Siapa sangka, niatnya ingin menenangkan diri di sebuah taman, karena stress terus di paksa sang ibu untuk segera menikah karena umurnya sudah tidak muda lagi. Di taman itu Kanaya malah bertemu gadis kecil yang sedang menangis.
Pertemuan itu malah awal menjadikan dirinya seorang ibu dari gadis kecil yang membutuhkan kasih sayang seorang ibu itu
Bagaimana selengkapnya yu langsung mampir saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iin Suryani iin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 17
Tanpa menunggu lama lagi, Naya langsung berlari menuju ke kamar gadis kecil itu, sesampainya di kamar itu, berapa terkejut Naya setelah masuk kedalam kamar itu.
" Jangan hiks hiks hiks... jangan sakiti Flo, ampun Flo jangan di pukul lagi ampun hiks hiks hiks... mamah tolong Flo mah sakit tolong mah hiks hiks hiks... " jerit gadis kecil itu yang terduduk di pojok kamarnya, sedangkan yang lain sibuk dan berusaha menenangkannya.
" Ada apa ini, kenapa kalian semua ada di sini ?" tanya Naya sambil melihat ke arah tempat tidur gadis kecil itu.
" Ini neng, nona kecil terus berteriak ketakutan, ia terus menjerit memohon untuk tidak menyakitinya, kami bingung neng bagaimana cara menenangkannya " jawab bi ijah yang sudah sangat cemas melihat nona kecil mereka.
" Sayang ini Papah nak, tenang sayang jangan takut ada papan di sini, tenang sayang " kata Dirga yang terus menenangkan putrinya dan berusaha untuk menggendong tapi selalu dapat penolakan oleh gadis kecil itu sambil ketakutan.
Mendengar itu tanpa menunggu lama lagi Naya langsung menghampiri Dirga dan gadis kecil itu.
" Sayang hey... lihat kakak sayang, ini kakak jangan takut ya, kakak akan selalu melindungi mu tenang sayang. " kata Naya sambil perlahan mengambil tangan gadis kecil yang masih ketakutan itu.
" Hiks hiks hiks kakak cantik hiks hiks hiks... " gumam gadis kecil itu pelan sambil perlahan membuka matanya yang sengaja di tutup karena ketakutan.
" Iya sayang, sini peluk kakak ya, tenang ada kakak di sini " kata Naya yang langsung menarik gadis kecil itu dalam pelukannya.
Tanpa menunggu lama lagi, ia langsung membawa gadis kecil itu duduk di atas tempat tidur.
" Memangnya apa yang sudah terjadi padamu sayang, kenapa kamu bisa ketakutan begini ?" tanya Naya sambil mengusap punggung dan kepala gadis kecil itu.
Perlahan gadis itu tenang, tapi masih memeluk Naya dengan sangat eratnya.
Dirga, dan para maid pun merasa lega, karena gadis kecil itu bisa di tenangkan oleh Naya.
" Sayang ini Papah nak, apa yang sudah terjadi pada mu, kenapa kamu bisa sampai seperti ini " kata Dirga yang sangat sedih melihat keadaan putrinya.
Dirga langsung duduk di sebelah Naya sambil mengelus punggung gadis kecil yang masih berpelukan dengan pengasuhnya itu.
Melihat itu para maid langsung keluar meninggalkan kedua majikan dan pengasuh baru itu, dan membiarkan mereka yang menenangkan nona kecil mereka.
" Tenang sayang ya, cup cup cup ada kakak di sini " kata Naya yang terus menenangkan gadis kecil itu yang masih gemetar.
" Kenapa putriku bisa seperti ini Naya ?" tanya Dirga yang masih sangat sedih melihat keadaan putrinya seperti itu.
" Flo trauma Pak, sepertinya ia sering mengalami hal ini setiap malamnya, apakah bapak tidak pernah memperhatikan anak bapak kalau dia akan tidur ?" tanya Naya lagi.
" Benarkah, saya tidak pernah tahu akan hal itu, setiap saya masuk untuk melihat Flo, ia selalu tidur bersama suster Reni, jadi saya kira baik - baik saja, tidak pernah mengetahui sama sekali akan hal ini, KURANG AJAR..." Kata Dirga sambil mengepalkan tangannya menahan amarahnya karena saking kesalnya pada bekas pengasuh anaknya itu yang tega membuat putrinya sampai seperti ini.
" Sudahlah Pak, percuma saja menyesalinya, yang penting sekarang bagaimana cara kita menghilang trauma yang di derita anak ini " kata Naya lagi yang masih mengusap punggung gadis kecil itu.
" Kamu benar Naya, tolong bantu saya untuk menyembuhkan putri saya ini " kata Dirga lagi yang sangat sedih melihat putrinya sekarang.
" Flo takut kak, bawa Flo dari sini, Flo tidak mau berada di rumah ini, Flo takut kak hiks hiks hiks... " rintih gadis kecil itu terus menangis di pelukan Naya
Bertambah sedihlah Dirga melihat itu, tampak di sadari titik air mata Dirga melihat keadaan putrinya saat ini.
" Nay... " kata Dirga yang langsung di potong oleh Naya dengan mengangkat jari tangannya.