Salma seorang guru TK, menikah dengan Rama seorang duda dengan satu anak. Setahun lebih menikah kehidupan keduanya harmonis dan bahagia. Apalagi Rama adalah cinta pertamanya saat SMA.
Namun, kenyataan bahwa sang suami menikahinya hanya demi Faisal, anak Rama dengan mantan istrinya yang juga merupakan anak didiknya di tempatnya mengajar, membuat semuanya berubah.
Akankah Salma bertahan di saat ia tahu suaminya masih mencintai mantan istrinya yang datang lagi ke kehidupan mereka?
IG: sasaalkhansa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SIUA 6 Potongan Kue
Sebatas Ibu Untuk Anakmu (6)
" Kado yang aku minta Mas bawakan apa masih di dalam mobil?," tanya Salma saat Dewi sudah masuk ke aula.
" Kado apa?." Rama mengerutkan keningnya.
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
" Aku mengirimi mas pesan agar mengambil kado untuk Ical yang lupa aku bawa." Jelas Salma sambil menunjukkan pesan yang ia kirimkan sudah terbaca bahkan di balas dengan kata Iya.
Rama segera mengambil ponselnya. Namun,saat ia melihat isi ponselnya, tidak ada pesan dari sang istri. Ia pun merasa tidak membalas pesan itu.
" Maaf,aku lupa." Rama terpaksa berbohong.
" Aku pikir mas telat karena harus ke rumah dulu, tapi ternyata karena hal lain." Salma pergi begitu saja. Rasa kecewanya pada sang suami semakin bertambah.
Melihat Salma pergi begitu saja, Rama semakin merasa bersalah. Dengan cepat, ia mengejar langkah istrinya dan menggandeng lengannya.
Salma terkejut, namun ia kemudian membiarkan saja apa yang di lakukan Rama.
Bagian dari akting. Batinnya.
" Ayah, Bunda, ayo sini!."Teriak Faisal kepada kedua orang tuanya.
Dewi yang ada di samping Faisal mengepalkan kedua tangannya. Ia kesal karena tidak dianggap sama sekali oleh Faisal. Padahal Dewi sudah berada di sana dari pertama ia masuk ke dalam aula.
" Bun, acara sudah bisa di mulai kan?," tanya Faisal sudah tidak sabar.
" Tentu, sayang. Kan ayah sudah datang."
" Ayah sih telat segala. Ical kan bosan." Kesal Faisal karena acaranya tertunda karena keterlambatan ayahnya.
Faisal sendiri tidak mau acaranya di mulai sebelum ayahnya ada bersama mereka.
"Maaf. Tadi, ayah menjemput ibu dulu." Dewi mencoba menarik perhatian Faisal.
Rama terkejut karena Dewi berkata seperti itu. Padahal,ia bukan sengaja menjemput. Tapi, memang karena jaraknya dekat dari tempatnya saat itu makanya ia mau memberi tumpangan pada Dewi.
Rama melihat ke arah Salma ia khawatir istrinya salah paham. Namun, Salma acuh tak acuh.
" Kenapa harus jemput Tante? Berarti ini salah Tante." Dewi terkejut karena Faisal jadi marah padanya.
"Sayang, Ibu Dewi kan ibu yang mengandung Faisal. Faisal tidak boleh berkata begitu." Salma mencoba menasehati anak sambungnya.
" Tapi, yang selama ini sama Ical kan cuma nenek sama ayah. Terus baru Bunda." Dewi semakin kesal. Ia merasa harga dirinya sebagai ibu kandung Faisal di injak-injak.
Sementara Faisal sudah merasa acara ini tidak menyenangkan karena kehadiran tamu tak di undang.
Melihat para orang tua mulai ada yang berbisik-bisik juga teman-teman Faisal yang sudah tidak sabar, akhirnya Salma berinisiatif memangku Faisal dan mengajaknya keluar sebentar.
Ia harus mengembalikan mood Faisal yang sudah hancur.
" Kenapa Bunda ajak Tante itu. Ical tidak suka." Faisal menyilangkan kedua tangannya di dada sambil memalingkan wajahnya.
"Sayang, Ibu Dewi kan ibu kandung Ical. Kenapa Ical bilang begitu?"
" Kenapa Ical harus punya dua ibu? Kenapa Bukan Bunda saja yang melahirkan Ical? Kenapa harus Tante itu?," Faisal mulai melo.
Salma diam. Bingung juga menjelaskan dengan singkat di saat seperti ini.
" Ical ingat Ical pernah minta hadiah apa di ulang tahun Ical?" Salma akhirnya mengalihkan pembicaraan mereka.
" Adik?" tanya Ical.
Dia memang selalu berharap bisa menjadi kakak.
Salma membisikkan sesuatu ke telinga Ical.
