* * *
Gadis cantik dengan mata teduh, hidung mancung dan kulit putih selembut sutra itu bernama Maria Shanna. Wanita berusia 22 tahun yang dulunya menjalani hidup bak seorang putri ...
Namun, dalam sehari gelarnya berubah menjadi Mommy, Daddy dan juga kakak untuk kedua adiknya. karena kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan tragis.
Shanna yang saat itu masih duduk dibangku SMA kelas dua dipaksa kuat untuk menjadi sandaran bagi adik-adiknya.
Kehidupan Shanna dan kedua adiknya berubah 360 derajat ...
Hingga empat tahun berlalu, Shanna akhirnya bertemu pria bernama Dave Abraham, seorang CEO dan juga ketua mafia.
Pria dingin dan angkuh yang memintanya menjadi istrinya karena kesalahan yang mereka lakukukan membuahkan hasil ...
Tanpa Shanna ketahui, Dave menikahinya hanya untuk mendapatkan hak atas bayi yang dikandungnya ...
Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Mampukah Shanna membuat Dave bertekuk lutut di hadapannya?
* * *
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sgt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
*
*
*
Langkah kaki gontai bergesekan di lantai mansion keluarga Abraham, padahal hari masih sangat pagi tapi pria yang sedang menapaki setiap anak tangga di mansion itu tidak bisa menikmati indahnya kasur dipagi hari apalagi ini adalah weekend.
Siapa lagi kalau bukan Mike, pria itu bahkan tidak tidur semalaman karena harus mendapatkan informasi yang diminta oleh Dave.
tak jauh dari pintu kamar Dave, Mike berpapasan dengan Natasya yang baru saja keluar dari kamarnya menuju lantai satu dengan pakaian olahraga, sepertinya wanita itu akan melakukan olahraga pagi.
Mike melirik dan tersenyum mengejek.
Natasya melihat senyuman itu, "heh, kenapa melihatku seperti itu? Kau pikir kau siapa?" langkahnya terhenti, tidak terima dengan tatapan itu.
"Ya ... ya ... ya, aku bukan siapa-siapa nona Natasya, silahkan lanjutkan kegiatan anda, karena sebentar lagi bisa jadi anda tidak bisa melakukannya lagi." Jawab Mike acuh dan berlalu pergi dari hadapan gadis sombong dan keras kepala itu, padahal dulu wanita itu begitu manis padanya.
"dasar tidak tahu diri, aku akan membuatmu dipecat." Kesal Tasya berteriak hingga suaranya menggema diseluruh Mansion. Wanita itu benar benar sangat membenci Mike.
"Kenapa dia biasa-biasa saja? Apa dia belum menerima bingkisan dariku? Huuuh." Gumam wanita mungil itu dengan kesal berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya.
*
*
Mike masuk ke kamar Dave tanpa permisi, hal yang sudah biasa ia lakukan setiap kali ada rapat penting jika jadwalnya pagi sekali. Tetapi kali ini bukan rapat penting, melainkan menyampaikan informasi yang mungkin saja akan menjadi pemicu kekacauan di mansion Abraham pagi ini, ia yakin sebentar lagi akan terjadi perang dunia ke tiga.
Sinar cahaya matahari masuk dan mengganggu tidur seorang pria tampan yang berada dibalik selimut tebalnya. Cahaya pagi itu membuatnya memicingkan mata dan berdecak kesal.
"Ck ... Apa yang kau lakukan Mike? Pergi dari sini dan tutup kembali tirai nya."
"Baiklah itu lebih bagus. Aku juga sangat lelah semalaman mencari informasi ini." Jawab Mike acuh dan melemparkan sebuah map ke atas nakas di samping ranjang tempat pria tampan itu tidur.
"Kau sudah mendapatkannya?" tanya Dave seketika membuka matanya lebar, ia bangun kemudian duduk di tepi ranjang.
Mike mengangguk dan menujuk map yang ia letakkan tadi. "bacakan, aku sedang malas." Ucap Dave dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Ck ...." Mike berdecak, Namun tetap mengambil map tersebut lalu membukanya, disana terdapat beberapa lembar foto dan juga flash disk.
"Minuman yang kau minum mengandung obat perangsang dengan dosis yang sangat tinggi." Mike mulai membuka suara.
"Nona Shanna juga menjadi korban karena meminum minuman kaleng yang kau berikan."
"Nona Shanna menjadi korban pemerkosaan yang kau lakukan, tetapi hukumanmu bisa saja mendapatkan keringanan karena kau tidak sengaja melakukannya."
Mike terus berbicara sebelum akhirnya sebuah bantal besar menghantam wajahnya. "apa yang kau bicarakan? Aku sedang bertanya informasi Laura dan minuman kaleng itu, bukan hukumannya. dan, pemerkosaan? Apa kau sudah bosan hidup Mike?" Kesal Dave. Saat ini ia begitu marah karena dijebak, tetapi semakin marah dengan perkataan Mike yang terang-terangan berkata bahwa ia sudah melakukan pemerkosaan.
"Maaf ...." Jawab Mike santai.
"Siapa yang berani menjebakku??"
"Adik kesayanganmu, adikmu satu satunya, adikmu yang sangat tidak sopan dan pemarah. Dia pelakunya." Jawab Mike penuh penekanan pada setiap katanya. Menggambarkan betapa pria itu sangat kesal dengan adik perempuan bos sekaligus sahabat nya itu.
