Dia adalah seorang pria yang sangat tampan dan kaya raya, hidupnya merasa lebih sempurna setelah kehadiran seorang istri yang sangat cantik.
Tapi dengan teganya sang istri berselingkuh dengan kakak tirinya, kemudian mereka membunuh Bryan secara sadis demi mendapatkan seluruh kekayaan yang Bryan miliki.
Bryan diberikan kesempatan untuk hidup kembali oleh sistem, tapi dia harus menyelesaikan misi dari sistem, yaitu dia harus bisa membuat banyak wanita takluk kepadanya, dengan syarat dia harus menyembunyikan identitas aslinya dan menyamar menjadi seorang ojek online.
Apakah Bryan sanggup menaklukkan hati para wanita target sistem dalam waktu satu bulan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Bryan juga mengarahkan pukulan luar biasa kepada empat orang lawan yang memiliki jarak sangat dekat dengannya.
Bugh...
Bugh...
Bugh...
Bugh...
Dia memberikan pukulan keras tepat ke dada mereka, sebuah pukulan yang mematikan, apalagi pukulannya sangat begitu keras.
"Arrghh!" Mereka meringis kesakitan.
Pukulan dari Bryan telah membuat empat orang lawan terpental cukup jauh, ada yang terlempar ke atap truk, ada juga yang nyangkut di pohon besar, ada pula yang terlempar ke aspal dengan jarak yang lumayan jauh, dan ada juga yang jatuh menimpa komplotan mereka sendiri.
Hal tersebut membuat kesepuluh lawan yang tersisa berlarian, mereka tidak akan sanggup untuk menghadapi Bryan. Dari pada cari mati, mereka lebih baik melarikan diri saja. Karena kekuatan Bryan sungguh tak masuk akal, membuat mereka kewalahan dan ketakutan.
"Hei, kalian mau kemana?" Padahal Bryan belum puas, masih ingin menghajar mereka semua.
Tapi mereka semua malah berlari kesetanan. Itu artinya Bryan hanya mengalahkan 10 orang lawan saja, padahal kalau semuanya tumbang, dia mendapatkan bonus yang lumayan besar.
"Yeahh... gagal deh dapat 400 juta." keluh Bryan, dia sangat menyayangkan mengapa mereka harus melarikan diri darinya, sehingga dia gagal mendapatkan uang sebesar 400 juta.
Dua buah mobil pun berlalu dengan sangat mengebut, kesepuluh orang lawan memilih untuk menyelamatkan diri, karena mereka sadar bahwa mereka tidak akan sanggup untuk melawan Bryan. Mereka yakin pria yang tidak diketahui wajahnya itu pasti memiliki kekuatan luar biasa ataupun mungkin bisa saja dia bukan manusia biasa.
[Karena Tuan hanya melumpuhkan 10 orang lawan, dana 200.000.000 telah terkirim secara otomatis ke akun rekening Tuan.]
[Sistem juga memberikan tambahan nilai pesona 5, karena Tuan cukup telaten dalam menggunakan ketrampilan yang diberikan oleh sistem.]
Hal tersebut membuat Bryan cukup merasa puas dengan hadiah yang diberikan oleh sistem kepadanya, dari pada tidak mendapatkan sama sekali. "Hm... coba saja kalau mereka semua tidak kabur, pasti aku mendapatkan uang 400 juta."
[Sistem mengupgrade data pemilik sistem.]
[Nama: Bryan Juan Pratama
Usia: 27 tahun
Tinggi Badan: 180 cm
Berat Badan: 71 kg
Ketampanan: 85
Pesona: 70
Kekuatan: 20
Kemampuan: Berlari cepat (permanen)
Dana: 1.327.000.000
Level: 1]
Setelah itu, Bryan menghampiri Luna, wanita tersebut masih melongo, mungkin karena masih tak percaya dengan apa yang telah dia saksikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa sang ojek online yang menjadi drivernya itu memiliki kekuatan di luar nalar.
"Sebenarnya siapa dirimu?" tanya Luna, dia menjadi penasaran kepada ojek online tampan itu, walaupun kepalanya masih memakai helm.
"Namaku Juan, Mbak." jawab Bryan, dia pun membuka helmnya, sehingga terlihat jelas kembali bagaimana tampannya seorang Bryan.
"Bukan itu maksudku, tapi mengapa kamu memiliki kekuatan seperti itu?" Luna menatap Bryan dengan penuh keheranan. Tidak akan ada manusia biasa yang memiliki kekuatan seperti itu, Bryan pasti bukan manusia biasa, itulah yang ada dipikiran Luna.
[Sistem memiliki jasa penghapus ingatan, tapi harganya tidak murah, 100 juta, Tuan.]
Walaupun harganya mahal, tapi Bryan memilih untuk menggunakan jasa tersebut, dia mengangguk dengan pelan pertanda bahwa dia setuju untuk menghapus ingatan Luna tentang hal yang diluar nalar yang telah wanita itu saksikan.
[Jasa sistem dalam menghapus ingatan target kedua sedang diproses.]
[0%... 5%... 10%... 35%... 54%... 78%...85%....100%.]
[Sistem telah berhasil menghapus ingatan pada target kedua tentang kekuatan yang telah Tuan lakukan terhadap lawan.]
[Dana Tuan tersisa 1.227.000.000 lagi.]
Luna nampak linglung, dia kaget saat melihat ada dua orang nyangkut di atas pohon, dan ada juga yang tergeletak di atas truk. Di dalam ingatannya, dia hanya ingat ketika Bryan sedang di serang oleh dua puluh orang anak buahnya Jerome, setelah itu dia tidak ingat apa-apa lagi.
