Lin Yu Wan seorang Perwira muda Putri dari Dua jendral terhebat di Ketentaraan di Negara Cina. Harus mati terpaksa di tangan saudara sepupu yang juga saudara angkat yang ingin menguasai harta peninggalan kedua orang tua Lin Yu Wan . Juga penghianatan sang kekasih yang ternyata juga kekasih dari Sang sepupu . Dia nekat terjun kedalam jurang yang dalam demi mempertahankan benda peninggalan kedua orang tuanya yang tidak di ketahui oleh orang lain maupun sang sepupu itu sendiri . Namun keajaiban datang. Dia bukannya masuk ke alam kematian, tapi Roh nya masuk kedalam Novel yang pernah dia baca beberapa hari yang lalu tanpa dia sengaja . Roh Lin Yu Wan masuk Kedalam tubuh Wanita muda yang bersifat Arogan, Sombong dan bodoh. yang merupakan pemeran Antagonis di dalam Novel itu .Wanita yang di benci oleh Keluarga , Teman dan kerabat yang mengenal gadis itu. Yaitu gadis yang bernama Li Yu Wan. Nama yang hampir sama dengan namanya. Bagaimana kisah Lin Yu Wan selanjutnya, kita baca sama-sama yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KELUAR DARI MENSION PERDANA MENTRI
Hingga cuaca Mulai terang, Yu Wan mengakhiri latihannya. Barulah saat itu terlihat keletihan di wajah Cantiknya. Wajah itu penuh dengan peluh yanh menetes . Saat melihat hari sudah mulai terang dengan segera Yu Wan kembali ke tempat kediamannya. Namun Tanpa di sadari Yu Wan, dua pasang Mata mengawasi Yu Wan sejak Yu Wan datang pagi tadi . Mereka berada di atas pohon yang tidak terlalu jauh dari tempat Yu Wan berlatih . Mungkin karena ilmu mereka lebih tinggi Hingga Yu Wan tak menyadari keberadaan mereka.
"Benar- benar indah gerakannya ... Seindah wajahnya . Siapa menyangka Kalau di tempat sepi dan sunyi seperti ini , Aku bisa melihat dia berlatih. Tak rugi aku dua hari yang lalu tanpa sengaja datang ketempat ini ...Tapi Dia benar- benar cerdas, baru beberapa hari Saja. kekuatan nya meningkat pesat ..." ucap salah satu Pria yang sejak tadi melihat Yu Wan berlatih dari atas Pohon . Dua pria berpenampilan sedikit tertutup . Pria itu terlihat memakai topeng emas di wajah nya . sedang kan yang lain , memakai masker di wajah nya .
"Benar tuan... Saat pertama kita bertemu dia, Gadis itu masih terlihat lemah. walaupun tekad dan semangatnya sangat kuat . tapi hamba heran, hanya dalam Beberapa hari saja , kekuatannya terlihat lebih kuat. pondasi kekuatan tubuhnya Mengangkat dengan cepat . Jika manusia lain, butuh waktu lima atau enam bulan menjadi kuat seperti itu . hamba tidak pernah melihat orang membuat kekuatan tubuhnya secepat Dia . Dan hamba yakin dalam Beberapa waktu saja, Dia akan menjadi seorang pendekar yang sangat kuat dan hamba yakin pula , Dia dengan cepat akan berada di atas rata- rata manusia hebat.. Hanya Saja , Saya melihat kalau gerakan yang dia lakukan tadi sangat aneh , namun terlihat sangat Indah dan kuat.. Baru sekarang ini Saya melihat gerakan ilmu beladiri seperti Dia..." ucap Pria lain yang berada di cabang pohon di bawah Pria bertopeng .
"Benar apa Katamu itu Hans... aku juga heran dengan gerakan nya tadi...Namun aku akui, gerakan Dia sangatlah Indah . Lalu apakah Kau tahu Siapa Dia...?" tanya Pria bertopeng itu .
"Dia Putri angkat Perdana Mentri Li, Tuan..." Ucap sang bawahan.
Mendengar ucapan sang bawahan , terlihat Pria bertopeng terdiam sejenak . Tak lama terdengar suara nya kembali
" Putri Angkat Perdana Mentri Li ...? Apakah Perdana Mentri Li punya Putri Angkat....?Setahuku Dia punya beberapa Putra Putri. Namun dari istri dahinya setahuku Hanya Ada satu . Dan aku belum dengar Ada anak angkat Perdana Mentri Li..." ucap Pria bertopeng .
