NovelToon NovelToon
Cinta & Cappuccino

Cinta & Cappuccino

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: SangMoon88

Kisah cinta dua sejoli, yang kembali terjalin setelah beberapa tahun terpisah, kini diuji kembali. Sosok dari masa lalu yang mencoba menghancurkan hubungan mereka, hingga membuat keduanya berada dalam pilihan yang sulit, bahkan hampir meregang nyawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SangMoon88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 11

Raisya menuju mejanya, dengan langkah gontai sambil menyeret tasnya. Ia merasa sesuatu akan terjadi padanya, karena apa yang telah Alvian lakukan tadi. Kemudia ia duduk dikursinya, menyalakan komputer kerjanya dan siap-siap menyelesaikan pekerjaannya.

Setelah beberapa jam berlalu, saat ia tengah sibuk bekerja tiba-tiba tiga orang seniornya datang menghampiri. Laura, Juwita dan Febiola namanya.

"Lu Raisya kan!" Tanya Juwita dengan sinis.

"I-iya, ada apa ya??" Jawabnya bingung melihat tiga orang senior yang tidak ia kenal menghampiri dengan wajah yang jutek.

"Ikut gw!!!." Titah Laura, kemudian Raisya diseret oleh Juwita dan Febiola.

"E-eh saya mau dibawa kemana??" Tanya Raisya tak terima, karena ia ditarik dan diseret tanpa sebab.

Kemudian mereka menuju toilet yang ada dilantai itu. Raisya dilepaskan, dan tubuhnya didorong hingga sisi bahunya membentur dinding.

"Apa maksud lu pegangan tangan sama pak Alvian. Lu tau kan dia adalah CEO di perusahaan ini." Tanya Juwita dan Febiola.

"I-itu.." Belum sempat Raisya menjawab pertanyaan, kemudian Laura menamparnya.

Plaaaaak, "Jangan coba-coba lu deketin Alvian ya, dia itu milik gw!!!." Jawab Laura dengan ketus dan hendak menarik rambut Raisya.

Raisya langsung menahan tangan Laura dan menghempaskannya kasar. "Maksud anda apa ya??, kenapa anda tampar saya??" Kemudian Raisya membalas tamparan Laura dengan spontan. Plaaaaak, "Kalo anda mau nampar, tampar pak Alvian saja, karena dia yang mendekati saya dan karena dia juga yang memegang tangan saya duluan!!!," Balas Raisya dengan suara lantang dan juga nyali yang besar.

Juwita dan Febiola yang melihat Laura di tampar balik hanya bisa bengong, karena sebelumnya tidak pernah ada yang berani membalas Laura seperti itu. Membuat nyali mereka ciut seketika, sepertinya mereka sudah salah karena menyepelekan Raisya.

"Lu berani sama gw hah?? Lu tau gak gw siapa??" Tantang Laura dengan songongnya, kemudian ditahan oleh kedua temannya.

"Enggak, dan saya gak peduli anda siapa?? karena saya tidak merasa bersalah dalam hal ini!!! Anda yang duluan menampar saya, kenapa saya harus diam saja dipelakukan begitu??, lagi pula, saya tidak tertarik dengan apapun yang anda miliki!!!." Balas Raisya yang lebih bar-bar membalas kesongongannya Laura.

Seketika kedua antek-antek Laura kicep melihat kelakuan Raisya. Ketika ia hendak pergi meninggalkan toilet, jalannya terhalang oleh kedua antek-antek Laura. Raisya yang kesal lantas mendesis dan memelototkan matanya. "Iissssh", membuat keduanya kemudian memberi jalan karena takut kepada Raisya.

Ia pun berlalu meninggalkan mereka bertiga, masih terdengar olehnya Laura yang menggerutu menyebutkan namanya. "Sialan lu Raisya, liat aja nanti apa yang bakal gw lakuin sama lu!." Ancamnya sambil berteriak.

Raisya yang kesal, pergi dengan tangan yang masih menempel dipipinya. Mengusap-usapkan berusaha mengurangi nyerinya, lalu Ia pun bergumam dalam hati. "Sial banget deh gw, gak ada angin, gak ada hujan, semua terjadi tiba-tiba, mulai dari pak Alvian sampe cewek gila tadi."

Ketika ia hendak masuk keruangannya, ia bertemu dengan Reza dan Anton yang baru saja keluar dari ruang HRD, kemudian mereka menyapa Raisya dengan anggukan dan senyum sambil berlalu menuju ruangannya, Raisya pun mengangguk sambil tersenyum kaku karena masih menahan nyeri, kemudian kembali berjalan menuju mejanya untuk melanjutkan pekerjaannya.

********************

Reza dan Anton sudah kembali ke ruangan Al, sambil memberikan beberapa arsip yang bos nya itu minta, lalu Anton bercerita kepada Al.

"Al, tadi pas kita keluar dari ruang HRD, kita ketemu cewek itu, dia terlihat kesal sambil memegang pipinya!"

