NovelToon NovelToon
Nekat Ngelamar Gus Tamvan

Nekat Ngelamar Gus Tamvan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: syah_naz

dengan gemetar... Alya berucap, "apakah kamu mau menjadi imam ku?? " akhirnya kata kata itu pun keluar dari lisan Alya yg sejak tadi hanya berdiam membisu.

"hahhh!!! apa!!... kamu ngelamar saya? "ucap afnan kaget
sambil menunjuk jari telunjuknya ke mukanya sendiri.
dengan bibir yg ber gemetar, Alya menjawab" i ii-iya, saya ngelamar kamu, tapi terserah padamu, mau atau tidaknya dgn aku... aku melakukan ini juga terpaksa, nggak ada pilihan.... maaf kalo membuat mu sedikit syokk dgn hal ini"ucap Alya yg akhirnya tidak rerbata bata lagi.
dgn memberanikan diri, afnan menatap mata indah milik Alya, lalu menunduk kembali... karna ketidak kuasa annya memandang mata indah itu...
afnan terdiam sejenak, lalu berkata "tolong lepaskan masker mu, aku mau memandang wajahmu sekali saja"

apakah Alya akan melepaskan masker nya? apakah afnan akan menerima lamaran Alya? tanpa berlama-lama... langsung baca aja kelanjutan cerita nya🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syah_naz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

jejak yang tertinggal

Alya merasa ada yang janggal dengan suasana di kosannya sejak ia tinggal ke Surabaya minggu lalu.

Ting....

Notifikasi pesan masuk dari ibu kost (ibu rodiyah)

Ketika ia membuka pesan dari Ibu Rodiyah, ibu kost-nya, ia terkejut dengan isi pesan tersebut.

"Assalamu'alaikum Alya, Ibu baru ingat, minggu lalu... kamu ada di kosan nggak?" tanya Ibu Rodiyah melalui pesan.

Alya membalas salam serta mencoba menjelaskan keadaan.

"wa alaikum salaam,Ibu, kalau minggu kemarin saya pergi keluar pulau. Karena terlambat beli tiket, saya baru sampai Surabaya Sabtu pagi. Maaf ya, saya lupa memberitahu ibu kalau saya nggak pulang malam itu," jawab Alya.

Tidak lama kemudian, Ibu Rodiyah membalas dengan sesuatu yang membuat Alya semakin bingung.

"Ouhh nggak papa Alya, Ibu cuma nanya doang kok. Tapi ada yang aneh di malam itu. Ibu denger suara laki-laki di kosan kamu, sama Nila al..."

Alya terdiam sejenak. Suara laki-laki? Kenapa bisa ada laki-laki di kosannya malam itu? Ia segera teringat kembali, tapi tak ada hal yang mencurigakan dalam ingatannya.

Alya tiba-tiba mengingat sesuatu, pagi minggu lalu itu saat kembali ke kos, Alya menemukan sesuatu yang mencurigakan di kamar.

Ada sekotak rokok tergeletak di dekat jendela yang tidak terkunci dengan rapat.

Jendela itu hanya tertutup, bukan terkunci, seperti biasanya.

ia sadar ada sesuatu yg aneh, tapi ia tidak terlalu memikirkannya. Namun, setelah membaca pesan dari Ibu Rodiyah, rasa cemasnya mulai muncul.

Tanpa berpikir panjang, Alya mengirim foto dari rokok yang tergeletak di dekat jendela kepada Ibu Rodiyah serta menceritakan nya.

"Ibu, saya baru ingat! Ini apa ya? Ada rokok di kamar saya, dan jendelanya nggak terkunci," pesan Alya dengan rasa cemas.

Tak lama, balasan dari Ibu Rodiyah masuk, dan kali ini dengan nada yang serius.

"Astagfirullah... Itu rokoknya Nila dan pacarnya, Alya! Mereka berbuat tidak baik di kosanmu malam itu! Ibu nggak tahu apa yang terjadi, tapi suara laki-laki yang Ibu denger itu... pasti mereka!"

Mendengar itu, Alya merasa dunia seakan berhenti berputar. Ternyata, malam itu—saat ia tidak berada di kos—Nila dan pacarnya melakukan hal yang sangat memalukan di dalam kamarnya.

Ia semakin cemas dan bingung, tidak tahu harus berbuat apa. Alya teringat bahwa Nila tidur telanjang tanpa penutup sama sekali pagi itu, dan semua itu semakin menambah kebingungannya.