" Saya mendengar rumor Kalau Putri itu tertukar saat Dia masih bayi . Entah Siapa yang menukar bayi tersebut. Dan baru beberapa waktu ini masalah bayi tertukar itu terbongkar di rumah keluarga Li . Dan Putri Asli mereka telah di ketemukan. Masalah itu bukan rahasia lagi di kota ini Tuanku.." ucap Sang Bawahan.
" Lalu dari mana mereka tahu kalau Dia putri yang tertukar atau di tukar... Apakah Ada yang memberi tahu..atau Ada peristiwa yang membuat masalah itu terkuak...." ucap Pria bertopeng.
"Saya juga tidak tahu Tuan... hanya saja... Rumor yang terdengar mengatakan karena itu, sekarang gadis itu di benci seluruh penghuni Mension. Mereka ingin segera mengusir gadis itu keluar Dari kediaman Perdana Mentri. Hanya Karena Perdana Mentri masih sayang pada gadis itu, Gadis itu masih berada di sini . Mereka menekan gadis itu habis- habisan. Beberapa hari yang lalu, Gadis itu mengalami luka parah di kepala karena ulah Putri asli dan Putra perdana Mentri Li . entah sampai Kapan Dia mampu bertahan di kediaman ini..." ucap Pria bawahan itu dengan nada terdengar sedih dan bersimpati .
Mendengar cerita bawahannya , Terlihat Pria bertopeng terdiam cukup lama. Dia seperti berfikir sangat rumit .
"Sangat aneh..." ucapnya perlahan .
Tak lama dia Mengajak bawahannya pergi dari tempat itu.
Sedang kan di tempat Yu Wan, Terlihat gadis itu mendekati rumah tinggal nya yang beberapa jam lagi akan mereka tinggal kan. Dia berpapasan dengan beberapa pelayan yang sedang bekerja. Dia masih mendengar ucapan mereka.
"Dari mana Nona Yu Wan itu Ya..? Kenapa Dia keluar dari arah belakang kediaman...?" kata salah satu pelayan yang melihat kedatangannya .
"Aku juga tidak tahu... Tapi lihatlah itu, Aku merasa Nona Yi Wan semakin cantik Ya.. Dan tubuhnya terlihat sangat kuat. Tidak seperti dulu..." ucap yang lain.
"Benar katamu...Beliau juga sekarang sangat berubah , Dia terlihat lebih sabar, lembut dan anggun. Hanya saja pandangannya terlihat dingin..." kata yang lain.
"Dam kalau aku boleh jujur, Nona Yu Wan jauh lebih cantik dari Nona Can..." ucap salah satu pelayan dengan pelan.
"Benar apa yang Kau katakan itu... Malah kalau aku lihat... Nona Yu Wan lebih Cocok jadi Putri asli Nyonya Besar. Mereka sama- sama Cantik , Anggun dan lembut . Kalau Nona Can Yu ...Matanya terlihat licik. Dan yang aku dengar, Pelayan di sana sering Mengalami kekerasan ...." ucap Salah Satu pelayan .
"Hey kalian....berhentilah bergosip ...jangan sampai Ada yang mendengar ucapan kalian.." ucap seorang pelayan yang terlihat lebih tua . Maka mereka segera bubar kembali mengerjakan pekerjaan mereka.
Sedangkan Yu Wan tidak menghiraukan ucapan mereka. Dia berjalan kearah rumah yang sebentar lagi bukan Menjadi tempat Dia berteduh . Namun tidak Ada yang tidak Ada yang tahu rencana mereka berdua.
"Nona...Kau sudah datang...?" ucap Nuan saat melihat sang Nona berjalan Mendekat .
"Bukankah kau sudah melihat aku datang.. Apakah Kau sudah menyiapkan Air untukku..?" tanya YuWan .
" Sudah Nona.. dan Nuan juga sudah menyiapkan baju untuk Anda..." ucap gadis itu.
"Ayo masuk..." Ajak Yu Wan sambil berjalan masuk kedalam rumah .