"Ia sepertinya ia baru keluar dari toilet, gw sempet liat pipinya kemerahan kek habis ditabok gitu!!," Timpal Reza.

"Cewek?? Siapa??." Tanya Al yang belum paham dengan kedua maksud teman-temannya itu.

"Itu loh cewek yang pernah lu peluk pas pertama kerja, duh gw gak tau lagi siapa namanya, yang pasti cewek itu si pemilik aroma candu yang sering lu bilang." Jawab Anton seraya menjelaskan agar Al paham.

"Raisya??" Jawabnya sambil mengerutkan dahi.

"Iya kali, itu namanya!!!," Timpal Anton lagi.

Alvian seketika tersentak dari duduknya. "Terus gimana??, dia baik-baik aja kan?? " Al yang khawatir lekas bangkit dan menghentikan pekerjaannya.

"Ya kita gak tau, tadi kita liat selewat aja, yakan Za??," Jawab Nirwan sambil meminta jawaban kepada dari Reza.

"Hooh, kenapa lu Al, kok panik gitu???,"  Tanya Reza yang bingung melihat Al panik.

Al tidak menjawab pertanyaan temannya itu, ia hanya melirik jam yang ada di pergelangan tangannya.

"Sudah waktunya makan siang, kalian ikut gw, ayo!!!," Ajak Al

"Kemana Al??." Tanya Reza.

"Makan siang lah, lu bedua gak usah banyak tanya, udah ikut aja, oia dan lu Ton, bawa laptop sekalian." 

Mereka pun bergegas meninggalkan ruangannya, dengan Anton membawa laptop sesuai perintah Al. Mereka bergegas keluar menuju ruangan Raisya dengan wajah yang panik.

"Lah katanya mau makan siang, kok malah kesini??."  Tanya Reza keheranan.

Al masih tidak menjawab, ia buru-buru menuju ruangan Raisya. Kemudian dilihatnya wanita itu sedang duduk sambil satu tangan masih memegang pipinya.

"Sya, kamu baik-baik aja kan??" Tanya Al sambil menghampiri.

Raisya yang kaget karena namanya dipanggil langsung menengok."Ee-eeeh pak Alvian, sa-say..." Belum sempat ia melanjutkan perkataannya. Al kemudian menyentuh kedua pipi Raisya. Dan hal itu disaksikan oleh semua karyawan yang berada disana.

"Pipi kamu ini kenapa Sya, bilang sama aku, apa ada yang menampar kamu??," Tanya Al dengan sorot mata khawatir seseorang melukai Raisya.

"Gak apa-apa kok pak, i-ini tadi gak sengaja kejedug pintu bilik kamar mandi." Jawab Raisya berbohong sambil melepaskan kedua tangan Al dari pipinya. Pasalnya ia risih menjadi tontonan karyawan lain, dan khawatir menjadi gosip di kantor.

"Kamu jangan boh...."  Tanya Al sambil memegang kedua bahu Raisya, belum tuntas Al berkata kemudian "Aaaaaw" Raisya sedikit menjerit kesakitan.

Al yang kaget mendengar teriakan Raisya, lekas melepaskan pegangan dibahunya, kemudian dia bertanya.

"Apa aku menyakiti bahumu??"

"Eh eeng-enggak pak ini ini tadi bahu aku juga kejedug tembok ditoilet.!" Bohong Raisya lagi.

"Kamu gak pandai bohong Sya, aku tau persis kamu seperti apa, siapa yang nyakitin kamu bilang sama aku!!!." Tanya Al sambil memeluk tubuh Raisya kedalam dekapannya.

Raisya yang merasa tidak asing dengan kata-kata itu, mengingatkannya kembali pada seseorang dimasa lalu nya, Vian.

Helena yang hanya terdiam, karena hari ini Al kembali mengingatkannya dengan pria itu, membuatnya hanyut dalam dekapan Al, tak terasa ia pun meneteskan air mata, dan membasahi kemejanya.

"Sudah-sudah kamu jangan menangis, aku janji akan mengajakmu makan siang bersama bukan, ayok kita makan dulu, nanti kamu bisa cerita disana ya," Bujuk Al sambil mengusap lembut puncak kepala Raisya.

Raisya pun hanya mengangguk sebagai jawaban, kemudia ia berlalu dengan Al yang menggenggam tangannya melewati para karyawan, diikuti oleh Reza dan Anton yang juga keheranan melihatnya.

Pasalnya Reza dan Anton pun sama-sama belum mengetahui dengan apa yang terjadi pada mereka.

Ketika mereka masuk kedalam lift, didalam lift tersebut ada Kanaya dan Areta yang baru saja dari lantai atas, dan hendak keluar namun tidak jadi karena Raisya yang mau mereka jemput untuk makan siang ternyata sudah masuk juga ke dalam lift.

"Ra!" Sapa Kanaya sambil menoel lengan Raisya.

" Eh kalian mau darimana??"

