NovelToon NovelToon
Dikejar Duda Kaya

Dikejar Duda Kaya

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Beda Usia / Romansa / Ibu Tiri
Popularitas:794.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: cucu@suliani

Juara 2 YAAW 2024, kategori cinta manis.

Datang ke rumah sahabatnya malah membuat Jeni merasakan kekesalan yang luar biasa, karena ayah dari sahabatnya itu malah mengejar-ngejar dirinya dan meminta dirinya untuk menjadi istrinya.

"Menikahlah denganku, Jeni. Aku jamin kamu pasti akan bahagia."

"Idih! Nggak mau, Om. Jauh-jauh sana, aku masih suka yang muda!"

Akan seperti apa jadinya hubungan Jeni dan juga Josua?

Skuy pantengin kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pura-pura

Josua menatap sengit ke arah Julian, begitupun dengan pria muda itu. Dia nampak tidak mau kalah, dia memandang Josua dengan tatapan menantang.

"Om itu udah tua, ngga usah nyari yang masih kuliahan. Nyari tante-tante aja sana!" ujar Julian.

Sudah dua tahun Julian mengejar cinta Jeni, tetapi wanita itu begitu sulit untuk didapatkan. Kini, malah datang saingan yang lebih berumur dan juga lebih mapan. Julian semakin takut dan kesal.

"Elu aja sono nyari cewek lain, karena Jeni udah jadi milik gue. Awas aja kalau masih berani deketin Jeni!" ancam Josua.

Juliette yang melihat perdebatan antara temannya dan juga ayahnya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia tidak menyangka jika ayahnya itu bisa bersikap kekanak-kanakan seperti itu.

Atau mungkin karena Josua dulu menikah di usia yang masih belia, pikirnya. Sehingga pria itu tidak ada pengalaman untuk mendekati wanita dengan benar setelah umurnya kini yang semakin matang.

"Ck! Dia itu kurang ajar sekali, masa sama yang tuaan ngga mau ngalah!" ujar Josua seraya masuk ke dalam mobilnya.

Lalu, pria itu memakai sabuk pengamannya. Pria matang itu juga sudah bersiap untuk menyalakan mesin mobilnya, tetapi dengan cepat Juliette menahan pergerakan tangan ayahnya.

"Kenapa? Apa Daddy ngga boleh pergi sekarang ke rumah Jeni?" tanya Josua yang seakan tidak sabar ingin segera bertemu dengan wanita pujaan hatinya.

Ya, Josua benar-benar menyukai wanita muda itu. Dia menyukai Jeni sebagai wanita, bukan menyukai Jeni sebagai bayang-bayang dari Juni.

Apalagi setelah tahu jika Jeni ternyata ada yang menginginkan selain dirinya, sungguh tiba-tiba saja hati pria itu merasa takut. Tidak ada saingan saja dia merasa sulit untuk mengetuk pintu hati Jeni, apalagi jika ada saingannya.

"Boleh, Daddy. Sangat boleh, tapi masalahnya yang tahu alamat Jeni itu hanya Daddy. Jadi, jangan biarkan dia mengikuti kita dan menemui Jeni juga." Juliette menunjuk ke arah Julian.

Juliette memang merasa kesal kepada ayahnya, tetapi dia tidak tega juga jika harus membiarkan Julian lebih unggul dari ayahnya tersebut.

"Kamu benar, jangan biarkan dia menemui Jeni. Jadi, kita harus melihat dia pergi dulu. Baru kita temui Jeni, pria itu tidak boleh tahu alamat Jeni." Josua menganggukkan kepalanya.

Josua dan Juliette nampak terdiam seraya memperhatikan Julian, setelah dipastikan pria itu pergi, barulah Josua dan juga Juliette pergi ke kediaman Jeni.

Tentunya sebelum dia pergi, pria itu menelpon John terlebih dahulu. Dia meminta pria itu untuk mengamankan Julian, jangan sampai pria itu bisa menemui Jeni.

"Dad, tolong berhenti di depan."

Juliette melihat ada tukang martabak telor, dia sangat tahu jika Jeni menyukai martabak telur. Namun, Jeni jarang membeli martabak telur karena harganya yang lumayan mahal.

Bagi Jeni, uang untuk membeli martabak telur bisa dia gunakan untuk makan seharian, jadi sayang kalau untuk membeli martabak telur jika dia sedang tidak banyak uang.

"Ada apa memang, Honey?" tanya Josua seraya menepikan mobilnya.

"Mau beli martabak telur buat Jeni," jawab Juliette.

"Kelamaan, nanti Jeni keburu tidur loh." Josua nampak protes dengan wajah kesalnya.

"Daddy itu mau nemuin cewek, harus bawa buah tangan. Masa nemuin cewek dengan tangan kosong sih," keluh Juliette.

Josua mencebikkan bibirnya karena apa yang dikatakan oleh putrinya itu benar adanya, dia harus membawa oleh-oleh untuk mengencani seorang wanita.

'Baiklah, beli yang banyak." Josua memberikan uang kepada Juliette.

Juliette dengan cepat turun dari mobil, tentunya dengan cepat dia membeli martabak manis dan juga martabak telur. Namun, dia hanya membeli dua porsi martabak. Karena kalau terlalu banyak bingung juga siapa yang akan menghabiskan.

"Sudah selesai, ayo cepat berangkat," ujar Juliette ketika sudah masuk ke dalam mobil ayahnya.

"Oke," jawab Josua.

Josua kembali melajukan mobilnya, hingga tidak lama kemudian Josua memberhentikan mobilnya dan mematikan mesin mobilnya.

"Ini rumah Jeni, Dad?" tanya Juliette ketika Josua memberhentikan mobilnya tepat di halaman rumah sederhana.

