NovelToon NovelToon
Kehidupan Penuh Luka

Kehidupan Penuh Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Selingkuh / Cerai
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Clara

Kehidupan memang penuh lika-liku. Itulah yang terjadi pada kisah kehidupan seorang gadis cantik yang merupakan putri seorang pengusaha kaya raya. Namun hidupnya tidak berjalan semulus apa yang dibayangkan.

Jika orang berpandangan bahwa orang kaya pasti bahagia? Tapi tidak berlaku untuk gadis ini. Kehidupannya jauh dari kata bahagia. Ia selalu gagal dalam hal apapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

...𝙿𝚎𝚗𝚐𝚑𝚒𝚊𝚗𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚔𝚊𝚙𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚊𝚍𝚊 𝚔𝚎𝚜𝚎𝚖𝚙𝚊𝚝𝚊𝚗...

...𝓚𝓮𝓱𝓲𝓭𝓾𝓹𝓪𝓷 𝓟𝓮𝓷𝓾𝓱 𝓛𝓾𝓴𝓪...

Bella berjalan pelan sembari menatap ponselnya dan terus mengutak-atik benda pipih tersebut yang entah apa isinya. "Kak Gerald mana ya" gumam Bella dan mencari keberadaan pria itu. Mengingat tadinya ia meninggalkan Gerald sebentar hanya untuk menjawab telepon dari mamanya.

"Bukannya tadi disini ya" Bella mengedarkan pandangannya untuk mencari sosok pria itu hingga matanya berhenti pada satu titik yaitu bar. Gerald berjalan sempoyongan seorang diri karena mabuk.

"Kak!!" pekik Bella saat melihat badan pria itu terhuyung hampir terjatuh. Dengan cepat, wanita itu berlari ke arah Gerald.

"Kakak mabuk?" Hidung Bella mencium bau alkohol yang begitu menyeruak masuk ke dalam hidungnya.

"Ada-ada aja. Aku harus anterin pulang kalau kaya gini" Bella membawa tubuh Gerald keluar dari tempat acara dan meninggalkan pesta itu.

Bella merogoh saku Gerald untuk mencari mobil pria itu hingga ia temukan di bagian saku jas hitam yang dikenakan Gerald. Setelah memastikan Gerald aman di bangku penumpang, wanita itu masuk ke dalam mobil dan mengendarai mobil pria itu.

"Lah kemana tuh di Gerald" Sam mencari keberadaan Gerald yang baru dia tinggal beberapa menit. "Bukannya tadi udah gue suruh nunggu bentar biar gue anterin pulang" Sam berkacak pinggang dan akhirnya duduk karena lelah mencari Gerald yang tidak bisa ia temukan.

Bella membawa Gerald ke apartemen pria itu yang pernah ia kunjungi beberapa waktu lalu. "Arlla" gumam Gerald pelan.

Bella menoleh mendengar rancauan Gerald yang menyebut nama kakaknya. "Andai kak Arlla bisa ditemukan. Kak Gerald gak akan seterpuruk ini" lirih Bella

Beberapa menit kemudian, mereka sampai di apartemen Gerald. Dengan susah payah, Bella membawa tubuh berat Gerald untuk masuk ke dalam apartemen hingga nafas gadis itu memburu. Bella menidurkan tubuh Gerald di sofa. Gerald masih terus saja merancau dengan menyebut nama Arlla secara berulang kali.

"Kak!!" pekik Bella kala Gerald hampir saja terjatuh dari sofa. "Arlla" Gerald membuka kedua matanya dan menatap Bella dengan lembut.

Tatapan itu terjadi beberapa saat hingga kemudian Gerald memuntahkan isi perutnya di baju Bella. "Astaga" Bella menatap bajunya yang kotor akibat ulah Gerald yang sedang mabuk.

"Aku izin masuk kamar ya kak buat bersihin ini di kamar mandi" ucap Bella kemudian melangkah menuju salah satu kamar di apartemen itu yang ada di lantai atas.

