NovelToon NovelToon
Pangeran Genderuwo Ku

Pangeran Genderuwo Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Bunda Pindi

Tria Ayung Ningsih ada seorang Gadis cantik dan pintar dia hanya tinggal berdua dengan ibu nya karna ayah nya telah pergi dengan wanita lain saat umar nya 3tahun.
suatu hari dia bertemu dengan nathan radifatih seorang genderuwo tampan ke turunan manusia. dan sekarang Nathan pangeran dari kerjaan gaib kerajaan Genderuwo.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda Pindi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. SAHABAT SEJATI DAN KENYATAAN PAHIT

    kembali POV autor

     Terlihat tria sedang menunggu vivi yang sedang terbaring koma dengan alat medis yang terpasang di tubuh nya, sudah seminggu vivi koma tapi belom sadar juga. " vi kamu kapan bangun nya sih, nyenyak bangat sih tidur nya, kamu gak rindu apa sama aku?, kamu gak rindu apa sama dika? " tria menangis sambil menggenggam tangan sabat nya itu. " kamu gak kasian sama dika, dia setiap hari harus bulak balik kota ke desa demi kamu, kata nya dia udah rindu berantam dan berdebat sama kamu, dia bilang di kesepian kalau gak ada kamu, bangun dong vi aku tu udah libur 1 minggu tau gak demi menemani kamu disin, ayo dong bangun jangan tidur terus" tria menangis dia selalu berusaha ngomong sma vivi dan berharap vivi mendengar nya dan segera sadar. Tria memang sudah satu minggu menemani tria di rumah sakit dan dia tlah mendapat kan libur dari sekolah karna neneknya bilang tidak bisa menemani vivi di rumah sakit, sedangkan orang tua nya bilang mereka sibuk jadi gak bisa jika lama² nungguin vivi dan mereka emang datang tiap hari buat mengantarkan makanan untuk tria lalu pergi lagi Sedangkan dika dia tiap hari bolak balik kota desa untuk mengunjungi vivi dan tria, dia tidak bisa menemani mereka karna dia harus menjadi saksi kejadian karna dika sudah melaporkan sonya ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik, melakukan pembunuhan dan kasus bullying di sekolah, ternyata dika selama ini selalu merekam sonya saat dia membully tria. Dan sekarang ayah nya sonya marah besar kepada sonya tapi dia juga tidak mau anaknya di penjara, dia akan melakukan apa pun demi kebesan sonya.

      Tria menangis sesegukan di sejadah nya dia baru saja selesai sholat subuh, dia sekarang sedang mendoakan vivi agar dia cepat sadar. Dia merasa bersalah tidak ada untuk vivi saat dia butuh seseorang untuk dia bersandar padahal selama ini vivi selalu membela dia dari sonya. Tria sebenar nya sudah mengetahui hal apa saja yang sudah dialami oleh sahabat nya itu, dia tau vivi sering di siksa oleh nenek dan abg sepupu nya, dia juga sering menemani vivi dari jauh saat vivi diam² menangis di danau tapi dia tidak berani untuk mendekat.