Namun, walaupun rumah itu terlihat begitu kecil, tetapi halamannya terlihat begitu asri. Banyak bunga yang ditanam di halaman rumah itu, bahkan Juliette melihat ada beberapa sayuran organik yang ada di pinggir rumah itu.

Jeni memang selalu bercerita, jika wanita itu akan masak jika sedang ingin makan. Namun, jika sedang malas atau waktunya mepet dia akan beli lauk matang.

"Yes, ini rumah Jeni. Ayo turun," jawab Josua disertai ajakan.

Keduanya nampak turun dari mobil, lalu dengan tidak sabar keduanya melangkahkan kaki mereka menuju rumah sederhana tersebut. Juliette lalu memberikan martabak yang sudah dia beli kepada Josua.

"Jeni! Ini gue! Elu di dalam, kan?" tanya Juliette seraya mengetuk pintu.

Cukup lama Juliette dan juga Josua berdiri di depan pintu, hingga tidak lama kemudian pintu itu nampak terbuka. Jeni terlihat baru saja mandi, karena rambutnya masih terlihat sedikit basah.

Wanita itu nampak memakai daster tanpa lengan, panjangnya hanya selutut saja. Walaupun wanita itu memakai daster, tetapi tetap saja terlihat begitu cantik dan justru terlihat begitu menggoda di mata Josua.

"Kalian? Untuk apa datang ke sini?" tanya Jeni.

Jeni menghela napas berat, karena lagi-lagi dia harus berhadapan dengan Josua. Entahlah, dikejar duda tampan seperti Josua itu apakah harus membuat Jeni senang atau sedih.

"Aku datang karena ingin melihat keadaan kamu, apakah kamu baik-baik saja atau tidak. Aku juga membawakan martabak untuk kamu," jawab Josua.

"Oh, Om mau lihat keadaan aku?" tanya Jeni.

Josua nampak menganggukan kepalanya tanda mengiyakan, Jeni tersenyum dengan begitu manis lalu kembali dia berkata kepada pria yang ada di hadapannya.

"Sekarang Om sudah lihat aku, kan? Aku baik, jadi Om boleh pulang."

Jeni mengambil martabak dari tangan Josua. "Om boleh pulang, karena aku baik dan terima kasih untuk martabaknya."

Juliette ingin sekali tertawa karena ternyata sahabatnya itu bisa berbuat seperti itu kepada ayahnya, tetapi sekuat tenaga dia menahan tawanya itu.

Jeni yang begitu malas harus berhadapan dengan Joshua terlihat hendak masuk ke dalam rumahnya, tetapi dengan cepat Josua menahan pergelangan tangan Jeni.

"Aku sakit perut, sepertinya mag aku kambuh. Boleh ikut makan di dalam ngga?" pinta Josua.

"Om!" pekik Jeni dengan wajah yang begitu kesal dan juga rasanya dia ingin menangis.

Rasanya begitu sulit untuk menjauhi pria itu, karena selalu saja ada alasan yang terlontar dari mulut pria itu agar bisa berdekatan dengan dirinya.

"Ayolah, Jeni. Aku sakit perut, aku mau dibuatkan makanan sama kamu. Kalau aku pulang dalam keadaan sakit perut, aku takut kenapa-kenapa loh. Aku nyetir soalnya,'' ujar Josua beralasan.

Jeni menghela napas berat. "Masuklah, kita makan martabaknya bareng-bareng. Aku juga sudah membuat sayur bayam dan telur dadar, itupun kalau kalian mau."

"Mau!" jawab Josua dengan cepat.

Kembali Jeni menghela napas berat, karena ternyata menghadapi Josua lebih sulit dari pada menghadapi anak TK.

"Masuklah," ajak Jeni pada akhirnya.

"Yes! Pokoknya harus terus dipepet, jangan sampai lepas apalagi pindah ke lain tangan." Josua tersenyum-senyum seraya berucap di dalam hatinya.

1
SiFa
Luar biasa
Dita Dwi
dari awal baca...baru ngeh..kenapa nama semua tokoh berawal huruf "J" ya?
Rynda Atmeilya
Luar biasa
Surya Handayani Almaida
Biasa
neny
Luar biasa
Lina Maulina
plng mles klo udah ada orang yg sok d atas belagu lg
v taehyung
bang Jo mint aj m John jadi mantu kamu
v taehyung
kayaknya pikiran AQ bener dech ,🥰🥰🥰
v taehyung
kukira John belum nikah ,,,
v taehyung
Thor bukannya tadi bang Jo bawa montor ya kok pulang bawa mobil ,,,, hayooooo
Cucu Suliani: Cius? Nanti aku edit, yes.
total 1 replies
v taehyung
🤣🤣🤣🤣🤣 gitu donk bang Jo cint m jeni karna jeni bukan karena jeni puny kemiripan m mending istri,,,,🥰🥰🥰
v taehyung
jangan mau Jen , kalau Josua suka m kamu , Josua harus bener2 cint m kamu bukan karena kamu mirip m mendiang istrinya
v taehyung
🤣🤣🤣🤣🤣 bikin sakit perut aj ni novel
v taehyung
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 mau komen tapi komen apa jdi 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 aj dech
aca
kasian di nikahin karena mirip mantan istri
Vandosherlivando Vandosherli
jadi penasaran
Sharon
Jodoh jhon kaya nya juli nnti tp kasian kelihatannya jihan ada sakit😩
🌹🪴eiv🪴🌹
terimakasih untuk tulisan indah mu thor
Katherina Ajawaila
Juli bisa cmburu juga
Katherina Ajawaila
lampu hijau semua kel 😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!