Sikap mereka biasa Sana. Hingga tak menimbulkan kecurigaan orang kalau mereka akan keluar dari rumah itu. Setelah sampai di dalam kamar , Yu Wan segera mandi. Dia segera mandi dengan cepat. Dia tidak berendam seperti Biasanya. Setelah mandi dan berbena diri, Yu Wan segera menyiapkan buntalan yang akan mereka bawa. Barang yang sekiranya penting, Sudah Yu wan masuk kan kedalam ruang Dimensi nya. Namun saat Nuan melihat Kotak Indah agak besar di atas Nakas dekat pembaringan sang Nona, Diapun bertanya.
"Nona...itu Apa..?" tanya Yu Wan sambil menunjukkan Kotak Indah di atas Nakas.
"Perhiasan yang akan Ku kembali kan pada ibu. aku tidak mau di katakan manusia tak tahu diri dam serakah Nuan...aku Hanya akan membawa perhiasan yang aku beli sendiri. walaupun itu uang dari Ayah ..." ucap Yu Wan. Terlihat keterkejutan di wajah Nuan . Terlihat dia diam menatap sang majikan. Namun tak lama dia berkata .
" Walaupun Ada sedikit perasaan tak rela do hati hamba...tapi hamba mendukung Niat Nona. hamba juga yakin kalau Nona tidak mengembalikan Perhiasan itu, Pasti Nyonya Tua akan kembali menghina Nona..dan akan menjadi masalah bagi anda...." ucap Nuan dengan wajah sedih.
"Trimakasih Nuan...Kau mengerti Aku.." ucap Yu Wan.
"Nona...apakah kita makan dulu...?" tanya Nuan.
"Tidak usah. Kita bisa beli makanan di luar sana. sekarang pergilah ke kediaman Nenek tapi jangan sampai terlihat mereka. perhatikan tempat Nenek. Jika mereka yang di sana sudah kembali ke tempat mereka masing - masing dan hanya tinggal Ayah dan Ibu, kita akan menemui mereka untuk berpamitan pada mereka. Sekalian Saja kita langsung pergi ..." ucap Yu Wan.
"Baik Nona.. Nuan akan melaksanakan tugas yang anda berikan . kalau begitu hamba pergi kesana dulu Nona..." Pamit Nuan.
" Pergilah..." Terlihat Nuan keluar Dari kamar Yu Wan.
Sambil menunggu Nuan datang, Yu Wan memeriksa kembali tempat itu, takut Ada barang penting yang tertinggal. Tanpa sadar Yu Wan menatap laci meja riasnya. Dia tertegun saat melihat ada dua laci di meja rias itu. Dan Dia selama beberapa hari ini, Belum pernah melihat isi dari laci- laci tersebut. Hanya laci yang paling atas yang sering Yu Wan buka. Dia beranjak dari tempat tidur nya dan berjalan kearah laci meja rias itu. Entah kenapa dia penasaran Ingin membuka laci tersebut. Benar saja, saat Membuka laci yang paling atas, Yu Wan hanya melihat alat - alat kecantikan . Namun saat Yu Wan ingin membuka laci yang paling bawah, Ternyata laci terkunci .
"Kenapa laci ini terkunci Ya...? lalu di mana kunci nya...? terluntas bayangan di otak Yu Wan . Dengan segera Yu Wan Membuka kembali Laci atasnya. Dan benar saja di sudut terdalam laci itu, Yu Wan melihat sebuah Kunci. Segera Yu Wam mengambilnya. Dan benar saja. Ternyata kunci itu untuk membuka Laci yang paling bawah. Dam saat Laci terbuka, Yu Wan melihat di dalam laci itu hanya Ada sebuah Plakat yang terbuat dari Giok hijau dengan gambar sebuah Matahari di tengahnya. Dan Yu Wan tahu kalau Giok Plakat itu merupakan Giok berkwalitas terbaik. Plakat itu terlihat sangat istimewa .
"Plakat giok..? punya siapa plakat ini. Lalu kenapa ada di sini...?"ucap Yu Wan sambil memeriksa Plakat di tangannya . Namun saat menatap Plakat itu Otak Yu Wan mendapat kan lagi lintasan bayangan. Dia melihat anak laki- laki kecil berpakaian hijau Tua dengan gambar Matahari di Dadanya . Baju yang anak Itu pakai sangat Indah, Namun banyak darah di baju dan tubuhnya .Sekecap saja bayangan itu telah menghilang. hanya bayangan itu yang Yu Wan dapatkan .
