🥉JUARA 3 YAAW Season 10🏆2023
EKSKLUSIF HANYA DI NOVELTOON.
Jika menemukan cerita ini di tempat lain, tolong laporkan🔥
Takdir membawaku dalam keadaan ini. Lahir sebagai putri tunggal seorang Perwira Tinggi Polri (Pati) sangat tidak mudah. Terlebih sejak lahir seakan hidup sendiri tanpa kasih sayang dari sang Ayah. Walaupun Ayahnya masih hidup dan tinggal satu atap bersamanya.
Suatu hari, Bening Putri Prasetyo sejujurnya tak ingin menghadiri pesta kelulusan sekolahnya. Namun olokan dan sindiran teman-temannya, terutama dari Della Wijaya yakni gadis terpopuler di sekolahnya membuatnya terpaksa hadir. Pesta yang membawa petaka baginya. Kehilangan kesuciannya dan hamil di luar nikah oleh pria yang satu profesi dengan sang Ayah.
Akankah hidup Bening yang keruh akan menjadi bening kembali, sebening namanya?
Simak kisahnya💋
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 - Dua Pistol
Ayah Bening langsung menghempas kerah seragam Arjuna yang ia cengkeram sebelumnya hingga membuat tubuh Arjuna terhuyung ke belakang. Sementara Ny. Lina hanya bisa meratapi kesedihan seraya rasa kecewa mendalam pada sang putra yang ia banggakan selama ini.
Sementara Bik Ningsih hanya bisa terisak pilu menangan tangisnya dengan membekap mulutnya sendiri. Melalui celah pintu dapur, ia sempat mendengar teriakan Ayah Bening mencaci maki tamunya yang hadir yakni sepasang ibu dan anak.
Dari hal ini, Bik Ningsih akhirnya tahu bahwa takdir sungguh mempermainkan anak majikannya itu. Lelaki yang menodai putri majikannya, ternyata calon suami Bening sendiri yang akan dijodohkan.
Saat lelaki itu datang untuk bertanggung jawab, Nona Beningnya sudah tiada. Terlambat.
Komjen Pol Prasetyo Pambudi meninggalkan Arjuna yang masih berlutut dan ibunya yang menangis di sofa ruang keluarga.
Tap... tap... tap...
Langkah kakinya memburu dan bergerak cepat menaiki tangga. Nafasnya tak beraturan seperti orang selesai berolah raga lari maraton. Semuanya serba mencengangkan bagi kedua belah pihak terutama Ayah Bening.
Ia tak menyangka lelaki yang akan digadang-gadang sebagai calon menantunya, justru membuat putrinya ternoda dan hamil di luar nikah.
Brakk...
Suara pintu kamar dibanting begitu keras. Ayah Bening masuk ke dalam kamar Bening untuk mengambil sesuatu dan segera keluar kembali.
Bugh...
Suara sebuah buku dijatuhkan Ayah Bening di meja ruang keluarga dan juga test pack yang menyatakan Bening positif hamil.
Hati Arjuna semakin tak karuan saat melihat bahwa itu sebuah buku diary yang ia yakini buku tersebut milik Bening. Dan juga alat tes kehamilan yang memperlihatkan dua garis merah. Artinya positif hamil.
"Kamu tahu. Bening hamil benih kamu. Tapi hingga aku cecar dan siksa pun dia tidak mengaku sama sekali siapa lelaki yang tega menghamilinya. Mulutnya tertutup rapat seolah ingin melindungimu dari amarah Ayahnya ini."
Komjen Pol Prasetyo Pambudi berteriak lantang pada Arjuna hingga menepuk dadanya dengan tangannya sendiri. Emosi tengah bercokol di hati Ayah Bening.
"Bahkan gara-gara kamu. Aku sampai emosi dan tega mengucapkan kalimat laknat yang kini aku sesali. Yang seharusnya tak aku ucapkan pada Bening. Yakni memintanya menggugurkan kandungannya. Dan putriku ternyata pergi ke klinik ab0rsi secara diam-diam. Dasar brengsek! Semua gara-gara kamu, Arjuna!" pekik Ayah Bening seraya mengeluarkan pistolnya dan mengarahkan ke kepala Arjuna.
Deg...
"Bening ke klinik ab0rsi? Apa Bening menggugurkan kandungannya? Anakku," batin Arjuna bergemuruh dan semakin tertohok penuh sesal.
"Kamu pantas mati!"
"Lebih baik aku di penjara untuk membalas sakit hati putriku yang telah kamu nodai. Kamu sudah hancurkan masa depan Bening yang akan melanjutkan pendidikannya menjadi seorang dokter. Membuat aku dan Bening malu. Martabat keluargaku kamu lempar dengan kotoran. Hancur semua. Hancur! Dasar lelaki pengecut! Brengsek!" maki Ayah Bening meluapkan segala amarah di hatinya dan bersiap menarik pelatuknya.
Ibu Arjuna yang melihat kondisi semakin memanas tak terkendali, sontak ia berdiri dan langsung berlutut di depan Ayah Bening. Air matanya sejak tadi tak berhenti menetes menyaksikan kepedihan ini.
"Maafkan Juna, Dek Pras."
"Saya mohon, jangan bunuh putra saya. Jika ingin menukar nyawa Bening dengan cucu kita yang tengah dikandungnya, biarlah nyawa wanita tua yang tak berguna ini yang pantas mati. Saya mohon Dek Pras. Jangan bunuh putra saya. Hiks... hikss.. " ucap Ny. Lina terisak pilu sembari berlutut di depan Ayah Bening yang tengah berdiri mengacungkan pistol ke arah kepala Arjuna.
"Bu," cicit Arjuna sendu melihat ibunya.
"Biarlah Juna. Ibu yang akan menebus semua dosa kamu. Ibu sangat kecewa sama kamu, Juna. Lebih baik ibu yang mati. Biar ibu yang menemani bapakmu, Bening dan juga cucu ibu di sana. Biar kamu hidup dengan penyesalanmu di dunia ini," tutur Ny. Lina terisak pilu.
Arjuna tertohok mendengar penuturan ibunya. Bahwa ibunya rela menggantikan nyawanya demi membela putranya yang memang bersalah dan pengecut. Begitulah kasih seorang ibu. Tak terhingga sepanjang masa.
Apapun akan dikorbankan oleh seorang ibu pada anaknya. Nyawanya sekalipun. Walaupun didera rasa kecewa pada Arjuna. Akan tetapi Arjuna tetaplah Arjuna, putra kandungnya. Darah dagingnya. Darah tentu lebih kental daripada air. Sehingga ia rela berkorban apapun demi sang putra.
Arjuna tiba-tiba menarik keluar pistol miliknya dari tempatnya. Lalu ia arahkan pada kepalanya sendiri tepatnya bagian kanan di atas telinganya.
"Jangan kotori tangan Papa. Juna pantas mati. Biarlah Juna yang menjaga Bening dan anakku di sana. Bening akan sedih bila melihat tangan Papa kotor dengan darah yang tak semestinya. Jadi lebih baik aku yang mengakhiri ini semua. Sekali lagi, Juna mohon maaf Pah. Maafkan Juna, Bu."
"Juna. Jangan, Nak. Ibu mohon," cicit Ny. Lina sendu menatap sang putra yang sudah memejamkan mata dan akan menarik pelatuk pistolnya.
"Juna!" teriak Ny. Lina.
🍁🍁🍁
terimakasih.