NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Mafia

Mengandung Benih Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / One Night Stand / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:125k
Nilai: 5
Nama Author: Clarissa icha

Entah sebuah kesialan atau keberuntungan karna Audrey mengandung anak dari seorang mafia besar dan pebisnis paling berpengaruh di Kanada. Sosok Lucas tidak tersentuh, bahkan tak seorangpun bisa mencampuri bisnis gelapnya. Dia pria yang memiliki wajah sempurna, namun tak sesempurna hatinya.

Kehidupan Audrey mungkin tak akan baik-baik saja jika berkaitan dengan Lucas. Lalu bagaimana Audrey akan menyembunyikan keturunan Lucas? Agar hidupnya tak bersinggungan dengan pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Lucas tidak punya pilihan lagi selain menghilangkan kesadaran Russel demi membawanya pulang ke Canada. Seandainya Russel mengetahui kekacauan yang terjadi di rumah utama karna semua orang panik mencarinya, mungkin Russel akan berfikir ulang ketika memutuskan untuk tidak langsung menghubungi mereka.

Entah berapa banyak pengawal pribadi yang telah mendapat hukuman dari Thomson lantaran istrinya hilang. Kemarahan dan kekhawatiran Thomson di lampiaskan pada semua orang yang bekerja dengannya. Thomson membabi buta, amarah sulit terkontrol. Dan sifat buruk Thomson diturunkan pada putra pertamanya, yaitu Lucas. Pria itu mewarisi hampir semua sifat ayahnya. Tapi beberapa orang yang pernah berurusan dengan Lucas, mengatakan bahwa Lucas lebih berbahaya dibanding Thomson.

Tidak heran jika 2 hari lalu Lucas langsung mengeksekusi ma ti orang-orang yang terlibat dalam penyerangan di rumahnya dan menyebabkan Russel menghilang beberapa hari. Tak hanya itu, kekacauan juga terjadi di kediaman utama karna semua orang panik mencari Russel.

Begitu berhasil menangkap para pelaku penyerangan, Lucas menghukum orang-orang itu tanpa ampun. Bagi Lucas, kema tian adalah hukuman yang setimpal untuk orang-orang yang berani menyentuh keluarganya. Tapi hingga detik ini, Lucas belum berhasil menangkap pelaku utama dibalik penyerangan itu. Mereka memilih bungkam hingga Lucas menjemput kema tian mereka. Melihat kesetiaan orang-orang itu, Lucas bisa menebak musuhnya bukan orang sembarangan.

Padahal Lucas sudah menawarkan kebebasan pada kelima orang itu jika mereka bersedia buka mulut. Memberi tahu Lucas siapa dalang dibalik penyerangan beberapa hari lalu. Tapi mereka lebih takut untuk buka mulut, daripada menjemput ajalnya.

Lucas membuang nafas kasar dan menyandarkan tubuhnya pada jok mobil. Perjalanan dari rumah Audrey menuju bandara membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Tempat itu benar-benar terpencil, hanya ada beberapa rumah yang dilewati oleh Lucas ketika melintas. Selebihnya merupakan hutan dengan pepohonan tinggi dan perbukitan yang masih jarang di singgahi manusia.

"Jack, kerahkan orang untuk melakukan penyisiran disekitar hutan malam ini juga. Dan pastikan juga gadis itu tidak meninggalkan rumahnya, dia masih bisa dimanfaatkan karna kita membutuhkan informasi." Ujar Lucas setelah mempertimbangkan beberapa hal.

Awalnya Lucas tidak berfikir melakukan penyisiran dikokasi ditemukannya Russel. Karna para pelaku tidak mungkin ceroboh dengan meninggalkan jejak. Orang-orang itu pasti sudah terlatih agar tidak meninggalkan jejak sedikitpun dalam menjalankan misinya, dan kemungkinan mendapatkan ancaman berat sampai tidak berani membuka mulut.