" Hore!!," teriak Faisal gembira. " Ayo bunda, ayo kita mulai acaranya." Faisal menarik Salama masuk kembali ke aula.
Rama yang saat itu sudah di dekat pintu keluar menjadi heran. Tadi ia khawatir karena ketika mood Faisal buruk, ia akan sulit di bujuk. Tapi, ini baru sekejap Salma sudah membuat Faisal tertawa lagi.
Salma tidak menghiraukan keberadaan Rama disana.
Semoga Mas Rama tidak mendengar perkataanku. Harap Salma.
Faisal kembali ke posisinya. Ia kini di apit Salma dan Rama. Sementara Dewi ada di samping mantan ibu mertuanya.
Dewi bungkam. Ia tak ingin membuat acara Faisal berantakan. Apalagi barusan mantan ibu mertuanya sudah memberi ancaman.
Acara demi acara berjalan dengan lancar. Di awali do'a bersama yang di pimpin Umi Syahidah, pemilik sekolah tempat Faisal belajar. Dan di akhiri dengan potong kue oleh Faisal dibantu oleh Salma.
" Nah, Ical mau memberikan potongan kue pertama kepada siapa nih?," tanya Bu Aisyah, guru yang juga mengajar disana yang kini menjadi MC.
" Buat Bunda." Faisal menyuapi Salma dengan kue.
Salam menerima dengan senang hati. Ia mencium Faisal.
" Ada ucapannya tidak?," tanya Bu Aisyah lagi.
" Terimakasih sudah mau jadi bunda Ical dan mau memberikan hadiah yang Ical minta." Ucapnya antusias.
" Hadiah apa nih? Bu Guru jadi penasaran" Bu Aisyah mencoba mengorek informasi.
Salma sudah dibuat dah Dig dug. Ia khawatir semuanya akhirnya akan tahu kehamilannya.
" Itu rahasia. Nanti juga semuanya tahu " jawaban Faisal membuat Salma tenang.
" Yah... Ternyata rahasia. Ibu jadi kecewa." Bu Aisyah membuat ekspresi yang membuat semuanya tertawa.
" Potongan kedua untuk siapa?"
" Untuk Ayah," Faisal langsung menyuapi ayahnya.
" Ucapannya?"
" Ical sayang ayah. Ical amu ayah sama Bunda selalu ada buat Ical." Semua yang hadir merasa tersentuh dengan ucapan Faisal. namun, tidak dengan Dewi yang kesal karena anaknya sendiri menjadi batu sandungannya untuk bisa kembali pada Rama.
" Ayah akan selalu ada buat Ical." Rama memeluk Faisal.
" Potongan ketiga mau Ical berikan pada siapa?," tany Bu Aisyah.
Faisal menerima kue yang sudah di potong Bundanya. Ia berjalan ke arah neneknya dan ibu kandungnya berasa. Dewi yang melihat Faisal berjalan ke arahnya sudah berbunga-bunga. Namun, ternyata harapan tidak sesuai kenyataan.
" Ini untuk nenek. Ical sayang Nenek." Faisal menyuapi neneknya dengan kue. Ibu Marisa langsung memeluk Faisal. Ia bahagia cucunya sekarang tak pernah lagi murung semenjak Salma jadi ibu sambungnya.
" Ada lagi yang mau di beri potongan kuenya?," tanya Bu Aisyah. Ia yang sadar ibu kandung Faisal belum mendapatkan potongan kue dari Faisal pun bertanya.
Faisal menggelengkan kepalanya.
" Sayang,," panggil Salma menyerahkan potongan kue di atas piring kecil ke tangan Faisal.
" Untuk Ibu Dewi."Bisik Salma
Salma tidak ingin Faisal melupakan bahwa ia punya ibu yang lain.
Dengan terpaksa Faisal mengambilnya dan menyerahkan kue itu kepada ibu kandungnya.
" Ini untuk Tante." Faisal menyerahkan kue itu begitu saja. Tidak ada acara suap-suapan. Juga tidak ada ucapan cinta.
Dewi menerima dengan pura-pura tersenyum. Menutupi kekesalan di dalam hatinya. Salma dan Rama hanya menghela nafas. Mereka tidak bisa bisa memaksa Faisal bersikap lebih karena ia memang tidak dekat dengan Dewi.
" Jangan berharap lebih. Ical masih bersikap baik saja, harusnya kamu masih bersyukur. Kamu meninggalkan dia sejak usia satu tahun. Sekarang tiba-tiba kamu datang lagi dalam hidupnya." Bisik Bu Lela. Ia kesal karena Dewi datang lagi dalam kehidupan anak dan cucunya.
Dewi diam tidak berani mengatakan apapun. Kesal sudah pasti. Namun, apa daya.
Dewi hanya bisa menatap tajam ke arah mantan mertuanya yang menunjukkan kebenciannya secara terang-terangan.
TBC