    Povi tria

        hari itu aku menggantarkan vivi pulang seperti biasa kerumah nya dia tanpa sengaja menjatuhkan sebuah buku, aku ingin mengambalikan nya tapi saat aku ingin masuk dalam rumah nya aku mendengar vivi di marahi nenek nya karna dia pulang telat, memang tadi kami sempat singgah dulu di danau tempat kami sering bermain bersama. Jadi aku mengurukan niat ku untuk mengembalikan buku vivi biar lah besok dia kembalikan di sekolah saja. Sesampaiku dirumah aku melihat kembali buku vivi karna penasaran aku pun membuka nya dan ternyata itu buku diary nya, aku pun iseng membaca nya ternyata gadis tomboy kayak dia juga bisa bikin diary juga. Saat aku membaca halaman pertama aku tersenyum melihat dia menulis kisah ku dan dia, pada halaman ke 2 disana di menulis pengalaman pertama saat dia ikut tawuran antar sekolah, halaman ke3 dia menulis ingin menjadi seorang mafia agar di takuti semua orang. "Anak ini memang unik dari yang lain" gumanku sambil tersenyum. Tapi pada halaman berikut nya aku mulai emosi, aku menangis karna disana vivi menceritakan kisah hidupnya, bagaimana neneknya yang pilih kasih, abg sepupu nya yang main tangan dan orang tua nya yg tak mengakuinnya sebagai anak. Aku menangis membaca semua nya, sahabat macam apa aku ini masak selama ini aku tak mengetahui nya. Saat aku membaca bahwa dia tidak dianggap oleh orang tua nya aku pun berpikir ingin betanya kepada bunda ku nanti, bunda pasti tau kisah orang tua nya vivi kan bunda pernah bilang di dulu nya juga berteman baik dengan papa nya vivi. Tria kembali membuka lemaran demi lembaran tria menangis sejadi jadi nya karna vivi sering di pukuli oleh tio abg sepupu nya, pantasan saja selama ini aku sering lihat badan nya biru, kalau aku tanya kenapa dia cuman bilang kalau habis berantam atau tawuran. Di buku ini dia menulis bahwa dia tidak ingin ada yang tau dengan kehidupan nya karna tidak ingin di kasihani. jadi ini alasan nya vivi tidak pernah menangis karna takut di kasihani, kalau begitu aku akan pura2 tidak tau saja, aku akan meletakan buku ini di laci nya besok, seolah² buku ini tinggal di sekolah aku tidak mau di akan membenci ku kalau dia tau aku tlah membaca diary nya. Aku akan berusaha selalu ada untuk nya dan menghibur nya dengan cara ku sendiri.

        Aku kembali membuka lembaran buku ini dan aku terkejut membaca nya ternyata selama ini vivi menyukai dika teman kami dari smp, jujur aku sebenar nya juga menyukai dika tapi karna vivi juga menyukai nya aku akan membantu nya mendapatkan dika dan aku harus mengubur dalam2 perasaan ini.

saat bunda ku sudah pulang aku pun langsung bertanya tentang orang tua nya vivi. Awal nya bunda tidak mau untuk bercerita tapi setelah aku menjelakan semua yang ada di diary nya vivi, akhirnya bunda pun bercerita dan benar bahwa mama nya vivi hamil di luar nikah dan vivi memang sengaja di titipkan oleh nenek nya karna di malu kalau sampai orang di kota tau di hamil di luar nikah. Bunda pikir nenek nya vivi tidak begitu karna selama ini di depan semua orang nek darmi bersikap seolah² dia menyayangi vivi. Bunda melarang ku untuk memberitahu vivi aku pun menggangguk setuju.

       Pada hari itu aku bertemu dengan nek darmi di sekolah dia datang bersama vivi karna di harus menemui Guru BK, aku melihat wajah vivi yang bengkak dan lebam tapi nek darmi bilang vivi jatuh dari tempat tidur nya.

Tapi siapa sangka hari itu vivi mengetahui semua nya dari sonya, aku juga tak tau dia tau dari mana cerita itu dia dapat. Dan itu membuat vivi marah dan mencekik nya dan vivi pun dia tusuk dengan sebuah pisau yang membuat vivi harus kehilangan banyak darah. Hari ini aku sedang sholat mendoakan vivi agar kecepat sadar, tapi saat aku selesai sholat aku melihat vivi sudah membuka mata nya dan aku langsung berlari memanggil dokter dan alhamdulilah vivi sudah baik dan tlah berhasil melewati masa kritis nya, dan beberpa alat medis yang menempel di badanya di lepas. Aku mendekati vivi dan menjawab semua pertanyaan nya dan saat aku lagi ngobrol bersama vivi tiba2 saja pintu terbuka dan meperlihatkan orang yang paling vivi sayangi yaitu Dika.

 kembali ke POV Autor

       "Assalamu'alaikum"ucap dika memberi salam terlihat di membawa sebuah gitar dan bingkisan. " walaikum salam" jawab tria dan vivi bersamaan, mendengar suara vivi dia segera berjalan ke arah mereka dia memberikan bingkisan yang berisi makanan untuk tria, melihat itu tria segera makan di sofa rumah sakit itu dan dika langsung duduk di kursi yang diduduki tria tadi. " kamu gak makan? " tanya tria sambil membuka nasi nya. " udah tadi di jalan" jawab dika dia beletakan gitar nya di samping tempat tidur vivi. " he siluman kadal, lo mau konser apa mau lihat orang sakit sih pakai bawa² gitar segala?, lo mau ajak orang rumah sakit ini joget bersama apa?" vivi bertanya kepada dika karna dika membawa gitar. " ya biar mereka pada sembuh gak sakit mulu, lagian juga lo baru bangun² udah bikin orang kesal aja" jawab dika kepada vivi. melihat hal itu tria hanya tersenyum sempat² nya mereka malah debat saat keadaanya begini. Untung di ruang ini gak ada disiapa pun cuman ada mereka bertiga, orang tua nya vivi memang menepati vivi di ruangan VIP jadi sana cuman ada ranjang vivi sendiri, di sana juga ada tv jadi tria gak bosan di sana sendirian.

