Berawal dari pertemuan tidak sengaja dengan seorang gadis yang disangka adalah seorang wanita malam malah membuat Letnan Rico semakin terjebak masalah karena ternyata gadis tersebut adalah anak gadis seorang Panglima hingga membuat Panglima marah karena pengaduan fiktif sang putri.
Panglima memutasi Letnan Rico ke sebuah pelosok negeri sebagai hukumannya setelah menikahkan sang putri dengan Letnan Rico namun tidak ada yang mengira putri Panglima masih menjalin hubungan dengan kekasihnya yang notebene adalah sahabat Letnan Rico.
Mampukah Letnan Rico mendidik sang istri yang masih sangat labil. Bagaimana nasih sahabat Letnan Rico selanjutnya??? Apakah hatinya sanggup merelakan sang kekasih?? Siapakah dia??
Konflik, Skip jika tidak sanggup..!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3. Pertanyaan belum terjawab.
Bang Rico babak belur di tangan Pak Riga. Mama Anne berkali-kali tidak sadarkan diri memikirkan putrinya.
"Demi Allah saya tidak ingat apapun, Dan. Saya juga tidak punya niat untuk menyakiti ataupun mencelakai Keinan." Kata Bang Rico.
"Bohong, Pa. Keinan di sekap, di suruh membersihkan sepatu sepuluh pasang. Lalu................" Keinan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Terdengar tangisnya terisak-isak.
Papa Riga mengacak-acak rambutnya, Ayah mana yang tidak sakit hati mendapati putrinya dalam keadaan rusak seperti itu. Seketika dadanya terasa nyeri.
"Kalian harus menikah..!!" Kata Papa Riga.
Keinan sungguh kaget, jelas dirinya tidak ingin pernikahan itu terjadi. Ia sudah memiliki kekasih di yang sedang berdinas di luar pulau Jawa dan mereka akan segera bertunangan dan menikah.
"Nggak Pa, Keinan nggak mau. Keinan mau nikah sama Bang Danar."
"Apa kamu bilang???? Kamu sudah rusak berdua dengan Rico lantas kamu masih memikirkan Dia????? Nggak, Kei.. sudah selesai. Kalian harus menikah..!!" Perintah tegas Papa Riga. "Lagipula, bukannya kamu dan Dia sudah tidak ada hubungan apapun lagi????"
"Tapi Keinan masih suka sama 'Abang', Pa." Jawab Keinan.
"Saya akan menikahi Keinan, Pak..!!" Kata Bang Rico daripada masalah semakin berlarut-larut.
"Nggak mau." Tolak Keinan.
//
'Kenapa sejak semalam tidak ada jawaban apapun dari Keinan. Dia pergi kemana?'.
Letnan Danar meletakan ponselnya lalu segera menuju ke masjid untuk shalat subuh. Sejak semalam perasaannya tidak enak, bayang wajah Keinan selalu berkelebat dalam pikirannya. Terus terang berita hilangnya putri panglima membuat perasaannya sungguh gelisah.
Saat baru menutup pintu kamar, tak sengaja dirinya berpapasan dengan Bang Giri.
"Lesu wae, Mbon. Ono opo?" Tegurnya.
"Siap.. tidak ada apa-apa, Bang." Jawab Bang Danar yang tidak mungkin membuka masalah pribadi pada seniornya.
"Ya wes, ayo..!! Sholat dulu biar hatimu tenang."
Bang Giri dan Bang Danar segera menuju masjid Batalyon.
...
Rasanya Bang Rico tak sanggup berkata-kata. Alasan Keinan kabur adalah karena kesal dengan Papanya yang ingin mendaftarkan dirinya masuk pada akademi militer. Bermain di club malam adalah jalan ninjanya agar bisa terlihat lebih dewasa. Kini baru Bang Rico sadari bahwa wajah wanita yang sudah menjadi istrinya itu memang masih sangat muda.
"Sampai kapan kamu mau terus menangis?? Apa tangismu akan mengubah kenyataan kalau kita sudah menikah??" Tegur Bang Rico.
"Tapi Kei tidak suka dengan pernikahan ini."
"Kamu pikir saya suka??? Kalau bisa memilih, saya juga ingin saat itu tetap sadar dan tidak 'menyakiti' kamu."
Bang Rico sampai mengurut pangkal hidungnya. Keputusan Keinan untuk kabur memang begitu menggemparkan. Bahkan alasan Keinan untuk menjadi 'lebih dewasa' dengan memilih pergi ke club malam telah menyeret namanya juga.
Keinan membanting diri di atas tempat tidur, ia tertelungkup meluapkan rasa lewat tangis yang terasa menyesakan. Dirinya tidak ingin menjadi seorang tentara wanita ataupun seorang perawat seperti Mbak Ranti. Ia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.
Teringat olehnya paras wajah sang kekasih. Sejak kemarin banyak penggilan telepon tak terjawab dari Bang Danar, juga pesan singkat yang tidak terhitung jumlahnya.
-_-_-_-_-
Hingga malam tiba tetap tidak ada kabar apapun dari Keinan dan hal ini semakin membuatnya gelisah.
Tak lama ponselnya bergetar, ada pesan singkat dari sahabatnya. Keningnya berkerut membaca permintaan Bang Rico yang meminta rumah dinas di daerahnya.
Bang Danar pun segera menghubungi sahabatnya itu.
"Maksudmu bagaimana? geser kesini kah??" Tanya Bang Danar.
"Iyo, Kang. Dadakan." Jawab Bang Rico.
"Wes ono tentengan?????" Selidik Bang Danar pasalnya rumah dinas hanya bagi anggota yang telah berkeluarga.
"Alhamdulillah sudah. Tolong ya..!!" Pinta Bang Rico.
"Kenapa mendadak sekali? Tapi yo wes, nanti aku sampaikan pelayanan personel. Aku sendiri yang pantau." Ujar Bang Danar. "Tapi ngomong-ngomong, nikahmu nggak ada kabar. Jalur prestasi???"
Terdengar tawa kecil di seberang sana. "Do'akan saja yang terbaik."
"Selamat, Wir. Semoga jadi keluarga yang sakinah mawadah dan warahmah." Do'a Bang Danar untuk sahabatnya disana.
"Terima kasih, Mbon."
...
Bang Danar membaca arahan skep khusus atas kepindahan Letnan Rico. Sebagai staff Intel dirinya belum sepenuhnya paham akan alasan kepindahan sahabatnya pasalnya skep khusus tersebut langsung turun dari panglima dan Letnan Rico harus segera tiba di Batalyon karang dalam waktu dua hari.
"Secepat itu?? Ada apa ya?" Gumamnya.
"Mohon ijin, Danton. Di depan pos kesatrian ada seorang wanita yang pingsan." Laporan seorang anggota piket jaga. Ia melapor pada Letnan Danar karena malam itu, Dantonnya itu lah yang sedang bertandang di pos kesatrian.
"Masa??" Bang Danar segera beranjak dan menuju lokasi. Hujan deras tak menyurutkan langkahnya.
Anggota tersebut sigap mengambil payung untuk melindungi Dantonnya dari hujan deras malam itu. "Payungnya, Danton..!!"
"Alaaahh.. kamu ini, saya bukan gadis." Dengan langkah lebar, Bang Danar menghampiri tempat tersebut. "Kalian ini kenapa?? Ada perempuan pingsan bukannya di tolong dulu malah di lihat saja." Tegur Bang Danar kemudian mengangkat perempuan tersebut menuju pos kesatrian.
.
.
.
.
hayo kak remake tokoh²nya