"Anak kecil...anak laki- laki kecil siapa... Dan kenapa hanya sedikit saka ingatan tentang anak laki- laki itu yang Yu Wan miliki . Apakah plakat giok ini milik Yu Wan atau milik anak itu...Kalau punya Yu Wan, lalu dari mana dia mendapatkan Plakat seindah ini. Dan aku yakin Plakat ini Bukan milik keluarga perdana Mentri Li Rong ..Atau Plakat ini ada hubungannya dengan anak laki- laki itu.. Aah sudahlah...lebih baik aku menyimpannya di dalam Ruang Dimensi saja. daripada tertinggal disini...Siapa tahu aku akan bertemu dengan anak itu. Walaupun nanti aku tidak bisa mengenalinya.." ucap Yu Wan.
Yu Wan lalu melempar Plakat itu ke dalam ruang Dimensi nya . Setelah itu Dia kembali memeriksa ruangan itu sekali lagi . tapi Dia tidak Menemukan barang yang perlu Dia bawa . Hampir dua jam kemudian, Nuan datang. Gadis itu mengatakan kalau hanya Tuan dan Nyonya besar saja yang Ada di ruangan Nyonya Tua . Mereka segera Membawa barang yang akan mereka bawa menuju rumah tinggal nyonya tua Li. Ketika sampai di sana, terlihat Bibi Yun Pelayan Nenek yang umur nya setua Nenek Li menyambut mereka .
"Nona Muda Yu Wan... " ucap Bibi Yun sopan. Hanya Wanita ini yang masih menghormati Yu Wan .
"Bibi Yu...apakah aku bisa bertemu Nenek dan Ayah...?" ucap Yu Wan lembut. Melihat Yu Wan, terlihat wajah Bibi Yun sedih. Dia tahu kalau Nona Yu Wan sangat menyayangi Nyonya Tua . Dia juga tahu kalau Sebenarnya hati gadis ini sangat baik. walaupun terkadang Sikap nya Karas terkesan sombong.
"Akan Bibi tanyakan dulu ya Non..." ucap Bibi Yun.
"Baik Bi...Yu Wan akan menunggu ..." jawab Yi Wan . Bibi Yun segera melaporkan para Nyonya Tua kalau Yu Wan ingin menghadap Nyonya Tua dan Tuan Besar Li. Mendengar ucapan Bibi Yun, terlihat Kemarahan do wajah sang Nenek. Sedangkan Tuan dan Nyonya Besar Li terlihat kaget dan gembira .
"Untuk Apa dia datang kesini . menyebalkan.." ucap Nyonya Tua Li dengan nada tidak suka.
"Bu... biarkan saja dia masuk, mungkin Dia ingin memberitahu kita akan sesuatu..." ucap tuan besar Li dengan wajah sabar .
"Cih... Pasti Dia mendengar tentang pesta di istana. Dan aku takin dia datang ingin memohon agar Kita menginjinkan Dia untuk ikut ke pesta di istana. Tidak, tidak...aku tidak mengijinkan nya... Siapa Dia...Dia hanya anak terlantar...berani sekali Dia meminta ikut..." ucap Nenek dengan nada marah. suara itu terdengar dengan jelas oleh Yu Wan dan Nuan yang Ada di luar. Terlihat wajah Nuan merah Karena kesal dan marah. Sedangkan Yu Wan terlihat berdiri dengan tenang . Melihat Sikap nyonya Tua yang membenci Yu Wan, , hati Bibi Yun semakin sakit. Dia menundukkan Kepalanya agar tidak terlihat saat air Matanya menetes.
"Bu..tolong biarkan saja Dia masuk dulu bu... Kita belum tahu tujuan Anak itu..aku mohon Bu..." ucap tuan besar Li memohon . Terlihat wajah nyonya Tua memerah Karena marah.
"Kau Ini...Kau itu terlau baik padanya...Kau sudah tahu kan kalau Dia bukan Putrimu.. tapi Kau tetap Sana baik pada gadis itu..." ucap Nyonya Tua dengan nada marah .
"Tapi sejak bayi, Dialah yang selalu bersama kami. Apakah Ibu lupa akan semua Kebaikan nya..." ucap Tuan Li .
"Baik, Baik...jangan cerewet...tapi jika dia meminta untuk ikut ke pesta di Kerajaan, dengan tegas aku menolak..." ucap nyonya Tua.