"Natasya? Apa maksudmu? Untuk apa Natasya melakukan itu?"
"Dia memang tidak ingin melakukan itu padamu. tetapi, ingin mengerjaiku. adikmu bermaksud memberikan minuman itu untukku, untung saja kau yang meminumnya." Mike terkekeh.
"Adikmu sepertinya sangat dendam padaku. Seharusnya aku yang menikmati siang yang panas itu bukan kau, sayang skali." Gumamnya masih bisa didengar oleh Dave.
Tidak menghiraukan ucapan Mike Dave berlalu keluar dari kamar mewahnya. "Natasyaaaa." Teriak Dave begitu sampai di dalam kamar adiknya dengan menerobos masuk serta membanting pintu kamar itu.
"Dia sedang olahraga, aku rasa dia di halaman belakang. Adikmu itu sedang menikmati kemenangannya setelah berfikir sudah berhasil menjebakku." Mike berusaha memanas-manasi Dave.
Dave kembali mengambil langkah lebar menuruni anak tangga, "dimana Tasya?" tanyanya pada salah satu maid begitu ia sampai dilantai satu. "nona ada di halaman belakang tuan." jawab maid itu sembari menundukkan kepalanya.
Aura mansion pagi ini terasa mencekam bagi para asisten rumah tangga yang ada di mansion Abraham, sudah mereka pastikan ini akan menjadi weekend yang teramat panjang.
"Natasyaa." suara keras menghantam indra pendengaran gadis cantik yang tengah asyik dengan kegiatan workout nya hingga membuat aktifitasnya terhenti.
"Ada apa?" tanya Natasya melihat kearah Dave yang terus berjalan mendekatinya, ia mulai merasa takut saat melihat aura dingin di wajah kakak satu-satunya itu. Selama ini ia tidak pernah mendapatkan tatapan mematikan dari kakak-kakaknya. Ia sedikit menggeser tubuhnya, alam bawah sadarnya mengarahkannya agar melindungi diri dari terkaman hewan buas.
"Apa yang kau lakukan haaah? Untuk apa kau menjebakku dan memberiku minuman kaleng itu Natasyaaa?" Tanya Dave, sorot matanya menajam dengan satu tangan yang menggenggam erat lengan adiknya itu. Ia bertanya walaupun sudah tahu jawaban yang sebenarnya.
"A-aaku t-ttiii-dak mengerti kak. Minum-man kaleng ap- " Perkataanya terhenti saat menyebutkan kata minuman kaleng, matanya membulat seolah ingin keluar dari tempatnya. Mulutnya menganga dengan satu tangan yang menutupinya, ia paham yang meminum minuman kaleng itu adalah kakaknya dan bukan Mike. Ia beralih menatap kearah Mike yang berada di belakang Dave, kemudian memberikan tatapan membunuh seolah ia ingin menerkam pria itu.
"Kau sudah ingat? Sekarang katakan hukuman apa yang pantas kau dapatkan." tanya Dave dengan penuh tekanan.
"Ma-maafkan aku kak, aku tidak bermaksud menjebakmu. In-ini semua gara-gara asisten kakak ituu." jawabnya menunjuk kearah Mike namun hanya dibalas senyuman ejekan lagi oleh pria itu.
"Kakak harus memecatnya, aku sangat membencinya kak."
"Natasyaaaa ...." Bentak Dave, ini pertamaa kalinya ia melakukan hal itu pada adik kesayangannya, membuat Natsya terlonjak kaget dan gemetar.
"Ma-maaf kan aku kak. La-lagi pula sekarang kakak baik baik saja kan." Jawab Natasya sangat pelan dan menunduk, ia berusaha mengeluarkan senjata ampuhnya, yaitu air mata. Ia tau Dave tidak akan mampu melihat ia dan mommy menangis.
dan benar saja, begitu Natasya mengangkat kepala dengan diiringi air mata buayanya membuat Dave melemah dan mengurai cengkraman tangannya dari lengan Natasya.
"dasar drama queen, dia mengeluarkan airmata palsu itu lagi." Mike mencebik kan bibirnya, ia tau dan sangat mengenal Natasya yang suka skali berpura-pura sedih agar mendapatkan perhatian dari kakak-kakaknya.
"Mulai hari ini kau tidak boleh kemanapun, kau paham? Kemanapun."
"semua fasilitasmu akan kakak cabut termasuk handpone. Dan, setiap pagi kau sudah harus berada di meja makan sebelum kakak tiba, atau fasilitasmu akan semakin lama kakak sita." Tegas Dave berbalik dan pergi dari tempatnya berdiri.
"Kak ... aku tidak maaaauu, kau tidak bisa berbuat seperti ini pada adikmu, kak Daaaave huu ... huu ... huu ." Natasya berteriak dengan isakan yang menggema diseluruh halaman mansion, tidak ada yang berani mendekatinya. Gadis manja dan periang itu entah kenapa menjadi pemarah akhir-akhir ini.
wanita itu mengepalkan kedua tangannya sangat erat, rahangnya mengeras, matanya dipenuhi aura kemarahan begitu ia menangkap wajah pria yang ia benci itu menatapnya dengan tatapan acuh seolah tidak berbuat salah apapun. Pria yang tidak lain dan tidak bukan adalah Mike.
*
*
*
semoga dilancarkan segala urusannya...
ditunggu bab selanjutnya...
di tunggu kelanjutan karya terimakasih