       Dika memang sengaja membawa gitar, dia sudah tau apa yang selama ini tlah di lewati oleh vivi teman nya itu, tria tlah menceritakan nya saat vivi koma. dia sangat marah tapi tria melarang di untuk memberitahu vivi dulu biarlah vivi menceritakan nya sendiri jadi tugas mereka hanya satu bagaimana biar vivi tidak merasakan kesedihan dan kesendirian lagi tugas mereka hanya membuat vivi mengerti bahwa dia tidak sendiri dia masih ada teman yang sangat menyayangi nya. Dan kebetulan vivi sudah sadar saat di sampai di rumah sakit. " gue boleh nyanyi gak biar kalian gak? bosan " tanya dika dan mereka berdua mengangguk setuju,mereka tau dika jago gitar dan suara nya sangat merdu.

       Dika mengambil gitar nya, dan mulai memain kan gitar nya itu, dia akan menyanyikan sebuah lagu untuk membuat vivi sadar bahwa di tak sendiri

JIWA YANG BERSEDIH

Ta da

Ta da da da

Ha

Dika mulai bernyanyi sambil memain kan gitar nya.

Kemarilah

Singgah dulu sebentar

Perjalananmu jauh

Tak ada tempat berteduh

Menangislah

Kan kau juga manusia

Mana ada yang bisa

Berlarut-larut

Berpura-pura sempurna

Sampaikan pada jiwa yang bersedih

Begitu dingin dunia yang kau huni

Jika tak ada tempatmu kembali

Bawa lukamu biar aku obati

       Terlihat vivi disana sudah mulai bekaca² ingin menangis, dika yang melihat itu langsung melanjutkan nyanyian nya, dia ingin membuat vivi sadar dan mau bercerita kepada mereka.

Tidakkah letih kakimu berlari

Ada hal yang tak mereka mengerti

Beri waktu tuk bersandar sebentar

Selama ini kau hebat

Hanya kau tak didengar

Ho oh

Menangislah

Kan kau juga manusia

Mana ada yang bisa

Berlarut-larut

Berpura-pura sempurna

Sampaikan pada jiwa yang bersedih

Begitu dingin dunia yang kau huni

Jika tak ada tempatmu kembali

Bawa lukamu biar aku obati

Tidakkah letih kakimu berlari

Ada hal yang tak mereka mengerti

Beri waktu tuk bersandar sebentar

Selama ini kau hebat

Hanya kau tak didengar

Uh uh

Uh uh

Sampaikan pada jiwa yang bersedih

Begitu dingin dunia yang kau huni

Jika tak ada tempatmu kembali

Bawa lukamu biar aku obati

Tidakkah letih kakimu berlari

Ada hal yang tak mereka mengerti

Beri waktu tuk bersandar sebentar

Selama ini kau hebat

Hanya kau tak didengar

Tak didengar

Tidakkah letih kakimu berlari

Ada hal yang tak mereka mengerti

Beri waktu tuk bersandar sebentar

Selama ini kau hebat

Hanya kau tak didengar

Selama ini kau hebat

Kau pasti kan didengar

     Dika mengentikan lagu nya, dia melihat vivi yang menangis di tempat tidur nya, ini yang ke2 kali nya melihat vivi menangis pertama di sekolah saat sonya menceritakan masa lalu orang tua nya. Dan sekarang dia melihat vivi yang bersedih, dia melihat vivi menangis sejadi² nya terlihat vivi mengeluarkan segala sesak di dadak nya yang selama ini dia pendam sendirian. Melihat hal itu tria memeluk vivi dengan erat dia berusaha memberika vivi kenyamanan melalui pelukan nya. " menangis lah jika itu membuat mu merasa lebih lega, keluar kan apa yang ada di dihati mu jangan di pendam sendirian karna itu akan membuat mu jauh lebih sakit lagi" dika berusaha membuat vivi jauh lebih tenang. Ntah mengapa saat tria menceritakan tentang vivi kepada nya dan melihat vivi menangis begitu, membuat hati nya begitu perih dan sangat sakit dia ingin memeluk vivi dan ingin membuat vivi slalu bahagia, ntah persaan apa itu dia tidak tau ntah persaan suka dan dia mulai mencinta vivi atau hanya perasaan teman untuk teman nya dia tidak tau, yang di tau di mecintai tria saja.