"Apa yang mereka lakukan di atas pohon itu?" tanya Luna kepada Bryan sambil mengerutkan keningnya.
"Entahlah, mungkin mereka mau mengambil buah mangga." jawab Bryan, dia segera memakai helmnya kembali, lalu dia naik ke atas motornya.
"Ayo naik, Mbak." Bryan menyuruh Luna untuk segera naik ke atas motornya.
Luna pun naik kembali ke atas motor, dia duduk dibelakang Bryan, kemudian dia memandangi kembali dua orang nyangkut di atas pohon, dan juga ada yang tergeletak di atas truk itu. Masih penasaran mengapa mereka bisa seperti itu.
Tapi Luna merasa lebih baik dia tak memikirkan hal tak penting itu, yang penting dia dan Bryan selamat dari anak buahnya Jerome.
"Emm... Makasih." ucap Luna dengan ragu-ragu.
Bryan langsung menoleh ke belakang ketika Luna tiba-tiba mengucapkan kata terimakasih dengan malu-malu. "Makasih untuk apa, Mbak?"
"Terimakasih sudah menolong aku dari para penjahat itu, panggil saja aku Luna." Kini wanita itu tidak bersikap jutek lagi, sedikit lebih manis walaupun masih canggung.
"Oke, sama-sama, Luna." Bryan tersenyum, akhirnya Luna tidak bersikap jutek lagi padanya. Dia sedikit mendapatkan sinyal dari Luna. Dia pun memacu motornya dengan kecepatan tinggi, membuat Luna refleks memeluk Bryan.
...****************...
Sementara itu, sepuluh orang gangster yang telah berhasil menyelamatkan diri, mereka segera melaporkan dengan kejadian yang telah mereka alami, karena Bryan tidak sempat menghilangkan ingatan mereka, menghilangkan ingatan harus dari jarak dekat.
Jerome malah tertawa terbahak-bahak mendengar apa yang telah dilaporkan oleh anak buahnya itu. "Hahaha..." sampai perutnya terasa keram, saking tidak percayanya dengan perkataan anak buahnya itu, mana mungkin ada manusia super di dunia ini.
Pria berusia 40 tahun itu sedang memeluk seorang wanita yang tubuhnya ditutupi selimut, karena wanita itu dalam keadaan tela-njang, begitu pun dirinya. Karena mereka berdua sedang berada di atas ranjang, dengan posisi wanita itu duduk di pangkuan Jerome.
"Kalian pikir aku percaya dengan ucapan kalian? Aku tidak mau tahu, pokoknya kalian harus bawa kepala si ojol sialan itu kemari. Berani sekali dia ikut campur ke dalam urusanku." Jerome kini terlihat marah sekali.
Kemudian Jerome berkata kembali. "Kalian jangan berani menginjakan kaki di markas ini sebelum membawa Luna dan si ojol itu. Tapi jangan membuat Luna lecet sedikit pun." Karena dia tidak ingin malam pertama dengan Luna dalam keadaan Luna terluka, walaupun gagal menikahinya karena Luna melarikan diri, tapi malam pertama antara Jerome dan Luna harus tetap dilakukan.
"Baik, Tuan." ucap kaki tangannya Jerome yang bernama Rozak itu, dia pun segera keluar dari kamar Jerome, diikuti oleh anggota Nightmare lainnya.
Jerome tidak bernaf-su lagi dengan wanita yang sedang duduk dipangkuannya, dia segera membuang selimut yang menutupi tubuh mereka, dan mengeluarkan tongkatnya yang dari tadi menusuk di dalam milik wanita penghibur itu.
"Aku tidak naf-su lagi, lebih baik kamu keluar!" bentak Jerome kepada wanita tersebut.
"Baik, Tuan." Wanita itu pun segera mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai, lalu keluar dari kamar Jerome.
Jerome mengepalkan tangannya, dia merasa harga dirinya runtuh karena anak buahnya berhasil dikalahkan oleh seorang driver ojek online, apalagi pria itu malah membantu Luna dalam melarikan diri darinya.
"Awas saja, aku pasti akan memotong tubuh si ojol itu menjadi 5 bagian." ucapnya dengan penuh amarah, dia mengepalkan tangannya.
Saking emosinya, dia berdiri lalu melempar semua barang yang ada diatas nakas, amarahnya begitu menggebu, matanya melotot tajam. Tak peduli dengan keadaannya yang masih telan-jang.
Jerome segera menelpon kakak tirinya Luna.
"Ha-hallo." ucap Galang dengan nada ketakutan, karena keteledorannya membuat Luna bisa melarikan diri.
"Aku gak mau tau, pokoknya kamu harus mencari Luna sampai ketemu, kalau tidak, kepalamu yang akan aku penggal." ancam Jerome kepada Galang.
Galang menjadi semakin takut, lebih baik dia mengganti uang atas pembelian Jerome terhadap Luna. "Aku akan mengganti uangnya padamu, Jerome."
"Aku tidak butuh uang, yang aku butuhkan adalah Luna." jawab Jerome dengan nada membentak.
Setelah menutup panggilan telepon, Galang nampak frustasi sampai dia berjalan mondar-mandir seperti orang linglung, saat ini dia masih berada di ruangan CEO di Lion Group, sebuah perusahaan yang seharusnya menjadi milik Luna.
"Shittt, ini semua gara gadis sialan itu, kenapa harus pakai kabur segala." gerutu Galang. Dia malah menyalahkan Luna.