Kehidupan manusia berubah ubah, seiring dengan berjalannya waktu, begitupun dengan kehidupan Hasan selama ini
Dulu ia seorang pemuda gagah,tampan , pemberani dan perkasa, punya istri berparas cantik.Namun semuanya itu tidak berlangsung lama dan abadi baginya.
Hasan harus jatuh ke titik yang terendah yaitu kepada kesengsaraan dan kesusahan setelah ia di tinggal istrinya.
Ia sering di hina, di caci maki, bahkan terkadang ia sering di buli oleh orang terdekatnya, baik itu laki laki maupun perempuan.
Di dalam kehidupan yang penuh dengan kesepian akhirnya Hasan pun bertekad untuk mengisi kehidupannya dengan penuh gairah.
Gairah kehidupannya di tuangkan ke berbagai perempuan yang dekat dengannya.
Roda berputar seiringnya waktu akhirnya Hasan pun sadar pada dirinya dengan bantuan seseorang yang dia kenal.
Di akhir cerita akhirnya Hasan pun bertaubat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alek Yuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 20.
Keesokan harinya, setelah bangun tidur Hasan merasa lemah, badannya sakit, perutnya terasa mual-mual dan badannya agak terasa demam, ditambah dengan kepala yang puyeng. ia pun segera menelpon Mona.
Sementara itu Mona sedang asyik memanjakan dirinya, ia berdandan di depan cermin sambil merias wajahnya. di dalam hatinya, Mona merasa puas karena selama ini hasrat birahinya belum pernah terpenuhi.
ketika asik merias diri, tiba-tiba ponselnya berdering, lalu Mona pun segera mengambil ponsel dan melihat siapa yang memanggilnya, setelah ia perhatikan ternyata yang memanggil adalah Hasan.
Di dalam hati Mona berkata "kenapa si ayang memanggil lagi apa masih kurang puas , dengan pelayananku semalam". dengan perasaan penasaran Mona pun mengangkat teleponnya lalu berkata "halo say ada apa Kamu memanggilku, apa kurang puas dengan pelayanan semalam?. kemudian Hasan menjawab dengan suara lirih " tolong aku, badanku sakit kamu datanglah ke sini ya". mendengar ucapan Hasan Mona pun kaget kemudian ponselnya dimatikan ,lalu ia bergegas pergi ke kosan Hasan yang tidak jauh dari tempatnya
Setelah sampai dia langsung masuk aja tanpa ragu-ragu, maka terlihatlah Hasan sedang terbaring lemah.
Tiba-tiba Hasan bangun dari tidurnya kemudian ia duduk di depan Tiba-tiba "Wek" terdengar suara muntah dari mulut Hasan. Mona merasa kaget, karena melihat wajah kekasihnya semakin pucat, Karena ia merasa kebingungan, akhirnya Mona pun memutuskan membawa Hasan berobat ke rumah sakit.
kemudian Mona membuka hp-nya lalu menelpon salah satu taksi online langganannya.
tak lama kemudian ,mobil pun datang, Hasan langsung dibawa ke rumah sakit. setelah diperiksa, dokter memutuskan supaya Hasan dirawat karena kondisinya sudah agak parah.
mendengar keputusan dokter tersebut Hasan pun merasa bingung, karena jika dia dirawat di rumah sakit tidak ada orang yang mengurusnya. akhirnya ia memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya.
seusai beres meminta ijin dan memberitahu pada bosnya Hasan pun pulang kampung.ia diantar oleh Mona.
di tengah perjalanan, Hasan mengingat-ingat sudah berapa lama ia tidak pulang kampung, ternyata saking asyiknya di jakarta sudah empat bulan ia tidak pulang
Sementara itu suasana di kampung tidaklah begitu ramai, mobil yang ditumpangi Hasan melaju dengan lancar langsung ke tempat tujuan. dengan demikian tidak banyak yang melihat kedatangan Hasan.
Sementara itu, semenjak kepergian Hasan ke Jakarta, Herna merasa sangat terpukul sekali , karena tak ada kabar berita. nomor ponsel yang diberikan Hasan tidak dapat dihubungi. Herna pun merasa kebingungan, akhirnya dia hanya bisa menangis dan menangis dalam setiap malamnya.
Tubuh Herna semakin lama semakin kurus, karena faktor pikiran. ia menahan rindu yang semakin berat, selain itu ia mempunyai beban pikiran dengan benih yang dikandungnya. setelah kejadian di malam itu Herna tak pernah lagi datang bulan.
Mengetahui hal tersebut ibunya merasa risih dengan keadaan anaknya, apalagi ketika melihat Herna sedang muntah-muntah di kamar mandi. lalu ibunya bertanya "her apakah Hasan telah menodai kamu?, pada mulanya herna diam, ia hanya menangis dan langsung memeluk ibunya. mendengar jawaban Herna ibunya sangat merasa kaget ,dengan kenyataan yang terjadi pada anaknya. akhirnya setelah diadakan musyawarah dengan keluarga ibunya memutuskan untuk mencari Hasan ke Jakarta dengan menyuruh orang. namun usahanya sia-sia karena Hasan tak pernah ditemukan.
Pada sore hari Hasan tiba dengan selamat. Setelah turun dari mobil ia pun langsung masuk ke dalam rumahnya.mona pun ikut mengantarnya..
Pada waktu itu kebetulan saudara sepupu Hasan sedang ada di rumah, akhirnya ia memutuskan untuk merawatnya, tak lama kemudian Mona pun pamit karena ia mempunyai kesibukan di jakarta.