       Vivi behenti menangis rasa nya di sudah sedikit merasa tenang, dia berniat menceritakan semua nya kepada kedua teman nya itu. Tapi tria bilang dia sudah tau semua nya dari buku diary vivi dan tlah menceritakan semua nya kepada dika, vivi tiba² terdiam dan wajah nya memerah, melihat hal itu tria langsung minta maaf dia tidak sengaja membaca nya tria takut vivi marah dan membenci nya. Tapi justru vivi tidak marah dia hanya malu saja sampai membuat membuat wajah nya merah. Mendengar hal itu tria langsung tertawa di tau apa yang sedang di pikirkan vivi. " hahahaha kamu tenang aja kalau soal halaman terakhir aku tidak memberitahu nya, jadi kamu gak perlu malu, aku tau itu privasi mu" jawab tria agar vivi tidak malu saat bertemu dika. " emang nya di halaman terakhir ada apa? kok aku gak di kasih tau sih aku kan jadi kepo! " dika bertanya pasal nya di tidak tau apa yang mereka maksud. " ini urusan cewek gak usah tau soal nya privasi"jawab tria, dan dika hanya mengangguk saja. Sekarang vivi sudah merasa sedikit lega perasaan sedih di hati nya sudah mulai sedikit berkurang. Walaupun dia tau dia akan meneriman suatu kenyataan yang lebih menyakitkan lagi. Dia berniat menanyakan langsung kepada mama dan papa nya nanti di berharap apa yang dikatakan sonya hanyalah berita bohong.

Tanpa mereka sadari ternyata orang tua vivi mendengar ucapan vivi dan temannya dari luar mereka berniat ingin mengantar makanan untuk tria tapi tanpa sengaja di mendengar vivi menangis dan mendengar obralan mereka di dalam.merek Masuk ke dlam ruangan vivi di rawat dan yang ada di dalam pun kaget karna orang tua nya vivi datang tiba² . "Eh ada dika" sapa papa ny vivi. Dika dan tria mencium punggung tangan orang tua vivi. "Ini makanan kamu tria " ucap mama vivi sambil memberikan makanan kepada tria dan menuju ke arah vivi bersama papa nya vivi. " kamu udah bangun sayang, alhamdulilah mama sama papa hawatir lo" ucap papa nya vivi. Mendengar itu dia vivi hanya tersenyum saja. " ma pa aku mau nanya sesuatu boleh? Apa benar aku ini..?" belom siap vivi berbicara mama nya tiba² memotong nya. " Benar, maafin kami nak kami menutupi semua nya dari kamu, kami waktu itu terpaksa melakukan nya karna sampai kakek nenek mu tau mama akan di coret dari ahli waris" mama vivi mencerita kan nya sambil menangis, mendengar hal itu dia kembali menangis rasa nya benar² sakit orang tua nya tega membuang nya dan tak mengakuinya sebagai anak hanya untuk karana warisan. " mengapa kalian tega, aku kalian buang karna hanya warisan, asal kalian tau aku tiap hari harus di pukul oleh tio dan nenek gara² ulah kalian, aku ada di dunia ini semua gara² ulah bejat kalian juga, " vivi berteriak sampai² dia tak sadarkan diri kembali, melihat hal itu mereka semua panik dan dika segera memangil dokter.

walapun sudah begitu orang tua nya akan tetap menyembunyikan identitas vivi merka tidak mau kehilangan warisan mereka, memang orang tua yang egois mereka sampai mentelantarkan darah daging mereka sendiri hanya demi sebuah harta dan kekayaan.

1
Azlin Hamid
Luar biasa
Bunda Pindi: makasih kk udah mampir di novel pertama ku/Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Matilda
Seru abiss
Bunda Pindi: makasih sudah mampir kk, jangan lupa like nya biar aku semakin semangat nulis nya
total 1 replies
CantStopWontstop
Suka banget sama karakter di cerita ini, tambah banyak lagi ya thor!
Bunda Pindi: makasih kk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!