"Dimengerti Tuan. Jose dan Joshep akan mengaturnya malam ini." Jack menjawab sembari mengoperasikan ponsel di tangannya untuk menghubungi Jose.

"Lakukan penyisiran sekarang dan segera laporkan hasilnya pada Tuan Lucas!" Ujar Jack lewat sambungan telepon dengan Jose. "Sekitar 5 orang sudah putar balik ke lokasi, minta Joshep memimpin dan kamu tetap berjaga di sekitar rumah itu."

"Baik Jack, aku bergerak sekarang." Sahut Jose dan sambungan telfon mereka berakhir.

Satu mobil di belakang mobil Lucas segera putar balik setelah mendapatkan perintah dari Jack.

"Apa kau memiliki satu nama yang bisa dicurigai?" Tanya Lucas. Bukan tanpa alasan Lucas melontarkan pertanyaan itu pada Jack, karna Jack termasuk orang kepercayaan Lucas yang setiap harinya juga berinteraksi dengan orang-orang disekitar Lucas.

Jack menatap Lucas dari kaca spion. Tatapannya tanpa keraguan dan menggeleng cepat.

"Tidak ada yang bisa dicurigai, orang-orang terlihat sangat tulus pada Anda, Tuan."

"Ck!! Dia sangat berbahaya jika dibiarkan bebas terlalu lama."

"Orang-orang kita akan segera menangkap pelakunya, Tuan."

...****...

Russel menolak masuk ke dalam pesawat. Dia mengeluarkan ocehan dan umpatan kekesalan pada Lucas lantaran merasa di bodohi.

"Luke, Mommy tidak akan memaafkan mu jika ke selamatan Audrey terancam! Mommy hanya meminta Audrey ikut dengan kita, itu saja! Tapi kamu malah membiarkan dia sendirian. Bagaimana jika terjadi sesuai dengan Audrey? Apa kau pikir Mommy tidak akan merasa bersalah?! Dia sudah menyelamatkan Mommy, Luke. Jika Audrey tidak datang, mungkin kau tidak akan bisa lagi melihat Mommy.!"

Russel menatap kecewa pada putranya. Harusnya Lucas tidak membawanya pergi tanpa Audrey.

"Mom, sudah berapa kali aku bilang, kita tidak bisa sembarangan membawa orang asing ke rumah. Siapa yang bisa menjamin jika gadis itu bukan musuh Ku?"

Russel memutar malas bola matanya. "Kamu meragukan insting Mommy sebagai seorang ibu?! Audrey benar-benar gadis yang baik dan tulus. Berhari-hari dia merawat Mommy sampai sembuh. Sekarang kita pergi begitu saja tanpa berterimakasih padanya!"

"Aku sudah berterimakasih padanya." Lucas menjawab datar.

"Ck! Mommy tidak yakin! Kamu adalah orang yang hampir tidak pernah mengucapkan terimakasih atas bantuan orang lain." Ujar Russel mencibir.

"Ayolah Mom, jangan membuang waktuku untuk hal yang tidak penting seperti ini. Daddy sudah menunggu Mommy di rumah. Aku juga memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan."

Russel menatap sendu wajah putranya. Dia merasa berdosa karna gagal mendidik Lucas hingga Lucas tidak memiliki empati dan belas kasihan pada orang lain. Lucas tidak pernah mau tau seperti apa kondisi orang disekitarnya. Dia hanya memikirkan dirinya sendiri.

"Kalau begitu berikan dulu ponselmu,, Mommy akan menelpon Audrey dan memastikan dia tidak dalam tekanan ataupun ancaman."

Lucas kehabisan kata-kata, dia semakin disudutkan oleh Ibunya sendiri yang tampak lebih peduli pada Audrey.

Lucas merogoh ponsel disaku celananya untuk diberikan pada Russel. "Aku tidak yakin dia mau mengangkat telfon."

Russel melotot mendengar perkataan Lucas. "Ucapanmu sangat mencurigakan! Kamu membuat Audrey ketakutan sampai-sampai yakin Audrey tidak mau menerima telfon dari ponselmu. Sudah Mommy duga, kamu pasti sudah mengintimidasi Audrey!" Omelnya.