"Baik...itu terserah ibu..." ucap Tuan Besar Li.
Sedangkan sang Istri hanya memandang semua itu dalam diam. Namun terlihat wajahnya sedih. tanpa sadar setetes air mata menetes di pipinya . Melihat Putri yang pernah Dia rawat sejak kecil Di benci oleh sang mertua, Dia merasakan sakit yang menghujam hatinya. Bagaimanapun juga, masih Ada kasih sayang untuk gadis yang pernah Dia rawat sejak kecil itu...Bagaimana bisa dia menghilangkannya Kasih sayang yang tumbuh sejak lama di hatinya terhadap Anak yang pernah Dia rawat dengan penuh kasih sayang .
" Bi Yun..suruh Yu Wan masuk..." terdengar suara tuan besar Li Rong menyuruh Bibi Yun memanggil Yi Wan.
"Baik Tuan..." ucap Bibi Yun.
Bibi Yun segera keluar dari ruangan itu . Tak lama terlihat Yu Wan masuk kedalam ruangan tempat Tuan dan Nyonya besar sedang bersama Nyonya tua.
"Salam Nenek, Salam Ayah , Ibu..." ucap Nuan lembut, Dia membungkuk memberi hormat.
" Tidak usah banyak kata , Kami Bukan Nenek, Atau Ayah ibumu...Kau tahu kan , kalau Kau itu bukan Siapa- Siapa buat kami..."ucap Nyonya tua sinis.
"Ibuuu...." Tuan Besar Li berkata dengan nada tidak suka .
"Kenapa...? Aku tidak salah kan... Dia bukan Siapa- Siapa kita..." kata Nenek Li dengan nada Sinis. Tuan Li hanya bisa menahan Kemarahan .
" Bangunlah nak...Ada apa Kau datang kemari menemui kami..." ucap tuan Besar Li dengan wajah sedih menatap Yu Wan. Melihat Yu Wan yang sekarang terlihat agak kurusan, Hati tuan Li sangat sakit. tapi bagaimana lagi. Dia tidak bisa membela anak itu. Karena masalah ini , Dia berurusan dengan kedua orang tuanya.
"Maaf Tuan, Nyonya Besar juga Nyonya Tua Li. Saya Lupa...tapi di belakang hari, Saya akan selalu mengingatnya..." ucap Yu Wan lembut.
"Bagus... Kau memang harus mengingat kalau kau itu bukan bagian dari keluarga Li. Dan Tolong kau hilangkan Nama Li di depan namamu..." ucap Nyonya Tua sinis.
"Buuu....aku mohon jangan keterlaluan...!" seru Tuan Li yang tak tahan .
"Lo...itu memang kenyataannya...Kemapa.. Apakah kau ingin melawan orang tuamu Ha..!" Seru Nyonya Tua marah. Tuam Li terdiam dengan wajah merah karena menahan kemarahan . Terlihat Nyonya tua menatap Yu Wan denga tatapan kesal .
"Lalu ada apa kau kemari...cepat katanya, Lalu segeralah pergi Dari hadapan kami. Aku muak melihat wajah mu..." ucap Nyonya Tua dengan nada kesal dan marah.
"Saya datang kemari hanya ingin memberikan ini para Nyonya besar..." ucap Yu Wan sambil Memberikan kotak perhiasan pada Nyonya besar Li.
"Apa itu Nak ....?" tanya Tuan besar Li.
"Perhiasan yang dulu pernah Nyonya besar berikan pada Yu Wan , Tuan.. Dan soal baju, Semua baju berada di bekas kediaman Yu Wan . Hari ini Yu Wan pamit akan keluar dari kediaman Tuan Besar. Maafkan jika selama ini Yu Wan tidak mau pergi Dari tempat ini... Hingga membuat Nyonya Tua kesal dan Marah..." ucap Yu Wan yang membuat terkejut Tuan dan Nyonya besar Li. Begitu juga nyonya Tua.
"A..apaa..Kau akan pergi...tidak , kamu tidak boleh pergi Yu Wan..!" Seru tuan Li marah.