Gadis itu kebingungan memilih kamar mana yang harus ia masuki. Ada dua kamar di lantai dua. Bella mencoba membuka pintu salah satu kamar yang ada di paling ujung namun ternyata terkunci. Hingga akhirnya ia beralih pada kamar satunya dan memasukinya. Ia terpaksa lancang masuk ke dalam kamar karena tidak tersedia kamar mandi selain di dalam kamar.

"Memang aneh. Siapa sih yang design modelan kaya gini" ujar Bella kesal dengan design apartemen Gerald yang tidak menyediakan kamar mandi di luar kamar.

Di sisi lain Gerald bangun dan duduk dengan tegak. Meskipun kepalanya pusing, ia mencoba melangkahkan kakinya menuju dapur untuk mencari minum. Ia berjalan sempoyongan dan tangannya meraih apapun yang ada di hadapannya. Hingga tanpa sadar ia menegak sebotol bir yang ada di atas meja dapur dan meminumnya hingga habis.

"Arlla" Gerald menyugar rambutnya kasar. "Kamu dimana sayang"

Gerald memukul meja dapur untuk melampiaskan amarahnya.

"Kamu jangan ninggalin aku" Gerald menggeram kesal. Pria itu berjalan sempoyongan tak tentu arah.

"Sayang kamu disini kan"

"Sayang"

"Arlla sayang" Gerald terkekeh tanpa alasan yang jelas.

"Aku sangat mencintai kamu. Kamu jangan pernah ninggalin aku" ucap Gerald dengan frustasi hingga membanting botol yang ada di tangannya dan pecah tak beraturan.

"Aku minta maaf sayang"

"Aku gatau kalau hal itu bakal terjadi" Gerald terduduk di bawah sofa dan bersandar pada meja kaca.

"Aku minta maaf sayang. Jangan lama-lama marahnya" rancau Gerald

"Astaga" Bella menatap sebagian tubuhnya yang terkena muntahan Gerald hingga mengharuskan ia untuk mandi. "Ga mungkin aku pulang dengan keadaan kotor kaya gini" Bella berdecak kesal.

Di lantai atas, Bella berjalan memasuki kamar mandi dan mulai melepas satu persatu pakaian yang melekat di tubuhnya. Tangannya menyalakan air yang akan mengisi bathup.

"Huh dingin banget"

Suara petir yang menggelegar membuatnya sangat terkejut hingga memekik kencang. Ia sangat ketakutan dengan suara petir sedari kecil.

"Papa" teriak Bella dan menutup kedua telinganya

"Sayang, itu kamu?" Gerald tersenyum saat mendengar suara teriakan seorang wanita yang ia anggap Arlla. Pria itu beranjak dari duduknya dan menaiki anak tangga.

Gerald berusaha semaksimal mungkin untuk bisa berjalan dengan benar walaupun tubuhnya sempoyongan. Pria itu langsung masuk ke dalam kamar dan tidak menemukan siapapun membuatnya kecewa.

"Kamu dimana sayang" lirih Gerald

"Papa, Bella takut" ucap Bella yang masih menutup kedua mata dan telinganya sambil duduk di lantai kamar mandi.

Gerald menatap pintu kamar mandi yang tertutup rapat dan tanpa ba bi bu dirinya langsung masuk ke dalam kamar mandi itu yang kebetulan tidak terkunci.

"Sayang" Gerald memeluk tubuh Bella yang dalam pandangannya adalah Arlla.

Bella yang masih ketakutan merasakan sedikit ketenangan saat ada seseorang yang memeluk dirinya tanpa ia melihat wajah orang yang memeluknya dari belakang itu.

"Kamu ketakutan ya" Gerald menyandarkan kepalanya pada punggung polos Bella dan semakin mempererat pelukannya.

