakah akan menjadi petarungan yang menarik?qtau percintaan yang menarik? ikuti kisah mereka ya...semoga suka
FEEL FREE TO READ N SKIP YAAA... INI CERITA RINGAN..JANGAN MENGHARAPKAN CERITA BERAT N BERTELE TELE DISINI.. DISINI SEMUA KONFLIK RINGAN N CPT SELESAI.. OTOR MEMANG ANTI DRAMA YANG TERLALU KAYAK SINETRON BGT..
ig author.. @zarin.violetta
(Sedang proser revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#15
Pagi ini Sera memaksakan dirinya untuk tetap masuk ke kantor meskipun kakinya masih sedikit sakit. Tetapi sudah tidak bengkak lagi.
Jadi Sera memakai sepatu sneakernya agar lebih nyaman bergerak. Dia sudah tidak memakai softlensenya. Jadi beeberapa orang memandang ke arah matanya. Mungkin mereka berpikir Sera hanya memakai softlense yang berbeda warna. Tetapi Sera tak terlalu peduli dengan pemikiran orang lain.
Ruslan melihat Sera keluar dari lift menuju ruangan kerjanya. Ruslan lumayan takjub dengan keberanian Sera menantang sang bos. Belum ada satu wanitapun yang berani menantang Alex bahkan mendiang ibunya sendiri.
"Bagaimana kabarmu, Nona Sera?" tanya Ruslan ketika Sera akan membuja pintu ruang kerjanya.
"Baik baik saja, Tuan. Apakah bos sudah datang?" tanya wanita cantik itu.
Ruslan hanya mengangguk. Lalu Sera masuk ke ruangan kerjanya sedangkan Ruslan masuk ke ruangan Alex.
"Nona Sera datang kerja hari ini, Tuan,” lapor Ruslan.
"Biarkan saja,” kata Alex cuek. Dia tidak ingin terlalu memikirkan Sera.
Hari itu Sera sama sekali tidak bertemu dengan Alex. Memang Alex sama sekali tidak memanggil Sera ke ruangannya.
Sebelum pulang ke apartemen, Sera menyempatkan dirinya ke salon. Sudah lama dia tidak perawatan. Meskipun terkesan cuek, tapi Sera masih suka melakukan perawatan tubuhnya karena dia suka kebersihan.
Sera keluar dari salon pukul 8 malam. Dia merasa lebih segara setelah melakukan perawatan dari ujung kaki sampai ujung rambut.
Kemudian ponsel Sera berbunyi.
"Ya, Mom? Aku baru dari salon jadi tadi tidak sempat mengangkat telepon mommy,” kata Sera sambil menyantap makan malamnya di restoran korea.
"Apakah kau baik baik saja disana, Sayang?" tanya Seren.
"Ya, Mom. Don’t worry. Aku sangat sangat baik dan aku tidak membuat ulah sama sekali. Sebaiknya mommy mencari kegiatan agar tidak terlalu sering meneleponku,” kata Sera.
"Jadi kau terganggu ditelepon mommy?" tanya Seren tak terima.
"N, Mom, bukan begitu,” jawab Sera.
Setelah berbicara cukup lama, Seren pun mengakhiri sambungan teleponnya.
Sera pulang ke apartemen menggunakan bis. Sebenarnya Regan ingin membelikan Sera mobil disana tetapi Sera menolaknya. Dia ingin menikmati waktunya di Rusia entah sampai berapa lama dia belum tahu.
Didalam bis hanya ada sedikit penumpang. Dia melihat seorang gadis remaja yang tampak diganggu oleh beberapa pemuda. Sera yang melihat hal itu langsung menghampiri mereka dan duduk disebelah sang gadis.
"Bisakah kalian duduk?" kata Sera sedikit membentak.
"Huuuu... Apa kau ingin digoda juga, Nona?" kata salah datu dari 4 pemuda itu.
"Kau terlihat seperti pengangguran. Tidak ada wanita yang ingin digoda olehmu.” Sera sengaja memancing emosi pemuda itu.
Pemuda itu tampak tidak terima dengan perkataan Sera lalu memegang tangan Sera.
Sera berdiri dan membalik badannya kemudian membanting pria itu ke lantai bis lalu menginjak leher pemuda itu.
"Awwww!” Pemuda itu teriak kesakitan.
Kemudian 3 temannya yang lain tampak akan memukul Sera. Tapi dengam gesit Sera memukul dan menendang semua pemuda tanggung itu.
"Kalian salah memilih lawan,” kata Sera mengejek.
Meskipun kakinya masih sakit tapi Sera merasa bersemangat jika berkelahi.
"Tapi aku mengucapkan terima kasih. Kalian membuat moodku menjadi baik,” kata Sera tersenyum.
Lalu mereka pun turun dari bis.
"Terima kasih, Kak,” kata gadis itu.
"Jangan pulang sendirian atau terlalu malam karena akan sangat berbahaya bagimu,” kata Sera tersenyum.
Gadis itu mengangguk dan tersenyum.
Sesampainya di apartemen Sera langsung menuju ranjang empuknya dan tertidur pulas.