"Ayah...tolong ijinkan Yu Wan pergi. Jika Yu Wan tetap di Sini, Ayah tahu Kan apa yang terjadi jika Yu Wan tetap di sini...Yu Wan tidak ingin Tuan dan Nyonya Tua berselisih Hanya Karena Yu Wan . Karena itu biarkan Yu Wan pergi Tuan..." ucap Yu Wan memohon. Yu Wan berusaha menahan air mata yang hampir jatuh .
"Ti..." tapi sebelum ucapan tuan besar Li berucap, terdengar nyonya tua Li memotong.
"Baguslah kalau Kau tahu diri. lalu apakah semua perhiasan yang di berikan menantuku sudah kamu berikan semua...?" tanya nyonya Tua sinis.
"Nyonya besar bisa melihat dan memeriksa perhiasan yang Ada di dalam Kotak. Kalau Nyonya tidak percaya , Saya akan memperlihatkan barang yang kami bawa.. Nuan...bawa barang yang akan kita bawa.." ucap Yu Wan. tak lama terlihat Nuan masuk Membawa Dua buntalan. Dengan cepat Nuan Membuka kedua by taman itu . " Terlihat baju lama Yu Wan di dalam buntalan yang oasti itu milik Yu Wan. Dan satunya lagi terdapat aju pelayan.
"Ini semua yang akan kami bawa . tapi Maaf Nyonya besar...apa boleh Saya meminta Jepit rambut pemberian Nyonya besar saat Yu Wan masih kecil..." ucap Yu Wan sambil memperlihatkan jepit rambut berbentuk kupu- kupu yang hinggap di kelopak bunga. dan bunga itu terbuat dari bermata yang berdaun giok hijau. Jepit rambut itu memang terlihat sangat indah. Mendengar ucapan Yu Wan, Dan juga barang yang ada di depannya, Nyonya Besar Li tak tahan lagi . dia segera berjalan kearah Yu Wan dan memeluk gadis itu. Dia menangis sambil memeluk gadis yang hidup sejak bayi dengannya .
"Nak... Maafkan Ibu..Maafkan ibu yang tidak bisa melindungimu ..." bisik nyonya Besar Li di antara tangisannya .
"Tidak apa- apa ibu... Yu Wan tahu keadaan ibu..." ucap Yu Wan lembut. Mendengar tangisan terluka Nyonya Besar Li, Yu Wan ikut meneteskan air mata. Namun cepat dia usap
"Sudahlah Ze Lan...untuk apa Kau tangisi Dia.. dia Bukan Siapa- Siapa... Apakah Kau ingin melawan mertuamu..." seru Nyonya Li marah.
"Tapi Dia pernah hidup bersama Saya Bu..." ucap Nyonya Besar Li. perlahan Dia melepas pelukannya. Terlihat wajah Nyonya Tua Li memerah Karena marah.
"Nak...kalau Kau keluar dari tempat ini lalu di mana Kau akan tinggal..." Tanya Nyonya Besar Li lembut. hatinya merasa sakit melihat Yu Wan .
"Nyonya... di luar masih banyak tempat untuk berteduh. Yu Wan Hanya meminta Jepit rambut ini dan juga Nuan pelayan Ku. aku akan Membawa dia pergi..." ucap Yu Wan . Dia menahan diri agar tidak menangis. Perasaan sedih ini mungkin milik Li Yu Wan. Sedangkan Nyonya Tua terlihat membuka kotak perhiasan yang kini telah berada di depannya . Dia melihat isi Kotak perhiasan yang di serahkan Yu Wan. Terlihat Dia puas melihat isi Kotak itu.
" Yu Wan... Kau tidak boleh pergi nak..." ucap tuan Li dengan mata merah.
Bagaimana juga anak itu merupakan anak yang telah hidup dengan menerima semua kasih Sayangnya. Gadis manis yang selalu bermanja padanya. Hingga sifat nya berubah menjadi keras dan sombong saat Dia hampir menginjak masa Dewasa. apa lagi saat Dia tahu kalau Dia bukan putrinya.
"Tidak..! untuk apa Kau mempertahankan Dia... Sudah aku tegaskan...Dia itu bukan Siapa- siapa kita. untung saja kita mau menampung Dia hingga saat ini. Sudahlah Rong'er , biar kan saja dia pergi..." ucap Nyonya tua dengan sinis.
"Bu..." ucap tuan Li memohon.
"Tidak...aku bilang tidak... biarkan dia pergi.." ucap wanita itu dengan Karas kepala . Terlihat wajah tuan Li memerah Karena marah. sedang kan nyonya besar Li Hanya bisa menangis melihat gadis yang hidup bersama Dia sejak bayi kini akan pergi .