Tak kehabisan akal, Russel lebih dulu mengirimkan pesan ke nomor Audrey agar Audrey mau menerima telfonnya.

"Audrey, ini Bibi. Apa kau baik-baik saja? Bibi minta maaf karna tidak membawamu pergi bersama Bibi." Sesal Russel.

"Tidak Bibi, jangan meminta maaf padaku. Aku tau Bibi harus segera pulang. Aku baik-baik saja Bibi, sungguh." Audrey memaksakan senyum. Padahal ancaman Lucas cukup membuatnya takut dan kesulitan tidur.

"Kau yakin? Luke pasti mengancammu saat aku dibuat pingsan. Jujur saja Audrey, apa yang Lucas katakan padamu?" Russel sedikit mendesak agar Audrey mau jujur padanya.

"Tidak Bibi, sungguh. Aku tidak mendapat mengancam apapun dari putra Bibi. Aku berkata jujur."

Russel tidak mendesak lagi. Dia percaya pada Audrey. Mungkin memang benar Lucas todak melakukan ancaman pada Audrey.

"Bibi menyesal tidak bisa melindungimu. Audrey, tolong jaga diri baik-baik. Bibi akan menghubungimu jika sudah sampai di Canada. Terimakasih telah menolong dan memberikan Bibi tumpangan."

"Baik Bibi, aku akan menunggu telfon darimu. Hati-hati dijalan." Audrey tersenyum lebar dan melambaikan tangan sebelum mengakhiri sambungan telfonnya.

"Mommy dengar sendiri kan, aku tidak mengancamnya." Ujar Lucas bohong. Diam-diam Lucas mencari cara agar Russel dan Audrey tidak bisa berkomunikasi, apalagi sampai menemui Audrey lagi.

Dimata Lucas, Audrey tetaplah wanita yang buruk karna ingin menjebaknya. Meski pada akhirnya Audrey mengurungkan niat dan membuang obat itu.

1
yuning
bisakah kamu sedikit lembut luc
🍏A↪(Jabar)📍
next
Ayesha Almira
jgn sampai Audrey k guguran
Tuk Marul
up yg bnyk
kaila
lanjut kak
Lela
sangat luar biasa
Fittar
kalo kamu memang benar-benar menginginkan anak yang di kandung audrey sehat selamat seharusnya jangan kamu buat ibunya stres lucas...
Opi Sofiyanti
kaakk jgn lama2 up nya y...... udh g sabar pgn tau kelanjutannya...
Eka ELissa
smoga ank mu baik2 saja Audrey...
ghaisaa
mudah2an janin ny aman ya....
gara2 lucas ini,, si Audrey banyk tekanan..
Dwi Puji Lestari
smg lucas sdr dg kejadian ini br audry tdk diksari lagi...
Novita Lilis
ceritanya seru 😍🥰
selalu semangat & sehat
Serenarara: Ubur-ubur minum selasih
Coba baca novel berjudul Poppen ya, terimakasih.
total 1 replies
hayu
bagus
Sri Rahayu
ayo bibi Russel...nikahkan si Lucas dgn Audrey segera...ditunggu lanjutan nya Thorr 😘😘😘
❤️ mamah kanay ❤️
lanjut Thor.....
Kotin Rahman
mkanya lucas mainya jngn kasar" jdi pendarahan to audreynya.....sking smgate wktu nina ninu smpe gk sadar tenaga di kluarin smua jdi konslet tuh dede bayinya 😄😄😄😄😄
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
aahh apa karena stress ya audreyy apa karena luke tadi main nya tidak hati-hati
Tiara Bella
bawa aja Audrey sm Russel....biar aman gk digangguin Lucas trs
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
habis lah kau lucas di marah sama mama mu karena bikin au pendarahan....
etty nurhaifah
buat lucas sadar dan mengejar cinta audry
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!