Arinsa, sorang dokter residen tahun ke-4 meninggal karena kelelahan. Tapi dia tiba-tiba membuka matanya dan melihat suasana yang jauh berbeda dengan kehidupan sebelumnya.
" Weeeh dimana ini, bukannya aku sudah mati? Beeeuh diiiingiiin."
Awalnya Arinsa tidak bisa mengetahui situasi nya hingga dia mendapatkan semua ingatan dari tubuh ini.
" Putri terbuang, dasar bajingan. Mereka yang tidak bisa mengendalikan kelaminnya tapi anak yang jadi korban. Tenang saja Arinsa, nama kita sama-sama Arinsa. Aku akan membalas semua rasa sakit hatimu. Dan kamu bisa istirahat dengan tenang. Kerajaan ini, akan aku hancurkan dengan tanganku."
Bagaimana cara Arinsa bertahan hidup dengan status barunya sebagai Putri Arinsa De Rouglas?
Dan bagaimana cara dia membalas dendam pemilik tubuh asli yang sudah diabaikan oleh keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyarui, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RAP 29
" Kakak iparku itu selalu merepotkan sekali. Belum jadi kakak ipar saja sudah membuat aku repot. Huh, dimana ini titik mereka berada."
Killian dengan menggunakan gate teleportasi bersama seorang kesatria dan seorang penyihir, sedang menuju ke tempat dimana Glen berada. Atas perintah sang calon kakak ipar, dia kini sudah menapaki tanah yang tertutup salju.
Killian Alburs Carrington, putra kedua dari Grand Duke Carrington yang berasal dari Kekaisaran Aterna diutus oleh kakak iparnya untuk membantu Glen. Catat, bukan atas nama kaisar, tapi atas nama kakak ipar. Dengan ini berarti dia datang dengan permohonan bantuan secara pribadi.
Trang trang
Terdengar suara pedang yang beradu. Itu meyakinkan Killian kalau posisi pasukan Glen ada di sana. "Ayo cepat!" Perintah killian kepada dua orang rekannya. Dengan langkah yang sedikit cepat, Killian terkejut saat mendapati monster yang lumayan banyak di sana. Mata pria itu memicing saat melihat sesuatu. Sebuah gada besar mengarah ke seorang wanita yang ia yakini itu dalah Glencia.
" Lho, dia ikut?" Killian entah bertanya kepada siapa. Akan tetapi saat ini bukan itu yang harus ia pikirkan. Keselamatan Glencia lah yang harus menjadi prioritas utama.
Wuusss
Greeb
Syuuut
Killian seperti secepat kilat sampai di sisi Glencia. Ia merengkuh tubuh gadis itu, lalu mengarahkan kekuatannya ke Gada sehingga Gada itu hancur bekeping-keping.
" Kau selalu saja ceroboh, Cia."
" Killiaaaan!"
Glencia mengeratkan pelukannya kepada pria tersebut. Satu-satunya pria yang dia cintai dan sangat ingin dia nikahi walaupun dia tahu bahwa itu tidak mudah. Killian yang selalu bersikap dingin padanya, namun tidak membuat rasa cinta Glencia pudar,
" Apa kau kemari untuk melindungi ku, hmmm?" Glencia bicara sambil mengedip-ngedipkan matanya, membuat Killian memutar bola matanya malas.
"Berdiri, kita harus menyelesaikan ini dengan cepat," ucap Killian dingin. Namun bagi Glencia itu bukan hal yang aneh, dia sudah sering kali melihat sisi Killian yang seperti ini.
Di sisi lain, Arinsa nampak lega karena Glencia selamat pun dengan Glen. Pria itu tampak bernafas lega. Arinsa tahu bahwa saudara kembar ini memiliki hubungan yang sangat baik meskipun kadang sering bertengkar.
" Baiklah, sedikit lagi. Bantuan sudah datang. Jadi Tuan Putri, apa kamu bisa bertahan barang sedikit lagi saja?"
"Ya, Tuan Duke."
" Bagus, tetaplah di sisiku."
Arinsa mengangguk, mereka kembali mengayunkan pedang. Kini Glen bersiap menggunakan aura dan Killian juga menggabungkan kekuatan aura dan sihir yang diturunkan dari sang ibu. Keduanya benar-benar seperti kombo yang luar biasa. Para monster pun nampak kuwalahan dan mereka tumbang secara bersama.
" Haaah, akhirnya selesai juga."
Bruk bruk
Para kesatria menjatuhkan tubuhnya di atas tanah berselimut salju. Mereka tidak peduli tubuh monster yang juga tergeletak di sana. Rasanya sangat lelah, dan mereka butuh waktu sejenak untuk mengistirahatkan tubuh.
" Memang seharusnya aku membawamu Killian."
" Cih, kau anggap aku barang hah?"
Hahahah
Keduanya saling tertawa lepas. Mereka juga berteman baik. Terlebih keduanya memiliki usia yang tidak terlalu jauh jaraknya. Killian hanya satu tahun di atas Glen dan Glencia.
" Bagaimana kabar keluarga mu, aah maaf. Kenalkan ini Putri Arinsa dari kerajaan Rou. Lalu Putri, perkenalkan dia adalah Duke Muda Killian Alburs Carrington dari kekaisaran Aterna. Dia ini calon adik ipar dari Kaisar Aterna."
" Dan dia adalah calon suamiku, Arin."
Arinsa bisa melhat seroang gadis yang begitu tergila-gila kepada pemuda. Ya, dia bisa melihat itu dari wajah Glencia. Dan meskipun Killian tampak dingin, tapi sebenarnya pria itu juga memiliki rasa yang sama.
" Salam kenal Duke Muda Killian Alburs Carrington, saya Arinsa De Rouglas. Terimakasih sudah bergabung di perjalanan ini."
"Senang bertemu dengan Anda Yang Mulia Putri, semoga apa yang Anda harapkan bisa terwujud. Memang mereka harus di hancurkan."
Arinsa tertawa kecil saat mendengar ucapan Killian. Ia semakin yakin bahwa perjalanan ini tidak lah sia-sia belaka.
TBC
wow apakah naga es disana? lagi kak jadi g sabar nih /Proud/
ayo reader sawerannya biar othor semangat /Kiss/
semoga tidak akan menjadi bibit hama untuk kehidupan arinsa /Sweat/
kangen banget nih, Ama othor juga walaupun lebih banyak Ama babang Glen /Smirk//Sly/