Dengan gemetar, Alya membalas pesan Ibu Rodiyah.

"Ibu, apa yang harus saya lakukan sekarang? Saya nggak tahu kalau mereka berbuat begitu... Saya nggak tahu bagaimana mereka bisa senekat itu melakukan nya. "

Melihat pesan dari Alya, Ibu Rodiyah langsung menelepon Alya dengan suara yang panik.

"Alya, Ibu khawatir. Kalau mereka melakukan itu di kosanmu, kita harus lapor ke yang berwajib. Jangan sampai kejadian seperti ini merusak reputasimu. Kalau perlu, kamu jangan bergaul dengan nila dulu, cari aman," suara Ibu Rodiyah terdengar sangat cemas.

Alya merasa sangat bingung dan takut. Apa yang harus ia lakukan dengan kenyataan ini? Bagaimana jika semua ini diketahui orang lain?

......................

Alya menggenggam erat barang bukti—rokok dan benda panjang seperti balon—saat berdiri di depan rumah Ibu Rodiyah. Dengan sedikit ragu, ia mengetuk pintu.

Tok... tok... tok...

"Assalamu'alaikum, Bu..." ucap Alya dengan suara pelan.

Terdengar langkah cepat dari dalam rumah. Tak lama kemudian, pintu terbuka, memperlihatkan wajah Ibu Rodiyah yang tampak cemas.

"Wa'alaikumsalam, Alya..." suara Ibu Rodiyah terdengar sedikit histeris. Matanya langsung tertuju pada barang di tangan Alya.

"Ibu... ini bendanya. Kita punya bukti sekarang," ujar Alya, suaranya bergetar sambil menyodorkan rokok dan benda panjang itu. "Dan ini... ini kayaknya pengaman, kan, Bu?"

Mata Ibu Rodiyah membelalak, wajahnya memerah menahan marah.

"Astaghfirullah... iya, Alya! Ini keterlaluan banget! Ibu nggak habis pikir, kok bisa mereka bawa laki-laki dan melakukan hal seperti itu di kosan ini. Ibu capek-capek bikin kosan buat anak santri dan mahasiswa biar bisa belajar dengan tenang, malah begini jadinya!"

"Sabar ya, Bu..." Alya mencoba menenangkan, meskipun hatinya ikut cemas.

"Saya juga kaget dan nggak nyangka, Bu. Tapi menurut saya, kita harus segera bicara sama Nila. Biar semuanya jelas. Ini sudah keterlaluan, Bu."

Ibu Rodiyah mengangguk, ekspresinya masih diliputi emosi. "Iya, Alya. Kamu benar. Kita nggak bisa diam saja. Kalau Nila mengelak, kita tunjukkan bukti ini. Ibu nggak mau ada yang merusak kosan kita ini."

Alya melanjutkan, "Besok pagi, Bu. Saya yang bicara langsung sama Nila. Soalnya tadi katanya dia nginap di rumah temannya. Kalau dia masih berkelit, barulah kita tunjukkan semua ini."

Ibu Rodiyah menghela napas panjang, lalu memegang bahu Alya dengan penuh terima kasih. "Kamu bijak sekali, Nak. Ibu bersyukur kamu mau membantu menyelesaikan masalah ini. Ibu benar-benar kecewa sama Nila, tapi kita tetap harus menyelesaikan ini dengan baik."

"Insya Allah, Bu. Kita selesaikan semuanya besok," jawab Alya mantap.

Malam itu, Alya kembali ke kamar kosnya dengan pikiran berat. Barang bukti sudah diserahkan, tetapi hatinya masih belum tenang. Ia hanya berharap besok Nila mau bicara jujur agar masalah ini cepat selesai.

1
nana_eth
suka bangettt sama part yang ini, soalnya ada poin yang bisa diambil
Rudi Rudi
aku sukaaa bgt cerita kok, yaa kadang aku ketawa" sendiri 😍😭
Rudi Rudi
semangat kk buat novelnya/Smile//Drool/
DZX_ _ _@2456
ahhhhhhh
baper
Edgar
Mengurangi stress dengan membaca cerita ini, sukses thor!
Trà sữa Lemon Little Angel
Mantap banget ceritanya, thor! Bener-bener bikin gue terhanyut!
Kieran
Makin seru aja, gak kerasa udah baca sampai akhir!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!