" Kalau begitu Kami pergi Tuan, Selamat tinggal tuan besar , Nyonya besar. Nyonya Tua.." ucap Yu Wan sambil memberi hormat dan segera keluar dari ruangan itu bersama Nuan yang juga memberi hormat lalu mengikuti Yu Wan.
"Wan'er..!" seru nyonya besar Li dengan air mata berderai . sedang kan Tuan Li terlihat mengepalkan genggaman tangannya dengan erat. Sesampainya di luar rumah , Yu Wan memberikan botol berisi pil putih pada Pelayan Yun.
"Bibi Yun... tolong jaga nyonya tua Li. dan jika jantung Nyonya tua bermasalah dan tak bisa di sembuhkan oleh tabib, Berikan pil ini satu saja. ingat Bi.. Satu saja..dan tolong jaga makanan Nyonya tua di perhatikan ..." ucap Yi Wan sambil memberikan botol kecil yang berisi pil untuk penyakit jantung. Sebab Yu Wan melihat dari raut wajah Nyonya Tua kalau Jantung nya bermasalah
"Apa ini Nona...?" tanya Bibi Li yang sudah sejak tadi berderai air mata. apalagi melihat Yu Wan tidak dendam pada sang Nenek yang kini telah membencinya.
" Pil yang akan menjaga jantung Nyonya Tua.. tapi ingat kataku. Kau bisa memberikan pil ini saat tabib sudah menyerah..." ucap Yu Wan mengingat kan .
"Apa maksud Nona...?" tanya Bibi Yun tak mengerti.
"Bibi akan tahu sendiri nanti . tolong jangan membicarakan masalah ini dengan orang lain. tapi kalau Bibi tidak percaya padaku, Bibi bisa membuang pil ini. atau bibi juga bisa mengatakan ini pada Tuan besar Li... sudah ya Bi... kami pergi dulu...jaga diri Bibi.." ucap Yi Wan lembut . Mereka segera pergi menuju pintu gerbang kediaman Keluarga Perdana Mentri . Saat Yu Wan dan Nuan pergi, tidak Ada yang mengetahui Selain Tuan dan Nyonya besar , Nenek Li dan Juga Bibi Yun. San juga penjaga pintu gerbang yang tahu. Tapi mereka para penjaga menduga Sang Nona angkat sedang menjalankan tugas dari tuan mereka . Setelah kepergian Yu Wan, nyonya besar Li masih terlihat menangis, Sedangkan tuan besar Li segera pergi Dari ruang sang ibu dengan wajah sangat marah. Dia segera berjalan cepat kearah ruang kerjanya. Sesampainya di sana, Dia memanggil pengawal pribadinya .
"Saya Tuan..." ucap Li Hu sang Pengawal .
"Kau ikuti Nona Mudamu ,Yu Wan.. Lihat di mana mereka tinggal. Jika mereka tidak Menemukan tempat tinggal , Carikan tempat tinggal untuk mereka . jaga Dia sampai mereka dalam keadaan aman. laporkan semua yang Terjadi padanya..."ucap Tuan besar Li. Dia tidak tega anak yang masih dia sayangi itu dalam bahaya.
"Baik tuan..Saya akan berusaha menjaga keselamatan nya...kalau begitu Saya pamit pergi tuan..." ucap Li Hu dengan tegas.
"Pergilah..." jawab Tuan Li . Terlihat sekali kesedihan di wajahnya. Li Hu segera pergi dari ruang kerja majikannya.
🍓🍓🍓🍓
Sedangkan Yu Wan dan Nuan segera berjalan cepat menuju Rumah kediaman baru mereka. Ketika sampai di pasar, Yu Wan Mengajak Nuan untuk mencari makan. Karena sejak pagi mereka belum makan . Dan perut mereka sedang bernyayi karena kelaparan . Dan Karena Yu Wan memang suka sekali makan di Kedai makan sederhana . Yang penting enak dan kenyang, maka mereka memilih makan di kedai sederhana yang Ada di pinggiran jalan . Tanpa mereka sadari kalau pengawal sang Ayah sedang membuntuti mereka .
Maaf udahan Dulu ya...aku lanjut para Episode selanjutnya
Bersambung