Cinta Masa Kecilku
Prangg!
Terdengar pintu sel di banting dengan keras, menimbulkan suara nyaring di koridor penjara tersebut.
Cecilia duduk dengan tenang di sudut penjara, sudah dua hari dia di masukkan mantan suaminya dan adik tirinya ke dalam sel penjara.
Mereka memanipulasi kejahatan yang di lakukan Cecilia, gadis itu di tuduh melakukan korupsi pada perusahaan Ayahnya sendiri, sehingga mengalami kerugian yang cukup besar.
Cecilia membantah semua tuduhan yang di lontarkan mantan suami, adik tiri dan Ibu tirinya tersebut, tetapi semuanya sia-sia.
Pengacara keluarganya telah di sogok adik tirinya, agar Cecilia tidak bisa naik banding.
Dan, sampai akhirnya Cecilia di jatuhi hukuman enam tahun penjara.
Sebelum Cecilia di bawa masuk ke penjara, suami yang tidak di cintainya itu melayangkan surat cerai kepadanya.
Dan tentu saja dengan cepat, di tanda tangani Cecilia, karena dari awal dia tidak ada berkeinginan menikah dengan lelaki kasar, dan kejam tersebut.
Sedikitpun Cecilia tidak pernah menyukai Nando, mantan suaminya tersebut, baik itu di pertemukan Ayahnya saat akan menikah, sampai mereka menikah, sedikitpun Cecilia tidak ada merasa suka pada pria itu.
"Bagus, sekarang kamu bukan lagi istriku, angkat semua barang-barang mu dari rumah itu!" sahut Nando kasar, saat setelah Cecilia selesai menandatangani surat cerai.
"Kalian yang harus pergi! itu adalah rumah Papaku, aku adalah anak sah dari Papa, jadi aku yang berhak tinggal di rumah itu!" sahut Cecilia dengan kencang.
"Heh! kamu tidak ada hak lagi atas rumah itu, semua aset dan surat rumah itu sudah atas namaku, kamu tidak berhak atas rumah itu!" sahut Ibu tiri Cecilia dengan nada sinis dengan mata melotot dengan tajam pada Cecilia saat itu.
Cecilia memejamkan matanya untuk memenangkan perasaannya mengingat kejadian itu, mereka mengambil semua, tidak tersisa sedikitpun untuknya. Dan bahkan memasukkan nya ke penjara.
"Kalian brengsek! orang asing yang datang ke rumah kami, kalian tidak berhak mengambil alih rumah itu!" teriak Cecilia histeris saat itu, dia ingin sekali menampar wajah Ibu tirinya yang munafik.
Saat Cecilia di bawa pergi dengan tangan di borgol, ke tiga orang tersebut tersenyum penuh kemenangan melihat dirinya di bawa pergi oleh Petugas.
Ke tiga orang itu memandang Cecilia tanpa rasa kasihan sedikitpun.
Nando tampak tersenyum sinis pada Cecilia, hatinya begitu benci pada Cecilia, dia merasa Cecilia wanita yang menjijikkan.
Bahkan menyentuh tubuh Cecilia saja tidak di sukai Nando, ada rasa yang sangat marah pada dirinya hanya dengan melihat wajah Cecilia.
Dalam diam Cecilia tersenyum masam mengingat semua yang di alaminya.
Dan, dia yakin walau di penjara pun, dia akan mengalami sesuatu hal nantinya.
Sepertinya salah satu di antara tiga musuhnya itu, menaruh seseorang di dalam penjara untuk mengawasi dirinya.
Dari pertama masuk ke penjara Cecilia sudah mengalami penganiayaan, dan sipir penjara tidak ada yang bisa melerai saat tubuhnya di pukul dan di tendang oleh tiga tahanan wanita dari sel yang sama.
Sipir itu hanya berteriak saja untuk berhenti, tidak berusaha menarik para wanita itu menjauh dari dirinya.
Sampai Cecilia hampir pingsan, barulah penganiayaan itu berhenti.
Dan, tubuh ringkih Cecilia di biarkan saja tergeletak di lantai yang dingin, para sipir itu tidak ada berniat untuk memanggilkan Dokter penjara untuk memeriksa kondisi tubuh Cecilia.
Senyuman sinis tersungging di sudut bibir Cecilia mengingat semua itu, mata dan wajah datarnya menatap lengannya yang lebam.
Saat dia menyentuh lebam itu, terasa sakit sekali, tetapi dia tidak mengeluarkan suara mengaduh sedikitpun.
Dadanya penuh dendam, suatu saat dia akan membalaskan rasa sakit ini pada mereka yang memfitnah dan menganiayanya.
Dia harus bersabar, pasti waktu itu akan datang, dan kalian tunggu saja! bisik hati Cecilia dengan wajah datar dan dingin.
Gadis manis memiliki tubuh ramping tersebut, telah berubah menjadi gadis yang dingin, semenjak menikah dengan pria kasar tersebut.
Cecilia gadis populer dari sejak kecil. Gadis ceria dengan senyuman yang manis, membuat banyak lelaki menyukai dirinya.
Tapi, Cecilia tidak pernah menyukai pria mana pun, selain dia.
Saat Cecilia berumur enam tahun, Cecilia mengagumi seorang anak lelaki.
Kala itu Cecilia masih duduk di kelas dua sekolah dasar, sementara anak lelaki itu duduk di kelas enam di sekolah yang sama.
Suatu hari Cecilia terjatuh ke bawah jembatan saat pulang sekolah, kakinya menginjak papan yang lapuk pada jembatan itu.
Tubuh kecil Cecilia langsung ambruk masuk ke dalam jembatan, tapi untung saja tangan kecilnya memegang pinggiran jembatan.
Tubuh kecilnya menggelantung di bawah jembatan sambil berteriak meminta tolong, dan penolongnya pun bertepatan sekali lewat di dekat jembatan.
Cecilia di selamatkan anak lelaki itu, dan bahkan menggendongnya pulang karena lutut Cecilia terluka.
Semenjak itu, Cecilia mengagumi anak lelaki itu, dan bahkan berkhayal ingin menjadi kekasihnya kelak kalau Cecilia sudah besar nanti.
Cecilia selalu diam-diam memandang anak lelaki itu dari jauh, sampai lelaki itu masuk ke bangku sekolah menengah, Cecilia selalu memperhatikan anak lelaki yang sudah mulai beranjak remaja tersebut.
Cecilia menjadi penguntit, selalu diam-diam memperhatikan anak lelaki yang bertumbuh menjadi remaja yang sangat tampan.
Sampai masuk Universitas, lelaki yang sudah berubah dewasa itu tidak pernah lagi di lihat Cecilia.
Terkadang Cecilia suka mendatangi jembatan yang pernah membuatnya jatuh, mengenang masa-masa dia mengenal pria itu.
Jembatan yang dulunya terbuat dari balok papan, sekarang telah berubah menjadi jembatan beton yang kokoh.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Fajar Ayu Kurniawati
.
2024-11-19
0
Anonymous
keren
2024-11-09
0
Pri Ana
mampir ah
2024-10-17
0