Bella menoleh ke belakang dan terkejut melihat Gerald yang sedang memeluk dirinya. Mata pria itu memerah dan tampak sayu. "Kak, aku Bella. Kakak ngapain disini" ucap Bella dengan nada bergetar karena takut.

"Bella?" Gerald mengernyit dan menatap wajah Bella sejenak. "Ah iya Bella sayang" Pria itu kembali memeluk tubuh polos Bella dengan erat yang di pikirannya masih ia pikir itu adalah kekasihnya.

"Kak!! Apa yang kakak lakuin" Bella mendorong tubuh Gerald agar menjauhi dirinya.

"Sayang"

"Kamu cantik banget" ucap Gerald dengan mengusap pipi Bella dengan lembut. Bibir gadis itu yang merona membuat Gerald semakin terpancing.

"Kak, aku Bella bukan kak Arlla" Telinga Gerald seolah tuli dan hanya terfokus pada bibir Bella yang saat ini begitu menggoda dirinya.

Tanpa aba-aba lelaki itu langsung meraup bibir manis Bella dan menciumnya. Sontak gadis di hadapannya itu terkejut bukan main dengan gerakan tiba-tiba yang dilakukan Gerald.

Bella mencium bau alkohol yang begitu menyeruak di indra penciumannya. Dengan sekuat tenaga Bella mendorong tubuh Gerald yang jauh lebih besar dari tubuhnya untuk menyudahi hal itu.

Namun pria itu sama sekali tidak bergerak dan masih sibuk melumat bibir manis Bella. Sedangkan gadis itu memukul dada bidang Gerald untuk menyadarkan lelaki itu.

"Kakak minum lagi ya" Namun sang empunya tidak menjawab apapun. Kini Gerald mengangkat tubuh Bella ala bridal style menuju ranjang. Lelaki itu menjatuhkan tubuh Bella dengan perlahan agar tidak menyakiti gadis yang ada di pelukannya itu.

"Kak!! Sadar kak!!" teriakan Bella kembali terbungkam oleh bibir Gerald yang kembali meraup bibirnya dengan cepat. Kedua tangannya kini terkunci oleh tangan kekar milik pria itu.

Suasana dingin yang semakin menyeruak membuat bulu kuduk Bella berdiri di tambah dengan suasana menakutkan saat ini dimana Gerald berada di atas tubuhnya.

"Kak sadar!!" teriak Bella berusaha agar kesadaran pria itu bisa kembali. Namun sepertinya saat ini Gerald sudah berada di luar kendalinya.

Bibir Gerald turun pada leher jenjang Bella yang putih mulus tanpa bekas noda apapun. Hidungnya menghirup aroma leher Bella yang sangat menggoda.

Gerald kembali beraksi di leher putih itu hingga meninggalkan bekas kemerahan yang sangat terlihat. "Kak Gerald!!" pekik Bella saat tangan pria itu berada di salah satu pucuk anggota tubuhnya bagian atas.

Lelaki itu tampak asyik bermain-main kemudian turun ke anggota tubuh Bella yang berada di antara kedua kaki gadis itu.

"Kak lepas" pinta Bella sungguh-sungguh

"Kak aku mohon"

"Aku sudah bersalah pada kak Arlla dengan membencinya selama ini tanpa alasan yang jelas"

"Jangan buat aku semakin merasa bersalah dengan berkhianat bersama kakak" ucap Bella dan tanpa sadar air matanya menetes.

"Assshhh" ringis Bella saat ada sesuatu yang memasuki tubuhnya secara paksa.

Gerald yang seolah tuli tidak mendengarkan apapun kata-kata yang terlontar dari mulut Bella. Pria itu sibuk dengan aktivitasnya hingga dua jam berlalu hingga lelaki itu tertidur di atas tubuh Bella.

"Kak Arlla maafin aku"

1
Akhmad Soimun
Coba aah Ramaikan, kayaknya bagus..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!