"Habis meeting dari lantai atas, nih baru beres, tadinya mau jemput kamu, buat makan siang bareng, tapi kamu sudah keburu kesini, eeh ada pak Alvian juga, siang pak!!!," Jawab Kanaya yang baru sadar ada atasannya disitu.

Raisya kemudian melihat kearah Al, " Yaudah kita istirahat bareng aja, kebetulan ada yang mau saya bicarakan sama kalian juga. Kalian sahabatnya Raisya kan???" Kali ini justru Al yang menjawab dan mengajak mereka.

"I-iya pak." Kompak keduanya, yang saling menoel dibelakang.

Mereka pun tiba di cafe sebelah, memesan sofa panjang yang setengah melingkar untuk 6 orang, Al duduk di sebelah Raisya, kemudian Anton dan Reza disamping kirinya. Sedangkan Kanaya dan Areta duduk disamping sebelah kanan.

" Kamu mau pesan apa Sya??"

"Hmm apa ya, aku lagi gak mood makan pak." Jawab Raisya lesu.

"Pak?? Hmm...." Tanya Al malas, karena Raisya kembali memanggilnya pak saat berada diluar kantor.

"Eh Vian, tapi kan kita disini gak lagi bedua," Bisik Raisya tidak mau terdengar oleh teman-temannya.

Sedangkan disisi lain Kanaya, Areta, Reza dan Anton saling melempar pandang satu sama lain, melihat Al dan Raisya yang tiba-tiba sekali menjadi akrab, seolah antara mereka ada sebuah hubungan yang begitu dalam.

"Ya gak apa-apa, mereka teman-teman kamu kan, jadi teman-teman aku juga." Jawab Al dengan menatapnya disertai senyuman manis, sambil mengusap puncak kepala Raisya. "Jadi kamu mau pesan apa??." Tanya nya lagi.

"Terserah kamu aja deh!." Jawab Raisya yang masih dalam suasana badmood.

"Hmm aku tau, aku akan pesankan sesuatu biar mood kamu kembali baik ya!!." Jawab Al sambil memanggil waiter. "Permisi mbak, saya mau pesan 2 hot cappuccino dan 2 roti bakar kornet pakai telor setengah matang dan keju, saos dipisah ya. Kalian mau pesan apa??" Tanya Al pada yang lain.

Raisya yang mendengar pesanan Al barusan sempat terkejut, dalam hatinya ia bertanya, mengapa Alvian memesan makanan itu?? padahal yang tau makanan kesukaannya itu hanyalah Vian.

Sempat terlintas dalam pikirannya apa jangan-jangan Vian dan Alvian ini orang yang sama, tapi jelas wajah mereka berbeda, tapi mengapa Alvian selalu saja mengatakan seolah-olah ia sudah tau banyak tentang aku seperti sudah lama mengenalku.

Raisya terperanjat dari lamunannya kala pesanan yang sudah dipesan Al datang.

"Sya kok kamu melamun, ada apa??,"  Tanya Al yang sibuk memotong rotinya.

Raisya ingin sekali menanyakan hal itu kepada Alvian, tapi keinginannya harus ia tunda, mengingat disana ada teman-temannya yang lain.

" Eh enggak kok. Gak apa-apa!!," Jawabnya tersenyum.

"Okeh sambil dimakan ya mumpung masih hangat, nih!!!."  Al menyodorkan sepiring roti kehadapan Raisya.

Raisya semakin tertegun, pasalnya Al menyodorkan roti yang sudah dia potong-potong terlebih dahulu, agar memudahkannya untuk memakan dalam satu suapan, persis seperti yang Vian selalu lakukan kala itu.

Merasa hatinya bergemuruh karena ada yang tidak beres, Raisya lalu pamit ke toilet dulu.

Beberapa menit berlalu, Raisya tak kunjung kembali. Merasa tidak enak hati, Al lantas menyusulnya, dan benar saja, dari kejauhan ia melihat ketika Raisya keluar dari toilet. Kemudian dihadang oleh 3 wanita yang sudah menunggunya, kedua dari mereka memegangi Raisya dan yang 1 lagi menarik rambutnya hendak menampar.

Untung Al datang tepat waktu, sehingga ia bisa menghentikan aksi gila ketiga wanita itu. Al memeluk Raisya dengan reflek dihadapan ketiga wanita itu, dan ia berkata. " Kamu baik-baik aja sayang, kamu gak kenapa-kenapa kan??" Raisya yang berada dalam dekapan Al langsung memeluknya erat dan menangis, kemudian Al menelepon Anton agar ia dan Reza segera menyusulnya ke toilet.

Ketiga wanita itu kaget mendengar kata-kata yang diucapkan Al pada Raisya. Sepertinya mereka dalam masalah karena berani mengganggu wanita kesayangan CEO nya itu.

Mereka hendak melarikan diri, dan sebelum itu terjadi Reza dan Anton datang tepat waktu. "Tahan mereka bertiga!!!," Teriak Al. Mereka pun tertangkap, dibantu security cafe, kemudian Al membuat perhitungan pada ketiganya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!